Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Dan Strategi Pelaksanaan

“Waham Curiga”

Dosen Pembimbing:
Ns. Aldo Yuliano, S.Kep MM

Disusun Oleh:
R.N. Angga Saputra
2030282028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2020/2021


FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Ny. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan klien : SMA
Alamat : Padang
Agama : Islam

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn D
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Padang
Agama : Islam

B. Alasan Masuk
Ny.A datang ke RS. Y diantar oleh keluarganya dengan keadan tampak kotor,
pasien sering berbicara sendiri, dan mencederai dirinya sendiri. Sebelumnya
keluarga klien mengatakan Ny. A sering berbicara bahwa ada seseorang yang ingin
menyakiti, dan keluarga Ny.A mengatakan bahwa klien sudah tidak percaya
dengan perkataan keluarga atau sahabat dekat klien. Saat ditanya oleh perawat, Ny.
A bercerita bahwa ada yang ingin melukia dirinya, terkadang klien tiba – tiba
marah, muka memerah, wajah tegang, dan nafas terengah – engah. Klien tidak
dapat memusatkan perhatiannya, dan saat dilakukan pemeriksaan, didapatkan nadi
klien 116x/i
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :
Keluarga kien mengatakan Ny. A sebeumnya tidak pernah mengalami jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya :
Keluarga klien mengatakan, tidak ada pengobatan sebelumnya.
3. Kekerasan atau penganiyayaan yang pernah terjadi :
Keluarga klien mengatakan tidak ada penganiayaan fisik, tidak ada
penganiayaan seksual, tidak ada penolakan, tidak ada kekerasan dalam
keluarga, tidak ada tindakan kriminal yang terjadi pada Ny. A.
Masalah keperawatan: tidak ada gangguan.
4. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Keluarga klien mengatakan, tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti Ny. A
Masalah keperawatan: tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Keluarga klien mengatakan Ny. A pernah mengalami kejadian buruk di
masalalu, dimana Ny. A sewaktu berumur 5 tahun pernah terkunci di dalam
gudang, dan Ny. A merasa sangat merasa curiga ada yang ingin melukai
Masalah keperawatan: gangguan proses pikir : waham curiga

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda – tanda vital :
TD= 130/80 mmHg,
N= 116x/i,
S=37,8oC,
P= 24x/i
TB= 143 cm,
BB= 45 kg
2. Keluhan fisik :
Keluarga klien mengatakan bahwa keluarga tidak ada melihat keluhan yang
menonjol pada Ny. A
Masalah keperawatan: tidak ada
E. Psikososial
1. Konsep diri
a. Citra tubuh:
Klien berpendapat tentang dirinya, bahwa ia menyukai semua anggota
tubuhnya.
b. Identitas:
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang perempuan dan seorang ibu dari
anaknya
c. Peran:
Keluarga klien mengatakan, Ny. A sebelum mengalami penyakit ini, ia
sangat suka bermasyarakat dan mengikuti arisan Ny.A selalu aktif.
d. Harga diri:
Klien mengatakan, ia selalu merasa ada yang ingin menyakitinya
Masalah keperawatan: Gangguan proses pikir : waham curiga
2. Hubungan sosial:
a. Orang terdekat:
klien mengatakan tidak ada teman dekat dengan siapapun dia merasa ad
orang yang mengganggu hidupnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat:
keluarga klien mengatakan, Ny. A sebelum sakit, ia sangat aktif dalam
bermasyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
keluarga klien mengatakan, semenjak Ny. A sakit, masyarakat menjauhinya.
Masalah keperawatan: Gangguan proses pikir : waham curiga
3. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan:
Keluarga klien mengatakan, Ny. A jarang melakukan sholat di rumah
maupun di masjid.
b. Kegiatan ibadah:
tidak ada
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan:
klien tampak menggunakan pakaian tidak sesuai dengan biasanya dan tampak
kotor.
2. Pembicaraan:
klien berbicara dengan suara yang kecil, sesekali bersuara keras saat perawat
mencoba membantah apa yang dikatakan klien
3. Aktivitas motorik:
Saat klien diajak berbicara, klien tampak lesu dan sesekali tampak tegang
4. Alam perasaan:
Klien menagatakan sedih dan khawatir saat mengingat ejadian yang pernah
dialaminya.
5. Afek:
Klien tampak fokus pada dirinya sendiri dan tampak siaga / waswas
6. Interaksi selama wawancara:
Saat wawancara, klien tampak kurang memerhatikan lawan bicara dan kontak
mata kurang.
7. Persensi sensori:
klien mengatakan sering melihat kejadian yang pernah dialaminya, kadang
sering senyum sendiri dan klien sering merasa ketakutan.
8. Isi pikir:
klien tampak mengalami fobia terhadap kejadian yang dialaminya
Masalah keperawatan: halusinasi penglihatan
9. Tingkat kesadaran:
Compos mantis ( sadaran penuh)
10. Memori:
klien mengatakan dapat mengingat kejadian 5 tahun sebelumnya.
G. Analisa Data

Data Fokus Masalah Etiologi


DS : Gangguan konsep diri Waham
1. Keluarga klien mengatakan Curiga
Ny. A sering berbicara
bahwa ada seseorang yang
ingin menyakiti
2. Keluarga klien mengatakan
bahwa klien sudah tidak
percaya dengan perkataan
keluarga atau sahabat dekat
klien.

DO :
1. Klien tampak berfokus pada
diri sendiri
2. Tampak kotor
DS : Kerusakan Komunikas Waham
Klien mengatakan bahwa i verbal  Curiga
orang lain tidak mengerti
dengan ucapannya.

DO :
1. Klien tampak banyak bicara
dan mendominasi pembicaraan.
2. Klien tampak sulit diberi
pengertian, hanya mau bicara
dengan orang-orang tertentu
saja

Pohon Masalah :
Resiko Tinggi Mencederai diri, oranglain
Dan lingkungam

Gangguan Proses Pikir : Waham  Curiga   Kerusakan Komunikasi Verbal

Harga Diri Rendah (HDR)

Koping Keluarga In Efektif

H. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan proses pikir berhubungan dengan waham curiga
2. Kerusakan komunikasi verbal
I. Intervensi

PERENCANAAN
No Diagnosa
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

Gangguan TUM : 1.1 Setelah ... X interaksi klien - Bina hubungan saling percaya dengan klien
proses pikir : Klien dapat mengontrol : a. Beri salam
waham wahamnya a. Mau menerima kehadiran b. Perkenalkan diri, Tanyakan nama, serta
TUK : perawat disampingnya nama panggilan yang disukai
b. Mengatakan mau c. Jelaskan tujuan interaksi
1. Klien dapat
menerima bantuan perawat d. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan
membina hubungan
c. Tidak menunjukkan tanda- perawat siap menolong dan
saling percaya
tanda curiga mendampinginya
dengan perawat
d. Mengijinkan duduk e. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan
disamping tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
g. Perhatikan kebutuhan dasar dan bantu
pasien memenuhinya
TUK : 1.2 Setelah ... X interaksi Klien - Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan
2. Klien dapat : pikirannya
mengidentifikasi a. Klien menceritakan ide- a. Diskusikan dengan klien pengalaman yang
perasaan yang ide dan perasaan yang dialami selama ini termasuk hubungan
muncul secara muncul secara berulang dengan orang yang berarti, lingkungan
berulang dalam dalam pikirannya kerja, sekolah, dsb
pikiran klien b. Dengarkan pernyataan klien dengan empati
tanpa mendukung atau menentang
pernyataan wahamnya
c. Katakan perawat dapat memahami apa yang
diceritakan klien
TUK : 1.3 Setelah ... X interaksi klien - Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang
3. Klien dapat a. Dapat menyebutkan tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi
mengidentifikasi kejadian sesuai dengan faktor pencetus wahamnya
stresor atau urutan waktu serta a. Diskusikan dengan klien tentang kejadian-
pencetus wahamnya harapan atau kebutuhan kejadian traumatik yang menimbulkan rasa
dasar yang tidak takut, ansietas maupun perasaan tidak
terpenuhi seperti harga dihargai
diri, rasa aman, dsb b. Diskusikan kebutuhan atau harapan yang
b. Dapat menyebutkan belum terpenuhi
hubungan antara c. Diskusikan cara-cara mengatasi kebutuhan
kejadian traumatik yang tidak terpenuhi dan kejadian traumatik
kebutuhan tidak d. Diskusikan dengan klien antara kejadian-
terpenuhi dengan kejadian tersebut dengan wahamnya
wahamnya
TUK 1.4 Setelah ... X interaksi klien - Bantu klien mengidentifikasi keyakinan yang
4. Klien dapat menyebutkan perbedaan salam tentan situasi yang nyata (bila klien sudah
mengidentifikasi pengalaman nyata dengan siap)
wahamnya pengalaman wahamnya a. Diskusikan dengan klien pengalaman
wahamnya tanpa berargumentasi
b. Katakan kepada klien akan keraguan
perawat tehadap pernyataan klien
c. Diskusikan dengan klien respon perasaan
terhadap wahamnya
d. Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi
terjadinya waham
e. Bantu klien membedakan situasi nyata
dengan situasi yang dipersepsikan salah oleh
klien
TUK 1.5 Setelah ... X interaksi klien - Diskusikan tentang pengalaman-pengalaman
5. Klien dapat menjelaskan gangguan yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari
mengidentifikasi fungsi hidup sehari-hari wahamnya seperti :Hambatan dalam
konsekuensi dari yang diakibatkan ide-ide berinteraksi dengan keluarga, Hambatan dalam
wahamnya atau pikirannya yang tidak interaksi dengan orang lain dalam melakukan
sesuai dengan kenyataan aktivitas sehari-hari
seperti : - Ajak klien melihat bahwa waham tersebut
a. Hubungan dengan adalah masalah yang membutuhkan bantuan
keluarga dari orang lain
b. Hubungan dengan - Diskusikan dengan klien tentang orang atau
orang lain tempat ia dapat meminta bantuan apabila
c. Aktivitas sehari-hari wahamnya timbul atau sulit di kendalikan
d. Pekerjaan
e. Sekolah
f. Prestasi, dsb
TUK 1.6 Setelah ...X interaksi klien - Diskusikan hobi atau aktivitas yang disukainya
6. Klien dapat melakukan aktivitas yang - Anjurkan klien memilih dan melakukan
melakukan teknik konstruktif sesuai dengan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan
distraksi sebagai minatnya yang dapat keterampilan
cara menghentikan menglihkan fokus klien dari - Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang
pikiran yang wahamnya membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu
terpusat pada luang
wahamnya - Libatkan klien pada topik-topik yang nyata
- Anjurkan klien untuk bertanggung jawab secara
personal dalam mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan dan pemulihannya
- Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang
positif
TUK 1.7 Setelah ... X interaksi - Diskusikan pentingnya peran keluarga sebagai
7. Klien mendapat keluarga dapat menjelaskan pendukung untuk mengatasi waham
dukungan keluarga tentang cara - Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
mempraktekkan cara klien mengatasi waham
merawat klien waham - Jelaskan pada keluarga tentang
a. Pengertian waham
b. Tanda gejala waham
c. Penyebap dan akibat waham
d. Cara merawat klien waham
- Latih keluarga cara merawat waham
- Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
cara yang dilatih
- Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien di rumah
TUK 1.8 Setelah ... X interaksi - Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan
8. Klien dapat dengan klien, dapat kerugian tidak minum obat
memanfaatkan obat mendemonstrasikan - Pantau klien saat penggunaan obat, beri pujian
dengan baik penggunaan obat dengan jika klien menggunakan obat dengan benar
baik - Diskusikan akibat klien berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan dokter
1.9 Setelah ... X interaksi klien - Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
menyebutkan akibat perawat atau dokter jika terjadi hal-hal yang
berhenti minum obat tanpa tidak diinginkan.
konsultasi dengan dokter

J. Implementasi

Masalah Tindakan Keperawatan untuk


Keperawatan Pasien
SP I Pasien

1. Membantu orientasi realita


2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
3. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP II Pasein
Waham
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
3. Melatih kemampuan yang dimiliki

SP III Pasien

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien


2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai