BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan
bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible(tidak dapat mengecil kembali). Pada
tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler
terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel.
Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas.
Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-cirinya.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas,maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
C.Batasan Masalah
Kami mengamati pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang hijau.
D.Hipotesis
Hipotesis yaitu sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat
(teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Atau
dengan kata lain, hipotesis adalah anggapan dasar yang masih perlu dibuktikan. Dalam hal
ini adalah dengan melakukan penelitian terhadap tumbuhan yang telah disediakan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah perbedaan media tanam memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembanagn tumbuhan kacang hijau.
E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
F.Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh
perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
kacang hijau;
2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian;
3. Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau bagi pembaca;
4. Sebagai media tambahan untuk proses pembelajaran.
G.Variabel
Variabel kontrol yaitu variabel yang dibuat sama oleh peneliti. Dalam hal ini yang
menjadi variabel kontrol yaitu kecambah kacang hijau, jumlah air.
Variabel bebas/variabel manipulatif yaitu variabel yang sengaja dibuat tidak sama
oleh peneliti. Yang menjadi variabel bebas adalah jenis air yang diberikan pada
kecambah kacang hijau.
Variabel terikat/variabel respon adalah variabel yang terjadi akibat perlakuan
variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah kecepatan tumbuh kecambah
kacang hijau.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan
paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini
sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan.
Horison B disebutkan juga dengan zona penumpukan ( illuvation zone ). Horizon ini
memiliki bahan organik yang lebih sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur
yang tercuci daripada horizon A.
Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari
batuan induk.
2.Warna tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan
tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna semakin
tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan
organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi
(Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk, warna tanahnya abu-
abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+.
3.Tekstur tanah
Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu
berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu :
Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk
diberikan lewat tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan
tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar
karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi
pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus
karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.
Sedangkan, kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air
yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan
juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama.