Anda di halaman 1dari 9

VALIDASI LEMBAR KAJI JADWAL PEMBELAJARAN DAN BEBAN BELAJAR

PESERTA DIDIK DI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

THE VALIDATION OF MEASUREMENT TOOLS FOR NURSING STUDENTS’


COURSE LOAD AND SCHEDULING IN SCHOOL OF NURSING

Karolina Tupen1, Samuel M. Simanjuntak2


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia
Email: smsimanjuntak@unai.edu

ABSTRAK
Pendahuluan: Evaluasi terhadap proses pembelajaran dapat
membentuk pengalaman belajar para peserta didik. Penelitian ini
memperkenalkan proses validasi satu rancang bangun alat ukur aspek
proses pengalaman belajar yang dialami peserta didik keperawatan.
Metode: Penelitian ini merupakan validasi alat kaji yang dilakukan
dengan metode deskriptif korelasi. Populasi yang menjadi target
penelitian ini adalah 70 mahasiswa semester 4 hingga semester 8 yang
terdaftar sebagai peserta didik regular di Program Studi Sarjana
Keperawatan. Sample direkrut secara accidental yaitu di antara
populasi mahasiswa yang sedang menjalasi jadwal kelas yang
kemudian diperoleh sebanyak 39 responden. Hasil: Rancang bangun
dari lembar kaji jadwal pembelajaran dan beban belajar bagi peserta
didik keperawatan dalam kategori baik yaitu dengan nilai koefisien
α=0.927 dengan p value<0,05. Kesimpulan: Nilai reliabilitas lembar
kaji dalam kategori baik. Diskusi: Pengukuran yang berkesimbungan
atu berkala sangat diperlukan sebagai suatu upaya dalam
meningkatkan proses pengalaman belajar peserta didik keperawatan di
lembaga pendidikan keparawatan di Indonesia.

Kata kunci: Beban belajar, Jadwal pembelajaran, Lembar kaji,


Mahasiswa keperawatan, Validasi

ABSTRACT
Introduction: Evaluation of the learning process can shape the
learning experience of students. This study introduces the validation
process of a design measuring instrument aspects of the learning
experience process experienced by nursing students. Methods: This
study is a validation study tool which is carried out using the descriptive JURNAL
correlation method. The population that is the target of this research is
70 students from semester 4 to semester 8 who are registered as
regular students in the Undergraduate Nursing Study Program.
SKOLASTIK
Samples were recruited accidentally, namely among the student KEPERAWATAN
population who were working on class schedules which were later
VOL. 6, NO. 2
obtained by 39 respondents. Results: The design of the study sheet
Juni – Desember 2020
learning schedule and learning load for nursing students in a good
category, namely the coefficient value α = 0.927 with p value <0.05.
Conclusion: The reliability value of the review sheet is in good ISSN: 2443 – 0935
category. Discussion: Continuous or periodic measurement is needed E-ISSN 2443 - 16990
as an effort to improve the learning experience process of nursing
students in nursing education institutions in Indonesia.

168
Karolina Tupen, Samuel M. Simanjuntak

Keywords: Course load, Evaluation tool, Scheduling, Nursing students,


Validation

PENDAHULUAN pembelajaran dapat membentuk


Beberapa tahun terakhir penjadwalan pengalaman belajar para peserta
waktu kelas dan praktek klinis didik. Tantangan dari evaluasi yang
mahasiswa keperawatan di beberapa efektif adalah memastikan adanya
institusi pendidikan keperawatan penyelarasan antara tujuan
dilaksanakan di dalam satu semester pembelajaran, aktivitas belajar dan
yang sama yang terminologikan mengajar yang membidik tercapainya
dengan “block system.” tujuan pembelajaran. Praktek evaluasi
Pelaksanaannya adalah dengan pola yang berlandaskan bukti saat ini
pembelajaran yang intensif selama adalah keselarasannya dengan tujuan
delapan minggu dan kemudian diikuti pembelajaran yang bukan saja
dengan praktek klinis di rumah sakit berfokus kepada materi keilmuan
atau lembaga penyedia pelayanan namun juga proses belajar serta
kesehatan yang berafiliasi.dalam keketampilan yang dibentuk.
rentang waktu yang sama. Hal
tersebut dilaksanakan dengan Mengkaji pengalaman belajar peserta
argumentasi yang mengedepankan didik di jenjang pendidikan tinggi
kesinambungan pembelajaran di kelas program studi keperawatan
dengan pembentukan dan merupakan suatu tantangan bagi
pemantapan keterampilan klinis tenaga pengajar keperawatan. Proses
keperawatan. Setelah program mengukur pengalaman belajar di
tersebut dilaksanakan untuk beberapa lembaga-lembaga pendidikan disiplin
tahun, muncul pemikiran yang ilmu kesehatan memiliki dimensi yang
bertujuan untuk mengevaluasi bukan saja terbatas di ruang kelas
program belajar dengan penjadwalan namun mencakup pengalaman
tersebut dari sisi pandang para praktek laboratorium serta praktek
peserta didik keperawatan. klinis. Merupakan suatu kesepakatan
di dalam masyarakat, pemerintah dan
Biggs dan Tang (2011) menuliskan profesi keperawatan dimana
bahwa “Salah satu kunci terpenting pendidikan keperawatan bertujuan
untuk mencapai keberhasilan dalam untuk mempersiapkan perawat-
proses belajar adalah melakukan perawat professional yang kompeten.
penyelarasan kurikulum.” Kalimat
tersebut menekankan bahwa luaran Kompeten merujuk kepada perawat-
pembelajaran harus jelas. perawat yang memiliki pengetahuan,
Pengalaman belajar dirancang terampil dalam melaksanakan asuhan
sedemikian rupa untuk membimbing keperawatan serta merupakan
mahasiswa keperawatan ke arah individu dengan karakter yang mulia.
pencapaian luaran yang ditetapkan Kompetensi terbentuk melalui proses
dan secara teliti merancang evaluasi pembelajaran dan praktek klinis
yang memberikan kesempatan keperawatan. Kompetensi
kepada peserta didik untuk keperawatan dapat dibangun dan
menunjukkan pencapaian dari luaran dikembangkan dengan
tersebut. Evaluasi terhadap proses mengkondisikan peserta didik

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 169


Validasi Lembar Kaji Jadwal Pembelajaran Dan Beban Belajar Peserta Didik Di Fakultas Ilmu Keperawatan

keperawatan untuk menerapkan adalah pola jadwal block 4x4, jadwal


pengetahuan yang diperoleh di kelas block A/B, dan jadwal block hybrid.
dan mempraktekkannya dalam System penjadwalan block hybrid di
keseharian di lingkungan keperawatan dalam prakteknya menggabungkan
yang aktual (Takase M, 2011). dua jenis penjadwalan baik yang
tradisional maupun sistem block.
Secara umum, poses pendidikan bagi
calon-calon perawat professional Dalam jadwal sistem block 4x4, satu
berupaya mewujudkan terciptanya tahun ajaran dibagi menjadi dua
pelayanan keperawatan yang semester. Selama semester pertama
melindungi masyarakat dari tindakan mahasiswa mengambil hanya 4 mata
malpraktek serta dari para tenaga pelajaran setiap hari pada jam yang
perawat yang inkompeten. Langkah- sama. Kemudian pada semester
langkah yang berupaya menciptakan kedua, siswa mengambil 4 set yang
kualitas pelayanan kesehatan yang berbeda kursus setiap hari pada jam
memiliki standar yang diakui secara yang sama. Pelaksanaan kelas setiap
nasional dan global (Fukada M,2018). mata pelajaran dilaksanakan 90 menit.

Pendapat dari para pimpinan pendidik Penjadwalan sistem blok A/B, siswa
dan praktisi keperawatan demi mengambil tiga atau empat mata
peningkatan kompetensi menekankan pelajaran dalam waktu 90 hingga 120
bentuk pendidikan keperawatan yang menit pada hari-hari bergantian
terintegrasi antara teori dan praktek sepanjang tahun ajaran. Jadi, siswa
klinis. Penerapan pola penjadwalan mengambil 6 sampai 8 mata pelajaran
pendidikan keperawatan tersebut pertahunnya. Jika siswa mengambil 8
menjadi latar belakang yang dominan pelajaran pada tahun ini, maka
bagi lembaga-lembaga pendidikan mereka akan mengambil 4 mata
tinggi keperawatan untuk memutuskan pelajaran perhari, tetapi mata
menerapkan jadwal sistem block pada pelajaran yang berbeda pada hari
semester di mana peserta didik yang berbeda. Misalnya, di Senin
memiliki tuntutan waktu untuk praktik sebagai hari A, mahasiswa mengambil
klinis. 4 mata kuliah. Pada hari Selasa
sebagai hari B, siswa akan mengambil
Penerapan penjadwalan dengan 4 mata kuliah yang berbeda. Hari A
sistem block pada awalnya dan B terus bergantian sepanjang
diperkenalkan pada jenjang semester.
pendidikan dasar menengah pada
tahun 1990-an. Penjadwalan sistem Melihat dari sisi pandang tenaga
block diperkenalkan untuk pengajar tentang penjadwalan sistem
menggantikan pola belajar dengan block, Zepeda dan Stewart (2006)
jadwal yang dianggap tradisionalpada melaporkan penilaian yang positif
saat itu yaitu jadwal kelas 50 menit dibandingkan penjadwalan tradisional.
setiap jamnya dengan beragam mata Para pengajar menilai penjadwalan
ajar pada setiap harinya (Mizhquiri, sistem block sebagai suatu hal yang
2019). Lebih lanjut, Rettig (2019) positif karena mata ajar dapat
menulisakan bahwa terdapat diberikan dalam waktu yang
beberapa pola penjadwalan sistem berkesinambungan maka pengajaran
block yang di terapkan diberagam mengalami sangat sedikit interupsi.
lembaga pendidikan, di antaranya Dengan waktu yang

170 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020


Karolina Tupen, Samuel M. Simanjuntak

berkesionambungantersebut maka di Program Studi Sarjana


banyak kativitas pembelajaran yang Keperawatan, Universitas Advent
dapat diterapkan yang melibatkan Indonesia di Bandung, Jawa Barat,
peserta didik dan yang mebangun Indonesia. Semua mahasiswa yang
hubungan emosional yang lebih terlibat dalam penelitian ini direkrut
akrab. Tantangan yang dirasakan secara accidental yaitu di antara
dalam penjadwalan sistem block populasi mahasiswa yang sedang
adalah apabila ada peserta didik yang menjalasi jadwal kelas yang kemudian
sakit dan berhalangan datang maka diperoleh sebanyak 39 responden.
akan melewatkan wajtu kelas yang
sangat banyak dan sulit untuk dikejar. Setiap pernyataan dibangun
berdasarkan label dan concept atau
Artikel penelitian ini memperkenalkan construct yang diperoleh dari
proses validasi satu rancang bangun penelitian qualitatif yang sudah
alat ukur aspek proses pengalaman dilakukan sebelumnya. Rancang
belajar yang dialami peserta didik bangun lembar kaji atau alat ukur ini
keperawatan di Indonesia. Evaluasi telah melewati proses face validity
proses yang dimaksud adalah untuk menguji keselarasan setiap butir
penjadwalan pembelajaran di kelas pernyataan dengan konsep dan latar
dan praktik klinis di dalam satu belakang teorinya. Lembar kaji
semester bersamaan atau dikenal diberikan kepada pembimbing
sebagai ‘block system.’ Evaluasi penelitian dan beberapa pengajar
proses belajar ini sangat diperlukan untuk memberikan pandangan
sebagai sarana evaluasi terhadap apa terhadap materi setiap pernyataanya.
yang sudah dilaksanakan dan
keselarannya dengan tujuan belajar. Pernyataan dalam lembar kaji dibagi
Hasil pengukuran dari alat ukur menjadi aspek kemampuan
tersebut dapat menjadi data dasar penyesuaian/adaptasi (perntataan 1
dalam merancang pengalaman belajar dan 2), aspek manajemen waktu
yang lebih baik bagi peserta didik (pernyataan 3, 4, dan 5), aspek
keperawatan di masa yang akan kemampuan pemahaman materi dan
datang yang semakin penuh skill (pernyataan 6,7, dan 8), dan
tantangan. aspek beban belajar (pernyataan 10,
11, dan 12). Setiap pernyataan
METODE evaluasi jadwal belajar kemudian akan
Penelitian ini bertujuan untuk dinilai oleh peserta didik dengan
melakukan validasi dari rancang kategorisasi skala Likert dalam
bangun lembar kaji pandangan rentang nilai sebagai berikut: nilai 1
peserta didik terhadap penerapan berarti Tidak Setuju, nilai 2 berarti
jadwal sistem block di Fakultas Kurang Setuju, nilai 3 yang berarti
Keperawatan di Universitas Advent Setuju dengan pernyataan dan nilai 4
Indonesia, Bandung, Indonesia. yang berarti Sangat Setuju dengan
Populasi yang menjadi target pernyataan yang diberikan. Penilaian
penelitian ini adalah 70 mahasiswa diri terhadap pengalaman belajar ini
semester 4 hingga semester 8 yang memiliki nilai interpretasi sebagai
terdaftar sebagai peserta didik regular berikut:

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 171


Validasi Lembar Kaji Jadwal Pembelajaran Dan Beban Belajar Peserta Didik Di Fakultas Ilmu Keperawatan

Table 1. Keterangan Penilaian dan Interpretasi Lembar Kaji Jadwal Pembelajaran

Rentang Nilai Kategorisasi Interpretasi

Rerata nilai total Jadwal dan beban pembelajaran sangat Dapat menjalani proses
evaluasi: 3,00-4,00 sesuai dengan kemampuan peserta didik pembelajaran kelas dan praktek
klinis dengan sangat baik.

Rerata nilai total Proses pembelajaran kelas dan praktek Jadwal dan beban pembelajaran
evaluasi: 2,01-2,99 klinis cukup berat, masih dapat ditanggung perlu pertimbangan perubahan
siswa dengan usaha keras. dan penyesuaian

Rerata nilai total Mengalami tantangan yang sangat berat, Indikasi melakukan perubahan
evaluasi: 1,56-2,00 indikasi melakukan perubahan penjadwalan dan beban
penjadwalan dan beban pembelajaran pembelajaran sesegera
sesegera mungkin. mungkin.

Rerata nilai total Mengalami tekanan yang sangat berat Penjadwalan dan beban
evaluasi: 0,00-1,50 dalam menjalani proses pembelajaran pembelajaran tidak selaras
kelas dan praktek klinis. Sulit bagi peserta dengan kemampuan peserta
didik untuk menyesuaikan diri. didik.

Data dari hasil jawaban seluruh lain, keandalan dari setiap


responden kemudian akan dinalisis pengukuran yang diberikan mengacu
nilai konsistensinya dengan konsep pada sejauh mana alat ukur tersebut
terkait yang dalam penelitian ini konsisten atau selaras dengan sebuah
adalah pengalaman roses belajar konsep dari fenomena tertentu.
dalam penjadwalan sistem block.
Taber S. Keith (2017) menuliskan HASIL
bahwa Cronbach's alpha Cronbach Setiap pernyataan dinilai oleh individu
adalah salah satu cara untuk dengan kategorisasi skala Likert
mengukur nilai kekuatan konsistensi dalam rentang nilai sebagai berikut:
tersebut. Alpha Cronbach dihitung nilai 1 berarti Tidak Setuju, nilai 2
dengan menghubungkan nilai dari berarti Kurang Setuju, nilai 3 yang
setiap butir skala dengan nilai total berarti Setuju dengan pernyataan dan
untuk setiap observasi (biasanya nilai 4 yang berarti Sangat Setuju
responden survei individu atau dengan pernyataan yang diberikan.
peserta suatu pengukuran), dan Analisis deskriptif digunakan dalam
kemudian membandingkannya menganalisa data yang diperoleh dari
dengan varians untuk semua skor masing-masing responden. Analisa
item individu. data pada bagian pertama dilakukan
secara univariate dengan
Cronbach's alpha merupakan suatu menunjukkan nilai rerata masing-
pengukuran yang dapat digunakan masing pernyataan dan kemudian nilai
untuk menilai nilai reliabilitas atau total dari seluruh pernyataan. Selain
konsistensi internal dari sekumpulan nilai rerata dari masing masing
skala dalam lembar kaji. Dengan kata pernyataan, nilai simpangan bakunya

172 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020


Karolina Tupen, Samuel M. Simanjuntak

juga dituliskan untuk melihat pola nilai dihitung menggunakan perangkat


yang didapatkan. lunak SPSS dengan menggunakan
metode statistik Cronbach Alpha
Untuk menganalisa nilai validitas dari (Cronbach α).
keseluruhan butir pernyataan maka

Tabel 1. Analisis Univariate Lembar Kaji

No. Ringkasan Pernyataan Nilai Rerata Simpangan


Baku
1. Tidak mengalami kesulitan saat perubahan
perkuliahan 2.2051 .97817

2. Dapat berdaptasi dengan cepat


2.3077 .89307
3. Memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan
tugas-tugas 2.0000 .97333

4. Memiliki waktu yang cukup untuk belajar mandiri


2.1282 .97817
5. Memiliki waktu yang cukup untuk berinteraksi
dengan teman-teman 2.2308 .95866

6. Memberikan kesempatan yang cukup untuk


memahami teori 2.0256 .77755

7. Memberikan kesempatan yang cukup untuk


mendapatkan keterampilan 2.5385 .96916

8. Mengaitkan teori yang diperoleh di kelas secara


lebih baik 2.3590 .87320

9. Cara belajar sama


2.0256 .77755
10. Dosen dapat memberikan materi dengan utuh
2.0769 .73930
11. Dosen-dosen memberikan tugas yang realistik
2.2051 .57029
12. Beban belajar saya pada dasarnya sama
2.1795 .96986

Nilai koefisien reliabilitas α adalah mandiri satu dengan yang lainnya


dalam rentang antara 0 hingga 1 (tidak memiliki hubungan atau tidak
dalam mengukur nilai keseluruhan berbagi kovarian) maka nilai α = 0.
dari suatu ukuran. Jika semua butir Namun jika semua item memiliki
skala sesungguhnya suatu yang keterkaitan atau kovarian yang tinggi,

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 173


Validasi Lembar Kaji Jadwal Pembelajaran Dan Beban Belajar Peserta Didik Di Fakultas Ilmu Keperawatan

maka α akan mendekati nilai 1 karena (2017) menuliskan bahwa Cronbach α


jumlah item dalam skala mendekati digambarkan sebagai 'salah satu
tak terhingga. Hal tersebut berarti, analisis statistik terpenting. Penerapan
semakin tingginilai koefisien α, maka penggunaannya tersebar dalam
semakin banyak item telah berbagi beragam penelitian yang melibatkan
kovarian dan mungkin mengukur uji rancang bangun dan penggunaan
suatu konsep dasar yang sama. Hasil di dalam penelitian dengan
dari perhitungan reliabilitas dari pengukuran multi-item dianggap
lembar kaji jadwal pembelajaran sebagai suatu hal yang patut.
tertera dan dapat dilihat pada tabel Cronbach α biasanya dilaporkan untuk
Cronbach α Tabel 1 di bawah. suatu rancang bangun skala
pengukuran sebagai contoh untuk
mengukur sikap, afektif dan fenomena
Tabel 2. Nilai Reliabilitas Lembar Kaji lainnya. Lebih luas lagi, beragam
literatur juga memuat laporan
Reliability Statistics perkembangan alat ukur yang menguji
Cronbach's Number of Items pengetahuan dan pemahaman siswa
Alpha dan mengunakan Cronbach α sebagai
.927 12 indikator kualitas instrumen yang
dirancang bangun.

Perlu juga dipahami bahwa meskipun Penelitian yang dilakukan oleh Xi


melaksanakan standar yang Vivien Wu, Karin Enskär, Cindy Ching
menjadikan nilai koefisien α "baik" Siang Lee, Wenru Wang (2015) yang
sepenuhnya bergantung juga kepada bertujuan melakukan penelaahan
pemahaman tentang teori yang sistematik terhadap 2073 penelitian
mendasari konsep pengkurannya. pengujian validasi rancang bangun
Banyak ahli metodologi alat ukur menyeleksi hingga menjadi
merekomendasikan nilai koefisien α 33 penelitian yang dianalisis. Implikasi
dalam rentang minimum antara 0,65 dari penelitian ini adalah rancang
dan 0,8 (atau lebih tinggi). Nilai bangun pengukuran terdiri dari yang
koefisien α yang kurang dari 0,5 bertujuan mengukur praktik klinis serta
biasanya diaanggap tidak dapat yang mengukur proses pembelajaran
diterima, terutama untuk skala yang dan pengkajian. Implikasi lain yang
dinyatakan sebagai unidimensi. dituliskan adalah masih diperlukannya
Berdasarkan uraian tersebut maka pengembangan alat penilaian klinis
jelas bahwa rancang bangun lembar yang holistik dengan tingkat validitas
kaji jadwal pembelajaran dan beban dan reliabilitas yang wajar. Penilaian
belajar bagi peserta didik keperawatan klinis adalah kegiatan yang penting
ternilai dalam kategori baik yaitu dan membutuhkan kolaborasi antara
dengan nilai koefisien α=0.927. mitra klinis dan akademisi untuk
meningkatkan pengalaman klinis
DISKUSI siswa, pengembangan profesional
Analisis terhadap validitas dan para pembimbing, serta kredibilitas
reliabilitas suatu rancang bangun alat klinis para akademisi.
kaji merupakan hal terpenting untuk
dilakukan sebelum alat ukur tersebut Robyn Cant and Lisa McKenna (2013)
dapat digunakan. Taber S. Keith dalam penelitian mereka menunjukkan
hasil validasi terhadap alat

174 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020


Karolina Tupen, Samuel M. Simanjuntak

pengukuran objektif dari proses Rancang bangun alat ukur tersebut


praktik klinis mahasiswa keperawatan. melibatkan 599 sample dan terdiri
Beragam alat ukur yang dipaparkan atas 52 butir pernyataan. Inventory
dengan tujuan yang sama yaitu dari alat ukur kompetensi tersebut
pengukuran pencapaian objektif memperoleh nilai factor antara 0,91
praktik klinis mahasiswa keperawatan. hingga 0,98. Yang kemudian diterima
Berdasarkan laporan dalam penelitian adalah 43 butir dalam 6 faktor.
tersebut hamper seluruh rancang
bangun alat ukur yang melewati KESIMPULAN
proses validasi memiliki nilai Hasil validasi dari rancang bangun
Cronbach α > dari 0.8. implikasi dari lembar kaji jadwal pembelajaran
penting yang disampaikan adalah dan beban belajar bagi peserta didik
masih luasnya ruangan untuk keperawatan adalah dalam kategori
perbaikan dalam menggunakan alat baik yaitu dengan nilai koefisien
ukur yang valid dan yang memiliki α=0.927. diaharapkan lembar kaji ini
onjektivitas yang tinggi untuk dapat digunakan oleh para pemangku
mengevaluasi pencapaian objektif kepentingan dan para memangku
pembelajara di institusi pendidikan jabatan dalam mengevaluasi
keperawatan secara global. Implikasi penjadwalan dan beban tugas yang
lai adalah masih perlunya diberikan. Pengukuran yang
pelaksanaan rancang bangun alat berkesimbungan atu berkala sangat
ukur yang melewati proses validasi diperlukan sebagai suatu upaya dalam
yang kemudia dapat digunakan untuk meningkatkan proses pengalaman
menjadi alat ukur proses belajar di belajar peserta didik keperawatan di
lembaga-lembaga pendidikan tinggi lembaga pendidikan keparawatan di
keperawatan. Indonesia. Melalui proses
pembelajaran yang baik, diharapkan
Penelitian Li-ling Hsu dan Suh-Ing pendidikan keperawatan di Indonesia
Hsieh (2013) juga berupaya untuk dapat menghasilkan perawat-perawat
merancang bangun alat kaji evaluasi yang kompeten dan siap
luaran belajar peserta didik program meningkatkan kualitas pelayanan
studi sarjana keperawatan yang keperawatan di tahan air.
bertujuan mengukur kompetensi.

DAFTAR PUSTAKA nursing students: A learning


outcome perspective. Nurse
Biggs, John and Tang, Catherine Education Today. Volume 33,
(2011). Teaching for quality Issue 5, May 2013, Pages 492-
learning at university: What the 497.
student does. McGraw-Hill
House, Shoppenhangers Mizhquiri, Lesley, "White Paper: The
Road, Maidenhead Berkshire, Effects of Block Scheduling
England. and Traditional Scheduling on
High School Student
Hsu, Li-ling dan Hsieh, Suh-Ing. Achievement" (2019).
Development and Education Department. 1.
psychometric evaluation of the https://digitalcommons.dartmo
competency inventory for uth.edu/educ17whitepapers/1

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020 | 175


Validasi Lembar Kaji Jadwal Pembelajaran Dan Beban Belajar Peserta Didik Di Fakultas Ilmu Keperawatan

Takase M, Teraoka S, Miyakoshi Y,


Rettig, M. D. (2019). The effects of Kawada A. A concept analysis
block scheduling. Alexandria, of nursing competence: a
VA: The School review of international
Superintendent Association. literature. Nihon Kango Kenkyu
Retrieved from (Rettig, 2019) Gakkai Zasshi. 2011;34:103-9.
DOI:10.15065/jjsnr.201104040
R. Cant and L. McKenna. Assessing 11
preregistration nursing
students’ clinical competence: XV Wu, K Enskär, CCS Lee, W Wang.
A systematic review of A systematic review of clinical
objective measures. assessment for undergraduate
International Journal of nursing students. Nurse
Nursing Practice 2013; 19: Education Today. Volume 35,
163–176 Issue 2, February 2015, Pages
347-359.
Taber, S. Keith. The Use of
Cronbach’s Alpha When Zepeda, S. J., & Stewart Mayers, R.
Developing and Reporting (2006). An analysis of research
Research Instruments in on block scheduling. Review of
Science Education. Res Sci Educational Research, 76(1),
Educ (2018) 48:1273–1296. 137–170.
DOI 10.1007/s11165-016- https://doi.org/10.3102/003465
9602-2. 43076001137

176 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 6, No. 2 | Jul - Des 2020

Anda mungkin juga menyukai