1. PENGERTIAN Penatausahaan Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan di Lingkungan
Dinas Kesehatan 2. TUJUAN Sebagai dasar acuan penerapan langkah-langkah untuk Memungut, Menyimpan, Menyetorkan, Menatausahakan, dan Mempertanggungjawabkan Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan UPT di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. 3. KEBIJAKAN a. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 8 tahun 2012, tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; b. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 9 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan; c. Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/350/427.12/2008 tentang Pembebasan Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Puskesmas di Kabupaten Lumajang. 4. REFERENSI a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; b. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; d. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; e. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; f. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah; g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota; 5. PROSEDUR 1. Alat : a. ATK b. Komputer dan Printer c. Telephone d. Jaringan Internet 2. Bahan : a. Kuitansi Retribusi b. BKU dan Buku buku bantu Penerimaan c. Buku Agenda d. Buku Ekspedisi e. Buku Asset f. Dokumen lainnya 6. LANGKAH- Prosedur Penatausahaan Pendapatan di Lingkungan Dinas LANGKAH Kesehatan meliputi: PROSEDUR a. Prosedur Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang: - Pemungutan Retribusi menggunakan kuitansi yang telah diporporasi oleh Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Lumajang; - Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut dari Wajib Retribusi oleh Bendahara Penerimaan Pembantu di puskesmas dan UPT; - Jika Bendahara Penerimaan Pembantu berhalangan untuk memungut retribusi secara langsung dari wajib retribusi (pasien) maka dibantu oleh petugas lain yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas/ UPT dengan menggunakan Surat Kuasa; - Besarnya pungutan Retribusi harus sesuai dengan Tarif Retribusi; - Tarif retribusi ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 8 tahun 2012 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 9 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan; b. Prosedur Penyetoran Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang: - Uang Retribusi disetorkan oleh Bendahara Penerimaan Pembantu ke Kasda melalui Bank Jatim terdekat - Penyetoran uang retribusi dari bendahara penerimaan pembantu ke Bank Jatim menggunakan dokumen Surat Tanda Setoran (STS) dan Bukti Setoran; - Apabila tanggal akhir bulan bertepatan dengan hari sabtu maka BKU ditutup pada hari jum’at dengan saldo nol. Sedangkan setoran hari Sabtunya dimasukkan sebagai setoran hari Senin (bulan berikutnya). - Hasil setoran retribusi pelayanan kesehatan wajib disetorkan secara tunai oleh Bendahara Penerimaan Pembantu ke Kas Umum Daerah paling lambat 1 (satu) kali 24 (dua puluh empat) jam; c. Prosedur Pelaporan Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang: - Bendahara Penerimaan Pembantu pada Puskesmas/ UPT wajib melaporkan secara administratif atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggung jawaban penerimaan kepada Kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. - Laporan pertanggung jawaban Bendahara Penerimaan Pembantu tersebut dilampiri dengan: BKU, Register STS, Buku Penerimaan dan Penyetoran serta SPJ Fungsional. - Bendahara Penerimaan melakukan Verifikasi, Evaluasi dan Analisis kebenaran pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Bendahara Penerimaan Pembantu. - Bendahara Penerimaan membuat LPJ Bendahara Penerimaan yang merupakan gabungan dengan LPJ Bendahara Penerimaan Pembantu yang telah diverifikasi. - Bendahara Penerimaan pada SKPD wajib melaporkan secara administratif atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggung jawaban penerimaan kepada pengguna anggaran melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. - Bendahara Penerimaan pada SKPD wajib melaporkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya - Laporan pertanggung jawaban Bendahara Penerimaan tersebut dilampiri dengan: BKU, Register STS, Buku Penerimaan dan Penyetoran, SPJ Fungsional, LPJ Fungsional, Berita Acara Pemeriksaan Kas, dan Register Penutupan Kas. - Atas pertanggungjawaban Administratif yang disampaikan oleh Bendahara Penerimaan, maka PPK SKPD akan melakukan Verifikasi kebenaran terhadap LPJ tersebut. Apabila disetujui, maka PA akan menandatangani LPJ tersebut sebagai bentuk pengesahan. - Puskesmas dan UPT 7. UNIT TERKAIT - Subag. Umum Dinkes - Seksi Perbendaharaan Penerimaan DPKAD - Bidang Pendapatan DPKAD 8. DIAGRAM ALIR (FLOW CHARD) Loket Kasir Bendahara Penerimaan Wajib Pembayaran Puskesmas Pembantu Retribu
PEMUNGUTAN PENYIMPANAN PENYETORAN
KASDA
PENATAUSAHAAN
DPKAD DINKES
9. DOKUMEN 1. Perda Retribusi Dinkes
TERKAIT 2. Perbup Retribusi Dinkes 3. Prosedur Tetap Dinkes 4. Tata Naskah Dinas 10. REKAMAN N YANG DIUBAH ISI TGL MULAI DIPERLAKUKAN HISTORIS O PERUBAHAN PERUBAHAN