Anda di halaman 1dari 5

: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Stimulasi Memori / Latihan Kognitif Pada Lansia


Subtopik : Kurangnya pemahaman tentang Stimulasi Memori
Sasaran : Klien (Oma A)
Tempat : PSTW Karitas Cimahi
Hari/Tanggal : Selasa, 4 Juli 2017
Waktu : 13.00 - 13.20 WIB

1. Tujuan
a. Tujuan Umum

Setelah diberikan penjelasan mengenai stimulus memori selama 20 menit, klien


diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan tentang stimulus memori.

b. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa akan dapat menjelaskan perubahan kognitif pada lansia

2. Mahasiswa akan dapat menjelaskan demensia

3. Mahasiswa akan dapat menjelaskan pengenalan dini demensia

4. Mahasiswa akan dapat menjelaskan latihan kognitif pada lansia

2. Materi

1. Memperkenalkan nama

2. Menanyakan hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang.

3. Menanyakan beberapa pertanyaan tentang klien

4. Menanyakan kembali orientasi waktu saat itu

5. Menanyakan kesan klien terhadap perbincangan dengan mahasiswa


3. Metode

1. Diskusi singkat

2. Tanya jawab

4. Media

Leaflet

5. Uraian Kegiatan

N KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU TAHAP
O
KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 2 menit Pembukaan  Memberikan salam.  Menyambut salam
 Menanyakan kabar klien  Mendengarkan
2 15 menit Isi  Mengajak klien  Mendengarkan dan
berkenalan memperhatikan
 Menanyakan hari, tanggal,  Mendengarkan dan
bulan dan tahun saat ini memperhatikan
 Menanyakan beberapa hal  Mendengarkan dan
tentang diri klien memperhatikan

3 3 menit Penutup  Menanyakan kembali  Menjawab


topik pembicaraan yang pertanyaan yang
baru saja dilakukan. diberikan
 Menanyakan perasaan  Mendengarkan
klien  Mendengarkan
 Berpamitan dengan klien  Menyambut salam
KONSEP DASAR LANSIA

PERUBAHAN KOGNITIF PADA LANSIA

Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantara kemampuan yang


menurun secara linier atau seiring dengan proses penuaan adalah:

1. Daya Ingat (memori), berupa penurunan kemampuan penamaan (naming) dan


kecepatan mencari kembali informasi yang telah tersimpan dalam pusat memori
(speed of information retrieval from memory).

2. Intelegensia Dasar (fluid intelligence) yang berarti penurunan fungsi otak bagian
kanan yang antara lain berupa kesulitan dalam komunikasi non verbal, pemecahan
masalah, mengenal wajah orang, kesulitan dalam pemusatan perhatian dan
konsentrasi

DEFENISI

Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan,
dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan
perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. Pada usia muda, demensia bisa terjadi
secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida)
menyebabkan hancurnya sel-sel otak.

KONDISI DEMENSIA

Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia dengan berbagai jenis gangguan seperti mudah
lupa yang konsisten, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan
pendapat dan pemecahan masalah, gangguan dalam hubungan dengan masyarakat, gangguan
dalam aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri.

TANDA dan GEJALA

1. Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari

2. Pelupa

3. Sering mengulang kata-kata


4. Tidak mengenal dimensi waktu, misalnya tidur di ruang makan

5. Cepat marah dan sulit di atur.

6. Kehilangan daya ingat

7. Kesulitan belajar dan mengingat informasi baru

8. Kurang konsentrasi

9. Kurang kebersihan diri

10. Rentan terhadap kecelakaan: jatuh

11. Mudah terangsang

12. Tremor

13. Kurang koordinasi gerakan.

14. Pengenalan Dini Demensia

15. Pengenalan dini demensia berarti mengenali :

Kondisi normal (mengidentifikasi BSF dan AAMI): kondisi kognitif pada lanjut usia yang
terjadi dengan adanya penambahan usia dan bersifat wajar. Contoh: keluhan mudah-lupa
secara subyektif, tidak ada gangguan kognitif ataupun demensia.

Kondisi pre-demensia (mengidentifikasi CIND dan MCI): kondisi gangguan kognitif pada
lanjut usia dengan ciri mudah lupa yang makin nyata dan dikenali (diketahui dan diakui) oleh
orang dekatnya. Mudah lupa subyektif dan obyektif serta ditemukan performa kognitif yang
rendah tetapi belum ada tanda-tanda demensia.

Kondisi demensia : kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia dengan berbagai jenis
gangguan seperti mudah lupa yang konsisten, disorientasi terutama dalam hal waktu,
gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan masalah, gangguan dalam hubungan
dengan masyarakat, gangguan dalam aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan
dalam pemeliharaan diri.
STRATEGI LATIHAN KOGNITIF

1. Menurunkan cemas

2. Tehnik relaksasi

3. Biofeedback, menggunakan alat untuk menurunkan cemas dan memodifikasi respon


perilaku.

4. Systematic desenzatization. Dirancang untuk menurunkan perilaku yang berhubungan


dengan stimulus spesifik misalnya karena ketinggian atau perjalanan melalui pesawat.
Tehnik ini meliputi relaksasi otot dengan membayangkan situasi yang menyebabkan
cemas.

5. Flooding. Klien segera diekspose pada stimuli yang paling memicu cemas (tidak
dilakukan secara berangsur – angsur) dengan menggunakan bayangan/imajinasi

6. Pencegahan respon klien. Klien didukung untuk menghadapi situasi tanpa melakukan
respon yang biasanya dilakukan.

TERAPI KOGNITIF

1. Latihan kemampuan social meliputi : menanyakan pertanyaan, memberikan salam,


berbicara dengan suara jelas, menghindari kiritik diri atau orang lain

2. Aversion therapy : therapy ini menolong menurunkan perilaku yang tidak diinginkan
tapi terus dilakukan. Terapi ini memberikan stimulasi yang membuat cemas atau
penolakan pada saat tingkah laku maladaptive dilakukan klien.

3. Contingency therapy: Meliputi kontrak formal antara klien dan terapis tentang apa
definisi perilaku yang akan dirubah atau konsekuensi terhadap perilaku itu jika
dilakukan. Meliputi konsekuensi positif untuk perilaku yang diinginkan dan
konsekuensi negative untuk perilaku yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai