Anda di halaman 1dari 12

Tugas Politik Lingkungan Global

DAMPAK PANDEMI VIRUS CORONA PADA LINGKUNGAN, PEREKONOMIAN


DAN SOSIAL

Oleh:

Nur Aulia
(P032192007)

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
DAMPAK PANDEMI VIRUS CORONA PADA LINGKUNGAN, PEREKONOMIAN
DAN SOSIAL
Oleh Nur Aulia

I. PENDAHULUAN
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina
dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara di luar negeri
menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus
Corona. Keberadaan Covid-19 yang mematikan ini telah banyak menyita perhatian dunia. Ada
yang menanganinya dengan sangat serius dan ada pula yang tidak peduli. Keberadaan virus ini
mengharuskan sebagian besar penduduk untuk berkerja dari rumah, dan hanya keluar rumah untuk
sesuatu yang penting. Akibatnya jumlah kendaraan dijalanan berkurang dan pabrik-pabrik yang
berjalan sebagian besar tutup untuk sementara waktu, hal ini sebagaimana yang dibicarakan
sebagian banyak orang dapat mengurangi jumlah polusi dan membuat udar sejuk kembali, tetapi
apakah hal ini lantas membuat kita tidak menyadari dampak lain yang mungkin ditimbulkan?
Berikut uraian beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh pandemi ini, dari yang bersifat
sementara hingga berkelanjutan

II. KAJIAN PUSTAKA perubahan ini juga menyebabkan


2.1 Dampak Lingkungan konsekuensi yang tak terduga. Ketika banyak
Dunia penerbangan dihampir seluruh industri, jejaring transportasi dan perusahaan
negara dibatalkan atau dibekukan, sehingga tutup, jumlah emisi karbon di udara turun
industri penerbangan mulai terpuruk. Semua drastis.
orang diperintahkan untuk tinggal di rumah Dibandingkan dengan kurun waktu
saja, dan untuk mereka yang bisa yang sama pada tahun ini di New York,
melakukannya, kegiatan bekerja dan belajar tingkat polusi udara berkurang nyaris
dilakukan dari kediaman masing-masing. sebanyak 50%. Di China, tingkat emisi
Semua langkah ini bertujuan mengendalikan berkurang 25% di awal tahun, ketika orang-
penyebaran Covid-19, juga dengan harapan orang diperintahkan untuk tinggal di rumah.
mengurangi korban jiwa. Tapi semua Pabrik-pabrik tutup dan penggunaan batu
bara di enam pembangkit listrik terbesar Pandemi global yang merenggut nyawa
China merosot hingga 40%. Proporsi hari- manusia tak seharusnya dilihat sebagai cara
hari dengan "kualitas udara baik" naik 11,4% untuk memperbaiki lingkungan. Satu yang
dibandingkan waktu yang sama pada tahun pasti, tidak jelas sampai kapan penurunan
lalu di 337 kota di seluruh China, menurut emisi ini akan berlangsung. Saat nanti
Kementerian Ekologi dan Lingkungan. Di keparahan pandemi berkurang, akankan
Eropa, pencitraan satelit menunjukkan emisi emisi karbon dan polutan "melambung
nitrogen dioksida (NO2) memudar di atas kembali"? Atau perubahan yang kita rasakan
Italia utara. Fenomena sama terjadi di sekarang dapat bertahan? Transportasi,
Spanyol dan Inggris. Ternyata, hanya misalnya, menyumbang 23% dari total emisi
ancaman mendadak dan eksistensial seperti karbon global. Angka emisi karbon karena
Covid-19 yang bisa membuat perubahan transportasi terlihat turun di negara-negara
yang begitu besar dan begitu cepat. yang membatasi pergerakan warganya
sebagai kebijakan. Berkendara dan
penerbangan adalah penyumbang utama
emisi dari transportasi, yakni 72% dan 11%
dari gas rumah kaca dan gas emisi.
Selama masa pandemi dan
pengurangan perjalanan masih terjadi, angka
Gambar 1. Keadaan Kota Jakarta emisi ini dipastikan tetap rendah. Tapi apa
Gambar diatas menunjukkan yang terjadi setelah pembatasan ini diangkat?
bagaimana kota Jakarta sebelum dan saat Untuk perjalanan rutin, seperti dari rumah ke
mengalami pandemi corona saat ini. Pandemi tempat kerja, tentu angka ini tidak akan
ini juga mengakibatkan jutaan orang terganti. Namun bagaimana dengan jenis
kehilangan pekerjaan dan terancam perjalanan lain, mungkinkah rasa bosan dari
keberlangsungan hidupnya. Kegiatan isolasi diri memicu orang-orang untuk
ekonomi terhenti dan pasar saham anjlok, melakukan lebih banyak perjalanan, ketika
ketika tingkat emisi karbon juga turun. Ini opsi itu muncul kembali?
adalah kebalikan dari kampanye ekonomi Hal ini hanya dilihat dari jenis polusi
berkelanjutan tanpa karbon yang banyak udara yang muncul, tetapi bagaimana dengan
orang inginkan selama puluhan tahun. dampak lingkungan lainnya dari penggunaan
APD (Alat Pelindung Diri) yang sudah pasti memenuhi parameter standar baku emisi
terjadi peningkatan pesat diseluruh dunia. internasional. Ada dua cara memusnahkan
Dikutip dari liputan6.com, berdasarkan data limbah medis yang dihasilkan, pertama
Kementerian Kesehatan, total terdapat 2.820 menggunakan incinerator dengan suhu
rumah sakit, 9.825 puskesmas, dan 7.641 pembakaran minimal 800 derajat celcius atau
klinik di Indonesia. Timbunan sampah medis menggunakan autoclave yang dilengkapi
bisa mencapai 296,86 ton per hari yang dengan mesin pencacah atau shredder.
dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan China yang telah melewati fase
yang tersebar di Indonesia. Sementara puncak COVID-19, dikabarkan volume
kapasitas pengolahan yang ada hanya 115,68 limbah medisnya mencapai 182.000 ton sejak
ton per hari. Sekretaris Jenderal Perkumpulan akhir Januari 2020. Olivia menekankan,
Ahli Lingkungan Indonesia (Indonesian ribuan ton limbah medis penyakit infeksi
Environmental Scientists Association/IESA), menular dari SARS-CoV-2, virus korona
Lina Tri Mugi Astuti menyebutkan, rata-rata jenis baru ini tak bisa ditangani dengan cara
pasien menyumbang 14,3 kilogram limbah biasa.Sampah medis ini harus cepat
medis per hari. Dengan asumsi ada 600.000 dimusnahkan karena dapat berdampak
orang yang dirawat di Indonesia, maka terhadap lingkungan hidup, kesehatan dan
penambahan limbah B3 bakal mencapai keberlangsungan hidup manusia, serta
8.500 ton per hari. mahluk hidup lainnya.Menghadapi pandemi
Peningkatan kapasitas pemusnahan COVID-19 yang merupakan fenomena baru,
limbah medis menjadi 24 ton per hari ini pengelolaan menggunakan standar
dengan mengoperasikan dua mesin. operasional prosedur (SOP) khusus, disertai
Pemusnahan menggunakan insinerator dengan langkah-langkah disinfeksi ketat.
berbasis teknologi 'Stepped Heart Controlled Dikutip dari kumparan.com melihat
Air' dengan dua proses pembakaran bersuhu adanya potensi bahaya dari limbah medis
1.000-1.200 derajat celcius, dilengkapi pula penanganan COVID-19, Kementerian
alat kontrol polusi udara. Mesin pembakaran Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
mampu menetralkan emisi gas buang seperti mengeluarkan pedoman pengelolaan limbah
partikel-partikel, Acid Gas, Toxic Metal, tersebut. Pedoman termuat dalam Surat
Organic Compound, CO2, Dioxin dan Furan. EdaranMo.SE.2/MLHK/PSLB3/P.LB3/3/20
Sehingga gas buang yang dikeluarkan dapat 20 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius
(Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga diharuskan menyediakan tempat sampah
dari Penanganan Corona Virus Disease khusus untuk membuang masker bekas.
(COVID-19) tertanggal 24 Maret 2020. Bagi
2.2 Dampak Ekonomi
rumah sakit atau instansi kesehatan lainnnya,
International Monetary Fund (IMF)
sebelum dibuang limbah medis dari COVID-
menyatakan ekonomi dan keuangan global
19 perlu penanganan melalui sejumlah
saat ini tengah mengalami krisis akibat
langkah. Pertama, limbah medis infeksius
pandemi virus corona. Hal tersebut
yang dihasilkan harus disimpan dalam
dikarenakan pendorong utama pergerakan
kemasan tertutup paling lama dua hari sejak
perekonomian yaitu konsumsi rumah tangga
dihasilkan. Limbah medis infeksius itu
belakangan terus melambat. Bukan hanya
kemudian dimusnahkan.
pada sektor konsumsi rumah tangga, virus
Hasil pembakaran atau pencacahan
corona juga turut menyerang pasar saham.
itu kemudian dikemas dan dilekati simbol
Investor di berbagai dunia khawatir
“Beracun" dan label Limbah B3 yang
penyebaran virus corona akan
selanjutnya disimpan di Tempat
menghancurkan pertumbuhan ekonomi dan
Penyimpanan Sementara Limbah B3
tindakan pemerintah bahkan tidak sanggup
sebelum diserahkan kepada pengelola
menghentikan penuruan tersebut. Di
Limbah B3. Tak hanya limbah medis yang
Indonesia sendiri Indeks Harga Saham
berasal dari rumah sakit, limbah infeksius
Gabungan (IHSG) turun hingga 24%.
dari ODP yang berasal dari rumah tangga
Sementara kurs rupiah melemah hingga 5,41
juga perlu penanganan khusus. Limbah APD
persen dalam kurun waktu 6 bulan terakhir
berupa masker, sarung tangan, serta baju
sebagai akibat dari keluarnya dana asing.
pelindung diri harus dikemas tersendiri
Menurut Asian Development Bank (ADB),
menggunakan wadah tertutup dan diberi
sebanyak 38,5% surat utang pemerintah
tulisan “Limbah Infeksius”. Jika terpaksa
Indonesia dipegang oleh investor asing, lebih
harus memakai masker sekali pakai, maka
tinggi dari negara Asia lainnya. Jika terjadi
sebelum limbah masker dibuang, harus
aksi jual secara serentak tentunya ini beresiko
dirobek atau dipotong-potong lebih dulu dan
tinggi terhadap krisis ekonomi.
dikemas rapi sebelum dibuang ke tempat
Sektor Perdagangan
sampah untuk menghindari penyalahgunaan.
Penerimaan pajak sektor
Di ruang publik, pemerintah daerah juga
perdagangan juga mengalami penurunan
padahal perdagangan memiliki kontribusi $5 miliar yang masih dalam proses tetapi
kedua terbesar terhadap penerimaan pajak. tertunda karena pegawai dari China yang
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik terhambat datang ke Indonesia.
(BPS), ekspor migas dan non-migas Sektor Pariwisata
mengalami penurunan yang disebabkan Indonesia adalah salah satu negara
karena China merupakan importir minyak yang memberlakukan larangan perjalanan ke
mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus dan dari China untuk mengurangi penyebaran
Corona juga mengakibatkan penurunan virus Corona. Larangan ini menyebabkan
produksi di China, padahal China menjadi sejumlah maskapai membatalkan
pusat produksi barang dunia. Apabila China penerbangannya dan beberapa maskapai
mengalami penurunan produksi maka global terpaksa tetap beroperasi meskipun
supply chain akan terganggu dan dapat mayoritas bangku pesawatnya kosong demi
mengganggu proses produksi yang memenuhi hak penumpang. Para konsumen
membutuhkan bahan baku dari China. banyak yang menunda pemesanan tiket
Indonesia juga sangat bergantung dengan liburannya karena semakin meluasnya
bahan baku dari China terutama bahan baku penyebaran virus Corona. Keadaan ini
plastik, bahan baku tekstil, part elektronik, menyebabkan pemerintah bertindak dengan
komputer dan furnitur. memberikan diskon untuk para wisatawan
Virus Corona juga berdampak pada dengan tujuan Denpasar, Batam, Bintan,
investasi karena masyarakat akan lebih Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung,
berhati-hati saat membeli barang maupun Lombok, Danau Toba dan Malang. Di Eropa
berinvestasi. Virus Corona juga juga memberlakukan aturan dimana
memengaruhi proyeksi pasar. Investor bisa maskapai penerbangan harus menggunakan
menunda investasi karena ketidakjelasan sekitar 80 persen slot penerbangan yang
supply chain atau akibat asumsi pasarnya beroperasi ke luar benua Eropa agar tidak
berubah. Di bidang investasi, China kehilangan slot ke maskapai pesaingnya.
merupakan salah satu negara yang Bukan hanya di Indonesia yang membatasi
menanamkan modal ke Indonesia. Pada 2019, perjalanan ke China, namun negara-negara
realisasi investasi langsung dari China yang lain seperti Italia, China, Singapura,
menenpati urutan ke dua setelah Singapura. Rusia, Australia dan negara lain juga
Terdapat investasi di Sulawesi berkisar US memberlakukan hal yang sama.
Virus Corona juga sangat berdampak Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM
pada sektor pariwisata. Data Badan Pusat mendominasi unit bisnis di Indonesia dan
Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga
wisatawan asal China mencapai 2.07 juta kerja. Akibatnya terjadi peningkatan drastis
orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 pada jumlah pengangguran dibanyak wilayah
persen dari total wisatawan asing sepanjang di Indonesia, hal tersebut terjadi karena
2019. Penyebaran virus Corona banyaknya putus hubungan kerja (PHK) dari
menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke beberapa usaha mikro yang tidak mampu
Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor membiayai para karyawannya karena sepi
penunjang pariwisata seperti hotel, restoran pembeli, dan juga banyak toko yang
maupun pengusaha retail pun juga akan memutuskan untuk tutup sementara waktu
terpengaruh dengan adanya virus Corona. dengan hanya memberikan upah seadanya
Okupansi hotel mengalami penurunan pada pegawai. Hal ini membuat tingkat
sampai 40 persen yang berdampak pada kejahatan semakin meningkat seperti
kelangsungan bisnis hotel. Sepinya perampokan yang terjadi dibeberapa daerah.
wisatawan juga berdampak pada restoran
2.3 Dampak Sosial
atau rumah makan yang sebagian besar
Pandemi global COVID-19 juga telah
konsumennya adalah para wisatawan.
mengubah lingkungan sosial masyarakat.
Sektor Retail
Adanya wabah ini membuat semua elemen
Melemahnya pariwisata juga
bekerja sama mengatasi virus corona. Di
berdampak pada industri retail. Adapun
Indonesia sendiri telah ada bantuan atau
daerah yang sektor retailnya paling
donasi yang banyak digalakkan mulai dari
terdampak adalah Manado, Bali, Kepulauan
kalangan selebriti, pengusaha, hingga
Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta.
masyarakat umum. Dukungan dan gerakan
Penyebaran virus Corona juga berdampak
physical distancing juga turut mengubah
pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah
kebiasaan hidup masyarakat. Dengan
(UMKM) karena para wisatawan yang
menjaga jarak antar individu, kita dibentuk
datang ke suatu destinasi biasanya akan
dengan kebiasaan untuk lebih menjaga
membeli oleh-oleh. Jika wisatawan yang
kebersihan dan kesehatan diri sendiri serta
berkunjung berkurang, maka omset UMKM
orang lain. Wabah ini juga telah mengubah
juga akan menurun. Berdasarkan data Bank
pola pikir masyarakat untuk hidup sehat.
Berbagai kerusakan lingkungan yang Apabila 4 pertanyaan saya di atas
bersumber dari pengambilan kebijakan, tata dijawab dengan berbagai ketersendatan,
kelola hingga budaya konsumerisme maka wabah Virus Corona saat ini akan
menutupi narasi bahwa bumi saat ini sedang menjadi penentu ketahanan sosial ekologi
sakit. Keseimbangan bumi yang semakin saat ini dan masa depan. Satu titik yang dapat
tidak menentu menyebabkan bencana alam
dilakukan oleh komunitas lokal dan global
menjadi kerapkali terjadi. Virus Corona
menghadapi wabah Corona dan bersamaan
muncul di saat perubahan iklim terjadi
tengah menghadapi perubahan iklim adalah
semakin ekstrem. Solusi untuk mengurangi
mempererat kolaborasi dan solidaritas sosial.
laju perubahan iklim belum optimal dan
Bagi level pembuat kebijakan sudah tidak
kemudian ditambah dengan permasalahan
lainnya yang membutuhkan daya dukung dapat lagi bekerja sendiri, maka perlu

ekologis dan sosial. Lalu bentuk reaksi sosial berkolaborasi. Selain itu, bagi pembuat
seperti apa yang sekarang dapat kita lihat dari kebijakan perlu kembali mengkaji produk
kasus Corona? kebijakan yang tidak lagi melakukan
Saat wabah terjadi, perilaku eksploitasi lingkungan hidup dan
‘memborong’ barang untuk memenuhi menyebabkan kerentanan sosial bagi
kebutuhan diri atau perilaku pedagang untuk masyarakat kecil.
menjual barang dengan harga berkali-kali Pada level negara, negara perlu
lipat kemudian terjadi. Hal tersebut memberikan kecukupan informasi, sistem
menunjukkan, empati yang minim. Maka, preventif dan penanganan yang holistik.
pertanyaannya adalah apabila kepedulian Maka, pada saat krisis ini, negara hadir
kepada sesama manusia saja minim, bersama masyarakat dan membangun
bagaimana dengan kepedulian terhadap penanganan krisis secara terukur, menindak
lingkungan hidup? Pertanyaan berikutnya perilaku spekulan dengan tegas dan
adalah bagaimana sistem kapasitas memastikan keyakinan bahwa ‘kita mampu
penyangga virus ini? Bagaimana dengan melewati krisis ini’ Bagi masyarakat, selain
daya dukung lingkungan yang kita miliki? empati, maka solidaritas sosial perlu kembali
Bagaimana keterhubungan ekologis yang dipererat. Solidaritas sosial perlu dibangun
terbangun selama ini antara kita (manusia) dengan kesadaran kemanusiaan, tanpa
dan bentang alam? Bagaimana modal sosial memandang perbedaan pilihan politik, agama,
yang kita miliki untuk melawan wabah ini? kepercayaan, hingga etnis.
Pendidikan Instansi pendidikan mengalih pertemuan
Pandemi telah mempengaruhi sistem kelasnya dengan pertemuan daring ataupun
pendidikan di seluruh dunia, yang mengarah tugas rumah guna meminimalisir pertemuan
ke penutupan sekolah dan universitas secara satu sama lain disuatu ruangan yang sama
luas. Menurut data yang dikeluarkan dalam jarak yang dekat serta menghindari
oleh UNESCO pada tanggal 25 Maret, kerumunan. Sedangkan di perguruan tinggi,
penutupan sekolah dan universitas karena mengalih pertemuan kelasnya dengan
COVID-19 dilaksanakan secara nasional di pertemuan daring dan tugas daring. Covid-19
165 negara. Termasuk penutupan lokal, ini Sebagai gejala sosial, kontak sosial
mempengaruhi lebih dari 1,5 miliar siswa di menggunakan kontak sekunder yaitu
seluruh dunia, terhitung 87% dari siswa yang menggunakan perantara melalui teknologi
terdaftar. dalam pertemuan kelasnya, sebisa mungkin
Sejak diberlakukannya Social dapat memanfaatkan teknologi dalam
distancing memberi dampak bagi pendidikan. pertemuan pembelajaran secara online
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan baik, namun penulis sendiri sebagai
(Mendikbud dikti) Nadiem Makarim mahasiswa merasakan hal tersebut tidak
mendukung kebijakan pemerintah daerah memadai , dari harga kuota internet yang
untuk meliburkan sekolah karena penyebaran lumayan mahal, karena sekali kuliah untuk
virus corona yang semakin mengkhawatirkan. satu mata kuliah dapat menghabiskan kuota
“Dampak penyebaran COVID-19 akan sebanyak 1Gb, kemudian terkadang ditengah
berbeda dari satu wilayah dengan wilayah perkuliahan terjadi masalah jaringan
lainnya. Kami mendukung kebijakan akibatnya banyak materi-materi yang tidak
(meliburkan sekolah) yang diambil pemda,” tersampaikan dengan baik. Penulis berharap
ujar Nadiem. agar birokrat dapat mengambil langkah bijak
Belajar dirumah sudah tepat dalam memaksimalkan ketertinggalan
dilakukan dalam kondisi seperti saat ini. semester ini dengan bijak, agar tidak ada ada
karena dalam Ilmu Sosiologi, interaksi antar yang tumpang tindih dan merasa dirugikan.
manusia itu tidak harus bertemu langsung, Permasalahan sosial yang
tidak harus bersentuhan atau bertatap muka diakibatkan Covid-19 dirasakan oleh
langsung. Interaksi bisa melalui media cetak, masyarakat terutama para siswa dan
teknologi dan media sosial. oleh karena itu, mahasiswa terkait belajar dirumah, para
siswa mengeluh akan belajar dirumah Islam 23 persen, tidak berafiliasi ke agama
dipenuhi dengan tugas rumah yang diberi apapun 16 persen, Hindu sejumlah 15 persen,
oleh masing-masing guru terlalu banyak, Buddha 7 persen, penganut agama lokal 6
sedangkan mahasiswa mengeluhkan bahwa persen, agama-agama lain (Bahai, Tao, Jain,
pertemuan daring banyak terkendala oleh Shinto, Sikh, Zoroaster dll, 1 persen, dan
jaringan Web, teknologi yang kurang Yahudi 0,2 persen. Sementara di Indonesia,
memadai, hingga sinyal. jumlah penduduk saat ini telah mencapai 273
Dampak virus corona berdampak jutaan jiwa. Komposisinya: penganut Islam
pada ketertundaan Semua Agenda kegiatan 87,18 persen, Kristen 6,96 persen, Katolik
yang ada, baik di sekolah maupun di 2,91 persen, Hindu 1,69 persen, Buddha 0,72
perguruan tinggi seperti tugas mahasiswa persen, Khong Hu Cu 0,05 persen, lainnya
dalam pengabdian masyarakat tidak dapat 0,13 persen. Berdasarkan data ini maka 99
dilakukan karena guna meminimalisir persen menganut agama ataupun
pertemuan dalam jarak yang dekat serta keyakinannya masing-masing. Nilai-nilai
mengikuti himbauan pemerintah untuk dan spirit agama sangat kental mewarnai
menghindari kerumunan / membuat perilaku kehidupan sehari-hari sejak di dalam
kerumunan, maka segala agenda kegiatan rumah sendiri, tempat kerja, maupun dalam
yang sudah direncanakan harus ditunda bermasyarakat dan berbangsa.
dalam beberapa waktu yang tidak dapat Pertanyaannya yakni bagaimana spirit agama
ditentukan. Penundaan/Pembatalan agenda tersebut justru dapat membangkitkan energi
kegiatan sangat baik dilakukan dalam situasi untuk membangun peradaban Indonesia
dan kondisi saat ini yang sangat kepada kemajuan bangsa dan negara?
menghawatirkan. Kita sebagai warga yang Muhammadiyah dan Nahdlatul
baik harus patuh dalam aturan yang dibuat Ulama menyerukan jemaahnya masing-
oleh pemerintah dalam upaya pencegahan masing untuk melakukan aktivitas pengajian,
penularan Virus Corona. shalat Jumat dengan diganti shalat dhuhur di
Sudut Pandang Agama rumahnya masing-masing. Pun keputusan
Jumlah penduduk dunia saat ini yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
berdasarkan populasi dunia pada sensus 2010 Indonesia memiliki semangat yang sama.
mencapai 6,9 miliar; dengan komposisi Apalagi bagi jemaah yang sudah memiliki
Kristiani 31 persen (Katolik dan Kristen), tanda-tanda terkena Covid-19 atau sudah
masuk kategori ODP untuk sementara ini jemaahnya dengan makin produktifnya
tidak perlu pergi ke masjid. Hal yang tidak publik agama melakukan penyemprotan
jauh beda pun dilakukan oleh pemimpin desinfektan secara mandiri di tiap-tiap rumah
tertinggi umat Katolik. Paus Fransiskus ibadahnya. Inilah cara beragama yang
mengimbau umat Katolik untuk beribadah di membebaskan pemeluknya secara akal budi
rumahnya masing-masing tanpa harus pergi sesuai dengan semangat kemajuan teknologi
ke Gereja. Hal di atas sepantasnya komunikasi dan informasi maupun ilmu
disebarluaskan ke seantero negeri mengingat pengetahuan lainnya.
jumlah Muslim yang mencapai 87 persen dari
III. PENUTUP
jumlah penduduk. Harapannya dapat
Penjelasan diatas semestinya
mencegah meluasnya virus Covid-19 akibat
menyadarkan masyarakat akan bahaya yang
perjumpaan-perjumpaan masyarakat di luar ditimbulkan dari pandemi corona ini, bukan
rumahnya yang tidak mendesak secara hanya dari segi kesehatan, tetapi juga dari
keperluan. Beribadah di rumah dengan alasan lingkungan, perekonomian, dan sosial di
lebih mendekatkan diri pada Allah SWT masyarakat. Efek yang ditimbulkan terhadap
adalah argumentasi yang sekadar lingkungan memiliki segi positif terhadap
mendasarkan pada indoktrinasi agama polusi udara yang sebelumnya sangat
namun jauh dari semangat penyelamatan memprihatinkan, kini menurun drastis, tetapi
penganutnya. Menyelamatkan umat hal tersebut tidak lantas membuat kita tidak

semestinya dikedepankan di tengah situasi memikirkan dampak negatif yang


ditimbulkan, seperti limbah rumah sakit,
yang mengkhawatirkan dan tidak menentu.
limbah domestik, dan kualitas air yang
Dalam Ushul Fiqh terdapat panduan hukum
mungkin saja menimbulkan efek lebih besar.
yang intinya: “Mencegah kerusakan jauh
Kita sebaiknya tidak begitu saja menelan
lebih diutamakan dari pada mendatangkan
mentah-mentah informasi yang tidak
kebaikan (kemaslahatan)”.
menunjukkan data yang valid. Kita harus
Tentu mencegah kematian atau berfikir kritis dan skeptis karena dimasa
meluasnya wabah Covid-19 lebih baik seperti sekarang, banyak berita palsu yang
dilakukan daripada menuju tempat ibadah beredar dan mengatas namakan suatu
namun aspek kemudaratannya jauh lebih organisasi, seseorang, atau lembaga yang
besar. Dampak dari kebijakan elite ormas biasa kita sebut dengan hoaks. Mari kita
keagamaan di atas pun semakin diikuti oleh berfikir jernih, tidak panik, dan tidak
menutup mata dan telinga atas apa yang Nugraha, A. (2020, 4 12). liputan6. Diambil
terjadi diluar sana, karena kita memiliki kembali dari liputan6.com:
https://www.liputan6.com/health/rea
peran masing-masing dalam menghadapi d/4219212/pemprov-jabar-klaim-
pandemi ini. tangani-limbah-medis-covid-19-
dengan-fasilitas-canggih
REFERENSI
Ridho, S. (2020, 4 10). kompas.com.
Christandi Dimas. (2020, 4 10). kompas.tv.
Retrieved from kompas.com:
Retrieved from kompas.tv:
https://www.kompas.com/tren/read/2
https://www.kompas.tv/article/74608
020/03/26/132410565/agama-dan-
/sorotan-dampak-corona-ke-dunia-
virus-corona?page=3
pendidikan
Wulansari, I. (2020, 4 10). mongabay.
kumparan. (2020, 4 10). Retrieved from
Retrieved from mongabay.com:
kumparan.com:
https://kumparan.com/pandangan- https://www.mongabay.co.id/2020/0
jogja/bagaimana-cara-menangani- 3/16/belajar-dari-wabah-corona-
limbah-medis-covid-19-dari-rs-dan- yang-menjadi-perhatian-global-
rumah-odp-1t9qQp4Z2Hn bagaimana-dengan-perubahan-iklim/

Kumparan. (2020, 4 9). Retrieved from


kumparan.com:
https://kumparan.com/berita-hari-
ini/dampak-virus-corona-bagi-
lingkungan-sosial-ekonomi-hingga- i

alam-1t7qNLhBsbK

Anda mungkin juga menyukai