telah menjadi perdebatan dari dahulu. Banyak yang mengganggap tidak adil apabila proses
belajar selama tiga tahun di bangku sekolah hanya ditentukan oleh ujian tertulis selama tiga hari.
Akibatnya, tak jarang banyak siswa yang tidak bersungguh sungguh dalam menjalani proses
belajar di sekolah karena menganggap hal terpenting adalah hanya bisa mengerjakan ujian
nasional (UN).
Paradigma ini memunculkan fenomena belajar ‘sistem kebut semalam’ (SKS) di kalangan
pelajar setiap kali akan menghadapi ujian. Pada tahun 2008, pemerintah akhirnya mengeluarkan
peraturan tentang kriteria kelulusan bagi siswa siswi di bangku sekolah menengah pada
khususnya, yakni memasukkan nilai rapor tiap semesternya sebagai salah satu kriteria kelulusan
atau dengan kata lain nilai rapor selama duduk di bangku sekolah ikut menjadi bobot kelulusan.
Hal tersebut tentu sedikit banyak merubah pandangan siswa siswi, di mana siswa siswi dituntut
untuk menjaga konsistensi nilai mereka di setiap semesternya. Maka dari itu, marilah kita
persiapkan bekal kelulusan kita sedini mungkin. Mulailah dengan belajar secara teratur, karena
selain membantu ketika mengerjakan soal ujian, belajar dengan teratur juga membuat
Selain itu, bagi siswa siswi tahun terakhir di sekolah menengah atas, belajar dengan giat
merupakan suatu hal yang wajib mengingat nilai sekolah selain menentukan kelulusan juga
merupakan salah satu kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru
lewat jalur SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri). Kriteria yang menjadi
pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN, antara lain: nilai rapor mata
pelajaran yang masuk ujian nasional, nilai per mata pelajaran yang berhubungan dengan jurusan
Mengingat hal hal tersebut tentu dibutuhkan usaha yang tidak hanya dibangun dalam waktu
semalam sehingga dibutuhkan konsistensi yang baik dalam belajar. Marilah kita giat belajar
mulai dari sekarang! Tidak ada kata terlambat dalam memulai, sebelum menyesal di kemudian
hari.
Contoh Karangan Persuasi Lingkungan
Kebersihan adalah hal terpenting dalam kehidupan. Menjaga kebersihan menjadi tugas seluruh
masyarakat tanpa terkecuali. Dengan tidak adanya suatu kebersihan, mungkin dunia kita akan
dipenuhi dengan sampah. Dan dimana-mana terjangkit beragam jenis penyakit yang akan
menghantui hidup kita. Kita harus selalu menjaga kebersihan kita akan hidup lebih sehat. Dan di
dalam ajaran islam pun mengajarkan umatnya agar senantiasa menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Karena akan ada banyak manfaat yang akan kita rasakan jika kita memelihara
kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Adanya sampah menjadi masalah di lingkungan kita yang tak kunjung selesai. Karena
kepedulian masyarakat terhadap sampah sangat kurang ketika melihat sampah berserakan
mereka tidak perduli. Dan sebagai contoh kita bisa lihat sungai-sungai di Jakarta khususnya,
penuh bukan karena airnya tetapi penuh dengan sampah. Kemudian berakibat, pada musim
penghujan sungai meluap karena tidak dapat menampung volume air yang banyak. Dan tidak
hanya sungai,kali,gorong-gorong,selokan juga dipenuhi sampah. Kemudian air yang seharusnya
mengalir dengan baik menjadi tersumbat. Lalu air yang tadinya jernih menjadi keruh dan berbau
karena tercemar oleh sampah.
Mulailah menjaga lingkungan dari diri sendiri. Sebagai contoh terkecil membuang bungkus
permen walaupun hanya Satu buanglah di tempat sampah. Kemudian ketika melihat ada sampah
berserakan, ambil dan masukan kedalam tempat sampah walaupun sampah itu bukan kita yang
membuangnya. Sebab itu, kita sebagai masyarakat yang baik marilah memelihara kebersihan
lingkungan dari sampah. Dan juga tidak membuang sampah sembarangan dan senantiasa hidup
bersih dan sehat.