Latar Belakang
Untuk melaksanakan ketentuan:
❖ Pasal 44E ayat (2) huruf f UU KUP (penunjukan Pihak Lain);
❖ Pasal 21 ayat (8), Pasal 22 ayat (2), dan Pasal 23 ayat (2) UU PPh (pemungutan
PPh Pasal 22 dan pemotongan PPh Pasal 21 atau PPh Pasal 23); dan
❖ Pasal 16G huruf i UU PPN (besaran tertentu PPN).
Tujuan
❖ Memberikan kepastian hukum, keadilan, kemudahan, dan kesederhanaan dalam pengenaan Pajak
Penghasilan (PPh) dan/atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penjualan/penyerahan emas perhiasan,
emas batangan, perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari emas, batu permata dan/atau batu
lainnya yang sejenis, serta jasa yang terkait emas perhiasan, emas batangan, perhiasan yang bahan
seluruhnya bukan dari emas, dan/atau batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis.
❖ Mengubah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.010/2017 tentang Pemungutan PPh
Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau
Kegiatan Usaha di Bidang Lain sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PMK Nomor
41/PMK.010/2022 yang berkaitan dengan penjualan emas batangan di dalam negeri.
❖ Mengganti PMK Nomor 30/PMK.03/2014 tentang PPN atas Penyerahan Emas Perhiasan, karena belum
dapat menampung perubahan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 9A ayat (1) huruf b UU PPN.
www.pajak.go.id
Definisi 3
Faktur Pajak
PT E cabang 1), 2) E cabang 3)
Konsumen
(Pedagang Emas Perhiasan) Emas
Perhiasan G
ditentukan berdasarkan pada kepemilikan Faktur Pajak G, bukan Faktur Pajak E pusat (2).
Pabrikan/ Wajib memungut PPh Pasal 22 1) sebesar 0,25% dari Harga ▪ Terutang dan
Jual, kecuali penjualan emas batangan: dipungut pada saat
Pedagang, ▪ kepada Konsumen Akhir 2), WP yang dikenai PPh final cfm. penjualan.
Pengusaha
PPh emas batangan
PP-55/2022 (eks PP-23/2018), WP yang memiliki SKB
pemungutan PPh Pasal 22, atau Bank Indonesia 2); atau
▪ Bersifat tidak final
→ pembayaran PPh
Pihak Lain cfm. ▪ melalui pasar fisik emas digital sesuai dengan ketentuan dalam tahun
Pasal 32A UU KUP mengenai perdagangan berjangka komoditi 2). berjalan.
PKP Pabrikan/ Perlakuan PPN atas penyerahan emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa
PPN PKP Pedagang
negara dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan.
PKP Pabrikan/ Dalam hal PKP Pabrikan/PKP Pedagang juga melakukan penyerahan:
PPN PKP Pedagang ▪ perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari emas; dan/atau
▪ batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis,
PKP Pabrikan/PKP Pedagang wajib memungut PPN dengan besaran tertentu atas
penyerahan perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari emas, dan/atau batu permata
dan/atau batu lainnya yang sejenis dimaksud, sebesar 1,1% 2) x Harga Jual.
1) Tanpa SKB.
2) Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,2%.
Jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, ▪ jasa modifikasi, jasa perbaikan, jasa pelapisan, jasa penyepuhan,
emas batangan, perhiasan yang bahan jasa pembersihan; dan
Pemotong
seluruhnya bukan PPhdan/atau batu
dari emas, ▪ jasa lainnya yang merupakan nama lain dari jasa sebagaimana
permata dan/atau batu lainnya yang sejenis dimaksud di atas.
* Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,2%.
Pasal 8, 9, 12, 14 (5) www.pajak.go.id
Imbalan Jasa dalam Bentuk Natura dan/atau Kenikmatan 9
❖ Dalam hal imbalan jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, emas batangan, perhiasan yang
bahan seluruhnya bukan dari emas, dan/atau batu permata dan/atau batu lainnya yang
sejenis, diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan maka pemotongan PPh Pasal
21 atau PPh Pasal 23 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
Kondisi 1 Bagi PKP Pedagang yang melakukan penyerahan Emas Perhiasan kepada
Pedagang lainnya dan/atau Konsumen Akhir dengan KONDISI 1, wajib
Atas perolehan/impor Atas penyerahan Emas Perhiasan melakukan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya dipungut dengan cara
Emas Perhiasan, tidak tersebut, dipungut PPN tidak sebagai berikut:
memiliki Faktur Pajak menggunakan besaran tertentu ▪ untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak lengkap → wajib
lengkap atau dokumen sebesar 1,65% x Harga Jual yang dilakukan dengan cara pembetulan/penggantian Faktur Pajak lengkap
tertentu. mengakibatkan jumlah PPN-nya sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku; dan/atau
menjadi lebih kecil dari jumlah PPN ▪ untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak eceran → wajib
yang seharusnya dihitung dengan dilakukan dengan cara digunggung dan melaporkannya dalam SPT Masa
menggunakan besaran tertentu PPN pada Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak eceran yang bersangkutan
sebesar 1,65% x Harga Jual. (contoh penyesuaian dengan cara digunggung ada di slide berikutnya).
Dilaporkan pada kolom yang digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam negeri dengan Faktur Pajak
dengan cara digunggung dalam Formulir 1111 AB SPT Masa PPN pembetulan pada Masa Pajak Oktober
2023, yaitu dengan mencantumkan DPP sebesar Rp1.500.000.000,00 dan PPN sebesar Rp19.250.000,00.
Pasal 17 (2) huruf b, Lampiran B www.pajak.go.id
PPN atas Penyerahan BKP Lainnya dan/atau JKP Lainnya 12
Dalam hal PKP Pabrikan dan PKP Pedagang yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan Emas
Perhiasan, perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari emas, batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis,
serta jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, emas batangan, perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari
emas, dan/atau batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis, juga melakukan penyerahan BKP lainnya
dan/atau JKP lainnya, pemungutan PPN yang terutang atas penyerahan BKP lainnya dan/atau JKP lainnya
tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
Contoh 1: Contoh 2:
PT T (PKP) melakukan penyerahan Emas Perhiasan Tuan U (PKP) melakukan penyerahan Emas
dan/atau jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, Perhiasan dan/atau jasa yang terkait dengan Emas
dan BKP lainnya berupa arloji (jam tangan) dan Perhiasan, dan JKP lainnya berupa jasa persewaan
ponsel (telepon seluler). kendaraan bermotor.
Dengan demikian: Dengan demikian:
a. atas penyerahan Emas Perhiasan dan/atau a. atas penyerahan Emas Perhiasan dan/atau
jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, PT jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan,
T wajib memungut dan menyetorkan PPN yang Tuan U wajib memungut dan menyetorkan
terutang dengan besaran tertentu PPN yang terutang dengan besaran tertentu
sebagaimana diatur dalam PMK-48/2023; dan sebagaimana diatur dalam PMK-48/2023; dan
b. atas penyerahan arloji (jam tangan) dan b. atas penyerahan jasa persewaan kendaraan
ponsel (telepon seluler), PT T wajib bermotor, Tuan U wajib memungut PPN
memungut PPN sesuai dengan ketentuan sesuai dengan ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan di bidang perundang-undangan di bidang perpajakan.
perpajakan.
Pajak Masukan
Catatan:
Apabila dalam suatu Masa Pajak, PKP melakukan:
▪ penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan
tersebut dapat dikreditkan; dan
▪ penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan
tersebut tidak dapat dikreditkan dan/atau penyerahan yang tidak terutang PPN,
penentuan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dilaksanakan berdasarkan ketentuan
Pasal 9 ayat (5) dan ayat (6) UU PPN.
Pasal 21 www.pajak.go.id
Perlakuan PPN Sebelum Pengusaha Dikukuhkan sebagai PKP 16
Contoh:
22/05/2023 17/10/2023
▪ Tidak diperkenankan memungut PPN dengan ▪ Wajib memungut PPN dengan besaran
besaran tertentu. tertentu.
▪ Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut ▪ Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan.
dihitung dengan menggunakan tarif PPN Pasal 7
ayat (1) UU PPN.
▪ Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dihitung
dengan menggunakan pedoman pengkreditan
Pajak Masukan cfm. Pasal 9 ayat (9a) UU PPN.
→ Deemed Pajak Masukan 80% dari Pajak
Keluaran yang seharusnya dipungut.
Pasal 22 www.pajak.go.id
Ketentuan Peralihan 17
1 2 3
Penyerahan jasa yang terkait Bagi PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP Ketentuan mengenai kriteria
dengan Emas Perhiasan oleh cfm. PMK-30/PMK.03/2014 untuk periode emas batangan selain untuk
WP dalam negeri dan BUT tanggal 1 April 2022 s.d. 30 April 2023, berlaku kepentingan cadangan devisa
yang dilakukan berdasarkan ketentuan sebagai berikut: negara yang atas impor
kontrak yang ditandatangani dan/atau penyerahannya
s.d. tanggal 30 April 2023 dan tidak dipungut PPN yang
pembayaran atas jasa tercantum dalam penjelasan
dimaksud dilakukan sejak Pasal 25 ayat (1) huruf h dan
tanggal 1 Mei 2023 ayat (2) huruf g PP-49/2022,
mulai berlaku pada tanggal
12 Desember 2022
Mei 2023
1