Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“Pemasangan Infus ,Pemasangan Kateter Dan Menghitung Kebutuhan Cairan Tubuh”

DISUSUN OLEH:

Resha Febriana Maisyah

193110149

2A

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Yosi Suryarinilsih, M.Kep, Sp.Kep.MB

D3 KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020-2021
1. Pemasangan kateter

NO URAIAN TEMUAN ANALISIS

1 Pengertian memasang keteter adalah merupakan sutu proses Dari video tersebut
tindakan memasukkan selang kateter ke dalam dapat kita lihat
kandung kemih melewati uretra dan masuk ke bahwa pemasangan
dalam kadung kemih pasien kateter yaitu
kegiatan
memasukkan kateter
ke dalam kandung
kemih melalui uretra
dg tujuan
mengosongkan
kandung kemih
2 Tujuan Memenuhi kebutuhan urin eliminasi. Tindakan ini sangat
Tindakan diperlukan pada
pasien yang
mengalami
gangguan eliminasi
urin untuk itu
dibutuhkan
pemasangan kateter
ini agar pasien
merasa nyaman dan
tidak terganggu

3 Indikasi a. Retensi urine Pasien memerlukan


b. Obstruksi urethra akibat perubahan pemasangan kateter
anatomis : Hipertrophy prostat, Kanker ini ketika pasien,
prostat, atau penyempitan urethra Retensi urine,
c. Kondisi untuk memonitor urine pada pasien- Obstruksi urethra
pasien trauma/kritis akibat perubahan
d. Pengumpulan urine untuk tujuan diagnostic anatomis :
e. Nerve-related bladder dysfunction misalnya Hipertrophy prostat,
trauma spinalis Kanker prostat, atau
f. Kepentingan Imaging pada traktus UG bagian penyempitan urethra
bawah , Kondisi untuk
memonitor urine
pada pasien-pasien
trauma/kritis ,
Pengumpulan urine
untuk tujuan
diagnostic, Nerve-
related bladder
dysfunction
misalnya trauma
spinalis ,
Kepentingan
Imaging pada
traktus UG bagian
bawah

4 kontraindikasi Kateterisasi uretra dikontraindikasikan pada Apabila


pasien dengan gejala trauma pada traktus ditemukannya
urinarius bagian bawah, misalnya terjadi robekan prostat yang
pada uretra. Kondisi ini dapat ditemukan pada meninggi (high-
pasien laki-laki yang mengalami trauma pelvis riding) atau edema,
atau straddle-type injury. hematom di
perineum, atau
keluarnya darah
dari lubang
uretra.maka harus
dilakukan
pemeriksaan
uretrogram untuk
menghindari
terjadinya robekan
pada uretra
sebelum dilakukan
pemasangan
kateter

2 Persiapan Alat 1. Baki. Sebelum mendatangi


2. Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan pasien kita harus
pasien. mempersiapkan alat
3. Kantong penampung urine (Urine Bag). terlebih dahulu yang
4. Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam akan diperlukan oleh
tempatnya. perawat selama
5. Kassa. tindakan lalu alat ini
6. Korentang. diletakkan di dekat
7. Cairan pelumas/jelly. pasien
8. Perlak dan alasnya.
9. Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan
penampung urine.
10. Pinset anatomi atau sarung tangan steril.
11. Duk steril.
12. Spuit 20 cc dan aquades.
13. Sketsel.
14. Selimut ekstra.
15. Plester atau gunting.
3 Persiapan 1. Menyapa pasien (ucapkan salam) Saat masuk di
Pasien 2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan ruangan pasien
yang akan dilakukan sapalah pasien
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman dengan panggilan
yang disenanginnya.
Dan jelaskan tujuan
dan maksud dari
tindakan
pemasangan kateter
ini yang akan
dilakukan dan beri
kesempatan pasien
jika ingin bertanya
dan disarankan
mengatur posisi
pasien dengan posisi
yang aman dan
nyaman bagi pasien
dan dalam
pemasangan kateter
sebaiknya diposisi
kan pasien dengan
posisi dorsal
recumbent
4 Persiapan 1. menutup pintu ruangan atau sampiran Dalam melakukan
Lingkungan 2. menciptakan lingkungan yang nyaman dan tindakan
atur pencahayaan ruangan serta suhu ruanngan keperawatan sangat
diperlukan untuk
mempersiapkan
lingkuangan pasien
contohnya menutup
ruangan untuk
menjaga privasi
pasien dan
kenyamanan pasien
dalam video tersebut
tidak terdapat
persiapan
lingkungan pasien
5 Langkah/pros 1. Pasang ekstra selimut. Dalam video
edur 2. Perlak dan alasnya dipasang di bawah bokong tersebut perawat
dan lepas pakaian . telah melakukan
3. Meletakkan dua bengkok diantara kedua tindakan
tungkai. pemasangan kateter
4. Mencuci tangan. sesuai dengan
5. Pakai sarung tangan. prosedur dan posisi
6. Memasang duk steril. pasien dalam
Pada Pasien Perempuan pemasangan kateter
1. Membuka labia minora dengan ibu jari dan yaitu dorsal
telunjuk tangan kiri, dan tangan recumbent
kananmemengang kapas sublimat.
2. Membersihkan vulva dengan kapas
savlon/sublimat dari labia mayora dari
ataskebawah 1 kali usap, kapas kotor
diletakkan dibengkok, kemudian labia
minora, dan perineum sampai bersih (sesuai
kebutuhan) .
3. Dengan memakai sarung tangan atau dengan
pinset anatomis mengambil kateter dandiberi
pelumas pada ujungnya 2.5-5 cm
4. Perawat membuka labia minora dengan
tangan kiri.
5. Memasukkan kateter ke dalam orificium
uretra perlahan-lahan (5-7.5 cm dewasa)
danmenganjurkan pasien untuk menarik nafas
panjang
6. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok
atau botol steril dan masukan lagi (2.5-5cm).
7. Bila kateter dipasang tetap/permanen maka,
isi balon 5-15 cc (kateter dikunci
memakaispuit dan aquades steril)
8. Tarik sedikit kateter untuk memeriksa bolan
sudah terfiksasi dengan baik.
9. Menyambung kateter dengan urobag/urine
bag.
10. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila
untuk aktifitas
11. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan
selimut.
12. Rapikan dan alat-alat dibereskan.
13. Lepas sarung tangan.
14. Mencuci tangan.
15. Buka sampiran.
Pada Pasien Pria
1. Tangan kiri perawat memegang penis atas.
2. Preputium ditarik sedikit ke pangkalnya dan
dibersihkan dengan kapas savlon minimal3
kali.
3. Oleskan minyak pelicin pada ujung kateter
sepanjang 12.5-17.5 cm
4. Penis agak ditarik supaya lurus, dan kateter
dimasukkan perlahan-lahan (17.5-22
cm(dewasa) dan menganjurkan pasien untuk
nafas panjang (Gambar 2.7).
5. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok
atau botol steril lalu masukkan lagi 5 cm.
6. Bila kateter dipasang tetap/permanen maka
kateter dikunci memakai spuit danaquades
steril (mengisi balon)
7. Menyambung kateter dengan urobag/urine
bag.
8. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila
untuk aktifitas
9. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan
selimut
10. Rapikan dan alat-alat dibereskan
11. Mencuci tangan
12. Buka sampiran
6 Evaluasi 1. Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai Setelah tindakan
dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan yang diberikan
objektif) lakukan evaluasi
dari tindakan
2. Simpulkan hasil kegiatan tersebut dan
3. Berikan reinforcement positif pada simpulkan jika
keluarga membutuhkan
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan tindakan selanjutnya
selanjutnya kontrak lah waktu
untuk melakukan
5. Akhiri kegiatan tindakan selanjutnya

7 Dokumentasi 1. dokumentasikan hasil pemeriksaan Dalam video


2. Respon pasien tersebut perawat
tidak melakukan
penokumentasian,
sebaiknya dilakukan
pendokumentasian
dari hasil
pemeriksaan yang
telah dilakukan oleh
perawat guna
sebagai dokumentasi
dan pencapaian dari
proses keperawatan
2. Pemasangan infus

NO URAIAN TEMUAN ANALISIS

1 Pengertian Pemasangan infuse merupakan tindakan yang Pemasangan infus


dilakukan pada pasien yang memerlukan yaitu tindakan cairan
masukan cairan atau obat langsung ke dalam ke dalam pembuluh
pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu vena pasien dengan
tertentu dengan menggunakan infus set (Potter, jumlah yangn
2005). ditentukan melalui
selang yang
diujungnya terdapat
jarum
2 Tujuan 1. Mempertahankan atau mengganti cairan Di video tsb tidak
Tindakan tubuh cairan elektrolit, vitamin, protein, dijelaskan tujuan
kalori dan nitrogen. Pada klien yang tidak dari tindakan.
mampu mempertahankan masukan yang Tindakan ini sanngat
adekuat melalui mulut. diperlukan terutama
2. Memulihkan keseimbangan asam-asam. pasien yang tidak
3. Memulihkan volume darah dan, mampu
4. Menyediakan saluran terbuka untuk mempertahankan
pemberian obat-obatan masukan yang
adekuat melalui
mulut.

3 Indikasi 1. Pasien Syok Pasien memerlukan


2. Pasien yang mengalami pengeluaran cairan pemasangan kateter
berlebih untuk pasien yang
3. Intoksikasi berat mengalami
4. Sebelum tranfusi darah syok,pengeluaran
5. Pasien yang membutuhkan pengobatan cairan yang berlebih,
tertentu intoksikasi berat,
sebelum tranfusi
darah serta pasien
yang membutuhkan
pengobatan tertentu

4 kontraindikasi Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di Pada pasien


lokasi pemasangan infus inflamasi dan infeksi
di lokasi
pemasangan infus
sebaiknya tidak
dilakukan
pemasangan infus

2 Persiapan Alat Alat steril Sebelum mendatangi


1. Bak instrument berisi hand scon dan kasa pasien kita harus
steril mempersiapkan alat
2. Infus set steril terlebih dahulu yang
3. Jarum / wingnedle / abocath dengan akan diperlukan oleh
nomer yang sesuai perawat selama
4. Korentang dan tempatnya tindakan lalu alat ini
5. Kom tutup berisi kapas alcohol diletakkan di dekat
Alat tidak steril pasien seperti di
1. Standart infus video tersebut
2. Bidai dan pembalut jika perlu sebelum membawa
3. Perlak dan alasnya alat pastikan obat
4. Pembendung (tourniquet) yang digunakan
5. Plester masih baru atau
6. Gunting verban tidak kadarluwarsa
7. Bengkok serta pastikan jenis,
8. Sarung tangan bersih ukuran dan kualitas
Obat-obatan alat yang digunakan
1. Alcohol 70% sesuai dengan pasien
2. Cairan sesuai advis dokter, misal NaCl
0,9%, Dextrose 5% dll.
3 Persiapan 4. Menyapa pasien (ucapkan salam) Saat masuk di
Pasien 5. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan ruangan pasien
yang akan dilakukan sapalah pasien
6. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman dengan panggilan
yang disenanginnya.
Dan jelaskan tujuan
dan maksud dari
tindakan yang akan
dilakukan dan beri
kesempatan pasien
jika ingin bertanya
dan disarankan
mengatur posisi
pasien dengan posisi
yang aman dan
nyaman bagi pasien
4 Persiapan 3. menutup pintu ruangan atau sampiran Dalam melakukan
Lingkungan 4. menciptakan lingkungan yang nyaman dan tindakan
atur pencahayaan ruangan serta suhu ruanngan keperawatan sangat
diperlukan untuk
mempersiapkan
lingkuangan pasien
contohnya menutup
ruangan untuk
menjaga privasi
pasien dan
kenyamanan pasien
5 Langkah/pros 1. Mencuci tangan Dalam video
edur 2. Memakai sarung tangan tersebut perawat
3. Membuka daerah yang akan dipasang telah melakukan
infus tindakan
4. Memasang alas dibawah anggota badan pemasangan infus
yang akan dipasang infus sesuai dengan
5. Membuka set infus dan meletakkannya prosedur dan
pada bak instrumen steril prosedur nya
6. Menusukkan jarum set infus ke dalam diperlihatkan secara
botol infus kemudian mengalirkan cairan jelas dalam video
ke selang infus berakhir di bengkok untuk tersebut
mengeluarkan udara dan mengisi selang
infus
7. Isi tempat tetesan infus kurang lebih
separuhnya
8. Pastikan roller selang infus dalam
keadaan menutup (ke arah bawah)
9. Menggantungkan selang infus pada
standar infus
10. Buka abocath dari bungkusnya
11. Potong 3 lembar plester
12. pilih pembuluh darah yang akan dipasang
infus, dengan syarat : pembuluh darah
berukuran besar, pembuluh darah tidak
bercabang, pembuluh darah tidak di area
persendian
13. Bendung bagian proksimal/atas dari
pembuluh darah yang akan dipasang infus
dengan torniquet
14. Minta pasien menggenggamkan tangan,
dengn ibu jari pasien di dalam genggaman
15. Mendesinfeksi daerah yang akan dipasang
infus
16. Menusukkan jarum infus ke vena dengan
lubang jarum menghadap keatas. Pastikan
darah mengaliri jarum dan abocath. Jika
belum teraliri oleh darah, temukan
pembuluh darah sampai darah mengaliri
jarum dan abocath
17. Tourniket dilepas bila darah sudah masuk
18. Lepas jarum sambil meninggalkan
abocath di dalam pembuluh darah
19. Tekan pangkal abocath untuk mencegah
darah keluar dan masukkan ujung sela
infus set ke abocath
20. Fixasi secara menyilang menggunakan
plester abocath yang sudah terpasang
21. Alirkan cairan dari botol ke pembuluh
darah dengan membuka roller. Bila
tetesan lancar, jarum masuk di pembuluh
darah yang benar
22. Fixasi dengan cara kupu-kupu.
Meletakkan plester dengan cara terbalik
di bawah selang infus, kemudian
disilangkan
23. Menutup jarum dan tempat tusukan
dengan kassa steril dan diplester
24. Mengatur/menghitung jumlah tetesan
25. Mengatur posisi pada anggota tubuh yang
diinfus bila perlu diberi spalk
26. Menuliskan tanggal pemasangan infus
pada plester terakhir
27. Merapikan alat dan pasien
28. Melepas sarung tangan dan mencuci
tangan
6 Evaluasi 6. Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai Setelah tindakan
dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan yang diberikan
objektif) lakukan evaluasi
dari tindakan
7. Simpulkan hasil kegiatan tersebut dan
8. Berikan reinforcement positif pada simpulkan jika
keluarga membutuhkan
9. Lakukan kontrak untuk kegiatan tindakan selanjutnya
selanjutnya kontrak lah waktu
untuk melakukan
10. Akhiri kegiatan tindakan selanjutnya

7 Dokumentasi 3. dokumentasikan hasil pemeriksaan Dalam video


4. Respon pasien tersebut perawat
tidak melakukan
penokumentasian,
sebaiknya dilakukan
pendokumentasian
dari hasil
pemeriksaan yang
telah dilakukan oleh
perawat guna
sebagai dokumentasi
dan pencapaian dari
proses keperawatan

3. Perawatan Infus

https://www.youtube.com/watch?v=0tNIuv9Kcxs

NO URAIAN TEMUAN ANALISIS

1 pengertian Merawat luka infus dengan Perawatan perlu dilakukan


tujuan mengurangi resiko agar hal yang tak diinginkan
infeksi tidak terjadi dan tidak
menimbulkan infeksi
1 Tujuan Tindakan Mengurangi resiko infeksi, dan Dalam memasang infus
mempertahankan kepatenan kepada pasien perawat juga
aliran infus dari selang infus. perlu melakukan perawatan
akibat luka dari pemasangan
infus
2 Persiapan Alat 1. Sarung tanganbersih Sebelum mendatangi pasien
kita harus mempersiapkan
2. Kapasalkohol alat terlebih dahulu yang
akan diperlukan oleh
3. Kasasteril
perawat selama tindakan
4. Plester
5. Gunting

3 Persiapan Pasien 7. Menyapa pasien (ucapkan Saat masuk di ruangan


salam) pasien sapalah pasien
8. Jelaskan maksud dan tujuan dengan panggilan yang
tentang tindakan yang akan disenanginnya. Dan jelaskan
dilakukan tujuan dan maksud dari
9. Pasien diatur dalam posisi tindakan yang akan
aman dan nyaman dilakukan dan beri
kesempatan pasien jika ingin
bertanya dan disarankan
mengatur posisi pasien
dengan posisi yang aman
dan nyaman bagi pasien
karena sebelum melakukan
tindakan pasien siap dan
bersedia untuk diberi
tindakan keperawatan
4 Persiapan 5. menutup pintu ruangan atau Dalam melakukan tindakan
Lingkungan sampiran keperawatan sangat
6. menciptakan lingkungan diperlukan untuk
yang nyaman dan atur mempersiapkan lingkuangan
pencahayaan ruangan serta pasien contohnya menutup
suhu ruanngan ruangan untuk menjaga
privasi pasien dan
kenyamanan pasien
5 Langkah/prosedur FASE PRAINTERAKSI Dalam video tersebut
1. Mengidentifikasi perawat telah melakukan
kebutuhan/indikasi klien tindakan merawat luka
2. Mencuci tangan sesuai prosedur
3. Menyiapkan alat
FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam &
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan
prosedur tindakan
3. Menanyakan persetujuan
klien untuk dilakukan
tindakan
FASE KERJA
1. Pasang sarung bersih
2. Lepaskan plester dan
kassa yang melekat pada
lokasi penusukan
3. Observasi adanya
pembengkakan
4. Bersihkan dengan cairan
desinfektan area
penusukan
5. Pasang kassa di area
penusukan
6. Tutup kembali dan fiksasi
kembali di atas kassa
7. Pasang label atau tanda
kapan dilakukan
perawatan infus
FASE TERMINASI
1. Merapikan klien dan alat
2. Lepaskan sarung tangan
3. Mencuci tangan
4. Mengevaluasi respon
klien
5. Mengucapkan salam
6. Mendokumentasikan
prosedur dalam catatan
klien
6 Evaluasi Respon pasien 15 menit menanyakan respon klien
setelah dilakukan tindakan terhadap tindakan yang telah
dilakukan oleh perawat
sangat penting untuk
mengetahui hasil dari
tindakan yang telah perawat
lakukan
7 Dokumentasi 5. dokumentasikan hasil Dalam video tersebut
pemeriksaan perawat tidak melakukan
6. Respon pasien penokumentasian, sebaiknya
dilakukan
pendokumentasian dari hasil
pemeriksaan yang telah
dilakukan oleh perawat guna
sebagai dokumentasi dan
pencapaian dari proses
keperawatan

4. Menghitung cairan tubuh


a. Menghitung balance cairan
A. Intake Cairan 

Intake cairan yaitu jumlah atau volume kebutuhan tubuh manusia akan cairan perhari.Selama
aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari,
sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000
ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.

Tabel. Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan

 No Umur BB Kebutuhan


(Kg) Cairan
1 3 hari 3 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3 2 tahun 11,8 1350-1500
4 6 tahun 20 1800-2000

5 10 tahun 28,7 2000-2500


6 14 tahun 45 2200-2700
7 18 tahun 54 2200-2700

Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan
berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi
angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah,perdarahan yang mengakibatkan
penurunan volume darah. Perasaan kering di mulutbiasanya terjadi bersama dengan sensasi haus
walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum
proses absorbsi oleh gastrointestinal.

B. Output Cairan 
Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia per hari.
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
1. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius
merupakanproses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine
sekitar 1400- 1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada
orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila
aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya
tetap mempertahankan keseimbangan dalamtubuh.
2. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi.
Padaorang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini dihitung dengan
15ml xBerat Badan adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau
suhutubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.
3. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur
melaluimekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).Hal – hal yang perlu
di perhatikan:
a) Rata-rata cairan per hari
1. Air minum : 1500-2500 ml
2. Air dari makanan :750 ml
3. Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml
b) Rata- rata haluaran cairan per hari
1. Urin : 1400 -1500 ml
2. Iwl
a. Paru : 350 -400 ml
b. Kulit : 350 – 400 ml
c. Keringat : 100 ml
d. Feses : 100 -200 ml
e. dewasa : 15 cc/kg BB/hari
f. anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari

C. Memonitor/mengukur Intake Dan Output


1. Definisi
Merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh
(intake)dan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (out put).
2. Tujuan
a. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien
b. Menentukan tingkat dehidrasi klien
3. Prosedur
a. Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari airminum, air
dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme), cairan intra vena.
b. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine,keringat, feses,
muntah, insensible water loss (IWL).
c. Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE –OUTPUT
d. Mendokumentasikan

Rumus Balance Cairan


a. Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)
Intake / Cairan Masuk : mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalammakanan
pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip, albumindll.
b. Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka
hitungdalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung
urinenyasendiri, biasanya ditampung di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter,
kemudian feses.
c. IWL (insensible water loss(IWL) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan
sulitdiitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafa.

RUMUS IWL
IWL = (15 x BB )/24 jam
Pada keadaan suhu yang meningkat, maka rumus yang dipakai adalah :
IWL + 200 (suhu tinggi – 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor,
diantaranyaBerat Badan dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa
berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake
cairan dan mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid
Therapy do (PT. Otsuka Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.

PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA


1. Input cairan:
 Air (makan+Minum) = ……cc
 Cairan Infus = ……cc
 Therapi injeksi = ……cc
 Air Metabolisme = ……cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
2. Output cairan:
 Urine = ……cc
 Feses = …..cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
 Muntah/perdarahan
 cairan drainage luka/cairan NGT terbuka = …..cc
IWL = …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)

Tn. David, 35th, BB 60 kg dirawat dengan post op laparotomi hari kedua, akibat appendix
perforasi, keadaan umum masih lemah, kesadaran composmentis, vitalsign :TD: 110/70,HR :
88x/mnt,RR: 20x/mnt,T: 37 C,masih dipuasakan ,saat ini masih terpasang NGT terbuka cairan
berwarna kuning kehijauan sebanyak 200 cc, pada daerah luka incisi operasi terpasang drain
berwarna merah sebanyak 100 cc , infuse terpasang dextrose 5% drip antrain 1 ampul/kolf: 2000
cc/24 jam , terpasang cateter urine dengan jumlah urine 1700 cc, dan mendapat tranfusi WB 300
cc, mendapat antibiotik cefat 2x1 gram yang didripkan dalm Nacl 50 cc setiap kali pemberian,
hitung balance cairan Tn.David?

Input cairan : infus = 2000cc

Tranfusi WB = 300 cc

Obat injeksi = 100 cc

AM = 300 cc (5ccx60 kg)

2700cc

Output cairan : drainage = 100 cc

NGT = 200 cc

Urine = 1700 cc

IWL = 900 cc (15 ccx60 kg)

2900 cc

jadi balance cairan dlm 24 jam : intake – output = 2700 – 2900 = 200 cc

Jika ada kenaikan suhu. Rumusnya untuk menghitung output teruitama IWL :IWL +200 (suhu
tinggi – 36,8 C),nilai 36,8 C adalah konstanta.

Andaikan suhu 38,5 C berapa balance cairan?

Berarti nilai IWL Tn.Y=900+200(38,5 – 36,8 C)

=900

b. Menghitung tetesan infus


Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena
yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta tindakan pengobatan dan pemberian makanan.

Berikut cara menghitung dari tetesan cairan infus:

INFUS SET MAKRO

Jumlah Cairan x 15
=
24 x 60

Contoh soal : pasien dengan kebutuhan cairan 500cc / 24jam, berapa tetes permenit?

500 x 15
5 Tetes/menit
24 x 60

# INFUS SET MIKRO

Jumlah Cairan x 60

24 x 60

Contoh soal : pasien dengan kebutuhan cairan 500 cc / 24 jam, berapa tetes / menit?

500 x 60
= 20,8 tetes/menit dibulatkan 20 tetes / menit
24 x 60

# MENGHITUNG CAIRAN SESUAI BERAT BADAN

10 Kg I x 100 ml
10 Kg II x 50 ml
10 Kg III x 20 ml

Contoh soal 1 : anak A berat badan 5 Kg, berapa tetes/menit cairan yang dibutuhkan?

5Kg x 100 ml = 500 ml


500 x 15
5 Tetes/menit (Makro) = 20 tetes/menit (Mikro)
24 x 60

Contoh soal 2 : anak B berat badan 18 Kg, berapa tetes/menit cairan yang dibutuhkan?

10 Kg x 100 ml = 1000 ml 1400 x 15


8 Kgx 50 ml = 400 ml = 15 Tetes/menit (Makro) = 60 tetes/menit (Mikro)
24 x 60
= 1400 ml
DAFTAR PUSTAKA

Potter and Perry. 2006. Buku fundamental keperawatan konsep, proses dan praktik edisi 4
volume 2. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk perawat edisi
2.Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: Salemba Medika
Kasiati, Ns. 2016. Pratikum kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan

Rahayu, Surnasih. 2016. Pratikum kebutuhan Dasar Manusia II. Jakarta Selatan: Pusdik SDM
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai