BIDANG KEGIATAN :
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
DAFTAR ISI
Pemilihan kualitas telur dibidang peternakan saat ini masih banyak yang
menggunakan metode manual. Pemilihaan Kualitas telur tersebut biasanya dilakukan dengan
beberapa cara salah satunya adalah dengan cara telur diterawang di tempat yang gelap.
Penerawangan ini memakan waktu lama, karena pendeteksian tersebut dilakukan satu per
satu, dan kadang-kadang karena keterbatasan indra penglihatan saat lelah, Hasilnya tidak
masimal dan dapat berakibat fatal dalam pendistribusian telur. Inilah yang membuat mengapa
tidak mudah untuk mendapatkan telur dengan kualitas yang baik. Selama ini tersedia banyak
metode manual yang dimanfaatkan untuk mengetahui kualitas atau telur ayam kesegaran
misalnya memanfaatkan sinar matahari atau senter untuk menyinari telur di tempat gelap
kemudian melihat isi dari telur ayam. Untuk mengatasi masalah ini, kami bermaksud untuk
membuat perangkat deteksi orange phi yang mempermudah dan mempercepat waktu
menyortir telur serta menggunakan sensor LDR untuk membaca kondisi telur. Jika telur yang
baik maka LED hijau menyala dan sebaliknya jika telur yang buruk maka LED merah akan
menyala dan grafiknya ditampilkan di layar LCD. Selain mengetahui kualitas baik buruknya
telur, alat ini juga mampu mengetahui umur telur serta menghitung jumlah telur, sehingga
alat ini mampu meringankan pekerjaan dalam peternakan.
Keywords : Orange Pi, LDR and LED.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembuatan mesin ini yaitu:
a. Menghasilkan rancang bangun mesin pendeteksi baik buruknya sekaligus pengukur umur telur
otomatis berbasis orange pi yang tepat untuk memproduksi telur dalam waktu singkat.
b. Mengetahui kehandalan kinerja mesin pada produsen telur untuk menghasilkan kualitas serta
kuantitas produksi secara optimal.
1.5 Kegunaan
Kegunaan dari penggunaan mesin ini antara lain:
a. Dapat mendeteksi baik buruknya telur dalam waktu yang relative lebih singkat
dibandingan dengan metode tradisional.
b. Dapat mengukur umurnya telur, semua jenis telur dapat di deteksi dan diketahui
umurnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendeteksi Telur
Prinsip kerja dari detektor telur busuk yaitu terdapat sebuah led putih atau kuning
yang bisa memancarkan cahaya hingga tembus ke permukaan telur, biasanya LED
yang dipakai yaitu super bright dan jumlahnya ada dua atau tiga buah agar didapat
pancara sinar yang menyeluruh ke telur. kemudian sensor untuk mengkap cahayanya
dipakai sensor photodioda, sensor ini sangat efektif sekali untuk urusan menerima
cahaya pantul atau mendeteksi cahaya, sensor ini dipakai karena fokus deteksi
photodioda tertuju pada satu arah atau satu titik yaitu titik tengah, jika telur yang
dideteksi adalah telur normal atau telur baru maka cahaya dari LED akan bisa tembus
ke permukaan telur dibelakangnya, sehingga photodioda dapat mendeteksi adanya
cahaya pada kulit telur, namun jika telur tersebut busuk maka cahaya tidak dapat
tembus ke permukaan telur karena adanya penghalang dibagian tengah telur, entah itu
karena busuk atau karena matang.
2.2 Komponen Utama
a. Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
Budiharto, Widodo (2008:04) Light Dependent Resistor (LDR) adalah sejenis resistor
yang resistansinya akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Dalam keaadaan gelap, resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan
terang sebesar 1kΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti cadmium
sulfide. Dengan bahan ini, energy dari cahaya yang jauh menyebabkan lebih banyak muatan
yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya, resistansi bahan mengalami penurunan.
Bentuk sensor LDR dapat dilihat seperti pada gambar 2.1.
d. Relay
Relay adalah sebuah kumparan yang dialiri arus listrik sehingga kumparan mempunyai sifat
sebagai magnet. Magnet sementara tersebut digunakan untuk menggerakkan suatu
sistem saklar yang terbuat dari logam sehingga saat relay dialiri arus listrik maka
kumparan akan terjadi kemagnetan dan menarik logam tersebut, saat arus listrik
diputuskan logam akan kembali pada posisi semula (Setiawan , 2011). Relay biasanya
digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4
ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt
DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan
pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.Dalam pemakaiannya biasanya relay
yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel
dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada
tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay
berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
2.3 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET).Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis
(B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus
input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.Transistor
merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan
tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi
sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
2.4 Permasalahan
Pada saat membeli telur ayam konsumen harus teliti dalam memilih telur sebelum
dikonsumsi karena ada kemungkinan telur yang dijual telah rusak atau mengalami
penurunan kualitas. Hal ini dapat disebabkan akibat terlalu lamanya penyimpanan atau
proses angkut. Selama ini ada beberapa metode manual yang digunakan untuk
mengetahui
kualitas atau kesegaran telur antara lain dengan peneropongan menggunakan sinar
matahari
atau senter dengan cara menyinari telur di tempat yang gelap kemudian menerawang
isi dari telur tersebut. Proses yang sama juga dilakukan oleh peternak atau penjual
untuk menyeleksi telur ayam berdasarkan kualitasnya. Menggunakan metode manual
untuk mendeteksi kualitas telur memerlukan waktu yang cukup lama karena mendeteksi
telur ayam secara satu persatu serta akan beresiko telur akan pecah karena terlepas dari
pegangan. Oleh karena itu penelitian ini akan memberikan solusi bagaimana cara
mendeteksi kualitas telur yang baik ataupun buruk tidak menggunakan metode manual
yang membutuhkan waktu lama.
2.5 Orange Pi
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Waktu Kegiatan
Bulan Bulan Bulan Bulan
No Jenis Kegiatan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perancangan Desain Alat
2 Persiapan Alat dan Bahan
3 Perakitan dan Pembuatan
Alat
4 Pembuatan Software
5 Uji Laboratorium
6 Analisis Hasil Pengujian
7 Uji Lapangan
8 Analisis Hasil Pengujian
9 Pembuatan Laporan, Artikel
Ilmiah, dan Pendaftaran
HKI
DAFTAR PUSTAKA
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 05 Kota Bima SMPN 01 Kota Bima SMAN 1 Kota Bima
Jurusan IPA
Tahun Masuk 2002 2008 2011
C. Penghargaan dalam 10 Tahun terakhir
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
No Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan
Mengukur
arus,
Multimeter
1 tegangan, dan 1 Rp 92.000 Rp 92.000
digital
hambatan
listrik
Mengencang
2 Kunci inggris 1 Rp 50.000 Rp 50.000
kan baut
Perakitan
3 Solder komponen 1 Rp 15.000 Rp 15.000
elektronika
Memotong
kabel atau
4 Gunting 1 Rp 5.000 Rp 5.000
komponen
alat
Memotong
5 Gergaji besi komponen/ 1 Rp 40.000 Rp 40.000
bahan
Menjepit
6 Tang 1 RP 24.000 RP 24.000
komponen
Membuat plat
menjadi
Pengerolan
7 bagian luar 1 Rp 5.000 Rp 5.000
plat
Buoy (Sewa
peralatan)
Memotong
plat sesuai
Pemotongan
8 dengan pola 1 Rp 50.000 Rp 50.000
plat
(Sewa
peralatan)
Menyatukan
potongan plat
dan
Pengelasan
9 komponen 1 Rp 100.000 Rp 100.000
bagian alat
dengan las
(Sewa
peralatan)
10 Pengeboran Membuat 1 Rp 50.000 Rp 50.000
lubang pada
BomBuoy
sesua dengan
pola desain
(Sewa
peralatan)
Mengukur
11 Penggaris Baja dalam proses 1 Rp 50.000 Rp 50.000
pembuatan
Mengukur
12 Meteran diameter 1 Rp 20.000 Rp 20.000
BomBuoy
Mengukur
sudut siku-
13 Siku Baja siku pada 1 Rp 14.000 Rp 14.000
proses
pembuatan
SUB TOTAL Rp 515.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga
No Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan
1 Transportasi Biaya 5 Rp 40.000 Rp 200.000
perjalanan
untuk
membeli
material
BomBuoy
Biaya
Perjalanan
Uji Lapangan
2 Transportasi Makassar- 5 Rp 50.000 Rp 250.000
Pulau
Bonetambun
g
Biaya
pengiriman
paket
3 Ongkos kirim komponen 1 Rp 30.000 Rp 30.000
elektronika
Surabaya-
Makassar
SUB TOTAL Rp 480.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
No Material Kuuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan
Print dan Pengadaan
1 penjilidan proposal dan 2 Rp 30.000 Rp 60.000
proposal laporan
Konsumsi
tiim saat
2 Konsumsi 5 Rp 120.000 Rp 600.000
pengerjaan
alat
Mencatat
kegiatan
Buku jurnal perancangan,
3 1 Rp 7.000 Rp 7.000
percobaan keuangan,
pengujian,
dsb
Mencatat
kegiatan
perancangan,
4 Peralatan tulis 1 Rp 2.000 Rp 2.000
keuangan,
pengujian,
dsb
Mencari
referensi di
5 Kuota internet internet dan 1 Rp 30.000 RP 30.000
upload
proposal
SUB TOTAL Rp 699.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang Uraian
No Nama / NIM Waktu
Studi Ilmu Tugas
(jam/minggu)
Penyusun,
Pemanfaatan proposal,
Masrurah
1 Sumberdaya Perikanan 23 pembuatan
Ismail
Perikanan dan
Koordinator
Penyusun
Pemanfaatan proposal, uji
Wiwik
2 Sumberdaya Perikanan 23 laboratoriu
Oktaviani
Perikanan m dan
analisis data
Penyusun
Muh Hanif Teknik proposal
3 Teknik 23
Muzakir Elektro dan
perakitan
Penyusun
proposal,
Teknik
4 Saqira Teknik 23 desain alat,
Informatika
dan
programmer
Penyusun
Ilmu Ilmu proposal
5 Kuasa Sari 23
Kelautan Kelautan dan uji
lapangan