PPN Atas Emas PMK 48
PPN Atas Emas PMK 48
OBJEK PPN
1) Tanpa SKB.
2) Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,2%. 4) Faktur Pajak cfm. Pasal 13 ayat (5) UU PPN.
3) Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,8%. 5) Dokumen tertentu cfm. Pasal 13 ayat (6) UU PPN.
Pasal 2, 3 (1), 4, 5, 12, 14
Contoh Faktur Pajak atas Perolehan Emas Perhiasan yang Menjadi Dasar Penentuan
Pengenaan Besaran Tertentu PPN bagi PKP Pedagang
Faktur Pajak
E cabang 3)
PT E cabang 1), 2)
(Pedagang Emas Perhiasan) Konsumen
Emas
Perhiasan G
berdasarkan pada kepemilikan Faktur Pajak G, bukan Faktur Pajak E pusat (2).
PKP Pabrikan/ Perlakuan PPN atas penyerahan emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara
PPN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
PKP perpajakan.
Pedagang
1) Tanpa SKB.
2) Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,2%.
PPN PKP Pabrikan/ Wajib memungut PPN dengan besaran tertentu sebesar:
PKP 1,1% * x Penggantian.
Pedagang
Penyesuaian Besarnya PPN yang Seharusnya
Dipungut Kondisi 1
Bagi PKP Pedagang yang melakukan penyerahan Emas Perhiasan kepada Pedagang
lainnya dan/atau Konsumen Akhir dengan KONDISI 1, wajib melakukan
Atas penyerahan Emas Perhiasan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya dipungut dengan cara sebagai berikut:
Atas perolehan/impor
tersebut, dipungut PPN tidak untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak lengkap ➢ wajib
Emas Perhiasan, tidak
menggunakan besaran tertentu dilakukan dengan cara pembetulan/penggantian Faktur Pajak lengkap
memiliki Faktur Pajak
sebesar 1,65% x Harga Jual yang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku; dan/atau
lengkap atau dokumen
mengakibatkan jumlah PPN-nya untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak eceran ➢ wajib dilakukan
tertentu.
menjadi lebih kecil dari jumlah PPN dengan cara digunggung dan melaporkannya dalam SPT Masa PPN pada Masa
yang seharusnya dihitung dengan Pajak dilaporkannya Faktur Pajak eceran yang bersangkutan (contoh penyesuaian
menggunakan besaran tertentu sebesar dengan cara digunggung ada di slide berikutnya).
1,65% x Harga Jual.
Kondisi 2 Bagi PKP Pedagang yang melakukan penyerahan Emas Perhiasan kepada Pedagang
lainnya dan/atau Konsumen Akhir dengan KONDISI 2, berlaku ketentuan sebagai
Atas perolehan/impor berikut:
Atas penyerahan Emas Perhiasan • untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak lengkap ➢ dapat
Emas Perhiasan,
tersebut, dipungut PPN tidak melakukan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya dipungut dengan cara
memiliki Faktur Pajak
menggunakan besaran tertentu pembetulan/penggantian Faktur Pajak lengkap sesuai dengan ketentuan
lengkap atau dokumen
tertentu. sebesar 1,1% x Harga Jual yang perpajakan yang berlaku; dan/atau
mengakibatkan jumlah PPN-nya • untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak eceran ➢ tidak
menjadi lebih besar dari jumlah diperkenankan melakukan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya
PPN yang seharusnya dihitung dengan dipungut dengan cara pembetulan/penggantian Faktur Pajak eceran.
menggunakan besaran tertentu sebesar Bagi pihak yang dipungut PPN ➢ dapat mengajukan permohonan
1,1% x Harga Jual. pengembalian kelebihan pemungutan PPN yang seharusnya tidak terutang
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Pasal 17, 18
Contoh Penyesuaian Besarnya PPN yang Seharusnya Dipungut dengan Cara
Digunggung
CV S merupakan PKP Pedagang Emas Perhiasan. Data penyerahan dan perolehan Emas Perhiasan serta pelaporan SPT Masa PPN untuk Masa Pajak Oktober
2023, yaitu sebagai berikut:
Penyerahan Emas Perhiasan kepada Konsumen Akhir dengan total:
• Harga Jual sebesar Rp1.000.000.000,00 dipungut PPN dengan besaran tertentu sebesar 1,1% x Rp1.000.000.000,00 = Rp11.000.000,00,
dan pada saat perolehan Emas Perhiasan dimaksud, CV S memiliki Faktur Pajak lengkap; dan
• Harga Jual sebesar Rp500.000.000,00 dipungut PPN dengan besaran tertentu 1,1% x Rp500.000.000,00 = Rp5.500.000,00, tetapi pada
saat perolehan Emas Perhiasan dimaksud, CV S tidak memiliki Faktur Pajak lengkap.
Atas penyerahan Emas Perhiasan tersebut di atas, CV S telah membuat Faktur Pajak eceran cfm. Pasal 13 ayat (5a) UU PPN.
CV S telah melaporkan penyerahan Emas Perhiasan tersebut di atas dengan cara digunggung dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Oktober 2023
dengan mencantumkan DPP sebesar Rp1.500.000.000,00 dan PPN sebesar Rp16.500.000,00.
Mengingat atas penyerahan Emas Perhiasan kepada Konsumen Akhir dengan total Harga Jual sebesar Rp500.000.000,00, CV S memungut PPN dengan besaran tertentu
sebesar 1,1% x Harga Jual, padahal pada saat perolehan Emas Perhiasan dimaksud, CV S tidak memiliki Faktur Pajak lengkap sehingga seharusnya memungut
PPN dengan besaran tertentu sebesar 1,65% x Harga Jual, maka CV S wajib melakukan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya dipungut dengan cara
digunggung dengan penghitungan sebagai berikut:
DPP PPN
Penyerahan yang dipungut PPN dengan besaran tertentu 1,1% x Harga Jual
Penyerahan yang seharusnya dipungut PPN dengan besaran tertentu 1,65% x Harga Jual : Rp 1.000.000.000 Rp 11.000.000
Jumlah : Rp
Rp 1.500.000.000
500.000.000 Rp 19.250.000
8.250.000
PPN yang telah dipungut Rp 16.500.000
:
PPN yang kurang dipungut Rp 2.750.000
:
Dilaporkan pada kolom yang digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam negeri dengan Faktur Pajak dengan
cara digunggung dalam Formulir 1111 AB SPT Masa PPN pembetulan pada Masa Pajak Oktober 2023,
yaitu dengan mencantumkan DPP sebesar Rp1.500.000.000,00 dan PPN sebesar Rp19.250.000,00.
Contoh 1: Contoh 2:
PT T (PKP) melakukan penyerahan Emas Perhiasan dan/atau jasa Tuan U (PKP) melakukan penyerahan Emas
yang terkait dengan Emas Perhiasan, dan BKP lainnya berupa Perhiasan dan/atau jasa yang terkait dengan Emas
arloji (jam tangan) dan ponsel (telepon seluler).
Perhiasan, dan JKP lainnya berupa jasa persewaan
Dengan demikian:
kendaraan bermotor.
Dengan demikian:
a. atas penyerahan Emas Perhiasan dan/atau
a. atas penyerahan Emas Perhiasan dan/atau jasa
jasayang terkait dengan Emas Perhiasan, PT T wajib
memungut dan menyetorkan PPN yang terutang dengan yang terkait dengan Emas Perhiasan, Tuan U wajib
besaran tertentu sebagaimana diatur dalam PMK-48/2023; memungut dan menyetorkan PPN yang terutang dengan
besaran tertentu sebagaimana diatur dalam PMK-
dan
48/2023; dan
b. atas penyerahan arloji (jam tangan) dan ponsel b. atas penyerahan jasa persewaan kendaraan bermotor,
(telepon seluler), PT T wajib memungut PPN sesuai Tuan U wajib memungut PPN sesuai dengan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ketentuan peraturan perundang-undangan di
di bidang perpajakan. bidang perpajakan.
2
Wajib membuat Faktur Pajak
lengkap (e-Faktur) cfm. Pasal 13
ayat (5) UU PPN (sejak dikukuhkan
sebagai PKP), kecuali penyerahan
kepada Konsumen Akhir.
Pasal 13, 16
Perlakuan Pajak
Masukan
Pajak
Masukan
Yang berhubungan dengan penyerahan
BKP/JKP yang PPN terutangnya dipungut Tidak
dengan menggunakan besaran tertentu dapat
dikreditkan
Catatan:
Apabila dalam suatu Masa Pajak, PKP melakukan:
penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan tersebut
dapat dikreditkan; dan
penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan
tersebut tidak dapat dikreditkan dan/atau penyerahan yang tidak terutang PPN, penentuan
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (5)
dan ayat (6) UU PPN.
Pasal 21
Perlakuan PPN Sebelum Pengusaha Dikukuhkan sebagai PKP
Contoh:
22/05/2023 17/10/2023
Penyerahan jasa yang terkait Bagi PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP cfm. Ketentuan mengenai kriteria emas
dengan Emas Perhiasan oleh WP PMK-30/PMK.03/2014 untuk periode tanggal 1 April batangan selain untuk
dalam negeri dan BUT yang 2022 s.d. 30 April 2023, berlaku ketentuan sebagai kepentingan cadangan devisa
dilakukan berdasarkan kontrak berikut: negara yang atas impor dan/atau
yang ditandatangani penyerahannya tidak dipungut PPN
s.d. tanggal 30 April 2023 dan yang tercantum dalam penjelasan
Pasal 25 ayat (1) huruf h dan ayat (2)
huruf g PP-49/2022, mulai berlaku
pembayaran atas jasa pada tanggal 12 Desember
dimaksud dilakukan 2022
tanggal 1 Mei sejak
2023
Pasal 27, 28