Anda di halaman 1dari 18

2.

OBJEK PPN

Kertas Rp 100 ribu


PPNnya Rp 10
ribu
Jadi totalnya Rp 110
ribu..!!!
Lho…saya khan
cuma beli
kertas, enggak
beli PPN…!!!
OBJEK PAJAK (PPN)

adanya taatbestand yaitu keadaan peristiwa


atau perbuatan hukum yang dapat dikenakan
pajak...
OBJEK PPN
Pasal 4
Pasal 16 C
Pasal 16 D
PMK-48/2023
•Pajak Penghasilan dan/atau Pajak Pertambahan Nilai atas
Penjualan/Penyerahan Emas Perhiasan, Emas Batangan, Perhiasan yang
Bahan Seluruhnya Bukan dari Emas, Batu Permata dan/atau Batu Lainnya
yang Sejenis, serta Jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, Emas
Batangan, Perhiasan yang Bahan Seluruhnya Bukan dari Emas, dan/atau Batu
Permata dan/atau Batu Lainnya yang Sejenis, yang Dilakukan oleh Pabrikan
Emas Perhiasan,Pedagang Emas Perhiasan, dan/atau Pengusaha Emas
Batangan
Defini
si
Perhiasan dalam bentuk apa pun yang bahannya sebagian
Emas atau seluruhnya dari emas, termasuk yang dilengkapi
Perhiasan dengan batu permata dan/atau bahan lain yang melekat
atau terkandung dalam emas perhiasan dimaksud.

Pengusaha yang menghasilkan Emas Perhiasan dan


Pabrikan melakukan kegiatan jual beli Emas Perhiasan dan/atau
Emas Perhiasan penyerahan jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan.
*

Pengusaha yang melakukan kegiatan jual beli Emas Perhiasan


Pedagang dan/atau penyerahan jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan.
Emas Perhiasan
 Distributor/grosir dan eceran.
*

Pembeli barang dan/atau penerima jasa yang mengonsumsi secara


Konsumen langsung barang dan/atau jasa yang dibeli atau diterima dan tidak
Akhir menggunakan atau memanfaatkan barang dan/atau jasa yang dibeli
atau diterima dimaksud untuk kegiatan usaha.

* Dalam slide-slide berikutnya, selanjutnya disebut ”Pabrikan” dan ”Pedagang.”


Pasal 1
PPN atas Penjualan/Penyerahan Emas
Perhiasan
PKP Wajib memungut PPN dengan besaran tertentu sebesar:
Pabrikan  1,1% 2) x Harga Jual, untuk penyerahan Emas Perhiasan hasil produksi sendiri kepada
Pabrikan lainnya dan Pedagang.
PPN  1,65% 3) x Harga Jual, untuk penyerahan Emas Perhiasan hasil produksi sendiri kepada
Konsumen Akhir.

PKP Wajib memungut PPN dengan besaran tertentu sebesar:


Pedagang  1,1% 2) x Harga Jual, untuk penyerahan Emas Perhiasan kepada Pedagang lainnya dan Konsumen
Akhir, dalam hal PKP memiliki Faktur Pajak lengkap 4) atas perolehan Emas Perhiasan dan/atau
dokumen tertentu 5) atas impor Emas Perhiasan dimaksud.
 1,65% 3) x Harga Jual, untuk penyerahan Emas Perhiasan kepada Pedagang lainnya dan Konsumen Akhir,
dalam hal PKP tidak memiliki Faktur Pajak lengkap 4) atas perolehan Emas Perhiasan dan/atau dokumen
tertentu 5) atas impor Emas Perhiasan dimaksud.
 0% x Harga Jual, untuk penyerahan kepada Pabrikan.

1) Tanpa SKB.
2) Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,2%. 4) Faktur Pajak cfm. Pasal 13 ayat (5) UU PPN.
3) Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,8%. 5) Dokumen tertentu cfm. Pasal 13 ayat (6) UU PPN.
Pasal 2, 3 (1), 4, 5, 12, 14
Contoh Faktur Pajak atas Perolehan Emas Perhiasan yang Menjadi Dasar Penentuan
Pengenaan Besaran Tertentu PPN bagi PKP Pedagang

Faktur Pajak Faktur Pajak


G E pusat (1)
PT G 1) PT E pusat 1), 2)
(Pabrikan Emas Perhiasan) (Pedagang Emas Perhiasan) Konsumen
Emas Emas
Perhiasan G Perhiasan G

Emas Faktur Pajak


Perhiasan G E pusat (2)

Faktur Pajak
E cabang 3)
PT E cabang 1), 2)
(Pedagang Emas Perhiasan) Konsumen
Emas
Perhiasan G

1) Pengusaha Kena Pajak (PKP).


2) PT E tidak melakukan pemusatan tempat PPN atau PPN dan PPnBM terutang.
3) Besaran tertentu PPN yang dipungut atas penyerahan Emas Perhiasan G oleh PT E cabang kepada konsumen ditentukan

berdasarkan pada kepemilikan Faktur Pajak G, bukan Faktur Pajak E pusat (2).

Pasal 14 (8) & (9), Lampiran A angka 2


PPN atas Penjualan/Penyerahan
Emas Batangan

PKP Pabrikan/ Perlakuan PPN atas penyerahan emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara
PPN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
PKP perpajakan.
Pedagang

Catatan terkait perlakuan PPN:


 Emas batangan untuk kepentingan cadangan devisa negara ➢ non-BKP [Pasal 4A ayat
(2) huruf d UU PPN].
 Emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara ➢ diberikan fasilitas
PPN tidak dipungut [Pasal 25 ayat (1) huruf h dan ayat (2) huruf g PP-49/2022].
 Kriteria emas batangan selain untuk kepentingan cadangan devisa negara yang diberikan fasilitas
1) Termasuk emas batangan yang PPN tidak dipungut [Penjelasan Pasal 25 ayat (1) huruf h dan ayat (2) huruf g PP-49/2022] yaitu:
catatan kepemilikannya 1. emas berbentuk batangan;
dilakukan secara digital 2. kadar emas paling rendah sebesar 99,99%, dan 1)
(elektronis). 3. kadar tersebut dibuktikan dengan sertifikat.
2) Tanpa SKB.

Pasal 2, 3 (1) & (4), 4, 5, 20


PPN atas Penjualan/Penyerahan Perhiasan yang Bahan
Seluruhnya Bukan dari Emas,
dan/atau Batu Permata dan/atau Batu Lainnya yang Sejenis

PPN PKP Pabrikan/


Dalam hal PKP Pabrikan/PKP Pedagang juga melakukan penyerahan:
PKP  perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari emas; dan/atau
Pedagang  batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis,
PKP Pabrikan/PKP Pedagang wajib memungut PPN dengan besaran tertentu atas penyerahan perhiasan
yang bahan seluruhnya bukan dari emas, dan/atau batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis dimaksud,
sebesar 1,1% 2) x Harga Jual.

1) Tanpa SKB.
2) Jika tarif Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN diberlakukan maka menjadi 1,2%.

Pasal 3 (2) & (3), 4, 5, 15


PPN atas Penyerahan Jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, Emas Batangan, Perhiasan yang
Bahan Seluruhnya Bukan dari Emas, dan/atau Batu Permata dan/atau Batu Lainnya yang
Sejenis

 jasa modifikasi, jasa perbaikan, jasa pelapisan, jasa penyepuhan, jasa


Jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, emas
batangan, perhiasan yang bahan seluruhnya
pembersihan; dan
bukan dari emas, dan/atau batu permata  jasa lainnya yang merupakan nama lain dari jasa sebagaimana
dan/atau batu lainnya yang sejenis dimaksud di atas.

PPN PKP Pabrikan/ Wajib memungut PPN dengan besaran tertentu sebesar:
PKP  1,1% * x Penggantian.
Pedagang
Penyesuaian Besarnya PPN yang Seharusnya
Dipungut Kondisi 1
Bagi PKP Pedagang yang melakukan penyerahan Emas Perhiasan kepada Pedagang
lainnya dan/atau Konsumen Akhir dengan KONDISI 1, wajib melakukan
Atas penyerahan Emas Perhiasan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya dipungut dengan cara sebagai berikut:
Atas perolehan/impor
tersebut, dipungut PPN tidak  untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak lengkap ➢ wajib
Emas Perhiasan, tidak
menggunakan besaran tertentu dilakukan dengan cara pembetulan/penggantian Faktur Pajak lengkap
memiliki Faktur Pajak
sebesar 1,65% x Harga Jual yang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku; dan/atau
lengkap atau dokumen
mengakibatkan jumlah PPN-nya  untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak eceran ➢ wajib dilakukan
tertentu.
menjadi lebih kecil dari jumlah PPN dengan cara digunggung dan melaporkannya dalam SPT Masa PPN pada Masa
yang seharusnya dihitung dengan Pajak dilaporkannya Faktur Pajak eceran yang bersangkutan (contoh penyesuaian
menggunakan besaran tertentu sebesar dengan cara digunggung ada di slide berikutnya).
1,65% x Harga Jual.

Kondisi 2  Bagi PKP Pedagang yang melakukan penyerahan Emas Perhiasan kepada Pedagang
lainnya dan/atau Konsumen Akhir dengan KONDISI 2, berlaku ketentuan sebagai
Atas perolehan/impor berikut:
Atas penyerahan Emas Perhiasan • untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak lengkap ➢ dapat
Emas Perhiasan,
tersebut, dipungut PPN tidak melakukan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya dipungut dengan cara
memiliki Faktur Pajak
menggunakan besaran tertentu pembetulan/penggantian Faktur Pajak lengkap sesuai dengan ketentuan
lengkap atau dokumen
tertentu. sebesar 1,1% x Harga Jual yang perpajakan yang berlaku; dan/atau
mengakibatkan jumlah PPN-nya • untuk penyerahan yang telah dibuatkan Faktur Pajak eceran ➢ tidak
menjadi lebih besar dari jumlah diperkenankan melakukan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya
PPN yang seharusnya dihitung dengan dipungut dengan cara pembetulan/penggantian Faktur Pajak eceran.
menggunakan besaran tertentu sebesar  Bagi pihak yang dipungut PPN ➢ dapat mengajukan permohonan
1,1% x Harga Jual. pengembalian kelebihan pemungutan PPN yang seharusnya tidak terutang
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Pasal 17, 18
Contoh Penyesuaian Besarnya PPN yang Seharusnya Dipungut dengan Cara
Digunggung
CV S merupakan PKP Pedagang Emas Perhiasan. Data penyerahan dan perolehan Emas Perhiasan serta pelaporan SPT Masa PPN untuk Masa Pajak Oktober
2023, yaitu sebagai berikut:
 Penyerahan Emas Perhiasan kepada Konsumen Akhir dengan total:
• Harga Jual sebesar Rp1.000.000.000,00 dipungut PPN dengan besaran tertentu sebesar 1,1% x Rp1.000.000.000,00 = Rp11.000.000,00,
dan pada saat perolehan Emas Perhiasan dimaksud, CV S memiliki Faktur Pajak lengkap; dan
• Harga Jual sebesar Rp500.000.000,00 dipungut PPN dengan besaran tertentu 1,1% x Rp500.000.000,00 = Rp5.500.000,00, tetapi pada
saat perolehan Emas Perhiasan dimaksud, CV S tidak memiliki Faktur Pajak lengkap.
 Atas penyerahan Emas Perhiasan tersebut di atas, CV S telah membuat Faktur Pajak eceran cfm. Pasal 13 ayat (5a) UU PPN.
 CV S telah melaporkan penyerahan Emas Perhiasan tersebut di atas dengan cara digunggung dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Oktober 2023
dengan mencantumkan DPP sebesar Rp1.500.000.000,00 dan PPN sebesar Rp16.500.000,00.
Mengingat atas penyerahan Emas Perhiasan kepada Konsumen Akhir dengan total Harga Jual sebesar Rp500.000.000,00, CV S memungut PPN dengan besaran tertentu
sebesar 1,1% x Harga Jual, padahal pada saat perolehan Emas Perhiasan dimaksud, CV S tidak memiliki Faktur Pajak lengkap sehingga seharusnya memungut
PPN dengan besaran tertentu sebesar 1,65% x Harga Jual, maka CV S wajib melakukan penyesuaian besarnya PPN yang seharusnya dipungut dengan cara
digunggung dengan penghitungan sebagai berikut:
DPP PPN
Penyerahan yang dipungut PPN dengan besaran tertentu 1,1% x Harga Jual
Penyerahan yang seharusnya dipungut PPN dengan besaran tertentu 1,65% x Harga Jual : Rp 1.000.000.000 Rp 11.000.000
Jumlah : Rp
Rp 1.500.000.000
500.000.000 Rp 19.250.000
8.250.000
PPN yang telah dipungut Rp 16.500.000
:
PPN yang kurang dipungut Rp 2.750.000
:

Dilaporkan pada kolom yang digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam negeri dengan Faktur Pajak dengan
cara digunggung dalam Formulir 1111 AB SPT Masa PPN pembetulan pada Masa Pajak Oktober 2023,
yaitu dengan mencantumkan DPP sebesar Rp1.500.000.000,00 dan PPN sebesar Rp19.250.000,00.

Pasal 17 (2) huruf b, Lampiran B


PPN atas Penyerahan BKP Lainnya dan/atau JKP
Lainnya
Dalam hal PKP Pabrikan dan PKP Pedagang yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan Emas Perhiasan, perhiasan yang bahan
seluruhnya bukan dari emas, batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis, serta jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan, emas batangan,
perhiasan yang bahan seluruhnya bukan dari emas, dan/atau batu permata dan/atau batu lainnya yang sejenis, juga melakukan
penyerahan BKP lainnya dan/atau JKP lainnya, pemungutan PPN yang terutang atas penyerahan BKP lainnya dan/atau JKP lainnya
tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan.

Contoh 1: Contoh 2:
PT T (PKP) melakukan penyerahan Emas Perhiasan dan/atau jasa Tuan U (PKP) melakukan penyerahan Emas
yang terkait dengan Emas Perhiasan, dan BKP lainnya berupa Perhiasan dan/atau jasa yang terkait dengan Emas
arloji (jam tangan) dan ponsel (telepon seluler).
Perhiasan, dan JKP lainnya berupa jasa persewaan
Dengan demikian:
kendaraan bermotor.
Dengan demikian:
a. atas penyerahan Emas Perhiasan dan/atau
a. atas penyerahan Emas Perhiasan dan/atau jasa
jasayang terkait dengan Emas Perhiasan, PT T wajib
memungut dan menyetorkan PPN yang terutang dengan yang terkait dengan Emas Perhiasan, Tuan U wajib
besaran tertentu sebagaimana diatur dalam PMK-48/2023; memungut dan menyetorkan PPN yang terutang dengan
besaran tertentu sebagaimana diatur dalam PMK-
dan
48/2023; dan
b. atas penyerahan arloji (jam tangan) dan ponsel b. atas penyerahan jasa persewaan kendaraan bermotor,
(telepon seluler), PT T wajib memungut PPN sesuai Tuan U wajib memungut PPN sesuai dengan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ketentuan peraturan perundang-undangan di
di bidang perpajakan. bidang perpajakan.

Pasal 19, Lampiran C


Kewajiban PPN bagi
Pabrikan/Pedagang
1 Wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
Semua Pabrikan dan
sebagai PKP, meskipun peredaran usahanya tidak
Pedagang wajib
melebihi batasan pengusaha kecil.
PKP

2
Wajib membuat Faktur Pajak
lengkap (e-Faktur) cfm. Pasal 13
ayat (5) UU PPN (sejak dikukuhkan
sebagai PKP), kecuali penyerahan
kepada Konsumen Akhir.

3 Wajib menyetorkan PPN yang


telah dipungut ke kas negara.

4 Wajib melaporkannya dalam


SPT Masa PPN.

Pasal 13, 16
Perlakuan Pajak
Masukan

Pajak
Masukan
Yang berhubungan dengan penyerahan
BKP/JKP yang PPN terutangnya dipungut Tidak
dengan menggunakan besaran tertentu dapat
dikreditkan

Catatan:
Apabila dalam suatu Masa Pajak, PKP melakukan:
 penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan tersebut
dapat dikreditkan; dan
 penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan
tersebut tidak dapat dikreditkan dan/atau penyerahan yang tidak terutang PPN, penentuan
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (5)
dan ayat (6) UU PPN.

Pasal 21
Perlakuan PPN Sebelum Pengusaha Dikukuhkan sebagai PKP
Contoh:

Mulai melakukan Wajib


Dikukuhkan
penyerahan Emas Perhiasan melaporkan
sebagai
dan/atau jasa yang terkait usahanya untuk
PKP
dengan Emas Perhiasan dikukuhkan
sebagai PKP

22/05/2023 17/10/2023

 Tidak diperkenankan memungut PPN dengan  Wajib memungut PPN dengan


besaran tertentu. besaran tertentu.
 Pajak Keluaran yang seharusnya dipungut  Pajak Masukan tidak dapat
dihitung dengan menggunakan tarif PPN Pasal 7 dikreditkan.
ayat (1) UU PPN.
 Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dihitung
dengan menggunakan pedoman pengkreditan
Pajak Masukan cfm. Pasal 9 ayat (9a) UU PPN.
 Deemed Pajak Masukan 80% dari Pajak
Keluaran yang seharusnya dipungut.
Pasal
Ketentuan
Peralihan
1 2 3

Penyerahan jasa yang terkait Bagi PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP cfm. Ketentuan mengenai kriteria emas
dengan Emas Perhiasan oleh WP PMK-30/PMK.03/2014 untuk periode tanggal 1 April batangan selain untuk
dalam negeri dan BUT yang 2022 s.d. 30 April 2023, berlaku ketentuan sebagai kepentingan cadangan devisa
dilakukan berdasarkan kontrak berikut: negara yang atas impor dan/atau
yang ditandatangani penyerahannya tidak dipungut PPN
s.d. tanggal 30 April 2023 dan yang tercantum dalam penjelasan
Pasal 25 ayat (1) huruf h dan ayat (2)
huruf g PP-49/2022, mulai berlaku
pembayaran atas jasa pada tanggal 12 Desember
dimaksud dilakukan 2022
tanggal 1 Mei sejak
2023

Perlakuan PPN Tarif PPN dihitung dengan


Dipotong PPh Pasal 23 dilaksanakan cara mengalikan tarif Pasal 7
sesuai dengan ketentuan berdasarkan PMK- ayat (1)
sebagaimana diatur dalam 30/PMK.03/2014, huruf a UU PPN (11%) Tarif efektif = 2,2% (11% x 20%) dari Harga
PMK-48/2023 kecuali ketentuan yang
dengan DPP berupa nilai Jual/Penggantian
mengatur mengenai tarif
PPN lain (20% dari Harga
Jual/Penggantian)

Pasal 24, 25, 26


Ketentuan yang Dicabut dan Dinyatakan Tidak
Berlaku
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/ tentang
PMK.03/2014
Pajak Pertambahan Nilai atas Emas Perhiasan.
 Pasal 1 ayat (1) huruf k, Pasal 2 ayat (1) huruf h, dan Pasal 3 ayat (1) huruf i
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.010/2017 tentang Pemungutan
Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan dengan Pembayaran atas Penyerahan Barang dan
Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain
s.t.d.t.d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.010/2022.

Saat PMK Mulai


Berlaku
Mei 2023
1

Pasal 27, 28

Anda mungkin juga menyukai