Anda di halaman 1dari 4

Maria Dimitrij Angie Pavita

13020319410006

Linguistic Anthropology in Society by JOHN J. GUMPERZ


University of California, Berkeley
Pendahuluan

Paper yang ditulis oleh Jozina Vander Klok and Lisa Matthewson ini membahas
mengenai masalah komunikasi yang terjadi di dalam masyarakat post industrial yang di
dalamnya dapat dibedakan melalui dua faktor, yaitu: perbedaan budaya dan juga perbedaan
bahasa awam dan bahasa teknis yang mana makna dari semua nya berkaitan satu dengan yang
lainya. Di dalam paper ini juga dijelaskan bagaimana peran dari Antropologi linguistik dalam
proses kontribusinya terhadap pola komunikasi yang dapat memberikan pandangan yang berbeda
dari mengenai efek sosial dan kesenjangan komunikasi yang ada di dalamnya.
Hal yang menjadi dasar pokok pikiran dalam paper ini adalah terjadinya sebuah
perubahan yang terjadi secara mendalam yang hal itu dapat disebabkan oleh sifat hubungan
interpersonal itu sendiri, baik yang dilakukan melalui migrasi yang damai, bencana, perang, atau
revolusi, orang-orang di mana-mana meninggalkan komunitas kecil lokal mereka untuk menetap
di lingkungan yang baru, kompleks, dan seringkali tak terkendali. Jelas dinyatakan bahwa
perpindahan yang terjadi dapat secara lingkup kecil maupun lingkup yang besar. Mereka yang
tinggal di rumah menemukan lingkungan mereka diubah oleh industri baru dan pola pekerjaan,
oleh perubahan batas administrasi lokal, dan oleh meningkatnya penetrasi pemerintah dan
birokrasi ke dalam urusan lokal.
Pembahasan
Pola urbanisasi dibahas juga oleh penulis dimulai dari lingkup besar ke lingkup yang
lebih kecil yang terjadi di semua lapisan masyarakat khususnya di bidang perdagangan dan
diplomasi internasional, pemerintahan dan birokrasi perusahaan, politik dan urusan publik,
interaksi di tempat kerja di pabrik-pabrik dan perdagangan lokal, serta di lingkungan lingkungan
sehari-hari dan keluarga. Jika dilihat memang hal tersebut terksesan cukup kompleks tapi
kembali lagi bahwa, ketika di dalam suatu peristiwa seorang individu semakin dipaksa untuk
berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki latar belakang yang sangat berbeda dan yang
menerapkan asumsi yang berbeda, seringkali tidak dinyatakan untuk interpretasi peristiwa
sehari-hari. Selanjutnya juga di tekankan bahwa jika budaya dapat didefinisikan, seperti yang
kadang-kadang terjadi (Goodenough 1957), dapat berupa latar belakang pengetahuan atau
asumsi yang mengatur pelaksanaan urusan sehari-hari, kemudian lintas budaya dalam proses
komunikasi semacam ini yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri.
Di dalam paper ini juga dijelaskan pola komunikasi yang terjadi di dalam masyarakat
post industrial di dalam menghadapi tantangan global jika dilihat misalnya saja dari proses
urbanisasi, pola kesopanan dan kesantunan maupun pola – pola yang terjadi lainya di dalam
masyarakat. Pola yang telah disebutkan sebelumnya di dalam komunikasi ini terdapat di dalam
teori-teori komunikasi yang dilakukan Littlejohn dalam Theories of Human Communication
maupun Griffin dengan A First Look at Communication Theory juga dilakukan dengan cara
masuk melalui perspektif disiplin.
Selanjutnya aspek kedua yang dibahas di dalam paper ini adalah temuan para antropolog
linguistik di bidang semantik leksikal memiliki sebuah signifikansi untuk bidang ilmu sosial
yang belum diakui secara umum. Sudah jelas bahwa bahasa tidak bisa begitu saja dianggap
sebagai instrumen atau alat penelitian.Karena setiap jenis penyelidikan ilmu sosial tergantung
pada bahasa sebagai media untukkomunikasi, temuan hanya valid dalam kaitannya dengan
peneliti dan bahasa subjek. Dalam disiplin ilmu sosial selain antropologi, peran kendala bahasa
telah direalisasi karena dalam kebanyakan kasus subyek dan peneliti berbicara bahasa yang
sama.
Karya D'Andrade (1965, 1972) telah meminta perhatian pada sirkularitas dari beberapa
kesamaan praktik kerja penelitian. Studi independennya tentang hubungan semantik antara
istilah yang digunakan oleh pengamat dalam mencatat perilaku dalam eksperimen kelompok
kecil dan analitik kategori dalam hal perilaku ini dianalisis, menunjukkan bahwa hubungan
semantik ini menjelaskan hasil eksperimen serta atau lebih baik daripada temuan yang
dilaporkan analis. Sebagai Kesenjangan komunikasi menerima lebih banyak perhatian,
kesimpulan yang tak terhindarkan yang harus ditarik adalah bahwa penelitian eksperimental atau
survei yang paling sederhana pun perlu didahului oleh penyelidikan etnografi ke dalam
kategorisasi bahasa dan praktik penggunaan bahasa informan potensial. Lebih jauh, seperti yang
Garfinkel (1967) sarankan, bahkan bahasa simpatisan harus menjadi objek penyelidikan.
Kelebihan dari paper yang ditulis oleh John J. Gumperz ini adalah, penulis menelaah
proses komunikasi pada masyarakat post industrial sistematis dan jelas. Hal ini yang membuat
pembaca dapat dengan mudah memahami apa yang dituliskan oleh penulis walau di awal - awal
pembahasan, artikel ini terkesan berbelit - belit dulu dan tidak langsung tepat sasaran. Dalam
paper ini juga dapat terlihat gambaran yang ada di dalam latar belakang penulisan disajikan
dengan lebih luas yang tersaji secara langsung di dalam obyek kajian yang tersaji sehingga
membuat pembaca lebih mudah memahami isi jurnal yang ditulis oleh John J. Gumperz ini.
Selain hal diatas, kelebihan dari artikel ini di dalam proses penulisan artikel ini menggunakan
kata - kata yang tersistematis dan runtut di mulaidari pendahuluan sampai dengan kesimpulan.
Tidak mungkin jika di dalam suatu artikel hanya terdapat kelebihan saja, kekurangan pun
pasti ada. Menurut saya, kekurangan dari artikel tersebut adalah penggunaan contoh kalimat di
dalam proses pemaparanya kurang memiliki contoh yang kompleks dan luas. Hanya sedikit
sekali contoh yang disajikan sehingga walaupun pembaca mudah untuk memahami artikel
tersebut tetapi tidak memiliki pemahaman yang lebih mendalam karena tidak memiliki bayangan
lebih mengenai kesepadanan kata yang lainya karena banyak menggunakan kata idiom yang
proses penerjemahan makna nya butuh usaha lebih dalam memahami makna yang ada di dalam
paper ini.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan di dalam artikel ini,penulis sudah cukup memberikaan bentuk penjelasan
mengenai proses komunikasi pada masyarakat post industrial secra jelas dan sitematis walau
terkadang ada pemilihan diksi yang sulit untuk dipahami oleh pembaca. Penulis juga menerikan
telaah yang dalam semua gambaran yang ada di dalam jurnal tersebut. Penulisan disajikan
dengan lebih luas yang tersaji secara langsung di dalam obyek kajian yang tersaji sehingga
membuat pembaca lebih mudah memahami isi jurnal tersebut.
Saran untuk penelitin selanjutnya yang akan mengkaji hal serupa adalah akan lebih baik
jika, penulis tidak hanya memaparkan bentuk dari satu pola komunikasi saja melainkan
memberikan contoh yang ada di dalam Antropology Linguistic yang lainya secara lebih
mendalam supaya dapat menjadi pembanding. Kedepanya di dalam penulisan jurnal dengan
bentuk yang serupa seperti ini akan memiliki potensi untuk sangat baik apabila sistematika
penulisan nya dilakukan secara lebih runtut dan tepat pada sasaran sehingga pembaca lebih
memahami apa maksut dari penulis di dalam penulisan sebuah jurnal yang lebih baik nantinya.
Resensi ini dibuat sendiri. “Apabila ada kesamaan dengan internet, saya bersedia
menanggung resiko untuk tidak diluluskan”
Daftar Referensi

Anda mungkin juga menyukai