Public Relations ( PR )
Secara umum PR adalah suatu kegiatan/program yang dijalankan secara berkelanjutan oleh
lembaga maupun perorangan untuk mengupayakan terbentuknya suatu hubungan yang baik
dengan publik agar tercipta suatu pengertian dan penerimaan publik demi kelancaran dalam
mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga maupun perorangan yang bersangkutan.
A. Pengertian PR
Pubic Relation yang biasa disingkat PR jika dilihat dari suku katanya (Public = Publik)dan
(Relations = Hubungan) sehingga dapat diartikan sebagai hubungan antar publik atau
hubungan publik. Sedangkan definisi PR menurut para pakar komunikasi, antara lain:
1. PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan
dan aturan seseorang atau lembaga demi kepentingan publik dan melaksanakan suatu
program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Betrand R.
Canfield, 1964:4).
2. PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik
dan pengertian dari konsumen, pegawainya dan publik umumnya; kedalam dengan
mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan
pernyataan-pernyataan(J.C. Seidel).
3. PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu lembaga atau
badan (Howard Bonham).
Fungsi PR
Menurut Maria (2002, 31), “PR merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam
lembaga tersebut, dan harus memberi identitas lembaganya dengan tepat dan benar serta
mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai
pengertian yang jelas dan benar terhadap lembaga tersebut”.
Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian
dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan
semua pihak.
Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan
publik, tetapi merupakan kekhasan lembaga atau perusahaan. Sangat penting bagaimana
lembagamemiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja
meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara lembaga atau perusahaan dengan
publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna
sebagai input bagi lembaga atau perusahaan yang bersangkutan.
Perimbangan dapat dilaksa-nakan dengan pemanfaatkan dari alat public relations yaitu:
1. Berita Press Realise
2. Pidato
3. Event
4. Tulisan/tajuk/ulasan/editorial
5. Audio/visual/slide presentasi
6. Corporate identity
7. Pelayanan Informasi, telepon, dll
Media Relations - Adalah serangkaian kegiatan atau cara-cara yang dilakukan oleh praktisi PR
yang mewakili perusahaan dalam rangka menjalin hubungan baik dengan Media (Perss).
Kegiatan media relations ni ada bermacam-macam seperti Konferensi Perss, Press Gathering,
Press Tour dll. Untuk menelaah lebih jauh kali ini Dunia Public Relations ingin membahas
mengenai Definisi, Tujuan serta Manfaat dari kegiatan Media Relations ini.
PENGERTIAN MEDIA RELATIONS
Mengutip definisi PRSSA, Stanley J Baran (2004, 361) mendefinisikan Media Relations
sebagai
“The public relations professional maintain good
relations with professionals in the media, undestrand
their deadlines and other restraints, and earn their trust”.
Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi Media Relations sebagai hubungan dengan media
komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan
organisasi.
Baca artikel media relations lainya :
Bentuk-bentuk kegiatan media relations
Peran media relations pada saat krisis
Contoh proposal perencanaan media relations
Organisasi, Media massa & Publik => Media merupakan bentuk jamak dari medium yang
dalam ilmu komunikasi media diartikan sebagai:
Saluran tersebut bisa berupa saluran komunikai formal seperti layanan bebas pulsa yang
disediakan costumer service organisasi atau bisa juga melalui saluan informasi melaui kontak
komunikasi langsung dengan staf organisasi dalam kesempatan yang informal juga.
Dalam sisi organisasi, membina dan megembangkan hubungan baik dengan media massa itu
paling tidak berarti memenuhi dan menanggapi kebutuhan dan kepentingan media massa
terhadap organisasi tersebut. Karena bentuk komunikasi dalam PR adalah dua arah, maka
praktik media relations pun bukan hanya mengkomunikasikan ke luar ogranisasi melainkan juga
menjadi komunikan yang baik dan apa yang dikomunikasikan dari luar organisasi.
Perusahaan mengunakan media massa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan
kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan
produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat
kepercayaan publik.
Baca : Contoh proposal launching produk
Pada akhirnya publik akan memakai produk atau jasa perusahaan yang dipublikasikan media;
atau setidaknya, publik dapat menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung
mempromosikan produk ataujasa kepada komunitasnya melalui word of mouth
Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan
organisasi
Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh saling percaya
Manfaat media relations
Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media
massa
Penyampaian informasi yang akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi
publik
http://www.duniapublicrelations.com/2017/01/media-relations-definisi-tujuan-dan.html
7. Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan
orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan
seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan
seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain
itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang
interpersonal :
· Jarak intim (0-45cm)
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta,
melindungi, dan menyenangkan.
· Jarak personal (75-120cm)
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga
menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai
empat kaki.
· Jarak sosial (120-210 atau 210-360 formal)
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara
berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak
antara empat kaki hingga dua belas kaki.
· Jarak publik (360-450 cm)
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
1. Repetisi
Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala
ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau
menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.
2. Subtitusi
Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa
berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian
tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak
tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak").
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.
3. Kontradiksi
Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa
memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil
mencibirkan bibir.
4. Aksentuasi
Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan
tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect
display.
5. Komplemen
Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda
melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya.
6. Regulasi
Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan keinginan untuk mengatur
pesan verbal. Misalnya mengerutkan bibir, mencondongkan badan ke depan, atau membuat
gerakan tangan untuk menunjukkan keinginan mengatakan sesuatu. Bisa juga mengangkat
tangan atau menyuarakan jenak (pause) (misalnya, dengan menggumamkan “umm”) untuk
memperhatikan bahwa anda belum selesai bicara.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal#Variasi_budaya_dalam_komunikasi_nonver
bal
http://michymatasa.blogspot.com/2013/11/contoh-komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html
http://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/07-komunikasi-nonverbal/
http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/11/19/komunikasi-non-verbal/
http://nadialfan.blogspot.co.id/2011/11/media-relation-makalah.html