Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan kerangka kerja atau penelitian dalam
mengidentifikasi dan menyusun permasalahan sebelum perencanaan akhir
pengumpulan data dan mengidentifkasi struktur dimana penelitan dilakukan
(Nursalam, 2016). Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ada empat kata kunci yang perlu di
perhatikan yaitu cara ilmiah, data (rasional), tujuan dan kegunaan, dengan ini
penelitian dapat menemukan hasil secara umum dan data yang telah diperoleh
dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
menganstipasi masalah (Sugiyono, 2012).
Desain penelitian ini adalah deskriptif menggunakan pendekatan cross
sectional. Notoatmodjo (2010) menjelaskan, deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran
fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam populasi tertentu. Cross
sectional yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel-
variabel penelitian dengan melakukan pengukuran sesaat, dengan cara mengambil
sampel dari suatu populasi tertentu dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data pokok (Ayu, 2017). Pada penelitian ini, peneliti bertujuan
untuk mengidentifikasi gambaran gaya hidup yang mempengaruhi kekambuhan
gastritis pada santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda 4 Kepajen.
3.2. Kerangka Operasional

Studi Pendahuluan

Populasi
Seluruh santri dengan jumlah 130 orang

Teknik Sampling :
Total sampling

Sampel Penelitian
Santri gastritis dengan jumlah 90 orang

Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner :


Resiko yang meningkatkan gastritis

Pengolan data :
Editing
Coding
Scoring
Tabulating
Scoring

Analisa Data :
Mean, median, nilai minimal dan maksimal (data
numerik)

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan
Gambar 3.2 Kerangka Operasional gambaran gaya hidup yang mempengaruhi
kekambuahan gastritis di Pondok Pesantren Miftahul Huda 4 Kepanjen.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul Huda 4 Kepanjen
pada bulan Desember-Januari 2020.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya, jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan
benda-benda alam lain. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang
ada pada obyek atau subyek yang di pelajari, akan tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek
itu (Sugiyono, 2012). Penelitian ini, populasi yang diambil adalah
seluruh santri remaja laki-laki dan perempuan dengan jumlah 130
orang.
3.4.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga atau waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Karakteristik
dari sampel tersebut akan dapat diberlakukan untuk populasi, oleh
karena itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative atau mewakili (Sugiyono, 2012).
3.4.3. Teknik sampling
Tehnik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel atau untuk menetukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian agar memperoleh sampel yang benar-
benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik
purposive sampling, artinya sampel yang di ambil berdasarkan
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan
ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Tehnik ini
sangat cocok untuk mengadakam studi kasus dimana banyak aspek
dari kasus tunggal yang representative untuk diamati dan dianalisis
(Notoatmodjo, 2012).
3.4.4. Kriteria Sampling
Sampel penelitian ini diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang
dikehendaki oleh peneliti. Kriteria subjek penelitian terbagi menjadi
dua bagian yaitu kriteria inklusi dan kriteria ekslusi (Nursalam, 2016).
Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel. Sedangkan kriteria inklusi dalam penelitian ini ialah :
1. Remaja yang kooperatif diukur dengan lembar observasi dan dapat
bekerja sama sampai penelitian ini selesai.
2. Remaja yang berumur 16- 23 tahun.
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana sujek penelitian tidak
dapat mewakili sampel sebab tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian (Nursalam, 2016).
3.5. Variable Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2016). Variabel juga
merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu
fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2016).
Variabel dalam penelitian ini ada variabel independen (bebas) yaitu
variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam,
2016). Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya hidup yang
mempengaruhi kekambuhan gastritis meliputi pola makan, pengetahuan, uang
saku, pengobatan, dan stress.
3.6. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah proses perumusan masalah atau pemberian arti
atau makna pada masing-masing variabel untuk kepentingan akurasi, komunikasi
dan replikasi agar pemahaman yang sama pada setiap orang mengenai variabel-
variabel yang diangkat dalam suatu penelitian (Nursalam, 2016).
3.6.1. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur


1 Gaya hidup yang Perilaku seseorang Kuesioner Seluruh jawaban responden dinilai dengan Interval
mempengaruhi dalam memilih dan menggunakan skala Gutman yaitu :
kekambuhan menggunakan 1. Ya : 2
gastritis. bahan makanan 2. Tidak : 1
dalam konsumsi
makanan setiap
hari. Dengan hasil :
a.Frekuensi Jumlah makanan 1. Frekuensi makan
makan dalam sehari Skor minimum : 5
Skor maximum : 10
b. Jenis Variasi bahan 2. Jenis makanan
makanan makanan yang Skor minimum : 5
dikonsumsi. Skor maximum : 10
Jumlah makanan 3. Asupan makanan
c.Asupan yang dikonsumsi. Skor minimum : 5
makanan Skor maximum : 10
Reaksi tubuh akibat 4. Stress
d. Stress karena tekanan, Skor minimum : 5
ancaman, dan Skor maximum : 10
Perubahan tertentu 5. Jumlah uang saku
e.Jumlah uang Jumlah nominal Skor minimum : 5
saku uang yang Skor maximum : 10
digunakan untuk
keperluan
Proses 6. Pengobatan
f. Pengobatan penyembuhan suatu Skor minimum : 5
penyakit Skor maximum : 10
Informasi yang 7. Pengetahuan
g. Pengetah diketahui tentang Skor minimum : 5
uan gastritis Skor maximum : 10
3.7. Teknik Pengumpulan Data
3.7.1. Proses Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data Langkah – langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi 2, antara lain :
1. Langkah administrative
a. Mengajukan permohonan ijin penelitian pada pihak Prodi S1
Keperawatan STIKes Widya Cipta Husada Malang.
b. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian pada Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik kabupaten Malang, Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang, Kementrian Agama Kabupaten
Malang, dan puskesmas terdekat dengan pesantren setelah itu
diarahkan ke tempat penelitian pihak lembaga pesantren.
2. Langkah teknis penelitian
a. Menentukan calon responden sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi menggunakan lembar observasi.
b. Menemui dan menjelaskan maksud, manfaat, tujuan, dan
meminta izin, lama waktu pengisian kuesioner kepada calon
responden dengan memberikan lembar persetujuan sebagai
responden, dan jika setuju maka calon responden akan
menandatangani lembar persetujuan sebagai responden
(informed concent).
c. Peneliti menjelaskan bahwa selama proses penelitian,
pengisian kuesioner akan dilakukan responden secara
bersamaan.
d. Mengucapkan terimakasih atas partisipasi sebagai responden
penelitian serta memberikan informasi tentang swamedikasi
yang tepat dan benar kepada responden.
e. Mengecek kembali kelengkapan data/kuesioner.
3.7.2. Sumber Data
Beberapa cara pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder
sebagai berikut (Ayu, 2017) :
1. Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner yang diisi dan sebelumnya tidak diberikan informasi
tentang gambaran kuesioner. Jika ada pertanyaan yang tidak jelas
bagi responden, maka peneliti memberikan informasi atau
penjelasan. Data primer mencakup identitas diri responden,
jawaban kuesioner tentang gaya hidup yang mempengaruhi
kekambuhan gastritis.
2. Data Sekunder
Data sekunder untuk melengkapi dan mendukung data
primer. Data responden diperoleh dari puskesmas Kepanjen
Kabupaten Malang dan apabila identitas dan kuesioner tidak diisi
secara lengkap maka peneliti menanyakan ke pihak lembaga
terkait.
3.7.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data (S.Rena, 2017). Penelitian deskriptif ini kualitas
intrumen berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan
kualitas pengumpulan data berkenaan ketetapan cara-cara yang
digunakan dalam pengumpulan data (Sugiyono, 2012). Alat
pengumpulan data atau instrumen dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner Data Demografi
Data demografi responden didapatkan dengan menyebarkan
kuesioner yang meliputi : umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, riwayat gejala atau gastritis.
2. Kuesioner gaya hidup yang mempengaruhi kekambuhangastritis
Alat pengumpulan data untuk kuesioner pengetahuan tentang
swamedikasi dibuat oleh peneliti. Sebelum dilakukan penyebaran
pada responden, peneliti membuat kisi - kisi kuesioner dan
membuat poinpoin pertayaan dengan cara uji reabilitas dan
validitas. Kuesioner ini terdiri dari 15 pertanyaan meliputi 5
pertanyaan tentang frekuensi makan, 4 pertanyaan tentang jenis
makanan, dan 6 pertanyaan tentang asupan makanan.
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Gutmaan yang
merupakan skala pengukuran yang dijawab dengan tegas yaitu
“ya, tidak”, jawaban dari skala pengukuran ini akan diberi skor 2
untuk jawaban “Ya” dan skor 1 untuk jawaban “Tidak”.
(Sugiyono, 2012).
3.7.4. Pengujian Instrumen
Penelitian ini membutuhkan instrumen penelitian, sehingga
sebelum instrumen tersebut disebar pada responden perlu adanya uji
validitas dan reabilitas dalam artian instrumen ini harus valid dan
handal. Instrumen yang valid berarrti menunjukan alat ukur yang
digunakan untuk alat ukur valid. Pengujian instrumen ini dibagi
menjadi dua yaitu (Sugiyono, 2012) :
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan dan kesahihan suatu alat ukur atau instrument (Arikunto,
2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data
dari variabel yang teliti secara tepat. Teknik statistik yang
digunakan untuk mencari koefisien korelasi adalah teknik product
moment dari Pearson, dengan menggunakan alat bantu komputer
dengan program SPSS 22.00 for windows. Jumlah kuesioner yang
diuji dalam penelitian ini adalah berjumlah 35 kuesioner, yang
dibagi menjadi 5 pertanyaan untuk pervariabel. Pengambilan
sampel uji validitas dan reabilitas instrumen ini menggunakan
minimal 10 % sampel penelitian yang berjumlah 17 responden
(Suhar, 2014).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
konsisten atau tetap asas (sama) bila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan
alat ukur yang sama (Notoadmojo, 2012).
3.7.5. Pengelolaan Data
Pengelolaan data merupakan suatu proses pendekatan kepada
subjek dan proses pengumpulan karateristik subjek yang diperlukan
dalam suatu penelitian. Langkah-langkah dalam penumpulan data
bergantung pada rancangan penelitian dan tehnik isntrumen yang
digunakan (Nursalam, 2016). Tehnik pengelolaan data pada penelitian
ini diperoleh melalui kuesioner. Setelah data terkumpul melalui lembar
kuesioner tersebut yang telah diisi kemudian langkah berikutnya
sebagai tahapan penelitian ialah :
1. Pemeriksaan data (Editing) Upaya untuk memeriksa kembali
kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing
dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul. Editing dalam penelitian ini meliputi pemeriksaan isi
kelengkapan kuesioner, kesesuaian skor saat penelitian dengan
skor pada indikator, dan pemeriksaan skor total.
2. Pemberian kode (Coding)
Pemberian kode merupakan mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka ataupun bilangan. Pemberian kode
dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Jenis kelamin : 1 = Laki-laki dan 2 = Perempuan
b. Usia : 1 = Remaja Awal, 2 = Remaja Pertengahan, dan 3 =
Remaja Lanjut
c. Pendidikan terakhir :1 = SMA/SMK/MA (pendidikan
tengah) dan 2 = Perguruan tinggi (pendidikan tinggi).
d. Variabel : gaya hidup : 2 = Ya dan Tidak = 1
3. Pemberian skor (Skoring)
Langkah ini peneliti memberikan nilai data dengan nilai yang
telah diisi responden atau peneliti. Adapun dalam penelitian ini
skor setiap pernyataan atau pertanyaan setiap variabel dibagi
menjadi 2 yaitu skor minimum dan skor maksimum.
4. Tabulasi (Tabulating)
Tahap tabulasi merupakan tabel-tabel data, yang sesuai dengan
tujuan penelitian ini atau yang diinginkan oleh peneliti
3.8. Analisa Data
Univariat Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberikan gambaran objek yang di teliti melalui data
sampel atau populasi (Sugiyono, 2012). Statistik deskriptif (descriptive statistics)
yaitu statistik yang mempelajari tata cara mengumpulkan, menyusun,
menyajikan dan menganalisa data penelitian yang berwujud angka-angka, agar
dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu
gejala, keadaan peristiwa, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu
(Rusydi, 2018).
Penelitian ini menghasilkan data dalam bentuk data numerik, dan
disajikan dalam bentuk tabel, mean, median, distribusi, frekuensi dan presentase.
Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
gaya hidup yang mempengaruhi kekambuhan gastritis pada santri di Pondok
Pesantren Miftahul Huda 4 Kepanjen.
3.9. Etika Penelitian
Peneliti mempunyai prinsip etika penelitian dalam penelitian ini yaitu
prinisip manfaat, prinsip menghargai hak asasi manusia dan prinsip keadilan
(Nursalam, 2016). Sebab itu dalam penelitian ini peneliti terlebih dahulu
melakukan permohonan izin pada pihak dinas kesehatan, dan setelah
mendapatkan persetujuan penelitian melaksanakan dengan memegang pedoman
prinsip etik sebagai berikut (Sari, 2018):
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti secara mendalam menghormati hak responden terhadap kemungkinan
bahaya dan penyalahgunaan penelitian. Subjek penelitian yang rentan
terhadap bahaya penelitian memerlukan perlindungan. Oleh karena itu,
peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek penelitian untuk mendapatkan
informasi melalui tujuan peneliti melakukan penelitian. Peneliti juga memberi
kebebasan kepada subyek untuk secara sukarela memberikan informasi, untuk
itu perlu dipersiapkan informed consent.
2. Tanpa nama (Anonimity) Hal ini merupakan tindakan dalam sebuah penelitian
dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner, proses
analisis data, serta hanya mencantumkan tanda tangan tanpa nama terang pada
lembar persetujuan sebagai responden. Hal tersebut dilakukan dengan cukup
hanya memberikan inisial atau kode yang dimengerti oleh peneliti, tujuannya
adalah responden terjaga kerahasiaannya dan merasa nyaman dikarenakan
identitasnya tidak diketahui sehingga mempermudah dalam penelitian.
Responden diberikan angka atau kode dalam pengisian instrumen.
3. Kemanfaatan (Benefience and nonmaleficience) Prinsip benefience and non
maleficience mengutamakan pemberian manfaat bagi responden, serta
menjauhkan responden dari hal-hal yang merugikan. Peneliti harus secara
jelas mengetahui manfaat dan resiko yang mungkin terjadi pada responden.
Peneliti berupaya semaksimal mungkin agar penelitian yang dilakukan dapat
memberikan manfaat lebih besar daripada resiko yang akan terjadi. Peneliti
berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek. Penggunaan
asas kemanfaatan pada penelitian ini dilakukan dengan cara menjelaskan
dengan detail tujuan, manfaat, kemungkinan resiko atau ketidaknyaman dan
teknik penelitian kepada responden sebelum penelitian dilaksanakan. Peneliti
juga akan memberikan memberikan infomasi tentang swamedikasi yang benar
dan tepat, sebagai bentuk manfaat langsung yang diberikan kepada responden.
4. Kerahasiaan (Confidenciality) Setiap orang mepunyai hak-hak dasar individu
termasuk privasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi,
sehingga peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan
kerahasiaan identitas subyek kepada orang lain. Peneliti akan menyimpan data
hasil penelitian, bila data diperlukan maka data tersebut akan digunakan
sebagaimana mestinya.
5. Kejujuran (Veracity) Dalam hal ini peneliti memberikan pemahaman kepada
responden terhadap semua tahap penelitian yang dilakukan terlebih dahulu
dengan menjelaskan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
Peneliti berusaha dengan teguh memegang prinsip kejujuran dengan
menjelaskan prosedur penelitian yang dilakukan.
6. Keadilan (Justice) Penelitian dilakukan secara cermat, tepat, hati-hati dan
profesional terhadap semua responden secara adil. Penggunaan prinsip
keadilan pada penelitian ini, yaitu peneliti menjamin bahwa semua subyek
penelitian. memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa
membedakan jenis kelamin, usia, dan pendidikan.
7. Informed Concent Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari
subyek penelitian untuk diambil datanya dan secara sukarela ikut serta dalam
penelitian ini. Responden dalam penelitian ini akan memperoleh lembar
informed consent setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka
mengenai manfaat penelitian dan tujuan penelitian tentang swamedikasi
dengan kejadian gastritis, serta jaminan anonimitas dan kerahasiaan identitas
dan informasi.

Anda mungkin juga menyukai