Anda di halaman 1dari 4

Nama : Faishal Anwar

NPM : 206080059
Kelas : 32A

TUGAS II

1. Buatlah contoh hipotesis H0 dan HA masing-masing 3:


H0:
 Tidak ada hubungan antara lama waktu rawat dengan nilai gula darah sewaktu
pada pasien diabetes mellitus
 Tidak ada hubungan antara respon time IGD dengan jumlah tenaga kesehatan
 Tidak ada perbedaan lama waktu rawat pasien terkonfirmasi COVID yang
memiliki riwayat hipertensi dengan yang tidak memiliki riwayat hipertensi
HA:
 Penurunan rerata gula darah sewaktu lebih cepat pasca pemakaian insulin
novorapid IV dibanding insulin novorapid subcutan pada pasien diabetes mellitus
 Penurunan rerata tekanan darah sistolik lebih cepat pasca konsumsi ISDN 5 mg
sublingual dibanding ISDN 5 mg per oral
 Peningkatan biaya operasional lebih tinggi saat masa pandemic COVID-19
ketimbang sebelum masa pandemic COVID-19

2. Tiga cara perhitungan besar sample :


a. Simple random sampling atau systematic random sampling Data kontinyu
Rumah sakit R di Jakarta ingin mengetahui kepuasan pasien rawat inap yang
dirawat selama satu minggu, dengan jumlah populasi pasien 250 orang yang
mendapatkan pelayanan rawat inap selama seminggu pada agustus, dengan
varians populasi 2,4. Berapa besar sample yang dibutuhkan untuk menolerir
kesalahan 10% dan derajat kepercayaan 90%?
N . Z 2 1−¿ 2 . 2 250. (1,96 ) 2. ( 2,4 ) 2 5.531,9
 n= = = = 117,6
(N −1) d 2+ Z 21−¿2 2 ( 250−1 ) 0,01+ ( 1,96 ) 2. ( 2,4 ) 2 47,027
- sampel yang dibutuhkan sebanyak 118 sampel.

b. Simple random sampling atau systematic random sampling Data proporsi


Puskesmas ceger ingin mengetahui prevalensi infeksi virus covid19 di daerah
Ceger pada remaja usia 18 tahun. Berdasarkan studi awal, peneliti memperkirakan
prevalensi covid19 di antara remaja usia 18 tahun 5%. Kesalahan yang dapat di
tolerir adalah 5%. Berapa besar sample yang di butuhkan dengan derajat
kepercayaan 95%?
 {(Z1-α )2 x p x (1-p)} / d2 = {(1,96)2 x 0,05 x (1-0,05)} / (0.05)2 = 72,9 –
sampel yang dibutuhkan sebanyak 73 sampel

c. Besar Sampel untuk beda proporsi


Di Kabupaten Tegal masyarakat yang merokok berisiko 10% terkena kanker
mulut dibandingkan 5% dengan yang tidak merokok. Berapa jumlah sampel yang
diperlukan untuk melakukan penelitian yang sama di Tegal dengan 5% kesalahan
yang dapat di tolerir dan kepercayaan 95%?
 (Z1-α ) 2 x {p1 (1-p1 ) + p2 (1-p2 )} / d2  n = (1.96)2 x {0,1 (1-0,1) + 0,05 (1-
0,05)} / (0,05)2 = 211 – sampel yang dibutuhkan sebanyak 211 sampel

3. Tiga cara pengambilan sampel


a. Cluster Random Sampling

 Teknik pengambilan sampel ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari
individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau
cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Kelemahan teknik
pengambilan sampel ini dapat dilihat dari tingkat error samplingnya. Jika lebih
banyak di bandingkan dengan pengambilan sampel berdasarkan strata karena
sangat sulit memperoleh cluster yang benar-benar sama tingkat
heterogenitasnya dengan cluster yang lain di dalam populasi.

Contoh : Seorang peneliti ingin membuat survei mengenai performa akademis


siswa SMA di Bandung. Berikut ini langkah-langkah yang dapat diambil:

 Peneliti membagi populasi siswa SMA Bandung menjadi beberapa


kelompok atau cluster berdasarkan kecamatan;
 Kemudian peneliti memilih beberapa cluster sesuai dengan penelitian
yang sedang dilakukan melalui pemilihan sampel acak yang sistematis;
 Lalu dari beberapa cluster kecamatan yang telah dipilih secara acak,
peneliti dapat memilih untuk memasukkan semua siswa SMA sebagai
subjek, atau memilih beberapa subjek dari tiap cluster kecamatan melalui
random sampling yang sistematis.
b. Systematic Random Sampling
 Suatu metode statistik dimana sampel dari populasi dipilih secara acak namun
dengan interval yang telah ditentukan. Interval ini disebut sebagai sampling
interval, yang didapat dari pembagian populasi menjadi sampel yang
diperlukan.
Contoh : Dari 100 orang karyawan ingin diambil secara acak sistematis 10
karyawan sebagai sampel. Penyelesaiannnya dapat dilakukan:
1. Menentukan banyaknya kelompok: k=100/10= 10, berarti ada 10 kelompok
(tidak boleh lebh dari 10 kelompok).
2. Memberi nomor urut secara acak pada 100 orang karyawan tersebut dari 1, 2,
3 sampai 100.
3. Membagi keseluruhan anggota populasi menjadi 10 kelompok. Maka akan
diperoleh kelompok pertama (kelompok A) berisi karyawan dengan nomor urut
1 hingga 10, kelompok kedua (kelompok B) dengan nomor urut 11 hingga 20,
dst sampai kelompok J.
4. Mengambil satu unit sampel secara acak pada kelompok A (pertama) misalnya
terambil karyawan nomor 3. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel pada
kelompok yang berikutnya untuk satuan sampel yang berada segaris (memiliki
jarak yang sama) dengan sampel nomor 3 tersebut. Anggota populasi yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang mempunyai
nomor sbb:

        ————————————————————————–
        Kelompok:        A       B     C       D      E       F       G      H      I        J
        No.Terpilih:        3     13    23     33     43     53     63     73     83     93
        ————————————————————————–
Jadi pengambilan sampel yang dilakukan benar-benar secara acak hanyalah
pada pengambilan sampel pertama dari kelompok pertama.  Sesudah sampel
pertama tersebut terambil, maka sampel kedua, ketiga dst diambil secara
sistematis dari kelompok kedua, ketiga dst.

c. Judgment Sampling
 Judgment Sampling pada dasarnya merupakan suatu bentuk Convenience
sampling bila ditinjau dari cara pengambilan unit-unit sampelnya. Sampel
diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih
dahulu oleh peneliti. Dalam perumusan kriterianya, subjektifitas dan
pengalaman dari peneliti sangat berperan. Teknik sampling ini dapat
diterapkan dan pada umumnya lebih cocok dipakai pada tahap awal suatu
studi eksploratif. Sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih
sekehendak hati oleh peneliti menurut pertimbamgan dan intuisinya. Bila
dalam subjektifitas dan intuisi dari peneliti benar, maka sampel yang dipilih
peneliti tersebut dapat mencerminkan karakteristik populasi.

Contoh : Akan diteliti sikap dan prilaku konsumen terhadap rokok “Star
ABC”. Adapun judgment yang diambil adalah sbb:

A. Para perokok di Jakarta Utara yang pernah mencoba rokok Star ABC.
Batasan ini diambil karena, pertama, mungkin letak geografis, perokok
(respinden) mudah diakses. Kedua, dipilihnya hanya perokok akan
mengurangi bias dari hasil penelitian karena antara perokok dan tidak biasanya
menunjukkan sikap dan prilaku yang saling bertolak belakang. Ketiga,
pembatasan responden yang pernah mencoba rokok Star ABC, sudah jelas
dikarenakan bagaimana mereka akan bersikap dan berprilaku tertentu terhadap
rokok tersebut bila mereka belum pernah mencoba.

B. Pria/wanita yang berusia 15 tahun ke atas dan perokok. Hal ini didasarkan
pada faktor kejiwaan yang menyatakan bahwa orang pada usia 15 diharapkan
sudah dapat memutuskan dan menjawab/mengisi angket dengan benar. Tidak
adanya perbedaan antara pria dan wanita disebabkan kenyataan pada dewasa
ini bahwa rokok bukan sepenuhnya dikonsumsi oleh pria saja.

C. Periode penyebaran dan pengumpulan angket dibatasi selama 2 minggu.


Judgment ini dipilih berkaitan dengan efisiensi wakti dan biaya yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai