Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM MOBILE APPLICATION

PEMBUATAN APLIKASI WISATA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

NAMA\NIM : JOKO IRVANTO (1890343064)


NAMA\NIM : KAMALIA PUTRI (1890343020)
KELAS : TRKJ 3.B
DOSEN PEMBIMBING : HARI TOHA HIDAYAT, S.Si, M.Cs

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA KOMPUTER JARINGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM MOBILE APPLICATION

Nomor : 07/3B/Semester 5/TRKJ/2020


Judul Pratikum : Pembuatan Aplikasi Wisata
Tanggal Pratikum : 13 November 2020
Tanggal Selesai : 19 November 2020
Tabel Penilaian :

Buket Rata, 19 November 2020


Ketua Kelompok Pembimbing

Joko Irvanto Hari Toha Hidayat, S.Si., M.Cs


Nim :1890343064 Nip :198510142014041001
PRAKTIKUM MOBILE APPLICATION
PEMBUATAN APLIKASI WISATA

I. TUJUAN PRATIKUM
1. Mahasiswa Mampu Memahami Konsep Dari Praktikum Yang Dilakukan.
2. Mengetahui Komponen-Komponen Yang Digunakan Pada Aplikasi Wisata.
3. Mahasiswa Dapat Membuat Aplikasi Yang Terhubung Dengan Aplikasi Maps.
4. Mahasiswa Mampu Mengetahui Dan Mempelajari Cara Membuat Aplikasi Android
Pada App Inventor.

II. DASAR TEORI


1. Definisi MIT App Inventor
MIT App Inventor merupakan platform untuk memudahkan proses pembuatan
aplikasi sederhana tanpa harus mempelajari atau menggunakan bahasa pemrograman
yang terlalu banyak. Kita dapat mendesain aplikasi android sesuai keinginan dengan
menggunakan berbagai macam layout dan komponen yang tersedia. App Inventor
memungkinkan pengguna baru untuk memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi
perangkat lunak bagi sistem operasi Android. App Inventor menggunakan antarmuka
grafis, serupa dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan StarLogo TNG, yang
memungkinkan pengguna untuk men-drag-and-drop objek visual untuk menciptakan
aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat Android. Dalam menciptakan App Inventor,
Google telah melakukan riset yang berhubungan dengan komputasi edukasional dan
menyelesaikan lingkungan pengembangan online Google.
App Inventor memiliki dua halaman utama, yaitu :
a) Halaman Designer, yaitu digunakan untuk mendesain tampilan aplikasi dengan
berbagai komponen dan layout yang disediakan sesuai dengan keinginan. Beberapa
tools yang terdapat di halaman Designer yaitu :
Palette, yaitu berisi beberapa komponen yang dapat digunakan dalam aplikasi yang
dibuat, seperti User Interface, Layout, Media, Drawing and Animation, Maps,
Sensors, Social, Storage, Connectivity, LEGO MINDSTORMS,
Experimental dan Extension.
Viewer, yaitu berfungsi untuk mengatur tampilan komponen pada aplikasi yang
dibuat.
Components, yaitu sebagai tempat untuk mengatur komponen-komponen yang telah
diletakkan di viewer, misalnya mengganti nama komponen dan menghapus
komponen.
Properties, yaitu sebagai tempat untuk mengatur properti layar, dan komponen-
komponen yang digunakan pada aplikasi yang sedang dibuat, seperti lebar, tinggi,
warna layar dan besar huruf.
Media, yaitu sebagai tempat untuk mengunggah gambar yang digunakan pada
aplikasi yang sedang dibuat.
b) Halaman Blocks, yaitu digunakan untun memprogram jalannya aplikasi android
sesuai dengan tujuan

2. Google Maps
Dengan berbentuk layanan peta yang terkenal akan kekuatannya, Google Maps
akan menampilkan gambar lokasi jalanan dan tingkat kemacetan lalu lintas yang ada di
seluruh dunia. Bahkan Google Maps sendiri menyediakan bentuk ataupun rupa dari
planet sehingga bumi dan juga detail di yang ada di dalamnya. Google Maps dapat
diakses di berbagai tempat mulai dari komputer tablet ataupun handphone, selama
internet ataupun jaringan anda berjalan dengan baik dan juga lancar. Untuk menggunakan
Google Maps secara maksimal, dibutuhkan pula koneksi jaringan internet yang
setidaknya berjalan lancar. Koneksi yang tersendat potensial membuat Google Maps
error.

3. Fakta Google Maps


Data Google Maps
Data ataupun dokumen yang dimiliki oleh aplikasi tersebut, berdasarkan gabungan
dari data satelit air yang ada juga street-level. Google Maps memiliki lebih dari 20
petabyte data yang setara dengan 21 juta Gigabyte ataupun 20.500 terabyte. Di mana data
ini bukan hal yang main-main untuk sebuah aplikasi ataupun server. Sehingga Google
Maps dengan bobot yang cukup besar mampu menyimpan sangat banyak data dan juga
penampang sebuah daerah dengan mendetail.

Area Pribadi
Para pemilik satelit dapat menyamarkan beberapa area pribadi sebelum gambar dari
satelit tersebut diterima oleh Google. Pemerintah juga dapat memberikan petisi kepada
para pemilik satelit untuk menyamarkan area geografis yang dianggap Sensitif, atau tidak
boleh dilihat oleh masyarakat umum. Mengingat Google Maps dapat diakses oleh
siapapun dan juga kapanpun. Umumnya beberapa daerah ataupun negara yang memiliki
area tidak terbuka dan juga tidak boleh diekspos. Beberapa negara juga memiliki
perjanjian dengan Google dan juga pengajuan. Sehingga nantinya Google akan
menyamarkan area tersebut atau tidak memperlihatkan secara jelas. Umumnya Google
hanya menampilkan sebuah areal ataupun bidang tanah yang terlihat samar atau terlihat
dari kamera kejauhan.

Bisa Ke dalam Bangunan


Google telah bekerjasama dengan ribuan pemilik bisnis yang ada di 8 negara, agar
dapat membawa teknologi streetview ke dalam bangunan mereka. Saat ini sudah ada
Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, irlandia, Belanda, Kanada, dan juga
Prancis, yang menjadi negara yang bekerja sama dengan Google. Selain itu para
pengguna juga dapat melihat lihat beberapa bagian yang ada di dalam gedung putih di
Amerika Serikat.

Kualitas Kamera
Meski masih dalam tahap eksperimen, Google ternyata memakai sistem kamera
yang memiliki 15 lensa dan dapat menghasilkan foto dengan resolusi sebesar 65
megapiksel. Di mana lensa ini akan diletakkan di atas mobil bersama dengan mesin GPS,
sehingga kamera akan menangkap area-area yang sangat akurat sesuai dengan titik
koordinat ataupun GPS. Kamera ini sendiri memang jarang terlihat kecuali digunakan
oleh para karyawan Google ketika mengambil data.
Akses Area Sempit
Google juga menggunakan sepeda roda tiga ataupun troli khusus, bahkan pada
kondisi tertentu termasuk juga mobil salju. Sepeda roda tiga yang digunakan untuk
mengambil gambar taman kampus, Stadion, dan juga daerah yang tidak dapat dijangkau
oleh mobil serta memiliki area seperti tangga. Troli digunakan untuk mengambil gambar
di dalam gedung, dan mobil salju digunakan untuk mengambil gambar di area yang
Medan penuh salju, khususnya di area kutub.

Penyamaran Wajah
Mungkin seringkali anda melihat Google Maps dan juga melihat beberapa orang
yang memiliki wajah yang sangat jelas namun sebagian lagi tidak. Hal ini dikarenakan
Google memakai teknologi otomatis yang dapat menyamarkan wajah orang-orang yang
muncul di streetview. Para pengguna juga bisa meminta penyamaran lebih detail. Jika
wajah orang tersebut dirasa masih tampak jelas. Namun hal ini seringkali tidak
dipermasalahkan oleh masyarakat selama orang-orang tersebut hanyalah masyarakat
sekitar yang sedang berjalan kaki ataupun melakukan kegiatan sehari-hari.

Perekaman Kamera
Juru bicara Google mengaku terkadang mereka mendapatkan laporan gambar tidak
layak dari para pengguna Google Maps, terutama di area streetview. Hal ini tentu saja
yang berkaitan dengan area-area yang sangat akurat. Namun masalahnya camera
merekam ketika banyak kejadian-kejadian yang seharusnya tidak dilihat ataupun dirasa
kurang sesuai. Google yang secara rutin memantau laporan penggunaan akan segera
menangani keluhan tersebut. Sehingga ketika anda melihat Google Maps dan dirasa
terdapat sebuah area atau kejadian yang tidak baik untuk dilihat secara umum ada bisa
melaporkan langsung ke tim Google.

Pembaharuan Data
Faktor yang terakhir adalah seberapa sering gambar Google Maps, diperbaharui
bergantung dari ketersediaan data gambar airnya dan satelit diperbaharui setiap dua
minggu. Sedangkan gambar street view dapat diupdate secepatnya. Meskipun tidak ada
waktu pasti karena tergantung dari kondisi cuaca dan juga lalu lintas. Umumnya review
sendiri memiliki gambar yang hampir sama setiap 2 minggu namun untuk siswa yang
memiliki kualitas ataupun cuaca yang baik maka Google akan memperbaruinya setiap 1
minggu sekali.

III. ALAT DAN BAHAN


● Laptop atau Komputer
● Software App Inventor
● Modul Praktikum
● Smartphone
● Kabel USB

IV. LANGKAH KERJA


1. Langkah awal dalam pembuatan aplikasi yaitu membuka MIT APP Inventor pada
laptop kemudian diketik localhost:8888 pada browser/Chrome.
2. Selanjutnya pada MIT APP Inventor yang telah dibuka, didesain menu kerja aplikasi
beserta komponen-komponen yang digunakan seperti pada gambar berikut ini
3. Kemudian pada bagian bloks program dan disusun sesuai dengan gambar dibawah ini

4. Berikutnya untuk menambahkan screen baru klik pada Add Screen, dan berikut
desain beserta komponen-komponen dalam screen1

5. Dan disusun bloks program pada screen1 seperti gambar dibawah ini
6. Langkah selanjutnya dibuat screen yang ketiga, dan di desain aplikasi tersebut
beserta komponen yang digunakan seperti berikut ini

7. Dan disusun bloks program pada screen3 seperti yang tertera pada gambar dibawah
ini
8. Setelah semua blocks program selesai disusun di setiap screen kemudian dipilih menu
bar bullid → App (Save, apk to my Computer)

9. Setelah itu aplikasi yang telah siap digunakan dipindahkan dan diinstall aplikasi
tersebut pada smartphone dan kemudian jalankan
10. Berikut tampilan menu awal setelah aplikasi dijalankan

11. Kemudian untuk melihat destinasi wisata yang tersedia diklik pada button
“WISATA” dan berikut tampilan setelah button tersebut diklik
12. Selanjutnya untuk kembali ke menu tampilan awa klik button menu yang tersedia
pada tampilan destinasi wisata tersebut

13. Setelah kembali ke menu tampilan awal kemudian klik button “DESKRIPSI
WISATA” untuk melihat deskripsi tentang wisata yang ingin dikunjungi. Berikut
tampilan setelah button tersebut diklik

14. Jika ingin melihat penginapan atau hotel disekitar tempat keberadaan pengguna maka
kembali pada menu tampilan awal dan klik button “HOTEL”, maka akan tampil
hotel-hotel yang berada tidak jauh dari tempat keberadaa pengguna sekrang
15. Berikut tampilan setelah button “HOTEL” diklik

16. Dan terakhir yaitu apabila pengguna ingin keluar dari aplikasi maka klik button
“EXIT” pada menu tampilan awal aplikasi

V. ANALISIS
Berdasarkan pada langkah kerja pembuatan aplikasi wisata yang telah dibuat dapat di
Analisis :
a. Pada komponen desain langkah kerja pembuatan aplikasi maps
Vartical dan Horizontal Arrangement
Merupakan komponen yang menyambungkan kompenen-kompenen lainnya secara
vertical ataupun horizontal.
Web Viewer
Berfungsi sebagai penyedia area yang dapat menampilkan laman web.

Label
Berfungsi untuk menampilkan teks dalam aplikasi

Text Box
Digunakan sebagai penyedi area untuk pengetikan teks

Button
Dapat mendeteksi ketukan, hold down ketika pengguna menekan tombola tau ketika
pengguna melepas tombol. Ketika button mendeteksi salah dari dari hal tersebut maka
button akan menjalankannya sesuai perintah.

Location Sensor
Salah satu pallete yang terdapat bagian Sensor yang dimana berperan untuk
mendeteksi suatu titik lokasi pada smartphone melalui satelit yang dikenal dengan
GPS (Global Positioning System) yang merupakan suatu sistem teknologi yang akan
membantu posisi keberadaan diri kita. Jadi aplikasi ini berfungsi untuk mengetahui
keberadaan dari user.

ActivityStarter
Berfungsi untuk ketika program berjalan maka aplikasi mampu membuka Maps.

TaifunTools1
Merupakan suatu extantion/tools plugin untuk menampilkan box dalam format web
html

Notifier
Berfungsi untuk membuat notifikasi atau pemberitauhuan kepada user.
b. Pada blocks program aplikasi wisata
Screen1

Pada bloks program diatas diketahui bahwa saat pengguna mengklik pada blok
“WISATA” di aplikasi maka program akan menampilkan tampilan untuk Screen3,
pada Screen3 akan menampilkan destinasi wisata daerah yang ingin dikunjungi.

Pada bloks program whe Button2Wisata.Clik yaitu apabila pengguna mengklik button
“DESKRIPSI WISATA” di aplikasi maka program akan menampilkan tampilan
screen deskripsi, pada screen tersebut akan menampilkan deskripsi dari destinasi
wisata yang diinginkan.

Pada bloks button1 diatas yaitu bekerja apabila pengguna mengklik button1 atau
button “EXIT” maka pengguna otomatis akan keluar dari aplikasi wisata.

Bloks program diatas yaitu untuk button “HOTEL” yang bekerja jika pengguna
mengklik button tersebut maka program akan terhubung dengan google maps,
ActivityStarter yang menjalankan goole maps pada app maps, dan pada geo:0.0?q=
merupakan URLs Maps itu sendiri dan yang akan ditampilkan di maps sesuai dengan
apa yang telah dideskripsikan pada bloks, seperti halnya pada bloks diatas yaitu akan
menampilkan khusus untuk hotel.

Screen3

Bloks program diatas menjelaskan bahwa pada saat button “view on Maps” di klik di
aplikasi maka program akan melakukan pemanggilan untuk bloks showmap yaitu
bloks yang menghubungkan aplikasi dengan google maps dan menampilkan
tempat/destinasi wisata yang telah dipilih di aplikasi.
Untuk kembali ke menu tampilan awal aplikasi atau Screen1 maka terdapat bloks
program menu, dimana button menu bagian atas ataupun bawah memiliki fungsi yang
sama.

Screen Deskripsi

Pada bloks when Deskripsi.Intialize yaitu screen deskripsi akan menampilkan sebuah
tampilan web dengan pemanggilan extantion TaifunTools1 yang didalamnya berisi
tentang seluruh deskripsi dari destinasi wisata yang ada dalam aplikasi.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan langkah kerja dan analisis yang telah di buat dapat di simpulkan
bahwa, dalam membuat aplikassi wisata menggunakan MIT App Inventor harus lebih
tetiliti dan memahami bloks program karena jika terjadi kesalahan atau error pada saat
menjalankan aplikasi maka akan lebih mudah untuk diperbaiki. Aplikasi wisata ini
digunakan untuk mencari atau menemukan destinasi wisata daerah Langsa juga
dilengkapi dengan adanya deskripsi wisata yang mempermuda pengguna untuk memilih
dan juga dengan aplikasi ini pengguna dapat menemukan penginapan/hotel yang
tempatnya berada tidak terlalu jauh dengan lokasi pengguna sekarang.

Anda mungkin juga menyukai