Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI KEUANGAN II

PSAK No. 71 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN

Nama : Nezar Novanka Ferrari

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi & Bisnis

NIM : 1801035014

SEMESTER GENAP

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR
Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT.
Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur,
kami meminta ampunan dan kami meminta pertolongan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya saya


dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “PSAK 71 tentang Instrumen
Keuangan” dengan lancar. Saya pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap
terdapat kekurangan pada makalah kami ini.

Oleh sebab itu, saya sangat menantikan kritik dan saran yang membangun
dari setiap pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah
berikutnya. Saya juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk saya
supaya saya lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.

Samarinda, 27 Februari 2020


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Instrumen keuangan merupakan kontrak yang mengakibatkan timbulnya
aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas
bagi entitas lainnya (IAS 32). Instrumen keuangan perusahaan akan terlihat di
dalam laporan keuangan entitas, oleh karena itu diperlukan adanya pengakuan,
pengukuran, penyajian dan pengungkapan terhadap instrumen keuangan yang
dapat memberikan informasi yang menggambarkan kinerja entitas dan bermanfaat
bagi para pengguna laporan keuangan didalam pengambilan keputusan. Informasi
yang terdapat pada nilai-nilai instrumen keuangan yang disajikan merupakan
bagian yang penting sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi,
sehingga pada proses penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus
sesuai dengan standar-standar akuntansi yang berlaku yaitu PSAK No. 50 (revisi
2010) tentang penyajian instrumen keuangan dan PSAK No. 60 tentang
pengungkapan instrumen keuangan, yang sebelumnya diatur dalam satu standar
pada PSAK No. 50 (revisi 2006) tentang penyajian dan pengungkapan instrumen
keuangan dan yang terakhir PSAK No. 71 tentang Instrumen Keuangan mengacu
ke standar akuntansi yang belum diterbitkan.  
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini,yaitu :
1. Bagaimana perkembangan Instrumen Keuangan yang diatur dalam PSAK 71?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka secara umum
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan Instrumen
Keuangan yang telah diatur dalam PSAK 71.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 INSTRUMEN KEUANGAN


Instrumen keuangan adalah setiap perjanjian yang menciptakan aset
keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas dari
entitas lain (paragraf 11, AASB 132). Dengan demikian, penjualan barang oleh
satu entitas ke yang lain secara kredit akan menimbulkan aset keuangan untuk
penjual (piutang) dan kewajiban keuangan untuk pembeli (hutang dagang).
Instrumen keuangan didefinisikan dalam paragfraf 11 AASB 132 sebagai
berikut:
1. Kas merupakan harta paling liquid yang berguna sebagai media
pertukaran atau jual beli. Contoh dari kas yaitu uang logam, uang kertas,
dana yang tersedia di deposito bank dan lainnya.
2. Instrumen ekuitas dari entitas lain
3. Hak kontraktual terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Untuk menerima uang tunai atau aset keuangan lain dari entitas lain
b. Untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
lain dalam kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas; atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan :
a. Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menerima sejumlah variabel dari instrumen yang diterbitkan entitas
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah kas atau aset keuangan dengan sejumlah
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. tidak termasuk instrumen
yang merupakan kontrak untuk penerimaan di masa depan atau
pengiriman instrumen ekuitas entitas sendiri atau instrumen keuangan
yang mempunyai opsi jual (Puttable Financial Instrument). Instrumen
opsi jual merupakan instrumen keuangan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen kepada
penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lainnya atau secara
otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya
peristiwa yang tidak pasti dimasa depan.
ED PSAK No. 71 terdiri dari paragraf 1.1–7.3.2 serta Lampiran A dan B.
ED PSAK No. 71 dilengkapi dengan Pedoman Implementasi dan Contoh Ilustratif
yang bukan merupakan bagian dari ED PSAK No. 71. Seluruh paragraf dalam
Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak
dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. ED PSAK No. 71
harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur-unsur yang tidak material.
Instrumen Kualifikasian menurut PSAK No. 71:
1. Derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai, kecuali untuk beberapa written option
(lihat paragraf PP6.2.4).
2. Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai kecuali item tersebut merupakan liabilitas
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
dan jumlah perubahan nilai wajar yang diatribusikan oleh perubahan
dalam risiko kredit liabilitas tersebut disajikan dalam penghasilan
komprehensif lain sesuai dengan paragraf 5.7.7. Untuk lindung nilai atas
risiko valuta asing, komponen risiko valuta asing dari aset keuangan
nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif dapat ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai selama instrumen keuangan tersebut bukan
merupakan investasi dalam instrumen ekuitas yang telah dipilih entitas
untuk disajikan perubahan nilai wajarnya dalam penghasilan komprehensif
lain sesuai dengan paragraf 5.7.5.
3. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya kontrak dengan pihak
eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihak eksternal dari kelompok atau
entitas yang dilaporkan) dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
4. Penetapan instrumen lindung nilai Instrumen kualifikasian harus
ditetapkan seluruhnya sebagai instrumen lindung nilai. Pengecualian yang
diizinkan hanya terbatas pada:
a. Pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan
penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup
perubahan nilai intrinsik dalam opsi, dan tidak termasuk perubahan
dalam nilai waktunya (lihat paragraf 6.5.15 dan PP6.5.29–
PP6.5.33);
b. Pemisahan elemen forward dan elemen spot dari kontrak forward
dan penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup
perubahan dari nilai elemen spot dari kontrak forward dan bukan
elemen forward-nya. Sama halnya dengan basis spread mata uang
asing dapat dipisahkan dan dikeluarkan dari penetapan atas suatu
instrumen keuangan sebagai instrumen lindung nilai (lihat paragraf
6.5.15 dan PP6.5.34-PP6.5.39);
c. Proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50%
dari jumlah nominal, dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai dalam hubungan lindung nilai. Namun demikian, instrumen
lindung nilai mungkin tidak dapat ditetapkan untuk bagian
perubahan nilai wajar yang timbul dari bagian suatu periode waktu
di mana instrumen lindung nilai masih belum jatuh tempo.
Item kualifikasian menurut PSAK No. 71:
1 Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen
pasti yang belum diakui, prakiraan transaksi atau investasi neto pada
kegiatan usaha luar negeri. Item lindung nilai dapat berupa:
a. Suatu item tunggal
b. kelompok dari item (tunduk pada paragraf 6.6.1-6.6.6 dan PP6.6.1-
PP6.6.16). Item lindung nilai dapat merupakan bagian dari item
atau kelompok item (lihat paragraf 6.3.7 dan PP6.3.7-PP6.3.25).
2 Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal.
3 Jika item lindung nilai adalah prakiraan transaksi (atau bagian dari
prakiraan transaksi), transaksi tersebut harus kemungkinan besar terjadi.
4 Eksposur gabungan yang merupakan kombinasi dari eksposur yang
memenuhi syarat sebagai item lindung nilai sesuai dengan paragraf 6.3.1
dan derivatif dapat ditetapkan sebagai item lindung nilai (lihat paragraf
PP6.3.3- PP6.3.4). Hal ini ini juga mencakup prakiraan transaksi atas
eksposur gabungan (yaitu transaksi masa depan yang belum menjadi
komitmen tetapi diantisipasi akan menimbulkan eksposur dan derivatif)
jika eksposur gabungan tersebut kemungkinan besar terjadi, dan ketika
terjadi bukan lagi merupakan prakiraan, sehingga memenuhi syarat
sebagai item lindung nilai.
5 Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya aset, liabilitas, komitmen
pasti, atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi dengan
pihak eksternal dari entitas pelapor yang dapat ditetapkan sebagai item
lindung nilai. Akuntansi lindung nilai dapat diterapkan pada transaksi
antar entitas dalam kelompok usaha yang sama hanya dalam laporan
keuangan individual atau laporan keuangan tersendiri (sebagai informasi
tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian dari entitas) dan tidak
dalam laporan keuangan konsolidasian dari kelompok usaha tersebut. Hal
ini tidak berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian dari entitas
investasi, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 65, di mana transaksi
antara entitas investasi dan entitas anaknya yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi tidak dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
6 Akan tetapi, sebagai pengecualian dari paragraf 6.3.5, risiko valuta asing
dari item moneter intrakelompok usaha (sebagai contoh, utang/piutang di
antara dua entitas anak) dapat memenuhi syarat sebagai item lindung nilai
dalam laporan keuangan konsolidasian jika item tersebut menghasilkan
eksposur keuntungan atau kerugian perubahan kurs valuta asing yang tidak
dieliminasi secara penuh dalam suatu konsolidasi sesuai dengan PSAK 10:
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. Sesuai dengan PSAK 10,
keuntungan atau kerugian perubahan kurs valuta asing pada item-item
moneter intrakelompok tidak secara penuh dieliminasi dalam konsolidasi
ketika item moneter intrakelompok timbul dari transaksi antara dua entitas
dalam satu kelompok yang memiliki mata uang fungsional berbeda. Selain
itu, risiko valuta asing atas prakiraan transaksi intrakelompok usaha yang
kemungkinan besar terjadi dapat memenuhi kualifikasi sebagai item
lindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian jika transaksi tersebut
didenominasi dalam mata uang selain mata uang fungsional entitas yang
melakukan transaksi tersebut dan risiko valuta asing akan mempengaruhi
laba atau rugi konsolidasian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada proses penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus
sesuai dengan standar-standar akuntansi yang berlaku yaitu PSAK No.50 tentang
penyajian instrumen keuangan, PSAK No.55 tentang pengakuan dan pengukuran
instrumen keuangan, PSAK No. 60 tentang pengungkapan instrumen keuangan
dan PSAK No. 71 tentang Instrumen Keuangan mengacu ke standar akuntansi
yang belum diterbitkan.
Dengan adanya perubahan standar akuntansi yang mengatur tentang
instrumen keuangan maka terdapat beberapa perbedaan antara PSAK No. 50 dan
PSAK No. 55 (revisi 2006) dengan PSAK No. 50 (revisi 2010), PSAK No. 55
(revisi 2011) dan PSAK No. 60 dan yang terbaru adalah PSAK No. 71. Perbedaan
tersebut diantara tentang reklasifikasi dari diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi ke pinjaman yang diberikan dan piutang dan reklasifikasi dari tersedia untuk
dijual ke pinjaman yang diberikan dan piutang. Selain itu juga terkait dengan
pengungkapan aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar,
pengungkapkan jumlah reklasifikasi ke dan dari setiap kategori dan alasan
reklasifikasi serta pengungkapan pengukuran nilai wajar.

Anda mungkin juga menyukai