NPM : 206080059
Kelas : 32A
TUGAS II
Teknik pengambilan sampel ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari
individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau
cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Kelemahan teknik
pengambilan sampel ini dapat dilihat dari tingkat error samplingnya. Jika lebih
banyak di bandingkan dengan pengambilan sampel berdasarkan strata karena
sangat sulit memperoleh cluster yang benar-benar sama tingkat
heterogenitasnya dengan cluster yang lain di dalam populasi.
————————————————————————–
Kelompok: A B C D E F G H I J
No.Terpilih: 3 13 23 33 43 53 63 73 83 93
————————————————————————–
Jadi pengambilan sampel yang dilakukan benar-benar secara acak hanyalah
pada pengambilan sampel pertama dari kelompok pertama. Sesudah sampel
pertama tersebut terambil, maka sampel kedua, ketiga dst diambil secara
sistematis dari kelompok kedua, ketiga dst.
c. Judgment Sampling
Judgment Sampling pada dasarnya merupakan suatu bentuk Convenience
sampling bila ditinjau dari cara pengambilan unit-unit sampelnya. Sampel
diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih
dahulu oleh peneliti. Dalam perumusan kriterianya, subjektifitas dan
pengalaman dari peneliti sangat berperan. Teknik sampling ini dapat
diterapkan dan pada umumnya lebih cocok dipakai pada tahap awal suatu
studi eksploratif. Sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih
sekehendak hati oleh peneliti menurut pertimbamgan dan intuisinya. Bila
dalam subjektifitas dan intuisi dari peneliti benar, maka sampel yang dipilih
peneliti tersebut dapat mencerminkan karakteristik populasi.
Contoh : Akan diteliti sikap dan prilaku konsumen terhadap rokok “Star
ABC”. Adapun judgment yang diambil adalah sbb:
A. Para perokok di Jakarta Utara yang pernah mencoba rokok Star ABC.
Batasan ini diambil karena, pertama, mungkin letak geografis, perokok
(respinden) mudah diakses. Kedua, dipilihnya hanya perokok akan
mengurangi bias dari hasil penelitian karena antara perokok dan tidak biasanya
menunjukkan sikap dan prilaku yang saling bertolak belakang. Ketiga,
pembatasan responden yang pernah mencoba rokok Star ABC, sudah jelas
dikarenakan bagaimana mereka akan bersikap dan berprilaku tertentu terhadap
rokok tersebut bila mereka belum pernah mencoba.
B. Pria/wanita yang berusia 15 tahun ke atas dan perokok. Hal ini didasarkan
pada faktor kejiwaan yang menyatakan bahwa orang pada usia 15 diharapkan
sudah dapat memutuskan dan menjawab/mengisi angket dengan benar. Tidak
adanya perbedaan antara pria dan wanita disebabkan kenyataan pada dewasa
ini bahwa rokok bukan sepenuhnya dikonsumsi oleh pria saja.