Anda di halaman 1dari 3

Hutan Mangrove

Hutan mangrove adalah ekosistem hutan daerah pantai yang terdiri dari


kelompok pepohonan yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar
garam tinggi. Salah satu ciri tanaman mangrove memiliki akar yang
menyembul ke permukaan. Penampakan mangrove seperti hamparan
semak belukar yang memisahkan daratan dengan laut.
Kata mangrove berasal dari kata mangue (bahasa Portugis) yang berarti
tumbuhan, dengan grove (bahasa Inggris) yang berarti
belukar.1 Sementara itu dalam literatur lain disebutkan bahwa
istilah mangrove berasal dari kata mangi-mangi (bahasa Melayu Kuno).
Hutan mangrove adalah suatu kelompok jenis tumbuhan berkayu yang
tumbuh disepanjang garis pantai tropis dan subtropis yang terlindung dan
memiliki semacam bentuk lahan pantai dengan tipe tanah anaerob.2
Ikan

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang


hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih
dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong
kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih
diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa
rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan
hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies
termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang
keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah
disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).[2]
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14
meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-
kira 1/4 inch). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai
"ikan", seperti paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak
tergolong sebagai ikan.
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya
pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah
menjadi berbagai produk seperti ikan
kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan
asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan
sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.
Terumbu Karang
 

Terumbu karang lunak. (Foto: Pixabay)


Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok
binatang karang yang membentuk struktur kalisum karbonat, semacam
batu kapur. Ekosistem ini menjadi habitat hidup berbagai satwa laut.
Terumbu karang bersama-sama hutan mangrovemerupakan ekosistem
penting yang menjadi gudang keanekaragaman hayati di laut. Dari sisi
keanekaragaman hayati, terumbu karang disebut-sebut sebagai hutan
tropis di lautan.
Ekosistem terumbu karang merupakan habitat hidup sejumlah spesies
bintang laut, tempat pemijahan, peneluran dan pembesaran anak-anak
ikan. Dalam ekosistem ini terdapat banyak makanan bagi ikan-ikan kecil
dan ikan-ikan kecil tersebut merupakan mangsa bagi predator yang lebih
besar.
Diperkirakan terdapat lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini.
Meski terlihat kokoh seperti batuan karang, ekosistem ini sangat rentan
terhadap perubahan lingkungan. Suhu optimum bagi pertumbuhan terumbu
karang berkisar 26-28°C.1 Dengan toleransi suhu berkisar 17-
34°C.2 Perubahan suhu dalam jangka waktu yang panjang bisa membunuh
terumbu karang. Ekosistem ini juga memerlukan perairan yang jernih,
sehingga matahari bisa menembus hingga lapisan terdalamnya.

Anda mungkin juga menyukai