1. FAKTOR BAHAYA APA YANG BIASA TERJADI DI LINGKUNGAN
KERJA. JELASKAN SECARA SINGKAT ? Ada lima jenis faktor bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan atau sakit akibat kerja: – Bahaya Kimia: gas, uap, cairan, atau debu yang bisa membahayakan tubuh pekerja. Contoh: produk pembersih, asam baterai atau pestisida. – Bahaya biologis: organisme hidup yang dapat menyebabkan penyakit misalnya influenza, hepatitis atau tuberkulosis. Contoh: bakteri, virus atau serangga. Di tempat kerja, seseorang bisa terpapar bahaya biologis melalui kontak dengan jarum bekas, orang sakit, hewan, dll. – Bahaya Fisika: sumber energi yang cukup kuat untuk membahayakan tubuh. Contoh: panas, cahaya, getaran, kebisingan, tekanan atau radiasi. – Bahaya ergonomis: cara kerja, posisi kerja, perlengkapan, peralatan berdesain buruk, atau gerakan monoton berulang. Contoh: lampu dim/berkedip, gerakan berulang, tempat duduk yang tidak pas. – Bahaya Psikososial/Psikologi: Hubungan antar personal, peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Contoh; Beban kerja berlebih secara kualitatif dan kuantitatif, ketidakjelasan peran, konflik peran, pengembangan karir. 2. LANGKAH-LANGKAH APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN AGAR TIDAK TERJADI KECELAKAAN ATAU PENYAKIT AKIBAT KERJA ? Langkah-langkah yang dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan atau penyakit akibat kerja terdiri atas: - Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pengujian dan cara kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervide medis dan pemeriksaan kesehatan. - Standardisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi, atau tak resmi mengenai konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan umum, atau alat-alat pelindung diri. - Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang diwajibkan. - Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat pelindung diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan debu, atau - Penelitian tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan pengangkat lainnnya. - Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tetang efek-efek fisiologis dan patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologis dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan. - Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. - Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebab- sebabnya. - Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknis, sekolah-sekolah perniagaan atau kursus-kursus pertukangan. - Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khusunya tenaga kerja yang baru, dalam keselamatan kerja. - Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk menimbulkan sikap selamat. - Asuransi, yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar oleh perusahaan jika tindakan-tindakan keselamatan sangat baik. - Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran efektif tindakan penerapan keselamatan kerja.