Anda di halaman 1dari 16

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT.

UNILEVER INDONESIA Tbk. TAHUN 2013 - 2019

REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY

Fiandryan Ronnydo Damanik 1805151050


Akuntansi Keuangan Publik
2020
ABSTRAK

Laporan keuangan mengandung informasi yang sangat penting dalam rangka mengambil
keputusan-keputusan strategis dalam bidang finansial. Oleh karena itu, laporan keuangan
perlu mendapatkan perhatian dan perlu dianalisis berdasarkan rasio-rasio keuangan yang
relevan guna mendapatkan informasi yang diinginkan.
Pada penelitian ini akan dianalisis kinerja performansi dan status perusahaan PT. Unilever
Tbk. pada periode waktu September 2010-September 2011.

1. LANDASAN TEORI
1.1 LAPORAN KEUANGAN
1.1.1. Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah ringkasan dari seluruh transaksi keuangan yang terjadi
selama satu tahun yang digungakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
strategis seputar finansial. Tujuan utama dari laporan keuangan yang paling mendasar
ialah memberikan informasi menyangkut posisi keuangan pada periode tertentu,
perubahan posisi keuangan, dan kinerja keuangan dari suatu perusahaan yang dapat
dimengerti semua pengguna laporan dalam pengambilan keputusan.

1.1.2. Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan


Terdapat enam karakteristik kualitas laporan keuangan yang baik dalam memberikan
informasi pada penggunanya, yakni:
a. Understandable
Laporan keuangan yang dibuat harus menggunakan standard bahasa-bahasa
keuangan yang baku sehingga pengguna dari laporan dari berbagai latar belakang
mampu mengerti laporan keuangan tersebut.
b. Relevant
Informasi yang diberikan pada laporan keuangan harus relevan sehingga tidak
menimbulkan kerancuan pada pengguna dalam mengambil keputusan.
c. Reliable
Informasi yang terdapat di laporan keuangan harus dapat dipercaya dan
diandalkan. Satu kesalahan penghitungan saja dapat memberikan output yang sangat
berbeda pada laporan keuangan dan terutama tidak boleh ada kebohongan dalam
laporan keuangan.
d. Neutral
Informasi yang diberikan pada laporan keuangan tidak boleh direkayasa untuk
kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
e. Complete
Tidak boleh ada informasi yg terlewat dan tidak dicantumkan pada laporan
keuangan.
f. Comparable
Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan, baik itu diperbandingkan
terhadap laporan keuangan pada periode waktu tertentu ataupun terhadap laporan
keuangan perusahaan lain. Hal ini penting dalam identifikasi kecenderungan posisi
dan kinerja keuangan.

1.1.3. Komponen Laporan Keuangan


a. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan mengenai hasil usaha perusahaan dalam
periode waktu tertentu yang berisi indikasi-indikasi tentang tingkat kesuksesan
operasional perusahaan pada periode waktu tersebut. Dengan melihat laporan laba
rugi, kita dapat mengevaluasi performansi suatu perusahaan serta membandingkannya
dengan performansi dari perusahaan kompetitor. Selain itu, laporan laba rugi juga
dapat berguna sebagai dasar dalam meramalkan performansi perusahaan di masa
depan dan memprediksikan risiko serta probabilitas-probabilitas aliran kas di masa
depan melalui tren-tren dari masa lalu. Ada 10 komponen utama dalam laporan laba
rugi yang wajib tersedia, yakni Pendapatan Usaha, Beban Pokok Penjualan, Laba
(Rugi) Kotor, Beban Usaha, Laba (Rugi) Usaha, Penghasilan (Beban) Lain-lain, Laba
(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan, Beban (Penghasilan) Pajak, Laba (Rugi) dari
Aktivitas Normal Perusahaan, dan Laba (Rugi) Bersih.
b. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang
terdiri dari aset, kewajiban (liabilities), dan modal (equity) pada suatu periode waktu
tertentu. Neraca memiliki 2 fungsi dasar dalam membantu pengguna mengambil
keputusan, yakni untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendek maupun jangka panjang dan untuk mengukur fleksibilitas finansial
perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan dalam mendapatkan kucuran dana cair
dalam membiayai kebutuhan Komponen-komponen neraca yang telah disebutkan
sebelumnya terdiri dari elemen-elemn yang lebih kecil lagi, yakni :
o Aset
Aktiva lancar : kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai, persediaan,
aktiva ancar lain-lain.
Aktiva tidak lancar
Aktiva tetap : Pemilikan langsung dan aktiva dalam penyelesaian.
o Kewajiban
Kewajiban lancar : hutang usaha dan hutang pajak.
Kewajiban tidak lancar : kewajiban pajak tangguhan dan kewajiban imbalan
kerja.
o Modal
Di antaranya terdiri dari modal saham, agio saham, saldo laba yang dicadangkan,
dan saldo laba yang belum dicadangkan.
c. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal mencakup informasi-informasi mengenai laba (rugi)
bersih periode bersangkutan, efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi,
koreksi atas kesalahan mendasar (kesalahan perhitungan, kesalahan interpretasi
fakta, dsb), transaksi dan distribusi modal dengan pemilik, dan saldo laba (rugi)
pada awal dan akhir periode.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas berisi informasi-informasi mengenai arus kas selama periode
waktu tertentu yang terdiri dari arus kan dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas
investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
e. Catatan atas laporan keuangan
Hal ini mencakup informasi-informasi tambahan yang mempengaruhi laporan
keuangan, tapi bukan merupakan bagian dari keempat komponen laporan keuangan di
atas.

1. 2. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Analisis laporan keuangan yang paling lazim digunakan adalah analisis rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan sendiri adalah analisis penilaian kinerja performansi dan status
perusahaan yang didasarkan pada angka-angka pada laporan keuangan perusahaan terkait.
Berdasarkan sumbernya, analisis rasio keuangan dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok,
yaitu:
a. Time Series Analysis
perbandingan rasio keuangan pada suatu perusahaan pada suatu periode waktu
tertentu dengan periode waktu yang lain.\
b. Cross Sectional Approach
perbandingan rasio keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
pada suatu periode waktu yang sama atau dengan rasio rata-rata industri terkait.

Rasio keuangan umumnya dapat dikategorikan menjadi 4 jenis yaitu:


 Rasio Likuiditas
Merupakan rasio yang berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang umum
digunakan di antaranya ialah:
a. Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka
pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar. Formulasinya :

Current Ratio =
b. Quick Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Formulasinya :

Quick Ratio =

 Activity Ratio
Merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber
daya - sumber dayanya. Rasio - rasio ini antara lain:
a. Receivable Turn Over

Receivable turnover =

b. Periode Pengumpulan Piutang


Average collection period =

c. Inventory Turnover
Rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu
periode tertentu. Formulasinya :

Inventory Turnover =

d. Average days in inventory =


e. Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva
secara keseluruhan. Formulasinya :

Total Assets Turnover =


 Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan hutang..Rasio -rasio ini antara lain :
a. Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian dari
keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang. Formulasinya :

Debt To Total Assets Ratio =


b. Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan
dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena
perusahaan tidak mampu membayar bunga. Formulasinya

Time interest earned ratio:=

 Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio - rasio ini antara lain :

Gross profit margin =

Operating profit margin =

Net profit margin =

Return on assets =
Return on equity =

2 ANALISIS DAN EVALUASI RASIO KEUANGAN


2.1 PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
 Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
5.218.219 .000 .000
Tahun 2013 = = 67,12%
7.774 .722.000 .000
6.337 .170 ,000,000
Tahun 2014 = = 71,49%
8.864 .832 ,000,000
6.623.114 , 000,000
Tahun 2015 = = 63,40%
10.127.542 , 000,000
6.558 .109 ,000,000
Tahun 2016 = = 60,56%
10.878.074 ,000,000
7.941.635 , 000,000
Tahun 2017 = = 63,37%
12.532.304 , 000,000
8.325.029 , 000,000
Tahun 2018 = = 74.76%
11.134 .786 , 000,000
8.530 .334 ,000,00 0
Tahun 2019 = = 65,29%
13.065.308 , 000,000
b. Quick Ratio
5.218.219 , 000,000−2.084 .331, 000,000
Tahun 2013 = = 40,31%
7.774 .722 , 000,000
6.337 .170 ,000,000−2.325 .989 ,000,000
Tahun 2014 = = 45,25%
8.864,832 , 000,000
6.623.114 , 000,000−2.297 .502 , 000,000
Tahun 2015 = = 42,71%
10.127 .542 ,000,000
6.588.109 , 000,000−2.318.130 , 000,000
Tahun 2016 = = 39,25%
10.878 .074 , 000,000
7.941.635 , 000,000−2.393 .540 , 000,000
Tahun 2017 = = 44,27%
12.532.304 ,000,000
8.325.029 , 000,000−2.658.073 , 000,000
Tahun 2018 = = 50,89%
11.134 .786 , 000,000
8.530.334 , 000,000−2.429 .234 , 000,000
Tahun 2019 = = 46,70%
13.065.308 , 000,000
 Activity Ratio
a. Receivable turnover
30.757.435 , 000,000
Tahun 2013 = = 11,72 kali
2.624 .974 , 000,000
34.511.534 .000.000
Tahun 2014 = = 11,92 kali
2.895 .515 .000 .000
36.484 .030.000 .000
Tahun 2015 = = 11,24 kali
3.224 .626.000 .000
40.053 .732.000 .000
Tahun 2016 = = 10,80 kali
3.708.257 .000 .000
41.204 .510,000,000
Tahun 2017 = = 8,74 kali
4.715 .554 .000 .000
41.802 .073.000 .000
Tahun 2018 = = 8,39 kali
4.983 .471.000 .000
42.922 .563.000 .000
Tahun 2019 = = 8,04 kali
5.335.489 .000 .000
b. Average collection period
360 hari
Tahun 2013 = = 30,72 hari
11,72
360 hari
Tahun 2014 = = 30,20 hari
11,92
360 hari
Tahun 2015 = = 32,03 hari
11,24
360 hari
Tahun 2016 = = 33,33 hari
10,80
360 hari
Tahun 2017 = = 41,19 hari
8,74
360 hari
Tahun 2018 = = 42,91 hari
8,39
360 hari
Tahun 2019 = = 44,78 hari
8,04
c. Inventory Turnover
14.978.947 , 000,000
Tahun 2013 = = 7,19 kali
2.084 .331, 000,000
17.412.413 , 000,000
Tahun 2014 = = 7,49 kali
2.325.989 , 000,000
17.835.061 .000 .000
Tahun 2015 = = 7,76 kali
2.297.502 .000 .000
19.594 .636.000 .000
Tahun 2016 = = 8,45 kali
2.318 .130.000 .000
19.984 .776.000 .000
Tahun 2017 = = 8,35 kali
2.393 .540.000 .000
20.709.800 .000 .000
Tahun 2018 = = 7,80 kali
2.638.073 .000 .000
20.893.870 .000 .000
Tahun 2019 = = 8,60 kali
2.429 .234 .000 .000
d. Average days in inventory
360 hari
Tahun 2013 = = 50,07 hari
7,19
360 hari
Tahun 2014 = = 48,06 hari
7,49
360 hari
Tahun 2015 = = 46,39 hari
7,76
360 hari
Tahun 2016 = = 42,60 hari
8,45
360 hari
Tahun 2017 = = 43,11 hari
8,35
360 hari
Tahun 2018 = =46,15 hari
7,80
360 hari
Tahun 2019 = =41,86 hari
8,60

e. Total Assets Turnover


30,757,435, 000,000
Tahun 2013 = = 2,42 kali
12.703.468 , 000,000
34.511 .534 , 000,000
Tahun 2014 = = 2,42 kali
14.280.670 , 000,000
36.484 .030.000 .000
Tahun 2015 = = 2,32 kali
15.729.945 .000 .000
40.053 .732.000 .000
Tahun 2016 = = 2,39 kali
16.745.695 .000 .000
41.204 .510 .000 .000
Tahun 2017 = = 2,18 kali
18.906 .413.000 .000
41.802 .073.000 .000
Tahun 2018 = = 2,14 kali
19.522.970 .000 .000
42,922,563.000.000
Tahun 2019 = = 2,08 kali
20.649.371 .000 .000

 Leverage ratio
Debt To Total Assets Ratio
8.448.796 ,000,000
Tahun 2013 = = 0,66 kali
12.280.670 000,000
9.681.888 , 000,000
Tahun 2014 = = 0,68 kali
14.280.670 , 000,000
10.902.585 .000 .000
Tahun 2015 = = 0,69 kali
15.729.945 .000 .000
12.041.437 .000 .000
Tahun 2016 = =0,72 kali
16.745.695 .000 .000
13.733.025 .000 .000
Tahun 2017 = =0,73 kali
18.906.413 .000 .000
11.944 .837 .000 .000
Tahun 2018 = = 0,61 kali
19.522 .970
15.367.509 .000 .000
Tahun 2019 = = 0,74 kali
20.649.371 .000 .000

 Profitability
a. Gross profit margin
15.778 .488 000 . 000
Tahun 2013 = = 51,30%
30.757.435 . 000 . 000
17.099.121 .000 .000
Tahun 2014 = = 49,55%
34.511 .534 .000.000
18.648 .969.000 .000
Tahun 2015 = = 51.11%
36.484 .030.000 .000
20.459.096 .000 .000
Tahun 2016 = = 51,08%
40.053 .732.000 .000
21.219 .273.000 .000
Tahun 2017 = = 51,50%
41.204 .510 .000 .000
21.092.273 .000 .000
Tahun 2018 = = 50,46%
41.802 .073.000 .000
22.028.693 .000 .000
Tahun 2019 = = 51,32%
42.922 .563.000 .000
b. Operating profit margin
7.158.808 .000 .000
Tahun 2013 = = 23,28%
30.757.435 .000 .000
7.676 .722 , 000,000
Tahun 2014 = = 22,24%
34.511.534 , 000,000
7.829.490 .000 .000
Tahun 2015 = = 21,46%
36.484 .030.000 .000
8.571.885 .000 .000
Tahun 2016 = = 21,40%
40.053 .732.000 .000
9.371 .661.000 .000
Tahun 2017 = = 22,74%
41.204 .510 .000 .000
12.185.764 .000 .000
Tahun 2018 = = 29,15%
41.802 .073.000 .000
9.901 .772.000 .000
Tahun 2019 = = 23,07%
42.922 .563.000 .000
c. Net profit margin
5.352.625 .000 .000
Tahun 2013 = = 17,40%
30.757.435 .000 .000
5.738 .523 .000 .000
Tahun 2014 = = 16,63 %
34.511.534 .000.000
5.851.805 .000 .000
Tahun 2015 = =16,04%
36.484 .030 .000
6.390 .672.000 .000
Tahun 2016 = =15,95%
40.053 .732.000 .000
7.004 .562 .000.000
Tahun 2017 = =17%
41.204 .510 .000 .000
9.109 .445.000 .000
Tahun 2018 = =21,80%
41.802 .073.000 .000
7.392.837 .000 .000
Tahun 2019 = =17,22%
42.922 .563.000 .000
d. Return on assets
5.352.625 .000 .000
Tahun 2013 = = 42,13%
12.703.468 .000 .000
5.738.523 .000 .000
Tahun 2014 = = 40,18%
14.280.670 .000 .000
5.851.805 .000 .000
Tahun 2015 = =37,20%
15.729.945 .000 .000
6.390.672 .000 .000
Tahun 2016 = =38,16%
16.745.695 .000 .000
7.004 .562.000 .000
Tahun 2017 = = 37,04%
18.906.413 .000 .000
9.109.445 .000 .000
Tahun 2018 = = 46,66%
19.522.970 .000 .000
7.392.837 .000 .000
Tahun 2019 = = 35,80%
20.649.371 .000 .000
e. Return on equity
5.352 .625.000 .000
Tahun 2013 = = 125,80%
4.254 .670 .000 .000
5.738.523 .000 .000
Tahun 2014 = = 124,78%
4.598 .782.000 .000
5.851 .805.000 .000
Tahun 2015 = =121,22%
4.827 .360 .000.000
6.390 .672.000 .000
Tahun 2016 = =135,85%
4.704 .258 .000 .000
7.004 .562.000 .000
Tahun 2017 = =135,40%
5.173.388 .000 .000
9.109 .445.000 .000
Tahun 2018 = =120,20%
7.578.133 .000 .000
7.392.837 .000 .000
Tahun 2019 = =140%
5.281.862 .000 .000

2.2 Evaluasi Rasio Keuangan

1.Rasio Likuiditas

 Current Ratio pada tahun 2011 menurun dibandingkan pada tahun 2010, dari 85,12%
pada tahun 2010 menjadi 79,61% pada tahun 2011. Nilai current ratio Unilever pada
tahun 2010 dan 2011 di bawah 200%, tapi Unilever mempunyai posisi yang kuat di pasar
dan di mata konsumennya jadi Unilever tidak akan perlu waktu yang lama untuk
melunaskan hutang-hutangnya.
 Quick Ratio pada tahun 2011menurun dibandingkan pada tahun 2010, dari
49,37% pada tahun 2010 menjadi 47,67%. Quick Ratio Unilever juga di bawah
100% yang artinya kemampuan Unilever dalam melunasi hutang-hutang jangka
pendeknya tidak bagus.

2. Activity Ratio
 Receivable turnover pada tahun 2011 menurun dibandingkan pada tahun 2010, dari
32,5 kali pada tahun 2010 menjadi 7,65 kali pada tahun 2011. Rendahnya angka
Receivable turnover ini mngartikan Unilever mempunyai investasi yang besar
pada piutang.
 Average collection period meningkat pada tahun 2011 dibandingkan pada tahun
2010, dari 11,07 hari menjadi 47,05 hari. Meningkatnya waktu Average
collection period bukannlah hal yang baik. Hal ini berarti waktu kembalinya
piutang Unilever semakin lama.
 Inventory Turnover pada tahun 2011 menurun dibandingkan pada tahun 2010, dari 4,49
kali pada tahun 2010 menjadi 4,58 kali pada tahun 2011. Meningkatnya nilai ini berarti
jumlah persediaan barang dagangan yang terjual semakin meningkat.
 Average days in inventory pada tahun 2011 menurun dibandingkan pada tahun 2010,
dari 80,18 haripada tahun 2010 menjadi 78,60 hari pada tahun 2011. Hal ini berarti
barang dagangan Unilever semakin cepat dijual.
 Total Assets Turnover pada tahun 2011 menurun dibandingkan pada tahun 2010, dari
1,68 kali pada tahun 2010 menjadi 1,65 kali pada tahun 2011. Hal ini berarti efisiensi
penggunaan aktiva Unilever menurun atau memburuk.

3. Leverage ratio
 Debt To Total Assets Ratio meningkat pada tahun 2011 dibandingkan pada tahun
2010, dari 0,53 kali pada tahun 2010 menjadi 0,58 kali pada tahun 2011.
Peningkatan yang terjadi tidak begitu besar, tapi peningkatan dalam hal ini berarti
peningkatan risiko keuangan perusahaan.

4. Profitability
 Gross profit margin pada tahun 2011 menurun dibandingkan pada tahun 2010, dari
51,8%i pada tahun 2010 menjadi 51,3% pada tahun 2011.
 Operating profit margin meningkat pada tahun 2011 dibandingkan pada tahun
2010, dari 23,20% pada tahun 2010 menjadi 23,28% pada tahun 2011.
 Net profit margin meningkat pada tahun 2011 dibandingkan pada tahun 2010,
dari 17,36% pada tahun 2010 menjadi 17,47% pada tahun 2011.
 Return on assets pada tahun 2011 menurun dibandingkan pada tahun 2010, dari 29,3%
pada tahun 2010 menjadi 28,83% pada tahun 2011.
 Return on equity meningkat pada tahun 2011 dibandingkan pada tahun 2010, dari
62,97% pada tahun 2010 menjadi 67,99% pada tahun 2011.
3. KESIMPULAN

 Likuiditas Unilever menurun pada tahun 2011 jika dibandingkan dengan tahun 2010,
yang artinya kemampuan Unilever dalam melunasi hutang-hutangnya juga menurun.
 Rendahnya nilai Receivable Turnover dan meningkatnya Average collection dari
Unilever mengindikasikan bahwa Unilever mempunyai piutang yang besar dan
waktu kembalinya piutang tersebut semakin lama pada tahun 2011.

 Meningkatnya nilai Inventory turnover dan menurunnya Average Days in Inventory


berarti penjualan Unilever semakin baik dan barang dagangan Unilever semakin cepat
terjual.

 Menurunnya Total Assets Turnover pada tahun 2011 dan meningkatnya Debt To
Total Assets Ratio, meskun sedikit, mengindikasikan bahwa efisiensi Unilever dalam
menggunakan seluruh aktivanya menurun pada tahun 2011 dan risiko keuangan
Unilever meningkat pada tahun 2011.
 Menurunnya Return on assets pada tahun 2011 dan meningkatnya Return on equity
pada tahun 2011 mengindikasikan bahwa produktivitas dari aset-aset Unilever
menurun pada tahun 2011, tapi hasil yang diterima penanam modal menigkat.
 Menurunnya Gross profit margin pada tahun 2011 dan meningkatnya Net profit
margin menunjukkan bahwa beban yang ditanggung Unilever pada tahun 2011
menurun.

Lampiran
1. Laporan Keuangan Unilever Indonesia
Daftar Pustaka
1. Laboratorium Pengembangan Akuntansi, 2010, (online),
(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysis/RASIO
%20KEUANGAN.pdf, diakses 20 Februari 2012)
2. No name, 2011 : Laporan Keuangan Unilever Indonesia, (online),
(http://www.unilever.co.id/id/Investor-centre/laporan-keuangan/, diakses 20 februari 2012)

Anda mungkin juga menyukai