Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATA KULIAH GIZI DAN DIET

TENTANG KESEIMBANGAN NUTRISI

Dosen Pengampu : Yessi Alza, SST, M. Biomed

Oleh :

SUCI RAHMAYATI
P032014401037

D3 Keperawatan Tingkat 1A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

PRODI D3 KEPERAWATAN

KOTA PEKANBARU

TP. 2020/2021
Pembahasan Materi

A. Sistem Metabolisme Tubuh Terkait Reaksi Anabolisme dan Katabolisme


B. Proses Pencernaan Zat Gizi Makro
1. Proses Pencernaan Karbohidrat
Didalam mulut amylum mengalami pencernaan yang dibantu oleh
enzim Ptyalin (yang terdapat didalam saliva), enzim ptyalin melepaskan
maltosa. Amilum yang sebelumnya tidak ada rasa (tawar) bertemu atau
bergabung dengan maltosa yang manis. Hal ini yang menyebabkan tepung
yang dikunyah lama-kelamaan akan menimbulkan rasa manis. Dan
didalam mulut juga makanan bercampur dengan air ludah yang terdapat
enzim amilase (berfungsi untuk menghidrolisis pati menjadi.
Kemudian bolus yang ditelan masuk kedalah gaster atau lambung,
disini proses pencernaan amilum dengan enzim ptyalin maih berlangsung
selama reaksi bolus belum cukup asam, yang terjadi pada lapisan tengah
bolus. Didalam lambung tidak ada cairan yang disekresi untuk membantu
pemecahan karbohidrat. Jika makanan hanya karbohidrat maka akan
sebentar dilambung sekitar dua jam, hal ini menyebabkan timbuk rasa
lapar. Protein tinggal lama di lambung, tetapi lemak yang paling lama,
karena hal ini rasa kenyang menjadi lebih lama. Pengosangan gaster
dibantu oleh spicter pylori, spincter ini diatyr oleh keadaan reaksi (Ph)
dirongga doudenum atau gaster.
Bolus (atau gumpalan padat) berubah jadi Chymus (caitr) yang
terjadi di doudenum yang dibantu oleh sekresi pankreas yang
menghasilkan enzim anylopepsin. Enzim yang ada dicairan empedu
(diproduksi sel hati). Serta yang dibantu oleh lapisan doudenum terdiri
dari beberapa enzim sebagai berikut :
a. Sucrase : mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
b. Maltase : mengubah maltoa menjadi 2 molekul glukosa
c. Laktase : mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Glukosa, fruktosa dan galaktosa diserap diusus halus masu kecairan
lympa, kemudian diteruskan ke pembuluh darah kapiler yang dialirkan
melalui vena portae menuju hati. Karbohidrat yang tidak dicerna (selulosa,
galaktan, pentosan) diteruskan ke dalam colon. Dirubah atau dipecah
sebagian oleh mikroba yang terdapat di usus melalui proses fermentasi
yang menghasilkan energi yang dibutuhkan mikroba dan bahas sisa air dan
karbondioksida. Fermentasi yang meningkat mengahsilkan banyak gas
karbondioksida yang akan meghasilan kentut (flatus) dan sisa karbohidrat
yang masih ada dibuang melalui tinja.

2. Pencernaan Lemak
Lemak tidak mengalami proses pencernaan didalam mulut, arena
tidak ada enzim yang dapat memecahnya. Didalam gaster pencernaan
lemak dibantu oleh enzim lipase, tetapi diabaikan karena dalam jumlahnya
sedikit dan pH didalam gaster tidak cocok untuk aktivitas enzim lipase.
Selanjutnya terjadi didalam doudenum lemak dipecahkan oleh
enzim lipase yang bersal dari sekresi pankreas. Kemudia Triglycerida
dipecah menjadi campuran metabolit dan monotryglicerida serta asam
lema bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang tida dapat larut
dalam air, tapi bisa membuatan ikatan kompleks dengan garam empedu
sehinggan dapat larut (emulsi). Sedangkan lemak rantai karbon pendek
dan intermediet lebih mudah larut dalam air, sehingga lebih mudah diserap
melalui dinding epithel saluran pencernaan.
Sekresi empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah
lemak, tetapi mengandung garah empedu yang dapat mengemulsi lemak
dan asam lemak hasil pencernaan menjadi butir halus sehingga dapat
menembus epithel usus sehingga bisa masuk edalam lymphe jaringan.

3. Pencernaan Protein
Didalam mulut protein tidak mengalami proses pencernaan
(Karena Saliva tida ada mengandung protase). Kemudian diteruskan
kedalam lambung dibantu oleh enzim pepsin dan HCL yang bekerja sama
untuk memecah protein makanan menjadi metabolite intermediet tingkat
polypeptida yaitu pepton, albumosa dan proteosa.
Kemudian proses selanjutnya masuk kedalam doudenum yang
sudah mengalami pencernaan parsial dicerna lebih lanjut oleh enzim
berasal dari cairan pankreas dan dinding usus halus. Pankreas
menghasilkan enzim proteolitik trypsine dan chemotrypsine, sedangkan
dinding usus halus menghasilkan enzim erepsi (yang merupakan campuran
dari sejumlah enzim oligopeptidase) berfungsi memecah oligopeptida.
Oleg erepsine, oligopeptida dipecah lebih lanjut menjadi asam amino, dan
cairan empedu tidak menghasilan enzim yang bisa memecahkan enzim.

Anda mungkin juga menyukai