Anda di halaman 1dari 7

Nama : Asy Shafa Audina Saragih

Kelas : Tadris Biologi 3/V


MatKul : Reproduksi & Embriologi Hewan
Tugas : Pertemuan ke-12

Latihan
1. Sapi dengan galur hibrida lebih disukai peternak dibandingkan sapi lokal. Hal ini
disebabkan sapi hasil perkawinan umumnya memiliki bobot tubuh lebih besar
dan memiliki harga jual lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak dilakukan
inseminasi buatan persilangan bagi sapi. Namun induk sapi yang bunting dari
hasil kawin persilangan rentan terhadap distokia.

Pertanyaan:
Dari kasus diatas, apakah distokia dapat menyebabkan kematian induk sapi?
Apakah penyebab terjadinya distokia pada induk sapi yang bunting dari hasil
persilangan tersebut? Jelaskan pendapatmu.
Distokia umumnya terjadi pada induk yang baru pertama kali beranak, induk
yang masa kebuntingannya jauh melebihi waktu normal, induk yang terlalu cepat
dikawinkan, hewan yang kurang bergerak, kelahiran kembar dan penyakit pada
rahim. Distokia dapat disebabkan oleh faktor induk dan faktor anak (fetus). Spek
induk yang dapat mengakibatkan distokia diantaranya kegagalan untuk
mengeluarkan fetus akibat gangguan pada rahim yaitu rahim sobek, luka atau
terputar, gangguan pada abdomen (rongga perut) yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk merejan, tersumbatnya jalan kelahiran, dan ukuran
panggul yang tidak memadai.
2. Mahasiswa diharapkan dapat menganalisa dan memberikan kesimpulan tentang
materi ini!
https://www.youtube.com/watch?v=xLMSqWdJhIU
Dari video ini dapat disimpulkan bahwa:
Partus atau kelahiran
Kelahiran atau partus adalah proses proses fisiologis yang berhubungan
dengan pengeluaran anak dan plasenta dari organisme induk pada akhir masa
kebuntingan
Peristiwa kelahiran pada garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Stadium persiapan
2. Stadium pengeluaran fetus
3. Stadium pengeluaran plasenta

1) Stadium persiapan
 Intensitas dan aktivitas kontraksi uterus dimulai dengan
pengajaran dengan interval 10 sampai 15 menit sekali dan
berlangsung lebih kurang selama 15 sampai 30 detik yang makin
lama semakin lebih sering lebih kuat dan lebih lama
 stadium ini ternak sapi dapat dilampaui selama setengah jam
sampai dengan 1 hari atau 24 jam namun rata-rata sekitar 2 sampai
6 jam
 stadium ini diakhiri dengan membuka dan meluasnya serviks
hingga menyamai luas vagina dan vulva
 Dari vulva dapat dilihat kantong alantois yang menyembul keluar
menyerupai balon atau kantong plastik berisi air pada akhirnya
kepala petus dan kaki depan masuk ke dalam ruang pelvis
2) Stadium pengeluaran fetus
 Perjalanan terjadi karena adanya kontraksi uterus dan adanya
kontraksi urat daging perut dan diafragma
 Stadium ini juga ditandai dengan adanya raptor kantong alantois
dan masuknya virus ke dalam saluran kelahiran serta diteruskan
dengan keluarnya feses melalui vulva
 Pada saat kedua kaki fetus mengalami vulva kantong amnion
pecah
 Pada saat kepala bahu dan pinggul versus memasuki ruang pelvis
perjalanan berlangsung terus-menerus dan kontraksi abdominal
juga semakin meningkat
 Perencanaan akan beristirahat sesaat
 Tali pusar atau chorda umbilicalis akan putus dengan sendirinya
3) Stadium pengeluaran plasenta
 Proses pengeluaran selaput fetus (plasenta) dan kembalinya uterus
seperti semula atau involusi uterus
 Setelah stadium kedua atau proses pengeluaran feses selesai uterus
masih tetap kontraksi hal ini berguna dalam membantu proses
pengeluaran selaput fetus atau plasenta
 Proses ini berlangsung beberapa jam setelah kelahiran yaitu antara
3 sampai 8 jam
 Apabila lebih dari waktu tersebut selaput tidak juga keluar maka
hal ini dianggap patologik dan terjadinya retention secundinae atau
selaput fetus bertahan di dalam uterus
 Peranan hormon estrogen dan oxitocin juga cukup memegang hal
yang penting
 Kedua hormon tersebut mempengaruhi uterus untuk tetap
berkontraksi selama proses pengeluaran plasenta
Involutio Uteri
Involutio uterus adalah kembalinya uterus ke dalam semula setelah induk
ternak melahirkan
Proses involution uteri berlangsung sekitar 45 sampai 50 hari dan sapi atau
induk ternak dapat dikawinkan kembali sekitar 60 hari setelah melahirkan.
Distokia
Distokia adalah suatu keadaan dimana hewan mengalami kesulitan beranak
atau partus sehingga memerlukan pertolongan tenaga ahli
Penyebab distokia antara lain: faktor maternal atau faktor fetal
Proses kelahiran melalui waktu 8 jam dari saat pertama kali seekor induk
merejan untuk melahirkan bisa dimasukkan dalam kasus distokia
Penanganan Distokia
1) Hormonal
2) Manual
3) Fetotomi
4) Sectio Cesaria
Kejadian gangguan atau infeksi pasca partus:
1) Retensi plasenta
2) Prolaps vagina
3) Prolaps serviks
4) Prolaps uterina
5) Endometritis
https://www.youtube.com/watch?v=Q6-FFWeK8Tg
Dari video ini dapat disimpulkan bahwa:
Pada kehamilan kembar, tidak semua anak kembar memiliki wajah
yang serupa. Secara garis besar terdapat dua jenis janin kembar, yakni
Fraternal (dizigot - dua zigot) dan identik (monozigot - satu zigot).
Dari namanya dapat diketahui bahwa kembar identik menghasilkan
anak yang lebih serupa dibandingkan kembar fraternal. Janin kembar identik
berasal dari satu sel telur dan satu sel sperma, sedangkan kembar fraternal
berasal dari lebih dari satu sel telur dan satu sel sperma.
Pada kehamilan normal terjadi beberapa proses pembelahan setelah sel
telur bergabung dengan sperma menjadi zigot. Pada kehamilan kembar
identik, pembelahan terjadi lebih banyak sehingga terbentuk lebih banyak
zigot. Waktu terjadinya pembelahan menentukan apakah janin akan berbagi
plasenta, berbagi kantong amnion, atau bahkan 'berbagi' organ tubuh seperti
yang terjadi pada kembar dempet.
Semakin awal terjadinya pembelahan, maka janin akan memiliki
kantong amnion dan plasenta masing-masing. Namun apabila pembelahan
zigot terjadi lebih dari 8 hari sejak pembuahan, besar kemungkinan terbentuk
kembar dempet.
Kembar fraternal terbentuk dari dua atau lebih sel telur yang masing-
masing dibuahi oleh sperma yang berbeda. Janin kembar fraternal akan
memiliki kantong amnion dan plasenta masing-masing. Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kembar identik akan memiliki jenis
kelamin yang sama, hal yang serupa belum tentu terjadi pada kembar
fraternal.
Tanda-tanda Kehamilan Kembar:
1. Selain dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG), kehamilan
kembar dapat diduga dengan penemuan klinis di bawah ini,
antara lain:
2. Ukuran rahim yang lebih besar dibandingkan perkiraan usia
kehamilan
3. Penambahan berat Ibu yang berlebihan
4. Gerakan janin yang sering
5. Eklampsia dan pre-eklampsia
6. Teraba ada lebih dari 3 bagian besar atau beberapa bagian kecil
pada pemeriksaan kehamilan
7. Terdengar bunyi denyut jantung janin yang berbeda (lebih dari
10 denyut)
8. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan kadar beta-
hCG yang tinggi sekali, intoleransi glukosa, dan anemia
defisiensi besi.
Setelah mengetahui risiko yang timbul dengan kehamilan kembar,
mungkin Ibu Anda ingin menghindarinya atau berpikir dua kali
ketika ingin melakukan program kehamilan bayi kembar.
Faktor Risiko Terjadinya Kehamilan Kembar
Faktor risiko terjadinya kehamilan kembar, antara lain:
1. Riwayat kehamilan kembar, terutama pada Ibu atau keluarga
Ibu
2. Usia Ibu (37 tahun dianggap sebagai puncak insidens karena
stimulasi hormon FSH yang maksimal)
3. Jumlah kehamilan - insidens kembar pada kehamilan ke-6 lebih
tinggi dibanding kehamilan pertama
4. Ibu mengikuti terapi infertilitas. Pada ibu yang baru berhenti
menggunakan kontrasepsi oral (pil KB), disarankan
menggunakan kondom selama siklus pertama. Hal ini untuk
mencegah pembuahan lebih dari satu sel telur akibat perubahan
hormon setelah lepas kontrasepsi.
Evaluasi
1. Seandainya fetus telah mati dalam uterus, apakah kelahiran (partus) dapat
terjadi?
Jika janin telah mati didalam uterus, dokter biasanya akan
merekomendasikan prosedur kuret untuk mengeluarkan janin yang sudah
meninggal. Sementara pada kasus IUFD, janin yang sudah meninggal
biasanya akan dikeluarkan melalui persalinan.
Jika bayi telah meninggal sebelum tanggal persalinan, dokter mungkin
akan melakukan tindak induksi untuk mempercepat proses persalinan. Pada
beberapa kasus, dokter juga mungkin untuk merekomendasikan operasi caesar
guna membantu mengeluarkan bayi yang sudah mati tersebut.
2. Apa kemungkinan penyebab terjadinya kembar siam? Jelaskan.
Kembar siam terjadi karena adanya pembelahan yang tidak sempurna
pada sel telur. Pada sebagian besar kehamilan kembar, embrio yang
berkembang terpisah. Namun, pada kembar siam, embrio tidak terpisah secara
sempurna sehingga embrio tumbuh berdempetan dan menjadi bayi kembar
siam.
3. Jika seekor induk kucing melahirkan 3 ekor anak, apakah ketiga anak kucing
ini termasuk kembar fraternal? Jelaskan
Ya, karena kembar fraternal berasal dari pembuahan yang terpisah,
mereka bisa menjadi jantan, betina, atau bahkan kombinasi keduanya. Selain
itu, kembar fraternal juga akan memiliki beberapa karakter yang sama. Tapi
kecocokan genetik mereka tidak akan sesempurna seperti kembar identik.
Selain itu, kembar fraternal juga akan memiliki beberapa karakter yang sama.
Tapi kecocokan genetik mereka tidak akan sesempurna seperti kembar
identik. Kembar fraternal seperti saudara kandung pada umumnya, kadang
mereka terlihat berbeda. Mereka bisa punya warna bulu, warna mata, besar
badan, dan tingkah laku yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai