Anda di halaman 1dari 16

Nur Aulia P032192007

Apa itu Risk Assessment ?


Analisis Risiko adalah padanan istilah untuk Risk
Assessment
• NRC 1983 Analisis risiko merupakan suatu alat
pengelolaan risiko, proses penilaian bersama para
ilmuwan dan birokrat untuk memprakirakan peningkatan
risiko kesehatan pada manusia yang terpajan
• WHO (2004) mendefinisikan analisis risiko sebagai
proses yang dimaksudkan untuk menghitung atau
memprakirakan risko pada suatu organisme sasaran,
sistem atau sub populasi, termasuk identifikasi
ketidakpastian-ketidakpastian yang menyertainya,
setelah terpajan oleh agent tertentu, dengan
memerhatikan karakteristik yang melekat pada
penyebab (agent) yang menjadi perhatian dan
karakteristik sistem sasaran yang spesifik.
Tujuan
• Tujuannya adalah untuk menyediakan
kerangka ilmiah guna membantu para
pengambil keputusan dan orangorang yang
berkepentingan (legislator dan regulator,
industri dan warganegara yang peduli lainnya)
dalam memecahkan masalah-masalah
lingkungan dan kesehatan
• Mengidentifikasi bahaya apa saja yang
membahayakan, memahami hubungan antara
dosis agen risiko dan respon tubuh yang
diketahui dari berbagai penelitian, mengukur
seberapa besar pajanan agen risiko tersebut,
dan menetapkan tingkat risiko dan efeknya
pada populasi.
Ruang Lingkup
Paradigma risk analysis untuk kesehatan
masyarakat pertama kali dikemukakan
tahun 1983 oleh US National Academic of
Research Science. Risk analysis terbagi dalam tiga
langkah utama yaitu penelitian (research),
analisis risiko (risk assessment) dan
manajemen risiko.
Risk
Assessment

Manajemen Risk
Ruang Lingkup
• Risk analysis bukan padanan istilah
analisis risiko. Analisis risiko adalah
padanan istilah risk assessment.
• Manajemen atau pengelolaan risiko
merupakan proses pengambilan
keputusan yang melibatkan
pertimbangan factor-faktor politik,
sosial, ekonomi dan teknik yang
relevan dengan pengembangan,
analisis, pemilihan dan pelaksanaa
mitigasi risko yang disebabkan oleh
bahaya-bahaya lingkungan.
Analisis risiko terbagi
menjadi empat langkah
yaitu:
1. Identifikasi Bahaya
(Hazard Identification)
2. Analisis Dosis-respon
(Doserespone Assessment)
3. Analisis Pemajanan
(Exposure Assessment)
4. Karakterisasi Risiko
(Risk Characterization)

Gambar 2. Paradigma Analisis Risiko (NRC 1983)


Identifikasi Bahaya
Identifikasi bahaya atau hazard identification adalah tahap
awal analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengenali risiko.
Tahap ini adalah suatu proses untuk menentukan bahan kimia yang
berpengaruh terhadap kesehatan.Bahaya lingkungan terdiri atas
tiga risk agent yaitu
1. Chemical Agents (Bahan-bahan Ki-mia),
2. Physical Agents (Energi Radiasi
3. Gelombang Elektromagnetik Berbahaya)
4. Biological Agents (Makhluk Hidup Atau Organisme)
Analisis pemajanan
• Analisis pemajanan atau exposure assessment adalah
Pemajanan adalah proses yang menyebabkan organisme
kontak dengan bahaya lingkungan berupa risk agent,
sebagai jembatan yang menghubungkan ’bahaya’ dengan
’risiko’.
• Analisis pemajanan digunakan untuk menentukan dosis risk
agent yang diterima individu sebagai asupan atau intake
Analisis dosis-respon
Analisis dosis-respon, disebut juga dose-response assessment atau toxicity assessment,
menetapkan nilai-nilai kuantitatif toksisitas risk agent untuk setiap bentuk spesi kimianya. Risk
agent dibedakan atas efek karsinogenik dan nonkarsinogenik.
1. Jenis spesi kimia risk agent
2. Dosis referensi untuk setiap jenis spesi kimia risk agent
3. Media lingkungan tempat risk agent (air, udara, tanah, pangan)
4. Konsentrasi risk agent dalam media lingkungan yang bersangkutan
5. Jalur-jalur pemajanan risk agent (sesuai dengan media lingkungannya)
6. Populasi dan subsub populasi yang berisiko
7. Gangguan kesehatan (gejalagejala penyakit atau penyakitpenyakit) yang
berindikasikan sebagai efek pajanan risk agent yang merugikan kesehatan pada
semua segmen populasi berisiko


Karakterisasi Risiko
Karakterisasi risiko atau Risk Characterization
adalah proses memperkirakan kejadian efek kesehatan
dalam berbagai kondisi paparan manusia yang
dijelaskan dalam penilaian paparan . Besaran Risiko
dan Level Risiko ditentukan dengan mengombinasikan
level kemungkinan dan level dampak Risiko dengan
menggunakan rumusan dalam Matriks Analaisisi Risiko
Matriks Analisis Risiko Level Analisis Risiko
Pengelolaan Risiko
Pengelolaan risiko terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Memilih opsi penanganan Risiko yang akan dijalankan
2. Menyusun Rencana Tindak Penanganan Risiko
3. Menetapkan Level Risiko residual harapan
Opsi Penanganan Risiko
1. mengurangi kemungkinan terjadinya Risiko,
2. menurunkan dampak terjadinya Risiko
3. mengalihkan Risiko
4. menghindari Risiko
5. menerima Risiko
Rencana Tindak Penanganan Risiko
Berdasarkan opsi penanganan Risiko yang telah dipilih, disusun
rencana aksi penanganan Risiko. Rencana aksi penanganan Risiko
terdiri atas rencana aksi penanganan Risiko berupa rencana tindak
penanganan (RTP) yang diturunkan dari unit organisasi yang lebih tinggi
dan yang ditetapkan pada unit organisasi tersebut.
Penetapan Level Risiko Residual Harapan
Penanganan Risiko yang berhasil menurunkan Level Kemungkinan
dan/atau Level Dampak dimasukkan sebagai aktivitas pengendalian
pada periode berikutnya, kecuali rencana penanganan Risiko yang
sifatnya proyek. Level Risiko residual harapan merupakan target Level
Risiko apabila penanganan Risiko telah dijalankan. Penetapan Level
Risiko residual mempertimbangkan perubahan level kemungkinan dan
level dampak.

Anda mungkin juga menyukai