Anda di halaman 1dari 29

LITERATURE REVIEW: UPAYA PEMENUHAN KEBUTUAHAN

OKSIGENASI PADA PASIEN CONGESTIF HEART FAILURE (CHF)

KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

OLEH:

I Ketut Cenik Supraptha.


20089142096

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020

i
ABSTRAK

Cenik Supraptha I Ketut 2020. Literature Review Upaya Pemenuhan


kebutuhan oksigenasi pada pasien Congestive heart failure (CHF). Program
Studi Profesi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.

Latar Belakang: Gagal jantung kongestif adalah kegagalan jantung dalam


mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi metabolisme dan
oksigenasi jaringan, meskipun aliran balik vena adekuat. Pemenuhan kebutuhan
oksigenasi yang baik dan cukup sangat diperlukan guna mempertahannkan nilai
saturasi oksigen dalam batas normal pada pasien gagal jantung kongestif. Tujuan:
Satudi literature ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya pemenuhan
kebutuhan oksigenasi pada pasien congestive heart failure (CHF).
Metode:Metode yang digunakan dalam studi literature dilakukan penelusuran
artikel melalui publikasi pada GoogleScholar,dan Portal garuda . Dengan kata
kunci , Congestive heart failure (CHF ) Upaya pemenuhan oksigenasi .
Penelusuran literature terbitan tahun 2015 sampai 2020 dengan kreteria yang full
text baik berbahasa Indonesia serta relevan dengan topik yang diambil . Hasil :
Pada review yang dilakukan pada 10 artikel menemukan hasil bahwaupaya
pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien CHF dapat dilakukan dengan trafi
farmakologi maupun non farmakologi, misalnya pemberian latihan nafas dalam
dan pemberian posisisi yang baik dan benar. tindakan tersebut terbukti secara
signifikan dapat meningkatkan nilai saturasi oksigen serta respirasi rate pada
pasien dengan CHF.

Kata kunci : Congestive Heart Failure (CHF), Upaya pemenuhan oksigenasi

ABSTRACT

ii
Cenik Supraptha I Ketut 2020. Literature Review Efforts to fulfill oxygenation
needs in patients with congestive heart failure (CHF). Nurse Professional Study
Program, Buleleng College of Health Sciences.

Background: Congestive heart failure is the failure of the heart to


maintain adequate cardiac output to meet metabolism and tissue oxygenation,
despite adequate venous return. Fulfillment of good and sufficient oxygenation
needs is needed to maintain oxygen saturation values within normal limits in
patients with congestive heart failure. Purpose: This literature study aims to
identify efforts to meet the oxygenation needs of patients with congestive heart
failure (CHF).
Methods: The method used in the literature study was to search for articles
through publications on GoogleScholar and Garuda Portal. With keywords,
Congestive heart failure (CHF) Efforts to fulfill oxygenation. Search the literature
published in 2015 to 2020 with full text criteria both in Indonesian and relevant to
the topic taken. Results: In a review conducted on 10 articles, it was found that
efforts to meet the oxygenation needs of CHF patients can be done by
pharmacological and non-pharmacological techniques, for example giving deep
breathing exercises and giving a good and correct position. it has been shown to
significantly increase oxygen saturation and respiration rates in patients with
CHF.
Keywords: Congestive Heart Failure (CHF), Efforts to fulfill oxygenation

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat kuasa dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Literature Review ini dengan judul ” Literatur Review Upaya
Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF).”
sebagai salah satu syarat untuk meraih nilai KDP.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih berikan kepada:

1. Dr. Ns I Made Sundayana, S.Kep., M.Si, sebagai Ketua STIkes Buleleng atas
segala fasilitas yang diberikan kepada kami dalam menempuh perkuliahan;

2. Ns. Ni Made Dwi Yunica Astriani, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Program
Studi Profesi Ners Stikes Buleleng;

3. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan STIkes Buleleng;

4. Orang tua saya yang selalu mendukung dan memberikan doa tulus kepada saya
sebagai penulis tugas ini, untuk mampu menyelesaikan tugasnya dengan tepat
waktu

5. Rekan – rekan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan angkatan 2016 atas segala


dukungan, saran dan masukannya; dan Seluruh pihak yang membantu dalam
pembuatan tugas ini yang tidak bisa disebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusun tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang dapat
menyempurnakan Skripsi ini.

Singaraja, Oktober 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM.................................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii

ABSTACT..............................................................................................................ii

KATAPENGANTAR…………………………….………..……….........…........iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR SKEMA ...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..….2
C. Tujuan………………………………………………………………….…2
D. Manfaat Penelitian…………………………………………….………….3
BAB II METODE PENCARIAN LITERATURE
A. Metode...........................................................................................................4

B. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi Artikel.............................................................4


C. Strategi Pencarian Literature.............................................................................5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil……………………………………………………………………….8
B. Pembahasan ...............................................................................................16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………………………...20

B. Saran……………………………………………………………………….20

DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Proses Pemiliha Artikel…………………………………….. 7

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Literature Review …………………………………………9

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2015 menunjukan

bahwalebihdari 17 juta orangmeningal karena penyakit jantung dan pembuluh

darah. Dari 31% kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular,

sebagian besar atau sekitar 8,7juta orang meninggal karena penyakit gagal

jantung. Persebaran penyakit jantung dan pembuluh darah tersebar di beberapa

Negara terutama pada Negara bekembang dengan penghasilan rendah sampai

sedang, dengan presentase sekitar 75%.

Data WHO juga menunjukkan di Indonesia , kematian terbesar disebabkan

oleh penyakit jantung adalah 122 per 1000 populasi, angka ini lebih tinggi

dibandingkan penyebab lainnya seperti Stroke, DM, dan TBC. Padahasil

Rikesdas tahun 2018 prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 1,5%,

berdasarkan jenis kelamin prevalensi pada perempuan lebih tinggi yaitu

sebanyak 1,6% dibandingkan dengan laki-laki sebanyak 1,3 %. Sedangkan

jika dilihat dari sisi pekerjaan penderita didominasi dari kalangan

PNS/BUMN/TNI/POLRI dengan prevalensi sebesar 2,7%. Jika dilihat dari

wilayah tempat tinggal penduduk yang tinggal di perkotaan memiliki

prevalensi penderita penyakit jantung yang lebihtinggi yaitu 1,6%

dibandingkan dengan penduduk pedesaan yaitu sebesar 1,3%. CHF adalah

suatu keadaan dimana jantung gagal memompa darah untuk memenuhi

kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dan menimbulkan kongestif.

1
2

Gagal jantung kongestif adalah kegagalan jantung dalam mempertahankan

curah jantung yang adekuat guna memenuhi metabolisme dan oksigenasi

jaringan, meskipun aliran balik vena adekuat.( Asmoro, 2017). Gagal jantung

menimbulkan berbagai gejala klinis yang paling sering dirasakan adalah

merasakan sesak napas di malamhari secaratiba-tiba. Gagal jantung

mengakibatkan terjadinya pengurangan ventrikel dan kontratilitas miokardial.

[ CITATION Nur151 \l 1033 ]. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada

penderita gagal jantung kongestif adalah, resiko tinggi penurunancurah

jantung nyeri dada, resiko tinggi gangguan pertukaran gas, pola napas tidak

efektif, itoleransi aktivitasa, dan kelebihan volume cairan. Kejadian pola napas

tidak efektif diakibatkan oleh ventrikel kiri tiadak mapu memompa darah yang

dating dari paru sehingga terjadi peningkatan tekanan sirkulasi dan cairan

terdorong keparu-paru, sehingga pada pasien CHF sering ditemukan masa

lama dalam pemenuhan oksigenasi sehingga pasien cenderung sesak.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka dapat diangkat rumusan masalah

sebagai berikut, bagaimanakah upaya peningkatan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi pada pasien CHF?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengatahui upaya yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan oksigenasi pada pasien CHF.

2. Tujuan Khusus
3

a. Mampu memaparkan informasi dalam keperawatan tentang

bagaimana upaya peningkatan oksigenansi pada pasien dengan

CHF.

b. Mampu mengidentifikasi artikel/jurnal yang berkaitan dengan

oksigenasi pada pasien dengan diagnose CHF

c. Mampu menganalisis artikel / jurnal yang berkaitan dengan upaya

peningkatan pemenuhan oksigenasi pada pasien dengan diagnose

CHF.

D. Manfaat

Hasil dari literatur review ini diharapkan meiliki manfaat sebagaiberikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai data awal bagi penelitian selanjutnya tentang bagaimana saja

upaya dalam peningkatan pemenuhan oksigenasi pada pasien dengan

diagnose CHF.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah wacana kepustakan

serta dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Masyarakat

Hasil kajian literatur review ini diharapkan menambah informasi

masyarakat mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan oksigenasi pada pasien dengan diagnosa CHF.


BAB II

METODE PENCARIAN LITERATURE

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research) atau literature review. Yaitu penelitian dengan menggunakan

metode pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang objek

penelitiannya didapatkan melalui beragam informasi kepustakaan seperti,

buku, jurnal penelitian, jurnal ilmiah, serta literature-literature yang

berkaitan dengan penelitian yang diambil. Fokus penelitian literature

review adalah mencari dan menemukan berbagai teori dan gagasan yang

digunakan untuk memecahkan rumusan masalah dari peneliti. Penelitian

ini bersifat analisis deskritif, yakni penguraian secara teratur data yang

telah diperoleh kemudian diberikan penjelasan agar mudah dipahami oleh

pembaca.

B. Kriteria Inklusi Dan Ekslusi

Dalam menentukan artikel yang akan di review agar sesuai dengan

topik dan tidak melebar dari tema yang akan di review maka penulis

menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi untuk membantu memfilterasi

artikel yang di dapat dari search enghine, adapun kriteria inklusi dan

eksklusi dari literature review ini adalah :

1. Kriteria Inklusi

a. Artikel atau jurnal ilmiah merupakan hasil penelitian 5 tahun

terahir

4
5

b. Judul artikel sesuai dengan Keywords penelitian yang akan di

review

c. Free full akses tanpa harus masuk dengan id universitas yang

berwenang.

2. Kriteria Eksklusi

a. Artikel Skripsi, Tesis, Disertasi terbitan dibawah tahun 2015, dan

tidak dapat diakses free full text.

C. Strategi Pencarian Literature

Metode pencarian literature yang digunakan adalah strategi pencarian

komprehensif, dengan mencari atau menggali dari literature yang terkait

dengan masalah yang dirumuskan pada rumusan masalah, pencarian

artikel dalam database jurnal penelitian, pencarian melalui internet,

tinjauan ulang artikel. Search Enggine yang digunakan meliputi Google

Scholar, dan Portal Garuda Kata kunci yang digunakan dalam pencarian

artikel nasional (berbahasa Indonesia) pada database Google Scholar

yaitu: Congestive heart failure (CHF) Terdapat 42 artikel yang diperoleh

kemudian difiltrasi menggunakan batasan tahun 2015-2020 didapatkan 7

artikel dianalisis melalui analisis tujuan, kesesuaian topik, metode

penelitian yang digunakan, karakteristik sampel, etika, hasil penelitian

dari setiap artikel dan keterbatasan yang dialami peneliti. Kemudian pada

strategi pencarian artikel yang relevan dengan topik dilakukan dengan

menggunakan database Portal Garuda. Keyword yang digunakan saat

pencarian dengan kata kunci. Upaya pemenuhan kebutuhan oksigenasi


6

publikasinya 5 tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga 2020 dan free full

text diperoleh sebanyak 10 artikel, lalu di kriteria inklusi dan eksklusi

hanya dipilih 3 artikel. Jadi total jumlah artikel nasional dan internasional

yang akan diakukan analisis yakni sebanyak 10 artikel yang akan disajikan

dalam bentuk tabel. Sumber data pada literature ini adalah data skunder,

data skunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan

langsung, tapi diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud adalah berupa buku,

jurnal ilmiah, atau laporan ilmiah yang berkaitan dengan peningkatan

kebutuhan oksigenasi pada pasien dengan CHF.


7

1. Strategi Pencarian Literature

Hasil pencarian dari 2 database yaitu:


Google Scholar : 20 artikel
Tahap identifikasi Portal Garuda : 50 artikel

Artikel tereklusi karena


tidak sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi yang
ditentukan :
Google Scholar : 4 artikel
Portal Garuda : 20
Hasil Skrining judul dan artikel
abstrak :
Artikel tereklusi :
Google Scholar : 4 artikel
Tahap Skrining 1. Google Scholar : 4
Portal garuda : 20 artikel artikel (2 artikel
tidak free full
text,dan 2 artikel
yang sama dengan
sebelumnya, dan 2
Hasil analisis fulltext dan artikel tidak sesuai
kelayakan berdasarkan outcome dengan outcome).
yang ingin dicapai:
2. Portal garuda : 20
Google Scholar : 7 artikel artikel (tidak sesuai
dengan sampel dan
Tahap Kelayakan Portal garuda : 3 artikel outcome yang
diinginkan).

Analisis artikel Total artikel akhir yaitu


sebanyak 10 artikel

Skema 2.1 Proses Pemilihan Artikel


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Literature Review


Literature yang akan di review dalam bab ini berjumlah 10 Artikel
dan jurnal keperawatan yang sebelumnya sudah di indentifikasi dan di
sesuaikan dengan kasus yang akan dipecahkan oleh peneliti.. 10 jurnal ini
merukapan jurnal nasional yang di research melalui berbagai search
enghine seperti google scholar dan Portal Garuda

8
9

Tabel 3.1 Hasil Review Artikel

Peneliti / Tahun Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


responden penelitian

(Wijayati&Ningrum, Pengaruh Untuk mengetahui keseluruhan pasien Pra–Experimental. Hasil penelitian


2019) posisi tidur pengaruh posisi tidur semi rawat inap yang dengan Desain didapatkan selisih
semi fowler Fowler 45° terhadap mengalami gagal Penelitian median2 L/m rata-rata
45º terhadap kenaikan nilai saturasi jantung kongestif Menggunakan mengalami kenaikan
kenaikan oksigen pada pasien gagal atau Congestive Pendekatan Pre And 2%, yang menggunakan
nilai saturasi jantung kongestif di Heart Failure (CHF) Post Test One oksigen 3 L/m ratarata
oksigen pada RSUD dr. Loekmono di ruang Melati 1 Group Design mengalami kenaikan
pasien gagal Hadi Kudus dan Melati 2 RSUD 1% dan yang tidak
jantung Dr. Loekmono Hadi menggunakan oksigen
kongestif di Kudus Pada bulan mengalami rata rata
RSUD Januari – Februari kenaikan 1%
Loekmono 2017, populasi
Hadi Kudus sebanyak 16 pasien
gagal jantung
kongestif .
(Mugihartadi&Handay Pemberian Untuk mengetahui dua orang klien Deskriptif,dalambe Hasil menunjukkan
ani, 2020) terapi penerapan pemberian yang mengalami ntuk studi kasus bahwa ada perubahan
oksigenasi terapi oksigenasi dalam gagal jantung pola nafas menjadi
dalam mengurangi ketidak kongestif dengan lebih baik, tidak
mengurangi efektifan pola nafas pada kriteria mengalami mengalami sesak dan
ketidakefektif pasien Congestive Heart sesak nafas dan frekuensi pernafasan
10

an pola nafas Failure (CHF) di Ruang kesadaran normal setelah


pada pasien ICU/ICCU RSUD DR. composmentis. Dan diberikan terapi
congestive Soedirman Kebumen. dilakukan di RSUD oksigenasi
heart failure Dr.SoedirmanKebu
(CHF) di men khususnya di
ruang ruang ICCU.
icu/iccu Rsud
dr.
Soedirman
Kebumen
(Yuliansyah, The effect of Untuk mengetahui Sampel yang Metode Quasy Hasil uji statistik
Handayani, & deep breath pengaruh relaksasi nafas digunakan dalam Experiment wilcoxon signed ranks
Kurniawan, 2016) relaxation to dalam terhadap penelitian ini test dari 28 responden
the peningkatan saturasi sebanyak 56 yang
improvement oksigen pada pasien gagal responden yang diberikanperlakuanrela
of oxygen jantung di RSUD Dr. dibagi menjadi ksasi napas dalam
saturation of Soebandi Jember kelompok perlakuan diperoleh hasil p value
heart failure 28 responden dan 0,000 (α = 0,05). Hasil
patient in kelompok kontrol dari uji statistik mann-
heart affairs 28 responden whitney test diketahui
of dr. bahwa dari 56
soebandi responden yang
hospital in diberikan perlakuan
jember. relaksasi napas dalam
dan yang tidak diberi
relaksasi napas dalam
diperoleh hasil p value
0,003 (α = 0,05)
11

(Dian Puspitarini, Asuhan Kriteria subjek Untuk mengetahui Hasil studi


2015) keperawatan dalam adalah gambaran asuhan menunjukkan bahwa
pada pasien pasien Congestif keperawatan pada pengelolaan asuhan
congestif Heart Failure (CHF) pasien Congestif
keperawatan pada
heart failure dengan status Heart Failure (CHF)
pasien Congestif Heart
(chf) dalam hemodinamik stabil, dalam pemenuhan Failure (CHF) dalam
pemenuhan pasien Congestif kebutuhan pemenuhan kebutuhan
kebutuhan Heart Failure (CHF) oksigenasi. oksigenasi dengan
oksigenasi NYHA II dan III, masalah keperawatan
ketidakefektifan pola
napas yang dilakukan
tindakan keperawatan
Deep Breathing
Exercise dan Active
Range Of Motion
(ROM) selama 3 hari
didapatkan hasil terjadi
penurunan frekuensi
pernapasan dari
34x/menit menjadi
24x/menit.
(Anggraeni & Asuhan Tujuan studi kasus ini Subyek studi kasus Deskriptif dengan Hasil studi menunjukan
Suryandari, 2019) Keperawatan adalah untuk mengetahui ini adalah satu menggunakan bahwa pengelolaan
Pasien Gagal gambaran asuhan orang pasien gagal metode pendekatan asuhan keperawatan
Jantung keperawatan pada pasien jantung kongestif studi kasus. pada pasien gagal
Kongestif gagal jantung kongestif dengan pemenuhan jantung kongestif dalam
Dalam dalam pemenuhan kebutuhan pemenuhan kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi oksigenasi. Tempat oksigenasi dengan
12

Kebutuhan penelitian di ruang masalah keperawatan


Oksigenasi Dahlia RS dr. Asmir ketidakefektifan pola
Salatiga nafas yang dilakukan
tindakan keperawatan
terapi relaksasi nafas
dalam selama 3 hari
didapatkan hasil terjadi
peningkatan saturasi
oksigen dari 95%
menjadi 98%
(Khasanah, 2019) Perbedaan Untuk mengetahui 38 responden pasien Desain yang Hasil penelitian
saturasi perbedaan respirasi rate CHF yang digunakan adalah menunjukan bahwa dari
oksigen dan (RR) dan saturasi oksigen dilakukan rawat pre experiment posisi head up ke semi
respirasi rate (SaO2) pada posisi head inap pada hari dengan desain fowler dan fowler rerata
pasien up, semi fowler dan kedua di unit rawat penelitian one nilai SaO2 cenderung
congestive fowler inap. Dengan teknik group pretest- meningkat. Analisis
heart failure sampling adalah posttest design. multivariate
pada Consequtif menunjukan ada
perubahan sampling perbedaan hasil SaO2
posisi antara posisi tersebut (p
value 0.002). Perbedaan
nilai SaO2 terlihat
antara posisi head up
dengan posisi fowler (p
value 0,033). Dari
posisi head up ke semi
fowler RR cederung
menurun, namun dari
13

posisi semi fowler ke


fowler cenderung
menetap. Analisis
multivariate
menunjukan tidak ada
perbedaan nilai RR
antara posisi head up,
semi fowler dan fowler.
(Nirmalasari, 2017) Deep Mengetahui pengaruh 32 orang yang quasi experimental Analisis data
breathing deep breathing exercise dibagi menjadi pre-post test menggunakan paired t-
exercise dan dan active range of kelompok kontrol test menunjukkan
active range motion terhadap dyspnea dan intervens p=0,001 pada kelompok
of motion pada pasien CHF kontrol. Analisis
efektif dengan Mann Withney
menurunkan menunjukkan hasil
dyspnea pada intervensi deep
pasien breathing exercise dan
congestive active range of motion
heart failure lebih efektif daripada
intervensi standar
rumah sakit atau semi
fowler dalam
menurunkan dyspnea
(p=0,004, alfa=0,05).
(Purba, Susyanti, & Studi Kasus Untuk mengetahui Subyek penelitian Deskriptif dengan Hasil menunjukkan
Pamungkas, 2016) Pemenuhan gambaran studi kasus yang digunakana rancangan studi bahwadalam
kebutuhan pemenuhan kebutuhan adalah 2 pasien kasus pemenuhan kebutuhan
oksigenasi oksigenasi dengan teknik dengan 1 kasus oksigenasi adalah
14

dengan relaksasi nafas dalam dengan masalah mengalami peningkatan


teknik pada pasien Congestive keperawatan yang dalam mengatasi
relaksasi Heart Failure sama kebutuhan oksigenasi
nafas dalam dengan teknik relaksasi
pada pasien nafas dalam.
congestive
heart failure
di rumah
sakit tk ii
putri hijau
medan tahun
2016
(Nirmalasari et al., Deep Untukmengidentifikasisat 16 responden Rancangan Hasil penelitian
2019) breathing and urasi oksigen setelah penelitian yang menunjukkan
active range latihan pernapasan dalam digunakan adalah peningkatan saturasi
of motion dan active range of penelitian oksigen sebesar 1,69%.
exercises for motion pada pasien CHF. eksperimen semu Ini menunjukkan efek
increasing yang melibatkan 16 intervensi latihan
oxygen responden dengan pernapasan dalam dan
saturation in teknik purposive rentang gerak aktif pada
patients with sampling. saturasi oksigen (p =
congestive 0,000, α <0,05).
heart failure
(Nirmalasari, Deep Penelitian ini bertujuan 32 responden Penelitian ini Hasil penelitian
Mardiyono,Dharmana, breathing untuk menganalisis menggunakan menunjukkan adanya
& Arifin, 2020) exercise and pengaruh senam nafas eksperimen semu perbedaan yang
active range dalam dan dengan desain signifikan pada sistol
of motion active range of motion kelompok kontrol (p = 0.000), diastol (p =
15

influence (rom) pada respon pretes-postes 0.000) dan frekuensi


physiological fisiologis pasien chf. pernapasan (p = 0,003)
response of setelah intervensi
congestive dibandingkan dengan
heart failure kelompok kontrol. Ada
patients juga perbedaan yang
signifikan pada darah
sistolik
tekanan antara
intervensi dan
kelompok kontrol (p =
0,003). Namun tidak
perbedaan yang
signifikan dalam diastol
dan tingkat pernapasan
ditemukan.
16

B. Pembahasan
Dari ke 10 artikel yang telah di rivew, ditunjukkan bahwa ada berbagai

upaya atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi khususnya pada pasien CHF. Pada pasien

dengan CHF biasanya sering kesulitan mempertahannkan oksigenasinya

sehingga mereka cendrung merasakan sesak.( Retno,dkk 2016) . Tindakan

yang dapat dilakukanpada pasien dengan CHF misalnya dengan memberikan

posisisi yang nyaman yang kirannya dapat meningkatkan kebutuhan oksigen

pada pasien dengan CHF. Menurut penelitian (Wijayati & Ningrum, 2019)

dijelaskan bahwa dengan pemberian posisi tidur semi fowlwer 45º dapat

berpengaruh terhadap kenaikan nilai saturasi oksigen pada pasien dengan

gagal jantung. Sesak nafas pada pada pasien gagal jantung (saat istirahat atau

aktivitas) disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung, karena

ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru sehingga

terjadi peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru yang menyebabkan cairan

terdorong ke jaringan paru, penangana pasien dengan keluhan utama sesak

atau masalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi perlu ditangani dengan trapi

farmakaologi maupun trapi non farmakologi. Menurut penelitian

(Mugihartadi & Handayani, 2020) dijelaskan bahwa Pemberian terapi

oksigenasi dalam mengurangi ketidakefektifan pola nafas pada pasien

congestive heart failure (CHF) secara efektif menunjukkan bahwa ada

perubahan pola nafas menjadi lebih baik,serta pasien tidak mengalami sesak

dan frekuensi pernafasan normal setelah diberikan terapi oksigenasi.

Pemberian trapi non farmakologi juga kiranya dapat membatu menangani

pasien dengan keluhan sesak atau masalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi.


17

Smeltzer dan Bare (2014). Trapi non farmakologi yang kiranya dapat

diberikan pada pasien CHF dengan keluhan sesak misalnya dengan

memberikan latihan nafas dalam, hal tersebut di dukung oleh penelitian

(Yuliansyah et al., 2016) di jelaskan bahwa terjadi peningkatan pada saturasi

oksigen pad pasien CHF setelah diberikan trapi nafas dalam. Sedangkan

dalam penelitan (Dian Puspitarini, 2015) dengan menggunakn metode study

kasus dijelaskan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien

Congestif Heart Failure (CHF) dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi

dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola napas yang dilakukan

tindakan keperawatan Deep Breathing Exercise dan Active Range Of Motion

(ROM) selama 3 hari didapatkan hasil terjadi penurunan frekuensi pernapasan

dari 34x/menit menjadi 24x/menit, penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan (Anggraeni & Suryandari, 2019) dengan

mengunakan metode yang sama, dalam penelitian tersebut juga

menunnjukkan bahwa bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien

gagal jantung kongestif dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan

masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas yang dilakukan tindakan

keperawatan terapi relaksasi nafas dalam selama 3 hari didapatkan hasil

terjadi peningkatan saturasi oksigen dari 95% menjadi 98%.

Pemberian posisi yang baik dan benar pada pasien CHF yang mengalami

gangguan kebutuhan oksigenasi sangat perlu dilakukan karena dengan

pemberian posisi terswebut sekiranya dapat meningkatkan serta

mengoptimalkan kebutuhan oksigenasi yang diperlukan oleh pasien yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigen. Hal tersebut di dukung oleh


18

penelitian yang dilakukan oleh (Khasanah, 2019) dalam penelitian ini

menggunakan 38 sampel dengn memberikan 3 posisi yaitu posisi head

up,semi fowler dan posisi fowler. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa perubahan posisi dari head up ke posisi semi fowler nilai saturasi

oksigen cendrung meningkat dari 93,9% menjadi 94,4% sedangkan posisi

perubahan posisisidari semi fowler ke fowler nilai saturasi oksigen responden

meningkat sebesar 0,2% sedangkan diukur pada respirasi rate pada posisi

head up ke posisisi semi fowler respirasi rate menurun 0,5 poin dan pada

perubahan psisis semi fowler menjadi fowler terjadi penurunan respirasi rate

sebesar o,1 point. Selain pemberian perubahan posisi, trapi non farmakologi

seperti latihan nafas dalam juga efektif diberikan pada pasien dengan CHF

dengan gangguan pernafasan seperti dispnea dan lain lain. Berdasarkan

penelitian (Nirmalasari, 2017). Pada penelitian ini dijelaskan bahawa hasil

intervensi deep breathing exercise dan active range of motion lebih efektif

daripada intervensi standar rumah sakit atau semi fowler dalam menurunkan

dyspnea pada pasien CHF. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitia yang

dilakukan oleh (Purba et al., 2016) dengan menggunakan metode deskriptip

study kasus, dala penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa pemenuhan

kebutuhan oksigenasi mengalami peningkatan dalam mengatasi kebutuhan

oksigenasi dengan teknik relaksasi nafas dalam. Sedangkan pada penelitian

yang dilakukan oleh (Nirmalasari et al., 2020) ditunjukkan hasil bahawa

peningkatan saturasi oksigen pada pasien CHF meningkat secara signifikan

setelalah diberikan intervensi latihan nafas dalam dan rentang gerak aktif .

penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Nirmalasari et


19

al., 2019) di dalam penelitian ini juga ditunjukkan hasil bahwa adanya

perbedaan yang signifikan pada sistol (p = 0.000), diastol (p = 0.000) dan

frekuensi pernapasan (p = 0,003) setelah intervensi dibandingkan dengan

kelompok kontrol. Ada juga perbedaan yang signifikan pada darah sistolik

tekanan antara intervensi dan kelompok kontrol (p = 0,003). Namun tidak

perbedaan yang signifikan dalam diastol dan tingkat pernapasan ditemukan.

Hasil pembahasan jurnal diatas menunjukkan bahwa tindakan atau

intervensi yang dapat diberikan kepada pasien CHF dengan gangguan

kebutuhan oksigenasi juga dapat diberikan baik dengan trapi farmakologi

maupun non farmakologi salah satunya adalah dengan memberikan latihan

pernafasan dalam dan ltihan gerak aktif yang juga terbukti efektif dan

signifikan dalam meningkatkan nilai saturasi oksigen maupun respirasi rate

pada pasien dengan CHF.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil literature review ini adalah Kebutuhan

oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk

kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan

aktivitas berbagai organ atau sel. Gagal jantung kongestif adalah

keadaan jantung tidak dapat menyuplay darah ke jaringan sehingga

metabolisme jaringan terganggu.Masalah yang sering terjadi pada

pasien dengan gagal jantung adalah masalah denggan pemenuhan

oksigenasi.Pengoptimalan pemberian oksigen sangat penting diberikan

kepada pasien khususnya pada pasien dengan CHF, pemberian

kebutuhan oksigenasi dengan optimal dapat diberikan dengan cara

trapi farmakologi dan non farmakologi salah satunya adalah dengan

pemberian latihan nafas dalam dan pemberian oksigen yang cukup

dengan tujun untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi pada pasien CHF

dengan cukup.

B. Saran

Dalam memberikan intervensi keperawatan juga perlu

pertimbangan dalam pemberian posisi ataupun pemberian latihan

relaksasi napas dalam untuk meningkatkan saturasi oksigen pasien

dengan diagnosa CHF

20
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, K., & Suryandari, D. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Gagal


Jantung Kongestif Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi.
Asmoro, D. A. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Congestive Heart Failure
(Chfasuhan Keperawatan Pada Klien Congestive Heart Failure (Chf) Dengan
Penurunan Curah Jantung Di Ruang Icu Rsu Pku Muhammadiyah Gombong.
Proprogram Studi Diii Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong
Dian Puspitarini, N. F. (2015). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Congestif Heart
Failure (Chf) Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi. 1(27), 279–310.
Khasanah, S. (2019). Perbedaan Saturasi Oksigen Dan Respirasi Rate Pasien
Congestive Heart Failure Pada Perubahan Posisi. Jurnal Ilmu Keperawatan
Medikal Bedah, 2(1), 1. https://doi.org/10.32584/jikmb.v2i1.157
Mugihartadi, & Handayani, M. R. (2020). Pemberian Terapi Oksigenasi Dalam
Mengurangi Ketidakefektifan Pola Nafas Pada Pasien Congestive Heart
Failure (Chf) Di Ruang Icu/Iccu Rsud Dr. Soedirman Kebumen. 1, 1–6.
Nirmalasari, N. (2017). Deep Breathing Exercise and Active Range of Motion
Effectively Reduce Dyspnea in Congestive Heart Failure Patients. NurseLine
Journal, 2(2), 159. https://doi.org/10.19184/nlj.v2i2.5940
Nirmalasari, N., Mardiyono, M., Dharmana, E., & Arifin, T. (2020). Deep
breathing exercise and active range of motion influence physiological
response of congestive heart failure patients. Nurse Media Journal of
Nursing, 10(1), 57–65. https://doi.org/10.14710/nmjn.v10i1.25318
Nirmalasari, N., Mardiyono, M., Dharmana, E., Of, F., Universitas, H., Achmad,
J., & Yogyakarta, Y. (2019). Deep Breathing And Active Range Of Motion
Exercises For Increasing Oxygen Saturation In Patients With Congestive
Heart Failure. 7(2), 68–73.
Nurarif, H. A. (2015). Aplikasi Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Yogyakarta:
Mediaction.
Suci Khasanah, D. T. (2019). Perbedaan Saturasi Oksigen Dan Respirasi Rate
Pasien Congestive Heart Failure Pada Perubahan Posisi. Jurnal Ilmu
Keperawatan Medial Bedah, 1-54.
Purba, L., Susyanti, D., & Pamungkas, P. (2016). Studi Kasus Pemenuhan
Kebutuhan Oksigenasi Dengan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien
Congestive Heart Failure Di Rumah Sakit Tk Ii Putri Hijau Medan Tahun
2016. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 1(2), 118.
https://doi.org/10.34008/jurhesti.v1i2.75
Wijayati, S., & Ningrum, D. H. (2019). Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45 °
terhadap Kenaikan Nilai Saturasi Oksigen pada Pasien Gagal Jantung
Kongestif di RSUD Loekmono Hadi Kudus. 6(1), 13–19.
Yuliansyah, D., Handayani, L. T., & Kurniawan, H. (2016). The Effect of Deep
Breath Relaxation to The Improvement of Oxygen Saturation of Heart
Failure Patient in Heart Affairs of Dr. Soebandi Hospital in Jember. Kazoku
Syakaigaku Kenkyu, 28(2), 250–250.
https://doi.org/10.4234/jjoffamilysociology.28.250

Anda mungkin juga menyukai