Anda di halaman 1dari 24

MODUL ASUHAN NEONATUS,

BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA


SEKOLAH
KONSEP TUMBUH KEMBANG
Semester 3
KEGIATAN BELAJAR 2

PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
Modul ini membahas tentang konsep tumbuh kembang anak, dimana
modul ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa terhadap tumbuh
kembang anak. Pemahaman tentang tumbuh kembang anak sangat penting untuk
saudara pahami sebagai dasar dalam memberikan asuhan pada neonatus, bayi,
balita dan anak pra sekolah. Mater ini dalam modul ini akan menjelaskan tentang
konsep tumbuh kembang, deteksi dini tumbuh kembang dan stimulasi tumbuh
kembang, konsep bermain pada anak

Tujuan pembelajaran yang harus dicapai setelah Saudara menyelasaikan


modul ini adalah

1) Menjelaskan tentang konsep tumbuh kembang,

2) memahami tentang deteksi dini tumbuh kembang dan

3) memahami tentang stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain pada anak.

Pemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak


prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan
kebidanan pada anak. Karena anak mempunyai ciri-ciri tersendiri pada setiap
tahap pertumbuhan dan perkembangan, maka pemahaman tentang tumbuh
kembang anak akan mampu mendasari saudara dalam memberikan asuhan
kebidanan secara baik dan benar.

Proses pembelajaran untuk materi konsep tumbuh kembang anak yang


sedang saudara ikuti sekarang ini, dapat berjalan dengan baik dan lancar bila
Saudara mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:

1. Pahami betul tentang berbagai kegiatan penting mulai dari kegiatan belajar 1-3
2. Kerjakan test pada tiap-tiap kegiatan belajar, lalu cocokkan hasil kerja saudara
dengan kunci jawaban yang tersedia.
3. Lakukan pengamatan terhadap aspek pertumbuhan dan perkembangan pada
anak yang ada disekitar tempat tinggal saudara. tugas saudara meliputi nilai
pertumbu- hannya yang terdiri dari berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,
lingkar lengan atas dan aspek perkembangan dengan menggunakan instrumen
KPSP, Denver II, serta nilai test daya dengar, test daya lihat, kaji pula tentang
autisme, gangguan pemu- satan perhatian dan hiperaktif, masalah mental
emosional. Dalam mempraktikkan tugas ini gunakan pedoman praktik dan
instrumen penilaian tumbuh kembang anak.

Keberhasilan proses pembelajaran saudara dalam modul ini sangat


tergantung kepada kesungguhan saudara dalam mengerjakan latihan dan tugas-
tugas yang diberi- kan dalam setiap kegiatan belajar. Untuk itu berlatihlah secara
mandiri dan lanjutkan pembahasan kelompok dengan teman anda.
Baiklah bagi Saudara, saya ucapkan selamat belajar semoga saudara
sukses dalam memahami mata kuliah ini sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan, dengan hasil yang maksimal. Mulailah kegiatan belajar saudara
dengan kegiatan belajar
Kemampuan akhir yang diharapkan setelah menempuh kegiatan belajar ini
adalah mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar pertumbuhan dan
perkembangan pada neonatus, bayi dan balita.

Setelah menempuh kegiatan belajar ini diharapkan mahasiswa mampu


menjelaskan tentang :

1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


2. Ciri-ciri tumbuh kembang
3. Tahap-tahap tumbuh kembang
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

Dalam kegiatan belajar ini pokok materi yang akan dibahas meliputi:

1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

2. ciri-ciri tumbuh kembang

3. Tahap-tahap tumbuh kembang


4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

1. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan


Saudara tentu sangat familier dengan kata “pertumbuhan dan
perkembangan”, namun apakah saudara sudah memiliki pemahaman yang
benar tentang kata tersebut. Jika Saudara mengatakan, “Saya memerlukan
pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan untuk dapat mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan pada anak”, maka perkataan Saudara adalah
salah. Yang benar adalah, “Saya memerlukan pengetahuan tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk dapat memberikan asuhan pada
anak”. Mengapa demikian? Karena pengetahuan pertumbuhan dan perkemban-
gan merupakan data dasar dalam memberikan asuhan pada anak. Saudara
sudah mengerti penjelasan ini bukan? Jadi, mari pahami pengertian berikut ini.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik


(anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau
seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak)
sel-sel tubuh dan juga disebabkan oleh bertambah besarnya
sel. Adanya multiplikasi dan ber- tambah besarnya ukuran sel
berarti ada pertambahan secara kuantitatif dan hal terse- but
terjadi sejak terjadinya konsepsi hingga dewasa. Konsepsi
yaitu bertemunya sel telur dan sperma (IDAI, 2002).

Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat


dengan organ yang dipengaruhinya sehingga perkembangan ini berperan penting
dalam ke- hidupan manusia.
Menurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih, terdapat 4 aspek
perkembangan anak balita yaitu :

A. Kepribadian/tingkah laku sosial (personal social) yaitu aspek yang


berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan.
B. Motorik halus (fine motor adaptive) yaitu aspek yang berhubungan
dengan kemam- puan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-
otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak
memerlukan banyak tenaga. Misalnya memasukkan manik ke
botol, me- nempel, menggunting.
C. Motorik kasar (gross motor) yaitu aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan sebagian sebagian
besar bagian tubuh karena dilakukan dilakukan oleh otot-otot yang
lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga. Misalnya berjalan,
berlari.
D. Bahasa (language) adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti
perintah dan bicara spontan. Pada masa bayi, kemampuan bahasa
bersifat pasif sehingga bila menyatakan perasaan Uraian Materi
atau keinginannya melalui tangisan dan gerakan. Semakin
bertambah usia, anak akan menggunakan bahasa aktif yaitu dengan
bicara.
2. Ciri-Ciri Tumbuh kembang
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang
berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara
simultan (bersamaan). Adanya pertambahan ukuran fisik, akan disertai
pertambahan kemampuan (perkembangan) anak. Pada dasarnya tumbuh
kembang mempunyai prinsip yang berlaku secara umum yaitu;

1. Tumbuh kembang merupakan suatu proses terus menerus dari


konsepsi sampai dewasa,
2. Pola tumbuh kembang pada semua anak umumnya sama, hanya
kecepatan- nya berbeda. Perkembangan fungsi organ tubuh, terjadi
menurut dua hukum tetap:
3. perkembangan terjadi lebih dulu didaerah kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal / anggota tubuh (pola sefalokaudal),
4. perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang kebagian distal seperti jari-jari yang
mempu- nyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

Pertumbuhan dan perkembangan terjadi sepanjang kehidupan anak, namun


setiap tahap perkembangan mempunyai ciri-ciri tersendiri, maka selanjutnya coba
saudara pelajari tentang tahapan tumbuh kembang anak.
3.Tahap-tahap Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang pada masa anak sudah dimulai sejak dalam kandungan
sampai usia 18 tahun. Hal ini sesuai dengan pengertian anak menurut WHO yaitu
sejak terjadinya konsepsi sampai usia 18 tahun. Pada dasarnya dalam kehidupan
manusia mengalami berbagai tahapan dalam tumbuh kembangnya dan setiap
tahap mempunyai ciri tertentu.

Tahapan tumbuh kembang yang paling memerlukan perhatian dan


menentukan kualitas seseorang dimasa mendatang adalah pada masa anak. Ada
beberapa tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak. Menurut
pedoman SDIDTK Depkes (2005) tahapan tersebut sebagai berikut.

Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan) terbagi

a. Masa zigot / mudigah: sejak konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu


b. Masa embrio : umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
c. Masa janin / fetus : umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan. Pada masa janin ada 2 periode :
1. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai
trimester ke 2 kehamilan.
2. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.

Masa bayi / infancy (umur 0-12 bulan) terbagi:

a. Masa neonatal usia 0-28 hari, terbagi menjadi: 1) Neonatal dini


(perinatal) : 0-7 hari dan 2) Neonatal lanjut: 8-28 hari
b. masa post (pasca) neonatal umur 29 hari sampai 12 bulan.
Masa balita dan prasekolah usia 1 - 6 tahun, terbagi menjadi:

Masa balita: mulai 12-60 bulan tahun dan masa Pra sekolah: mulai
60-72 bulan tahun Setiap anak akan melewati tahapan tersebut secara
flexible dan berkesinambungan. Misalnya pencapaian kemampuan tumbuh
kembang pada masa bayi, tidak selalu dicapai pada usia 1 tahun secara
persis, tetapi dapat dicapai lebih awal atau lebih dari satu tahun. Masing-
masing tahap memiliki ciri khas dalam anatomi, fisiologi, biokimia dan
karakternya.

Hampir sepertiga masa kehidupan manusia dipakai mempersiapkan


diri untuk menghadapi dua pertiga masa kehidupan berikutnya. Oleh
karena itu, upaya untuk mengopti- malkan tumbuh kembang pada awal-
awal kehidupan bayi dan anak adalah sangat penting.

Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak berbeda-beda,


tetapi ada patokan umur tertentu untuk mencapai kemampuan tersebut
yang sering disebut dengan istilah milestone (Moersintowarti, 2002).

Seperti penyataan di atas bahwa setiap tahap perkembangan, anak


mempunyai ciri-ciri tertentu, maka berikut ini merupakan pencapaian atau
ciri-ciri tumbuh dan kembang secara normal pada masa pranatal, neonatal,
bayi, toddler dan pra sekolah
Masa Pranatal

Periode terpenting pada masa prenatal adalah trimester I kehamilan. Pada


periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan
janin. Kehidupan bayi pada masa pranatal dikelompokkan dua periode, yaitu:

1. Masa embrio yang dimulai sejak konsepsi sampai kehamilan delapan


minggu. Pada masa ini ovum yang telah dibuahi, dengan cepat menjadi
suatu organisme yang berdeferensiasi dengan cepat untuk membentuk
berbagai sistem organ tubuh.

2. Masa fetus yaitu sejak kehamilan 9 minggu sampai kelahiran. Masa fetus
ini terbagi dua yaitu masa fetus dini (usia 9 minggu sampai trimester dua),
dimana terja- di percepatan pertumbuhan dan pembentukan manusia
sempurna dan alat tubuh mulai berfungsi. Berikutnya adalah masa fetus
lanjut (trimester akhir) yang ditandai dengan pertumbuhan tetap
berlangsung cepat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Pada masa ini
juga terjadi transfer imunoglobulin G (IgG) dari darah ibu melalui
plasenta.Pada 9 bulan masa kehamilan, kebutuhan bayi bergantung
sepenuhnya pada ibu. Oleh karena itu kesehatan ibu sangat penting dijaga
dan perlu dihindari faktor-faktor resiko terjadinya kelainan bawaan /
gangguan penyakit pada janin yang dapat berdampak pada pertumbuhan
dan perkembangannya.
Masa Neonatal

Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah serta organ-organ tubuh mulai berfungsi. Saat lahir berat badan
normal dari ibu yang sehat berkisar 3000 gr - 3500 gr, tinggi badan sekitar 50 cm,
berat otak sekitar 350 gram. Pada sepuluh hari pertama biasanya terdapat
penurunan berat badan sepuluh persen dari berat badan lahir, kemudian berangsur-
angsur mengalami kenaikan.

Pernahkah terbersit pertanyaan dalam benak sudara...bagaimana bayi baru


lahir bisa menghisap? Bayi baru lahir juga bisa mencari puting ibunya?.....untuk
bisa menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pahami pernyataan berikut, bahwa
pada masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat fisiologis akan
muncul. Diantaranya refleks moro yaitu reflek merangkul, yang akan menghilang
pada usia 3-5 bulan; refleks meng- hisap (sucking refleks); refleks menoleh
(rooting refleks); refleks mempertahankan posi- si leher/kepala (tonick neck
refleks); refleks memegang (palmar graps refleks) yang akan menghilang pada
usia 6-8 tahun. Refleks-refleks tersebut terjadi secara simetris, dan seiring
bertambahnya usia, refleks-refleks itu akan menghilang. Pada masa neonatal ini,
fungsi pendengaran dan penglihatan juga sudah mulai berkembang.

Setelah saudara pahami hal di atas, sudahkan terjawab pertanyaan di atas?


Tentu sauda- ra sudah bisa menjawab...kemampuan yang dimiliki oleh bayiu lahir
baru lahir, dikare- nakan bayi baru lahir telah dibekali oleh adanya reflek-reflek
primitif atau reflek-reflek fisiologis.
Masa bayi (1-12 bulan)

Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara cepat.


Umur 4-5 bulan berat badan bayi sudah 2x berat badan lahir dan umur 1 tahun
sudah 3x berat badan saat lahir. Sedangkan untuk panjang badannya pada 1 tahun
sudah satu setengah kali panjang badan saat lahir. Pertambahan lingkar kepala
juga pesat. Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan lingkar kepala sudah 50%. Oleh
karena itu perlu pemberian gizi yang baik yaitu dengan memperhatikan prinsip
menu gizi seimbang.

Pada tiga bulan pertama, anak berusaha mengelola koordinasi bola mata
untuk mengikuti suatu objek, membedakan seseorang dengan benda, senyum
naluri, dan bersuara. Terpenuhinya rasa aman dan kasih sayang yang cukup
mendukung perkembangan yang optimal pada masa ini. Pada posisi telungkup,
anak berusaha mengangkat kepala. Jika tidur telentang, anak lebih menyukai sikap
memiringkan kepala ke samping.

Pada tiga bulan kedua, anak mampu mengangkat kepala dan menoleh ke
kiri-kanan saat telungkup. Setelah usia lima bulan anak mampu membalikkan
badan dari posisi telentang ke telungkup dan sebaliknya, berusaha meraih benda-
benda di sekitarnya untuk dimasukkan ke mulut. Anak mampu tertawa lepas pada
suasana yang menyenangkan, misalnya diajak bercanda, sebaliknya akan
cerewet/menangis pada suasana tidak menyenangkan.

Pada enam bulan kedua, anak mulai bergerak memutar pada posisi
telungkup untuk menjangkau benda-benda di sekitarnya. Sekitar usia sembilan
bulan anak bergerak merayap atau merangkak dan mampu duduk sendiri tanpa
bantuan. Bila dibantu berdiri, anak berusaha untuk melangkah sambil
berpegangan. Koordinasi jari telunjuk dan ibu jari lebih sempurna sehingga anak
dapat mengambil benda dengan menjepitnya. Kehadiran orang asing akan
membuat cemas (stranger anxiety) demikian juga perpisahan dengan ibunya.
Pada usia 9 bulan 1 tahun, anak mampu melambaikan tangan, bermain
bola, memukul-mukul mainan, dan memberikan benda yang dipegang bila
diminta. Anak suka sekali bermain ci-luk-ba
Pada masa bayi terjadi perkembangan interaksi dengan lingkungan yang
menjadi dasar persiapan untuk menjadi anak yang lebih mandiri. Kegagalan
memperoleh perkemban- gan interaksi yang positif dapat menyebabkan terjadinya
kelainan emosional dan ma- salah sosialisasi pada masa mendatang. Oleh karena
itu, diperlukan hubungan yang mesra antara ibu (orang tua) dan anak.

Masa Toddler (1 – 3 tahun)

Pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif lebih pelan daripada masa
bayi tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Anak sering
mengalami penurunan nafsu makan sehingga tampak langsing dan berotot, dan
anak mulai belajar jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak dan kaku, kemudian
berjalan dengan berpegangan. Sekitar usia enam belas bulan, anak mulai belajar
berlari dan menaiki tangga, tetapi masih kelihatan kaku. Oleh karena itu, anak
perlu diawasi karena dalam beraktivitas, anak tidak memperhatikan bahaya.

Perhatian anak terhadap lingkungan menjadi lebih besar dibanding masa


sebelumnya yang lebih banyak berinteraksi dengan keluarganya. Anak lebih
banyak menyelidiki ben- da di sekitarnya dan meniru apa yang diperbuat orang.
Mungkin ia akan mengaduk-aduk tempat sampah, laci, lemari pakaian,
membongkar mainan, dan lain-lain. Benda-benda yang membahayakan hendaknya
disimpan di tempat yang lebih aman. Anak juga dapat menunjuk beberapa bagian
tubuhnya, menyusun dua kata dan mengulang kata-kata baru.

Pada masa ini, anak bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat keakuan
yang kuat seh- ingga segala sesuatu yang disukainya dianggap miliknya. Bila anak
menginginkan mainan kepunyaan temannya, sering ia akan merebutnya karena
dianggap miliknya. Teman dianggap sebagai benda mati yang dapat dipukul,
dicubit atau ditarik rambutnya apabila menjengkelkan hatinya. Anak kadang-
kadang juga berperilaku menolak apa saja yang akan dilakukan terhadap dirinya
(self defense), misalnya menolak mengenakan baju yang sudah disediakan orang
tuanya dan akan memilih sendiri pakaian yang disukainya Pada masa ini anak
waktunya dilatih untuk buang air besar dan buang air kecil pada tempatnya (toilet
training). Orang tua perlu memberikan bimbingan dengan akrab, penuh kasih
sayang, tetapi juga tegas, sehingga anak tidak mengalami kebingungan. Jika orang
tua mengenal kebutuhan anak, maka anak akan berkembang perasaan otonominya
sehingga dapat mengontrol otot-otot dan rangsangan lingkungan.

Masa Prasekolah
Pada usia 5 tahun, pertumbuhan gigi susu sudah lengkap. Anak kelihatan
lebih langsing. Pertumbuhan fisik juga relatif pelan. Anak mampu naik turun
tangga tanpa bantuan, demikian juga berdiri dengan satu kaki secara bergantian
atau melompat sudah mampu dilakukan. Anak mulai berkembang superegonya
(suara hati) yaitu merasa bersalah bila ada tindakannya yang keliru.
Pada masa ini anak berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya
imaginasinya, seh- ingga anak banyak bertanya tentang segala hal disekelilingnya
yang tidak diketahuinya. Apabila orang tua mematikan inisiatif anak, akan
membuat anak merasa bersalah. Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dan konkret sehingga orang tua sering menganggap anak berdusta,
padahal anak tidak bermaksud demikian.
Anak mulai men- genal perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Anak juga akan mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang dewasa disekitarnya.
Pada akhir tahap ini, anak mulai mengenal cita-cita, belajar menggambar,
menulis, dan mengenal angka serta bentuk/warna benda. Orang tua perlu mulai
mempersiapkan anak untuk masuk sekolah. Bimbingan, pengawasan, pengaturan
yang bijaksana, per- awatan kesehatan dan kasih sayang dari orang tua dan orang-
orang disekelilingnya sangat diperlukan oleh anak.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Pola pertumbuhan dan perkembangan anak umumnya merupakan interaksi
banyak faktor yang saling mempengaruhi. Soetjiningsih (2002), menjelaskan
bahwa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal .
Faktor dalam (Internal)
a. Genetik Faktor
genetik akan mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan,
kematangan tulang, alat seksual dan saraf sehingga merupakan modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, faktor tersebut
meliputi:
1) Perbedaan ras, etnik atau bangsa Contohnya dari faktor sebut
antara lain tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang
Indonesia atau bangsa lainnya, sehingga postur tubuh tiap
bangsa berlainan
2) Keluarga Contohnya ada keluarga yang cenderung mempunyai
tubuh gemuk atau per- awakan pendek
3) Umur Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja merupakan
tahap yang mengalami pertumbuhan cepat dibanding masa
lainnya.
4) Jenis kelamin Contohnya Wanita akan mengalami masa
prapubertas lebih dahulu dibanding la- ki-laki.
5) Kelainan kromosom Dapat menyebabkan kegagalan
pertumbuhan, misalnya Down’s sindroma

b. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal yaitu saat janin
berumur 4 bulan yang mana saat tersebut terjadi pertumbuhan cepat.
Hormon yang berpengaruh terutama hormon pertumbuhan somatotropin
yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu kelenjar tiroid juga
menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisma, maturasi
tulang, gigi dan otak.
Faktor lingkungan (eksternal) Faktor lingkungan yang dapat
berpengaruh, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pranatal, kelahiran,
dan pasca natal.
c. . Faktor pra natal (selama kehamilan), meliputi ;
1) Gizi, misal nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin,
terutama trimester akhir kehamilan.
2) Mekanis, misal Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan kongenital misalnya club foot.
3) Toksin, zat kimia, radiasi
4) Kelainan endokrin
5) Infeksi TORCH, penyakit menulat seksual
6) Kelainan imunologi
7) Psikologis ibu b. Faktor kelahiran / Persalinan Misal riwayat
kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan
trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan
jaringan otak.

d. Faktor pasca natal Seperti halnya pada masa pranatal, faktor yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah gizi, penyakit
kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis,
endokrin, sosio ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-
obatan.
Selamat, anda telah menyelesaikan kegiatan belajar konsep dasar
tumbuh kembang. Dengan demikian anda sebagai mahasiswa kebidanan
telah menguasai kompetensi dalam memahami tumbuh kembang
neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah. Hal-hal penting yang telah
anda pelajari di atas dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Pertumbuhan lebih ditekankan pada bertambahnya


ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh karena adanya
multiplikasi (bertambah banyak) sel- sel tubuh dan bertambah
besarnya sel. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya.
Pertumbuhan lebih ditekankan pada faktor kwantitaf, sedangkan
perkembangan lebih ditekankan pada faktor kwalitatif.
2. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan, setiap tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak mempunyai ciri-ciri
tersendiri.
3. Pertumbuhan dan perkembangan terdiri dari beberapa tahap
meliputi : masa intranatal, masa neonatal, masa bayi, masa toddler,
masa pra sekolah

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu factor genetik (internal) dan
faktor eksternal (faktor lingkungan).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternative
jawa- ban yang paling Anda anggap benar.

1. Berkaitan dengan jumlah sel, ukuran dan bersifat kuantitatif, adalah


pengertian dari:
A. Pertumbuhan
B. Perkembangan
C. Pertambahan
D. Pematangan
E. Pemantauan

2. Merupakan hasil dari proses pematangan / maturation organ adalah


berkaitan den- gan:
A. Pertumbuhan
B. Perkembangan
C. Pertambahan
D. Pematangan
E. Pemantauan

3. Ciri-ciri tumbuh kembang pada manusia adalah:


A. Polanya kecepatan pertumbuhan yang teratur
B. Timbulnya ciri-ciri baru dan hilanngnya ciri lama
C. Perkembangan bisa di percepat/ di perlambat
D. Pola perumbuhan proximal distal.
E. Pola pertumbuhan maksimal
4. Usia berapakah neonatus dikatakan neonatus dini?
A. Usia 0-7 hari
B. Usia 0-10 hari
C. Usia 0-14 hari
D. Usia 0-28 hari
E. Usia kurang dari 28 hari

5. Usia berapakah yang disebut dengan masa balita?


A. Usia 0-1 tahun
B. Usia 12-36 bulan
C. Usia 12-60 bulan
D. Usia 48-60 bulan
E. Usia 60-72 bulan Evaluasi Formatif

6. Berat badan anak dapat mencapai 3 x berat badan lahir, secara normal
dicapai pada usia berapa:
A. 5 bulan
B. 6 bulan
C. 1 tahun
D. 1,5 tahun
E. 2 tahun

7. Pada usia berapakah anak sebaiknya dilatih buang air besar dan buang air
kecil pada tempatnya
A. 0-6 bulan
B. 6-12 bulan
C. 1-3 tahun
D. 3-5 tahun
E. Balita
8. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang dapat
dibedakan menjadi apa saja:
A. Gizi dan penyakit
B. Genetik dan nutrisi
C. Pola asuh dan genetic
D. Genetik dan lingkungan
E. Lingkungan pranatal dan post natal

9. Yang merupakan ciri/prinsip dari tumbuh kembang anak adalah:


A. Kecepatannya sama
B. Bersifat cephalocaudal
C. Pola perkembangan berbeda
D. Pertumbuhan terjadi secara perlahan
E. Perkembangan pada setiap anak adalah sama

10. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, yang tidak dapat di


modifikasi adalah:
A. Faktor genetic
B. Faktor stimulasi
C. Faktor keteraturan
D. Faktor prenatal ( Gizi)
E. Faktor pascanatal (endokrin) gangguan hormone
Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar saudara, Cocokkan jawaban
Saudara den- gan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir
Kegiatan Belajar ini, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika
jawaban yang benar adalah:
90% - 100% : baik sekali
80% - 89% : baik
70% -79% : cukup kurang
dari 70% : kurang

KUNCI JAWABAN:
1. A
2. E
3. B
4. B
5. E
6. A
7. A
8. B
9. A
10. A
Untuk membantu meningkatkan pemahaman saudara tentang konsep
tumbuh kem- bang anak, maka lakukan beberapa tugas berikut:
1. Bacalah beberapa buku atau sumber lain tentang materi yang terkait
dengan konsep tumbuh kembang.
2. Uraikan kembali dengan bahasa Saudara sendiri, apa pengertian dari
pertumbuhan dan perkembangan
3. Uraikan secara singkat tentang ciri-ciri tumbuh kembang anak
4. Uraikan tentang tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak
5. Jelaskan secara singkat tentang faktor apa saja yang mempengaruhi
Pertumbuhan secara mandiri
1. Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas
Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta:
Medica Aesculapius.
2. Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu
Kesehatan Anak, EGC, Jakarta
3. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC
4. Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta
5. Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta:
CV. Sagung
6. Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual,
Morsby, Philadelpia

Anda mungkin juga menyukai