Bulan penimbangan Balita bulan Agustus di Indramayu terlaksana kecuali di wilayah yang Posyandu
dengan risiko tinggi. Pelaksanaan BPB terwujud dengan kerja sama lintas sector ( mengluarkan
edaran dan himbauan)
Hasil entri per tanggal 22 September 2020 sebanyak 52.026 ( dibandingkan dengan rill 39,73%)
NIK masih menggunakan NIK dummy
Menggunakan master table dari link BPB ke e PPGBM
Bagaimana merumuskan data yang kita punya sehingga bisa masuk ke dalam EPPGBM
Pelatihan: sedang di persiapkan pelatihan virtual tatalaksana gizi buruk dan PMBA
2020 biskuit
Puskesmas Kerticala
Puskesmas Drunten:
Untuk eppgbm belum 100% karena proses validasi nya masih berjalan. Yang perlu di validasi nya juga
cukup banyak karena kader kurang terlatih, alat banyak yang tidak ter kalibrasi. Selama ini tetap saja
harus petugas gizi yang melakukan pengukuran, tetapi petugas gizi nya tidak sebanding dengan
jumlah posnya, jadi kerjaan 2x saat sweeping dan validasi. Banyak juga balita baru yabg dicatat di
Agustus dan terkena data validasi, namun ketika di datangi ternyata sudah berangkat/pulang lagi ke
perantauan. Jadi buang waktu,Stigma ttg petugas kesehatan juga kurang baik, menggunakan apd
balita sangat sulit diukur, tidak juga resikonya besar.
Puskesmas Gantar:
penentuan gizi buruk dilapangan yg berdasarkan entri eppgbm membuat kami bingung, Jd kmrn
divalidasi ketika gz buruk BB/TB buruk tp BB/u normal TB/normal dan TDK BGm
Pkm Kertawinangun:
Kegiatan yang sudah berjalan selama pandemi konseling gizi pada bumil kek,anemi, dan balita BGM,
pemberian PMT, pembinaan prog.gizi di posyandu sejak mulai posyandu bln Agustus. Yang sedang
berjalan Kelas Balita dan pemantauan garam beryodium rumah tangga.
Pemberian TTD rematri blm sempat berjalan
PKM Gantar:
mohon pencerahannya untuk TTD rematri, kalau dikumpulkan bergilir mungkin bisa saja tetapi tetap
saja pas pelaksanannya memang diatur sedemikian rupa, namun sebelum dan sesudahnya yang
kurang bisa di handle takutnya bila kejadian menjadi kluster baru yang tanggung jawab pasti kami.
untuk memanfaatkan kader juga sulit karena tidak ada anggaran
Pkm Gantar, yang sudah berjalan selama pandemi konseling gizi pada bumil kek,anemi, dan balita
BGM, pemantauan pemberian PMT, pembinaan prog.gizi di posyandu sejak mulai posyandu bln
Agustus, sosialisasi dan edukasi program gizi, screening stunting, yg direncanakan berjalan bln depan
Kelas gizi dan pemantauan garam beryodium rumah tangga. Pemberian TTD rematri blm
menemukan cara yg tepat utk pelaksanaanny
PKM Kedokanbunder:
kegiatan yg sdh berjalan konseling gizi, penyuluhan dan pembinaan gizi posyandu, pemantauan
garyod, pemantauan PMT bumil kek dan PMT gizi buruk, sweeping BPB dan vit A. Kedokanbunder Yg
blm berjalan kelas gizi, TTD rematri, bln depan mau berjalan validasi dan skeening stunting
Puskesmas Kandanghaur
Kegiatan yang sudah dilakukan
1. Pemberian PMT bagi bumil KEK dan Balita yg kurus/sangat kurus
2. Validasi giz buruk
3. Sosialisasi dan edukasi gizi
4. Kelas Gizi
5. Konseling bumil KEK dan balita sangat kurus
6. Monitoring kegiatan di Posyandu.
Puskesmas Margadadi:
Permasalahan di posyandu, tidak memiliki alat ukur panjang badan yang sesuai sehingga banyak
menghasilkan data yang kurang valid. Kader posyandu sudah dilatih melalui keg.orientasi kader,
tetapi alat ukurnya tidak ada. Sudah mencoba utk mengajukan pengadaan alat melalui dana desa
tetapi blm ada realisasi.
Puskesmas Pondoh:
Kegiatan yang sudah berjalan validasi,sweeping vit a,pemantauan PMT balita gizi buruk,PMT
pemulihan ibu hamil,sweeping vit a bufas,garam beryodium bln depanTTD rematri mau kesekolah
bln ini.bln depan mau kelas gizi.kendalanya untuk TTD rematri pendistribusian k siswa n pemantauan
msh bingung,PMT ibu hamil yg SDH diajukan k bok ibu hamil kek gakin SDH dksh PMT n SDH d
motivasi tp tetap TDK mau minum susu n TTD.pmt bumil dari bok SDH habis bumil kek msh banyak.
Alat antropometri di posyandu juga TDK sesuai standar
Puskesmas Wanakaya:
Alat antropometri yang digunakan masih ada tg belum terstandar sehingga menyebabkan beberapa
data kurang valid
Puskesmas Sliyeg:
Permasalahan di wilayah kerja puskesmas Sliyeg setiap ada pemilihan kuwu, kader selalu berubah,
menyesuaikan dengan Kuwu yg baru jadi, dimana istri pamong desa lah yang menjadi kader
Intinya setiap ada Kuwu baru, kaderpun ikut baru
Jadi , setiap kegiatan Posyandu harus di latih dari 0 lagi
Puskesmas Lelea
Puskesmas lelea yg sudah berjalan
- konseling gizi
- penyuluhan dan pembinaan gizi
- Untuk pmt ibu hamil sudah habis
- monitoring keg posyandu
- pemberian PMT pada balita kurus /sangat kurus
PKM Cikedung
Permasalahan:
- Pemantauan pertumbuhan yg ada kasus covid 19,baiknya spt apa?
- Alat u keg. Posy. Minim sekali, mohon dukungan dr Dinkes prov. untuk mengadvokasi BPMD agar
Dana desa peruntukannnya bisa maksimal
Puskesmas Widasari
Kegiatan yg sudah dilakukan di PKM Widasari:
- BPB dan pemberian kapsul vitamin A (serta sweeping)
- Pembinaan gizi di posyandu
- Konseling pada balita gizi kurang/sangat kurang dan ibu hamil KEK
- Pemantauan garam beryodium
Permasalahan
- Validasi balita gizi buruk bingung utk kode 1, 2 dan 3
- Utk pemberian TTD rematri masih bingung untuk mekanismenya seperti apa
- Stok PMT balita dan bumil sudah habis
Puskesmas Bangodua
Permaslahan gizi di Puskesmas Bangodua
- Pendistribusian TTD rematri blm berjalan karena sekolah masih libur
- 2.kegiatan posyandu di pasca AKB berjalan tetapi masih banyak desa yg kegiatan posyndunya blm
memenuhi protokol kesehatan ( tdk memakai masker, brgerombol, ada vasilitas cuci tangan tp
tidak di gunakan)
- Masih ada desa yg penimbangannya blm membawa sarung timbang sendiri.
- 4.PMT ibu hamil susu dan biskuit sudah habis sedangkan pemantaun masih brlanjut masih bnyak
bumil KEK
Yg sudah di lakukan:
Sweeping bufas tiap bulan, pemantauan bumil KEK,balita gizi kurang dan buruk sudah dilakukan,
sweeping BPB dan vit A balita sudah dilakukan, validasi sedang berjalan, pemantauan garam yodium
sedang brjalan, kls gizi rencana bulan depan...
Puskesmas Gabuswetan:
kegiatan yg sdh berjalan konseling Gizi, pemantau bumil kek dan sweeping vit A. Yang belum kelas
gizi, pemberian kapsul vit A bufas, validasi, TTD rematri.
Puskesmas Kedokanbunder :
alat ukur PB/TB Masih kurang, banyak yang ilang karena ganti kepala desa ganti kader jg, timbangan
bayi dan dacin tidak sesuai standar. Sehingga hasil hasil hasil pengukuran tidak valid
Puskesmas Temiyang
- Konseling Gizi
- Penyuluhan dan pembinaan gizi
- Sweeping vitamin A
- Validasi
- Sosialisasi dan edukasi
- Garam yodium
- Skrining stunting
- Kelas gizi
Kendala :
- Keterbatasan alat (minim) dan tenaga
- Rematri belum berjalan, karna mekanisme masih bingung
- Pengentrian data yg belum maksimal, karna saling menunggu data dari bides
- Stok PMT bumil dan formula balita habis
Puskesmas Karangampel :
Kegiatan yg sudah dilakukan di PKM karangampel:
- BPB dan pemberian kapsul vitamin A, sweeping, validasi
- Konseling pada balita gizi kurang/sangat kurang
- Pemantauan garam beryodium
Kegiatan yg belum dilakukan di PKM Karangampel
- PE
- Pemberian TTD rematri
- Pemberian vit A pd bufas
Kendala:
- Utk pemberian TTD rematri masih bingung untuk mekanismenya seperti apa
- Stok PMT bumil sudah habis
- Pelaksanaan posyandu (BPB) masih belum menerapkan protocol kesehatan
- Ada ibu2 yg tidak membawa anakanya karena takut
Puskesmas Tukdana
Kegiatan yg sdh dilakukan
- BPB dan Pemberian kapsul vit. A
- Pemberian & Pemantauan balita kurus
- Pemberian pmt bumil kek
- Kelas Gizi
- Konseling bumil KEK dan balita sangat kurus
Permasalahan :
- Program pemberian TTD pada rematri blm berjalan. Sekolah msh diliburkan (daring)
- Posyandu sdh berjalan ttp hny 5 desa yg 1 desa ada warga yg terkonfirmasi covid sbnyk 5 org, dan
pelaksanaan posyandu blm memenuhi syarat protokol covid.
- Utk sweeping dan validasi data BPB maupun Valudasi gizi buruk blm dilakukan krn terkendala
linsek
Puskesmas Kaplongan
Kegiatan yg sudah di lakukan:
- Kegiatan bpb dan pemberian vit a
- Sweeping, validasi
- Pemantauan garam beryodium sedang berjalan
- pemantauan bumil kek
Puskesmas Plumbon
Kegiatan selama pandemi pun kurang lebih sama yaitu
- kunjungan ibu hamil anemi & kek serta balita gizi kurang
- Konseling ibu hamil resti, namun untuk pemberian PMT nya tidak di lakukan karena stok PMT
bumil habis
- Pembinaan kader posyandu (pada saat agustus)
- Validasi balita gizi kurang namun belum semua karena banyak sekali kesalahan pengukuran oleh
kader yg belum begitu terlatih.
- Untuk pemberian TTD bumil dilakukan pada saat ibu hamil kunjungan ke puskesmas.
- Pemantaun garam yodium
PKM Margadadi
Kegiatan yang sudah dilakukan yaitu :
- Pemberian PMT bagi bumil KEK dan Balita yg kurus/sangat kurus dari dana BOK sedang berjalan,
stok PMT dari kabupaten habis
- Sweeping Vit A pada bayi dan balita melalui kunjungan rumah
- Validasi gizi buruk sedang berjalan
- Konseling bumil KEK dan balita sangat kurus
- Monitoring kegiatan di Posyandu.
- Pemantauan garam beryodium
Permasalahan:
Posyandu banyak yang tidak memiliki alat ukur PB dan TB yg sesuai standar sehingga hasil
pengukuran tidak valid, stok PMT balita kurus/sangat kurus dan Bumil KEK habis di puskesmas,
pemberian TTD pada rematri masih bingung mekanismenya seperti apa.
Puskesmas Terisi
Kegiatan yg sudah berjalan :
- Konseling Gizi
- BPB dan pemberian Vitamin A, Sweeping
- Sosialisasi dan edukasi
- Pemantauan Garam yodium
- Kunjunga Bumil Kek, anemia, dan balita gizi buruk
- Validasi balita gizi buruk sedang berjalan
- Pemberian TTD ibu hamil dilaksanakan pada saat berkunjung ke posyandu
Kendala :
- pemberian TTD Rematri belum berjalan, karna mekanisme masih bingung
- Permasalahan di posyandu keterbatasan alat ukur panjang badan yg tidak sesuai standar
sehingga hasil pengukuran tidak valid
Puskesmas Kroya:
kegiatan yg sudah berjalan, pemantauan bumil KEK, sweeping vit A, konseling gizi , sedangkan
kegiatan yang belum, validasi, ttd rematri, kelas gizi
Puskesmas Juntinyat
Kegiatan yang sudah berjalan adalah validasi gizi buruk, distribusi PMT, Posyandu mulai April – Juli
off, bulan Agustus mulai lagi ( Sosialisasi dan edukasi gizi di Posyandu); Pemnatauan garam
beryodium, Konseling Gizi baru mulai agustus, screening stunting, sweeping BPB dan Vitamin A yang
belum berjalan FE rematri logistic FE yang tidak mencukupi.
- Alat ukur tinggi badan yang digunakan harus merujuk pada standar WHO atay alat antropometri
yang telah ditetapkan kemenkes seperti untuk alat ukur tinggi bada mikrotoice dan alat ukur
panjang badan infantometer, alat pengukur tinggi badan digital tidak sesuai standar
- Untuk pemenuhan kebutuhan alat antropometri yang standar Kabupaten Indaramayu akan ada
distribusi alat antropometri pengadaan DAK penugasan Stunting untuk 317 Desa/keluarahan, 49
Puksesmas masing-masing dua, pustu 63
- Pelaksanaan POSYANDU diwilayah dengan risiko tinggi di anjurkan untuk tidak melakukan
pemantauan pertumbuhan di Posyandu, pelaksanaan pemantauan pertumbuhan dilakukan sesuai
dengan kebijakan kepala daerah setempat.
- Dinkes provinsi sudah berkoordinasi dengan DPMDes terkait Dana desa dan alat antropometri,
kedepannya akan koordinasikan kembali dan evaluasi hasilnya
- Perlu ada penegakan sanki terhadap masyarakat yang tidak menerapkan prokol kesehatan,
advokasi kepala daerah dan TOMA,TOGA
- PMT untuk bumil KEK dan PMT balita gizi kurang/kurus sedang dalam proses distribusi kemungkinan
tiba di bulan Oktober sampai November
- Pengentasan maslah gizi tidak akan bisa dicapai jika hanya bergerak sendiri, perlu ada peibatan
lintas program, lintas sektro dan masyarakat yang mempunyai komitmen tinggi
- Fe sudah ada di Gudang kab sebanyak 3.206.160, sedang proses distribusi ke puskesmas secara
bertahap.
- Jika di SFH pembrian bisa di titip di gurunya, dan saran pembelajaran daring tim kesehatan
memberika penyuluhan pentingnya minum TTD di masa Pandemi, kegiatan merujuk pada pedoman
pelayanan gizi semasa pandemi dan protokol pemberian TTD rematri di masa AKB