OLEH
DEANISA HASANAH
2041312034
KELOMPOK A
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada Anak
dengan Demam di komunitas
2. Tujuan Khusus :
Mahasiswa mampu:
a. Mampu melakukan pengkajian pada Anak dengan Demam di
komunitas
b. Mampu merumuskan diagnose pada Anak dengan Demam di
komunitas
c. Mampu menyusun rencana keperawatan pada Anak dengan
Demam di komunitas
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada Anak
dengan Demam di komunitas
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Anak dengan
Demam di komunitas
f. Mampu memberikan Terapi bermain sesuai tumbuh kembang
pada Anak
g. Mampu memaparkan analisis hasil asuhan keperawatan pada
Anak
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran
mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan pada anak
dengan demam.
2. Bagi Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Hasil kelolaan kasus ini diharapakan meningkatkan wawasan
mahasiswa profesi ners tentang asuhan keperawatan yang
diberikan pada anak dengan demam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Demam
Demam atau biasa disebut hipertermia adalah suatu keadaan dimana suhu
tubuh melebihi titik tetap (set point) yaitu lebih dari 37,5°C yang biasanya
diakibatkan oleh kondisi tubuh atau eksternal yang menciptakan lebih banyak
panas daripada yang dapat dikeluarkan oleh tubuh (Wong, 2009). Demam
adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh
ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C), biasanya
disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamur atau parasit), penyakit autoimun,
keganasan, ataupun obat – obatan (Surinah dalam Hartini, 2015). Ikatan Dokter
Anak Indonesia menetapkan suhu tubuh normal untuk anak berkisar antara
36,5°C sampai 37,5°C.
Menurut Nurarif (2015) klasifikasi demam antara lain ::
a. Demam septic, yaitu suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada
pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila
demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan
juga demam hektik.
b. Demam remiten, yaitu suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin
tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu
yang dicatat demam septik.
c. Demam intermiten, yaitu suhu badan turun ketingkat yang normal
selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi
dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas
demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
d. Demam kontinyu, yaitu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih
dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia.
e. Demam siklik, yaitu terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yang diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari
yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
2. Etiologi
Menurut Febry dan Marendra (2010) penyebab demam dibagi menjadi 3
yaitu:
a. Demam infeksi adalah demam yang disebabkan oleh masukan patogen, misalnya
kuman, bakteri, viral atau virus, atau binatang kecil lainnya ke dalam tubuh.
Bakteri, kuman atau virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai
cara, misalnya melalui makanan, udara, atau persentuhan tubuh (Widjaja, 2008).
Contoh infeksi yang menyebabkan demam antara lain infeksi virus (cacar,
campak dan demam berdarah) dan infeksi bakteri (demam tifoid dan pharingitis)
(Febry dan Marendra, 2010). Demam non infeksi
b. Demam non-infeksi adalah demam yang bukan disebabkan oleh masuknya bibit
penyakit ke dalam tubuh. Demam ini jarang diderita oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Demam non-infeksi timbul karena adanya kelainan pada
tubuh yang dibawa sejak lahir, dan tidak ditangani dengan baik. Contoh demam
non-infeksi antara lain demam yang disebabkan oleh adanya kelainan degeneratif
atau kelainan bawaan pada jantung, demam karena stres, atau demam yang
disebabkan oleh adanya penyakit-penyakit berat misalnya leukimia dan kanker
(Widjaja, 2008). Selain itu juga karena gangguan pusat regulasi suhu sentral yang
menyebabkan peninggian temperatur seperti pada heatstroke, perdarahan otak,
koma atau gangguan sentral lainnya (Sodikin, 2012).
c. Demam fisiologis
3. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang dapat muncul pada anak demam adalah :
- Suhu di atas rentang normal (>37,5°C)
- Anak rewel dan gelisah
- Kulit kemerahan dan teraba hangat
- Peningkatan frekuensi pernapasan
- Takikardi
- Sakit kepala
- Menggigil
- Dehidrasi
- Kehilangan nafsu makan
- Keletihan dan kelemahan
4. Patofisiologi
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah dan cek labor dilakukan ketika demam anak tidak
turun dan terjadi selama >3 hari. Hal ini dilakukan untuk melihat jenis
penyakit yang menyebabkan demam, seperti : demam berdarah, demam
typhoid, malaria
8. Penatalsanaan
a. Farmakologis
b. Non Farmakologis
1. Pengkajian
a. Identitas : nama anak, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, no.MR, alamat.
b. Keluhan Utama : suhu badan naik, badan terasa panas, pusing kepala, tidak nafsu makan.
c. Riwayat Kesehatan :
Adanya peningkatan suhu tubuh (>37,5°C), anak rewel, gelisah dan mudah menangis, anak tidak nafsu
makan, keluhan sakit kepala, kelemahan.
- Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Pernah mengalami kejadian demam atuapun kejang sebelumnya, ataupun penyakit lainnya
yang menmbulkan gejala demam seperti ISPA, campak, demam berdarah, demam typhoid,
malaria.
- Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)
Ada anggota keluarga yang mengalami demam atau penyakit berat dan menular lainnya.
d. Riwayat Imunisasi pada anak : apakah anak menerima imunisasi lengkap atau tidak.
e. Riwayat Nutrisi : pemberian ASI, pemberian susu formula, pola makan dan minum, pola
perubahan nutrisi tiap tahapan usia.
f. Riwayat Tumbuh Kembang : pertumbuhan fisik dan perkembangan tiap tahapan pada anak.
g. Pemeriksaan Fisik :
2) Antopometri : pengukuran berat badan anak, tinggi badan / panjang badan, lingkar kepala,
lingkar lengan, IMT.
3) TTV : suhu tubuh di atas rentang normal (>37,5°C), RR meningkat, frekuensi nadi
meningkat.
4) Kepala : kaji bentuk kepala, kebersihan rambut, persebaran rambut, ada/tidaknya lesi pada
kepala.
5) Mata : konjungtiva anemis (+/+), sclera tidak ikterik, ada/tidaknya edema pada mata.
6) Sistem pencernaan : mukosa mulut kering dan pucat, nafsu makan menurun, mual muntah,
kurang minum.
7) Sistem pernafasan : takipnea, pernafasan cepat dan dalam.
8) Sistem kardiovaskuler : takikardi, frekuensi nadi meningkat, cepat dan lemah.
9) Sistem integumen : warna kulit kemerahan, pucat, turgor kulit menurun, suhu meningkat
I. IDENTITAS DATA
Ibu klien mengatakan An.N sudah demam sejak 2 hari yang lalu, Ibu
An.N mengatakan badan anak masih terasa agak panas, hari pertama
ibu klien sudah memberikan obat penurun panas yang dibelinya di
apotik yaitu paracetamol syrup (sanmol) yang biasa digunakan saat
anak demam. Ibu An.N mengatakan bahwa An.N tidak ada batuk atau
pilek. An.N demam karena bermain panas-panasan di siang hari
bersama teman-temannya.
1. Prenatal :
- Riwayat gestasi : G2P2A0H2
- HPHT :-
- Pemeriksaan Kehamilan : Bidan
- Frekuensi : Teratur
- Masalah waktu hamil : Tidak ada masalah
- Obat-obatan yang digunakan : Vitamin
- Perokok : Tidak ada
- Alkohol : Tidak mengkonsumsi alkohol
2. Intranatal
1. Motorik kasar :
An. H sudah bisa merangkak pada umur 11 bulan dan bisa berjalan pada
umur 1 tahun.
2. Bahasa
An. H mulai bisa berbicara pada umur 10 tahun dengan bicara ma dan pa
3. Adaptif : motorik halus
An. H sudah mampu mencontohkan gambar, menggambar orang
pada umur 2,5 tahun
4. Personal sosial
An. H sudah mampu menggosok gigi sendiri, berpakaian tanpa bantuan
3. Mata
- Simetris: Simetris kiri dan kanan
- Mata cekung (-)
- Sklera: Tidak Ikterik
- Konjungtiva: Tidak anemis
- Palpebra: Tidak ada oedema palpebra
4. Telinga:
- Simetris: Kiri dan kanan
- Serumen: Tidak ada kelainan
- Tidak ada nyeri telinga
- Tidak ada pembengkakan dibelakang telinga
- Tidak ada cairan/nanah keluar dari telinga
5. Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung
- Septum simetris : Tidak ada deviasi septum
- Secret : tidak ada sputum
- Polip : Tidak ada
6. Mulut:
- Kebersihan : bersih
- Warna bibir : Tidak pucat
- Kelembapan : Kering
7. Lidah : Bersih
8. Gigi : Utuh, tidak ada berlobang, tidak ada peradangan pada
faring dan laring
9. Leher
- Kelenjer tiroid : Tidak ada pembengkakan
- Kelenjer getah bening : Tidak ada pembengkakakan
- JVP : Tidak ada kelainan
10. Dada
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan, retraksi (-)
- Palpasi : tidak ada pembengkakan
11. Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
- Auskultasi : reguller, mur-mur(-), gallop(-).
12. Paru-paru
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan,retraksi (-),RR 22x/menit
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan
- Perkusi : sonor di lapang paru
- Auskultasi : Bronkovesikuler, Ronchi -/-, Wheezing -/-
13. Abdomen
- Inspeksi : perut tidak tampak membuncit
- Palpasi : hepar teraba 1/3, tepi teraba tajam dan lien tidak teraba
- Perkusi : tympani
- Auskultasi : bising usus normal
14. Punggung : Bentuk : tidak ditemukan kelainan (normal)
15. Ekstermitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, jari-jari lengkap
16. Genitalia : Tidak ada sakit, tidak ada keluar cairan, tidak ada gatal-gatal
17. Kulit:
- Warna : kemerahan
- Tugor : turgor kulit kering
- Integritas : tidak ada luka
- Elastisitas : baik
X. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN
BB = 16 kg
TB = 103 cm
Status Gzi :
= 16 kg / 16 kg x 100 %
= 100%
IMT = 15,1
Standar indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) anak perempuan usia 4 tahun 6 bulan berada pada 0
SD dengan interpretasi : Normal.
An.N sudah demam sejak 2 hari yang lalu, hari pertama ibu klien sudah memberikan obat penurun panas paracetamol
syrup (sanmol) yang biasa digunakan saat anak demam. BB dan TB An.N yaitu 16 kg dan 103 cm. An.N masih
mengalami demam. Tidak ada ditemukan kejang dan tanda bahaya umum lainnya. Tidak ada ditemukan batuk dan
sukar bernafas, mukosa bibir kering. TTV didapatkan suhu 37,9 oC, Nadi 90 x/menit, pernafasan 22 x/menit. Imunisasi
An. N tidak lengkap. Ibu mengatakan An. N demam karena bermain panas-panasan pada siang hari dengan teman-
temannya.
ANALISA DATA
No Data Patofisiologi Masalah
Keperawatan
1 DS: Dehidrasi Hipertermia
Ibu An.N mengatakan
anak sudah demam sejak
2 hari yang lalu Tubuh kehilangan
volume cairan
Ibu An.N mengatakan
badan anak masih terasa
panas Penurunan cairan intrasel
Ibu An.N mengatakan
pilek dihari ke dua Peningkatan suhu tubuh
Ibu An.N mengatakan
anak sudah diberi obat
paracetamol syrup Demam
(sanmol)
DO:
Badan An.N teraba panas
dan ada sekret dihidung
Kes : CM
Suhu : 37,9 oC
Nadi : 90 x/menit
RR : 22x/menit
An.N tampak tidak ada
rewel
Mukosa bibir kering
B. Diagnosa Keperawatan
- Hipertermi berhubungan dengan terpapar lingkungan panas
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Hipertermia NOC: Pengobatan demam
berhubungan dengan Vital sign Aktivitas keperawatan:
Kriteria Hasil: Monitor suhu
terpapar lingkungan 1) Temperatur sesering mungkin
panas tubuh dalam Monitor intake dan
batas normal output
2) Tekanan Beri pengobatan
nadi untuk mengatasi
radial dalam penyebab demam
batas normal Kompres pasien pada
3) Frekuensi lipatan paha dan
pernapasan aksila
dalam batas Tingkatkan sirkulasi
normal udara
P : Intervensi dilanjutkan
dengan perawatan demam
dan pantau suhu anak
Rabu / 11 november Hipertermia b.d. terpapar - Mengukur suhu An.N (S=37,6°C) - Ibu mengatakan badan Deanisa
2020
lingkungan panas - Menganjurkan ibu untuk anak masih sedikit Hasanah
meningkatkan asupan cairan pada demam
anak dengan lebih banyak minum - An.N mengatakan tidak
air putih. ada pusing di kepala
- Menganjurkan ibu untuk O:
memandikan anak dengan air - Suhu = 37,6°C
hangat - Membran mukosa
- Menganjurkan ibu untuk tampak sedikit kering
meningkatkan nutrisi dan istirahat - An.N sedikit tampak
anak
Menginformasikan ibu untuk lesu A : masalah teratasi
memberikan paracetamol syrup
ketika anak demam.
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Kamis / 12 November Hipertermia b.d. terpapar - Mengukur suhu An.N (S=37,4°C) - Ibu mengatakan badan Deanisa
2020
lingkungan panas - Menganjurkan ibu untuk anak sudah tidak Hasanah
meningkatkan asupan cairan pada demam lagi
anak dengan lebih banyak minum - An.S mengatakan tidak
air putih. ada pusing di kepala
- Menganjurkan ibu untuk O:
memandikan anak dengan air - Suhu = 37,4°C
hangat - Membran mukosa
- Menganjurkan ibu untuk tampak lembab
meningkatkan nutrisi dan istirahat - An.N tidak tampak
anak
- Menginformasikan ibu untuk lesu A : masalah teratasi
memberikan paracetamol syrup
ketika anak demam.
P : intervensi dihentikan
karena suhu anak sudah
- dalam rentang normal
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/DkT0izbeXjM
Status Gizi An.N berdasarkan CDC :
Format Pengkajian Denver :
Link Video Pengkajian Denver :
https://youtu.be/MJNIMmXIAgY