Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN OPERASIONAL

PRODUK DAN JASA DARI JEPANG

Disusun oleh,
Nama : Nezar Novanka Ferrari
Nim : 1801035014

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mulawarman
2019/2020
1. Ichiban Sushi

Ichiban Sushi adalah rumah makan masakan Jepang full-service dengan


jumlah outlet terbanyak di Indonesia, yang telah hadir lebih dari dua dekade.
Hidangan utama di restoran Ichiban Sushi adalah sushi roll, namun mereka juga
menyajikan hidangan-hidangan Jepang lainnya yang disesuaikan dengan selera
masyarakat Indonesia.
Nama restoran Ichiban Sushi diambil dari bahasa Jepang yang berarti “Sushi
Nomor Satu” (一番 | Ichiban = Nomor Satu).
Ichiban Sushi didirikan pada tahun 1995 di Food Court Plaza Senayan.
Sampai pertengahan tahun 2018, Ichiban Sushi memiliki lebih dari
70 outlet restoran yang tersebar hampir di 32 kota di Indonesia.
Sejarahnya, Ide mendirikan Ichiban Sushi tercetus karena restoran sushi di Jakarta
dengan harga terjangkau masih sangat terbatas. Melihat potensi yang besar untuk
mempopulerkan makanan Jepang dan sushi di Indonesia, Ichiban Sushi pertama
dibuka pada tahun 1995 di Food Court Plaza Senayan.
Memperkenalkan sushi di Indonesia pada era 90-an bukanlah hal yang mudah,
masyarakat Indonesia belum terbiasa untuk mengonsumsi daging ikan yang tidak
dimasak sebelumnya. Namun melalui varian menu-menu makanan Jepang lainnya
seperti teppanyaki dan tempura, perlahan tapi pasti, Ichiban Sushi memperoleh
perhatian dari penikmat hidangan sushi yang baru.
Pada tahun 2000, Ichiban Sushi mengubah konsep dan format pelayanan
restorannya. Setelah 4 tahun pertama hanya menjalankan model restoran self-
service, Ichiban Sushi kemudian menerapkan model restoran full-service hingga
saat ini, menjadikannya sebagai rumah makan masakan Jepang full-
service dengan jumlah outlet terbanyak di Indonesia.
Keseluruhan 75 restoran Ichiban Sushi di 32 kota di Indonesia sepenuhnya
dimiliki dan dikelola langsung oleh perusahaan (tidak di franchise-kan).
Menu yang terdapat di Ichiban Sushi
Menu unggulan restoran Ichiban Sushi adalah sushi roll. Selain itu, menu lain
yang menjadi favorit pelanggan adalah Ramen dan Donburi.
Ichiban Sushi menawarkan varian menu yang menggabungkan masakan Jepang
dengan sentuhan lokal, sehingga pelanggan akan menemukan menu-menu spesial
yang hanya ada di Ichiban Sushi.
Menu Unggulan:
1. Dragon Tiger Roll
2. Salmon Kani Mayo Roll
3. Volcano Roll
4. Salmon Sashimi
5. Chicken Curry Katsu Donburi
6. Beef Teppanyaki
7. Spicy Ramen
8. Beef Hot Plate Ramen
Ichikuma merupakan maskot restoran Ichiban Sushi yang diperkenalkan pada
tahun 2015. Karakter Ichikuma digambarkan dalam sosok beruang putih yang
gemar memakan salmon.
Ichikuma dapat ditemukan di setiap merchandise Ichiban Sushi dan digemari oleh
pelanggan Ichiban Sushi khususnya anak muda dan anak-anak.
2. Pocky
Pocky ( ポ ッ キ ー ) adalah stik biskuit berlapis cokelat produksi Ezaki Glico.
Selain Pocky cokelat sebagai rasa orisinal, Pocky juga tersedia dalam aneka rasa,
di antaranya stroberi, susu cokelat, matcha, dan almond.
Pocky berawal dari Butter Pretz (バタープリッツ ), pretzel berbentuk stik yang
diperkenalkan oleh Ezaki Glico pada tahun 1963. Peluncuran Butter Pretz
menandai masuknya Ezaki Glico ke dalam pasar makanan ringan. Stik biskuit lalu
diberi lapisan cokelat dengan menyisakan sedikit bagian yang tidak diberi lapisan
cokelat sebagai pegangan. Produk tersebut kemudian dipasarkan dengan nama
Pocky Chocolate mulai tahun 1966. Di Eropa, Pocky dikenal dengan nama
Mikado. Di Malaysia, Pocky dijual dengan nama Rocky.
Sejarahnya, Paruh kedua tahun 1950-an hingga awal tahun 1960-an merupakan
masa keemasan bagi pasar cokelat batangan di Jepang. Riichi Ezaki ingin
perusahaannya memulai produksi cokelat batangan, tapi sudah didahului oleh
perusahaan cokelat lainnya. Sewaktu berada di Jerman, staf Ezaki Glico tertarik
dengan kebiasaan orang Jerman minum bir bersama pretzel sebagai teman minum.
Berbeda dari bentuk asli pretzel yang seperti angka delapan dan diberi taburan
butiran garam, ia ingin membuat pretzel manis yang rasanya disukai anak-anak.
Pada tahun 1963, Ezaki Glico memproduksi makanan ringan pertama berupa
pretzel berbentuk stik yang diberi nama Butter Pretz ( バ タ ー プ リ ッ ツ ).
Meskipun Butter Pretz sukses sebagai produk laris, Ezaki masih belum merasa
puas. Ia ingin mengubah Butter Pretz menjadi stik pretzel berlapis cokelat yang
unik dan dapat dinikmati pada segala kesempatan. Sewaktu masih berupa produk
percobaan, stik biskuit dibuat berlapis cokelat seluruhnya dari ujung ke ujung,
sehingga mengotori tangan orang yang memakannya. Stik berlapis cokelat lalu
dibungkus satu per satu dengan kertas timah agar tangan tidak menjadi kotor.
Namun akibatnya, biaya kemasan menjadi terlalu mahal. Sebagai pemecahan
masalah, sewaktu dilapis cokelat, stik-stik biskuit tidak semuanya dicelup ke
dalam cairan cokelat. Hasilnya berupa stik cokelat dengan bagian tidak berlapis
cokelat sepanjang 2 cm sebagai pegangan. Setelah adanya bagian tidak berlapis
cokelat untuk dipegang sewaktu dimakan, stik cokelat tidak perlu lagi dibungkus
satu per satu dengan kertas timah. Kemasannya berupa kotak kecil agar mudah
dibawa-bawa dan dipegang dengan sebelah tangan. Satu kantong berisi 40 batang
stik cokelat.
Proses produksi dan mesin-mesin yang sama sekali baru diperlukan untuk
memproduksi stik cokelat yang masih menyisakan bagian biskuit tidak berlapis
cokelat. Ezaki Glico belum membangun pabrik baru meskipun pengujian
pasar sudah disetujui. Produksi akhirnya dilakukan secara manual di laboratorium
pengembangan produk yang berfungsi sebagai pabrik sementara. Stik-stik cokelat
dimasukkan begitu saja ke dalam kantong kemasan. Sebagai akibatnya, stik-stik
cokelat dikhawatirkan akan saling menempel satu sama lainnya setelah cokelat
pelapis biskuit meleleh. Stik-stik cokelat juga kemungkinan saling bergesekan
hingga rusak. Produk percobaan tersebut diuji dengan cara dibawa berkeliling
kota Osaka dengan mobil bagian pemasaran. Setelah lulus uji, Ezaki Glico
memperkenalkan stik cokelat produk baru dengan nama Choco-Teck ( チ ョ コ
テ ッ ク  Choko-Tekku). Nama produk disesuaikan dengan bentuknya yang
berupa stik cokelat (choco stick) atau cokelat yang dimakan sewaktu berjalan-
jalan (teku-teku). Pada awalnya, produk stik biskuit berlapis cokelat tersebut tidak
dimaksudkan untuk dijual pada musim panas karena diperkirakan cokelat akan
meleleh.
Ezaki Glico memiliki tradisi untuk melakukan pengujian pasar di kawasan
terbatas sebelum memasarkan produk secara massal. Pada bulan Januari 1966,
pengujian pasar Choco-Teck dilakukan di puluhan toko permen dan makanan
ringan di Neyagawa, Prefektur Osaka. Pengujian pasar Choco-Teck di kawasan
Neyagawa ternyata sukses besar, dan total penjualan melampaui perkiraan
sebelumnya. Meskipun sudah memasuki tahap pengujian pasar, persetujuan untuk
meluncurkannya sebagai produk baru tidak langsung diperoleh dari dalam
perusahaan. Choco-Teck hanya dianggap sebagai bagian dari variasi produk Pretz,
dan total penjualan Pocky diperkirakan hanya 10% hingga 20% dari keseluruhan.
Kritik datang dari dalam perusahaan yang cemas akan kalah dalam soal rasa
dibandingkan cokelat batangan. Pihak yang sama sekali menentang, berpendapat
bahwa stik cokelat harus semuanya dilapisi cokelat, menyisakan bagian tidak
berlapis cokelat akan menyulitkan mekanisasi produksi.
Nama Choco-Teck ternyata tidak dapat dipakai karena nama tersebut sudah
didaftarkan sebagai merek dagang oleh perusahaan lain. Pocky Chocolate ( ポ ッ
キ ーチ ョコ レー ト ) akhirnya dipakai menggantikan nama Choco-Teck. Nama
Pocky Chocolate mulai dipakai ketika melakukan pengujian pasar di Hiroshima.
Idenya berasal dari bunyi Pokkin Pokkin ( ポ ッ キ ン 、 ポ ッ キ
ン ), onomatope bahasa Jepang sewaktu stik biskuit ini patah digigit.
Slogan Pokkin, Pokkin, Shingata Choco ( ポ ッ キ ン 、 ポ ッ キ ン 新 型 チ ョ
コ Pokkin, Pokkin, Cokelat Bentuk Baru) juga pernah dipakai sewaktu Choco-
Teck dijual di toko-toko pada tahap pengujian pasar.
Pocky didaftarkan sebagai merek dagang pada tahun 1966. Penjualan Pocky
Chocolate dimulai secara terbatas di Prefektur Hiroshima pada Oktober 1966,
dibarengi penayangan iklannya di televisi dan media cetak. Target iklan pertama
Pocky Chocolate adalah wanita muda. Setelah sukses dengan pengujian pasar di
Hiroshima, Pocky Chocolate mulai dijual secara terbatas di
wilayah Keihanshin pada tahun 1967. Pocky Chocolate dapat dibeli di seluruh
Jepang pada tahun berikutnya (tahun 1968). Teknik penemuan Ezaki Glico untuk
menyisakan sebagian stik coklat sebagai pegangan telah didaftarkan sebagai
paten model utilitas pada tahun 1969.
Pocky Chocolate sukses sebagai produk laris. Pada tahun 1970, total penjualan
Pocky melebihi 3 miliar yen. Pocky rasa almond diperkenalkan pada tahun 1971.
Konsumsi menurun secara drastis di Jepang setelah terjadinya krisis minyak 1973.
Penjualan produk-produk Ezaki Glico menurun tajam. Konsumen tidak hanya
menuntut kuantitas dan kualitas, melainkan rasa dan nilai estetika dari sebuah
produk. Ezaki Glico merasa perlu memberi saran "cara menikmati" Pocky sesuai
dengan perkembangan zaman. Iklan-iklan berisi saran menikmati Pocky mulai
dibuat. Pada tahun 1976, Pocky dihidangkan di dalam gelas brendi, dan
diiklankan sebagai pengaduk minuman "Pocky On The Rock". Idenya didapat dari
tamu bar di Sapporo yang memakai Pocky sebagai pengganti pengaduk koktail,
dan lalu memakannya setelah dipakai mengaduk koktail. Iklan tersebut membuat
Pocky populer sebagai teman minum minuman beralkohol, mulai dari bar dan
snack bar di Tokyo dan Osaka, hingga ke rumah-rumah di Jepang.
Kampanye "Berwisata bersama Pocky" (Tabi ni Pocky) dimulai pada tahun 1977
setelah terjadi demam wisata di kalangan wanita muda. Pocky diiklankan sebagai
makanan ringan teman berwisata. Pocky dijual dengan kemasan bergambar
tempat tujuan wisata di Jepang. Bintang iklannya selalu gadis-gadis muda idola
Jepang, dimulai dari Nana Okada, dilanjutkan oleh Seiko Matsuda, Momoko
Kikuchi, Minako Honda, dan Yoko Minamino. Kampanye Berwisata bersama
Pocky berlanjut terus hingga tahun 1988.
Ezaki Glico terus berevolusi dengan produk-produk Pocky rasa baru, dimulai dari
Almond Pocky pada tahun 1971. Pocky rasa stroberi menyusul pada tahun 1976
dengan anak-anak sebagai target pemasaran. Pocky rasa almond (Almond Crush
Pocky) diperkenalkan pada tahun 1989, diikuti rasa butir-butir stroberi (Pocky
Tsubu Tsubu Ichigo) pada tahun 1990. Keduanya diperkenalkan ketika Jepang
mengalami pesatnya pertumbuhan ekonomi. Pocky untuk konsumen pria adalah
Pocky Bitter (1986) dan Men's Pocky (1996). Perpaduan rasa susu cokelat dan
garam diperkenalkan dalam produk Pocky Salty pada tahun 2011.
Pada 11 November 1999 (penulisan kalender Jepang: 11/11/11, tahun 1999 adalah
tahun 11 Heisei), Japan Anniversary Association menetapkan tanggal 11
November sebagai Hari Pocky dan Pretz. Penetapan hari Pocky ini dilakukan
sebagai bagian dari kampanye Pocky. Kampanye ini bertepatan dengan masa
wisata musim gugur di Jepang agar orang banyak makan Pocky.
Varian Produk
Daftar berbagai macam rasa Pocky yang masih diproduksi.
1. Pocky rasa cokelat orisinal
2. Pocky Chocolate
3. Pocky Gokuboso: super langsing (super fine)
4. Pocky Choco Bran: pretzel (biskuit) dari kulit gandum
5. Pocky Crush
6. Almond Crush: butiran almond
7. Cookie Crunchy: serpihan kue kering
8. Pocky Strawberry: rasa stroberi
9. Pocky Honey & Milk: perpaduan rasa susu dan madu
10. Pocky Grape: rasa anggur
11. Pocky Cake: Pocky berdiameter besar, edisi terbatas
Giant Pocky: Pocky berdiameter sangat besar, dijual sebagai produk oleh-oleh
khas setempat seluruh Jepang:
1. Giant Pocky
2. Giant Pocky Tsubu Tsubu Ichigo
3. Penjualan wilayah terbatas:
4. Giant Pocky Yūbari Melon: rasa melon Yubari Hokkaido
5. Giant Pocky Shinshū Kyohō: rasa anggur Prefektur Nagano
6. Giant Pocky Kyoto Matcha Azuki: rasa matcha, kacang azuki, Kansai (Kinki)
7. Giant Pocky Kobe Wine: rasa anggur Kobe, Kansai (Kinki)
8. Giant Pocky Hyūga no Natsumikan: rasa jeruk Natsumikan Hyuga, Kyushu

3. Canon

Canon Inc. (dibaca ké-nèn, IPA:ˈkænən, dalam Bahasa Jepang: キヤノン株式会


社), bermarkas di Tokyo, adalah sebuah perusahaan Jepang yang mengkhususkan
dalam produk gambar dan optik, termasuk kamera, mesin fotokopi dan printer
komputer.
Kantor Pusat Canon
Perusahaan ini didirikan pada 1933 dengan nama 精 機 光 学 研 究 所 (Seiki-
kougaku-kenkyuujo atau Laboratorium Peralatan Optik Presisi) oleh Yoshida
Goro dan adik iparnya Uchida Saburo dan didanai oleh Takeshi Mitarai, teman
dekat Uchida. Tujuan awalnya adalah untuk mengadakan riset dalam
pengembangan kamera berkualitas. Pada Juni 1934 mereka mengeluarkan kamera
pertamanya, Kwanon, dinamakan atas Dewi welas asih Buddha. Pada tahun
berikutnya perusahaan ini mengubah namanya menjadi Canon karena dilihat lebih
modern daripada nama sebelumnya.
Saingan utama Canon termasuk Nikon, Konica
Minolta, Leica, Pentax, Olympus, Sony, Epson, Kodak, Hewlett-Packard
dan Xerox.
Canon adalah produsen produk-produk imaging yang mencakup printer, scanner,
teropong, kamera digital, film dan kamera digital SLR, lensa dan perekam video.
Bagian Solusi Bisnis menawarkan solusi cetak dan dokumen untuk usaha kecil
dan menengah, perusahaan besar dan pemerintah. Ini termasuk printer multi-
fungsi, printer kantor hitam putih dan warna, printer ukuran besar, scanner, printer
produksi hitam putih dan warna, serta perangkat lunak untuk mendukung produk
tersebut.
Lesser dikenal sebagai produk Canon produk,mencakup bidang medis, produk
optik dan siaran, termasuk peralatan oftalmik dan x-ray, lensa siaran,
semikonduktor, dan lain - lain.
Kamera Digital
Canon telah memproduksi dan mendistribusikan kamera digital sejak tahun 1984,
dimulai dengan RC-701. Seri RC diikuti oleh PowerShot dan IXUS seri dari
kamera digital. Canon juga mengembangkan seri EOS (Electro-Optical
System) dari kamera digital single-lens reflex (DSLR) yang mencakup model
profesional high-end. Canon baru-baru ini memperkenalkan Thermal Transition
Copying sebagai bagian dari proses manufaktur untuk semua kameranya. Proses
ini memungkinkan casing polimer kamera untuk sangat sedikit mengubah suhu
kamera melalui reaksi eksotermis dipicu oleh sensor elektronik, untuk membantu
dalam pencegahan kondensasi di dalam kamera; Masalah umum yang dialami saat
menggunakan kamera SLR dalam kondisi tertentu.
Mesin pencetak

Canon EOS 1D-X


Canon Pixma adalah mesin pencetak berwarna keluaran perusahaan Canon yang
dikhususkan untuk kecepatan. Seri-seri baru mesin pencetak Canon hampir rata-
rata sekarang ini adalah seri Pixma. Pertama kali keluar pada tahun 2002 dan
berkembang cepat pada tahun 2003. Canon Pixma sudah tidak menggunakan lagi
jenis tinta seri BC, tetapi sudah menggunakan jenis tinta Canon generasi baru
seperti Cli, Bci, dan sebagainya. Terdapat tiga jenis penamaan seri Canon Pixma,
yaitu iP dan yang diikuti 4 digit angka dikhususkan untuk kertas ukuran A4, iP
yang diikuti 2 digit angka dikhususkan untuk mobile printer/ukuran kertas
maksimal R4 dan iX yang dikhususkan untuk kertas ukuran A3.
4. Toyota

Toyota Motor Corporation (TMC) ( ト ヨ タ 自 動 車 株 式 会 社  Toyota Jidōsha


kabushiki-gaisha) TYO: 7203.T, NYSE: TM, LSE: TYT), adalah sebuah pabrikan
mobil yang berasal dari Jepang, yang berpusat di Toyota, Aichi. Saat ini, Toyota
merupakan pabrikan penghasil mobil terbesar di dunia.
Di samping memproduksi mobil, Toyota juga memberikan pelayanan finansial,
dan juga membuat robot. TMC merupakan anggota dari Grup Toyota dan
memproduksi mobil dengan merek Toyota, Lexus dan Scion, Daihatsu dan Hino,
dan memiliki sebagian kecil saham Subaru dan Isuzu.
Sejarahnya, Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai
divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda. Divisi mobil perusahaan tersebut
kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor
Corporation seperti saat ini.
Berangkat dari industri tekstil, Perusahaan yang memproduksi 1 mobil tiap 50
menit ini ternyata menggunakan penamaan Toyota lebih karena penyebutannya
lebih enak daripada memakai nama keluarga pendirinya, Toyoda. Inilah beberapa
tonggak menarik perjalanan Toyota.
Toyota merupakan pabrikan mobil terbesar di dunia dalam unit sales dan net
sales. Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan 8-8,5 juta unit mobil di
seluruh dunia tiap tahunnya.
Dibandingkan dengan industri-industri otomotif lain yang menggunakan nama
pendirinya sebagai merek dagang seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro
Honda, Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford),
nama Toyoda tidaklah dipakai sebagai merek. Karena berangkat dari pemikiran
sederhana dan visi waktu itu, penyebutan Toyoda kurang enak didengar dan tidak
akrab dikenal sehingga diplesetkan menjadi Toyota.
Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka, Jepang. Pria ini
dikenal sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan
hidupnya mempelajari dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30
tahun Toyoda menyelesaikan mesin tenun. Ini kemudian mengantarnya
mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda Automatic Loom Works,
Ltd. pada November 1926.
Di sini hak paten mesin tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers
& Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal
pengembangan divisi otomotif. Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun
divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro
Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di zamannya. Mesin
Tipe A berhasil dirampungkan pada 1934. Setahun kemudian mesin ini
dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang mereka, A1. Divisi otomotif
Toyoda juga menghasilkan truk model G1.

Replika dari Toyota Model AA (1936), dengan logo Toyoda


Pada tahun 1936 mereka meluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda
AA (kala itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan dari
prototipe model A1 dan dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal
diharapkan menjadi mobil rakyat.
Empat tahun menunggu dirasa cukup melahirkan perusahaan otomotif sendiri dan
melepaskan diri dari industri tekstil mereka. Kemudian tahun 1937 mereka
meresmikan divisi otomotif dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda seperti
nama industri tekstil. Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili
dalam 8 karakter, dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan
masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri
otomotif merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan
seperti apa kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting. Karena nama
Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis sehingga diubah
menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun 1937 merupakan era
penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp
(TMC) sekarang.Dan pada tahun 1938, didirikan Koromo Plant di Jepang
(sekarang bernama Honsha plant) yang merupakan Toyota's Establishment
Exhibit Room. Plant ini disusun berdasarkan teori Just In Time dan dilengkapi
dengan berbagai fasilitas seperti asrama, rumah sakit, dan toko.
Semangat inovasi Kiichiro Toyoda tidak pernah redup. Toyota kemudian
berkembang menjadi penghasil kendaraan tangguh. Di era 1940-an, Toyota sibuk
mengembangkan permodalan termasuk memasukkan perusahaan di lantai bursa
di Tokyo, Osaka dan Nagoya. Pada tahun 1947, penjualan mobil Toyota di dalam
negeri sudah mencapai 100.000 kendaraan.
Setelah era Perang Dunia II berakhir, tahun 1950-an merupakan pembuktian
Toyota sebagai penghasil kendaraan serba guna tangguh. Waktu itu
kendaraan Jeep akrab di Jepang. Terinspirasi dari mobil ini, Toyota kemudian
mengembangkan prototipe Land Cruiser yang keluar tahun 1950. Pada tahun yang
sama pula Toyota mendirikan Toyota Motor Sales co., Ltd, anak
perusahaan Toyota Motor Co., Ltd yang menangani penjualan, pemasaran dan
distribusi Toyota. Setahun kemudian meluncurkan secara resmi model awal Land
Cruiser yakni model BJ.
Bulan Juli tahun itu, test drivernya Ichiro Taira mengakhiri uji coba dengan hasil
luar biasa. Diinspirasi oleh tokoh Samurai Heikuro Magaki yang mendaki Gunung
Atago di atas kuda tahun 1643, Taira mengemudikan Toyota BJ-nya ke kuil
Fudo di kota Okasaki. Ini sekaligus dipakai sebagai promosi ketangguhan mobil
segala medan ini. Tak lama berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi
dominasi Jeep Willys. Bahkan dengan model-model selanjutnya, Toyota Land
Cruiser bisa diterima di pasar yang kala itu sulit ditembus yakni Amerika Utara.
Lewat model ini, Toyota masuk ke pasar-pasar di berbagai belahan dunia,
Termasuk di Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop Land
Cruiser FJ40/45. Di Afrika, model-model Toyota Land Cruiser ini digunakan
sebagai Technical alias jip bersenjata yang dibekali senapan mesin ringan, berat
atau bahkan senjata basoka tanpa tolak balik (Recoilless bazooka) dan diterjunkan
sepanjang konflik-konflik bersenjata dengan kinerja sangat tangguh.
Toyota tidak hanya dikenal melalui Toyota Land Cruiser. Mereka juga
mengembangkan model yang menjadi favorit dunia, sedan kecil. Pada tahun 1961,
Toyota mengeluarkan model Publica dan lima tahun kemudian meluncurkan
model Corolla. Lewat Toyota Corolla yang memulai debutnya pada tahun 1966,
sedan mungil generasi awal ini memakai penggerak belakang mengubah tatanan
sedan bongsor yang populer saat itu menuju arah sedan kecil yang kompak, irit
dan ringkas. Memasuki tahun 1975, Corolla masuk dalam generasi ketiga dan
terjual lebih dari 5 juta unit. Hal yang menakjubkan ini masih kokoh hingga
sekarang. Mesin mobil Corolla ini kemudian digunakan di Indonesia sebagai
mesin untuk kendaraan niaga keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal
yang dikenal sebagai Kijang Buaya.
Sejalan makin mengglobalnya produk Toyota, mereka sadar tidak mempunyai
grafik logo. Bahkan di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti
Toyota Kijang dengan logo TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil.
Pada tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval
(elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the
spirit of understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi
kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu sebagai bukti menjaga
dan memengaruhi sekelilingnya.
Pada tahun 1990-an, Toyota semakin membuktikan bahwa mobil Jepang dapat
bersaing dengan mobil Eropa dan Amerika. Toyota Celica berhasil menjadi juara
rally dunia, dan Toyota Camry menjadi mobil paling laris di Amerika.
Tahun 1999 Toyota mengakuisisi 51,19% saham Daihatsu dan pada tahun 2001
Toyota membeli 50,11% saham Hino
Kepemimpinan
Presiden Toyota Motor Industries:
1. Rizaburo Toyoda (1937–1941)
2. Kiichiro Toyoda (1941–1950)
3. Taizo Ishida (1950–1961)
4. Fukio Nakagawa (1961–1967)
5. Eiji Toyoda (1967–1982)
Presiden Toyota Motor Corporation:
1. Eiji Toyoda (1967–1981)
2. Shoichiro Toyoda (1982–1992)
CEO Toyota Motor Corporation:
1. Dr. Tatsuro Toyoda (1992–1995)
2. Hiroshi Okuda (1995–1999)
3. Fujio Cho (1999–2005)
4. Katsuaki Watanabe (2005–2009)
5. Akio Toyoda (2009-sekarang)
Ketua Toyota Motor Corporation:
1. Shoichiro Toyoda (1992–1999)
2. Hiroshi Okuda (1999–2006)
3. Fujio Cho (2006-sekarang)
Jajaran produk
Teknologi elektrik

Toyota Prius, jajaran teratas dalam teknologi hibrida Toyota


Toyota adalah salah satu produsen otomotif dunia yang mengembangkan
teknologi hibrida secara besar-besaran. Perusahaan ini memproduksi dan menjual
mobil hibrida pertama secara komersial, seperti contohnya Toyota Prius.
Selanjutnya, mereka juga menyediakan opsi hibrida pada mobil lainnya seperti
Camry, dan kemudian juga untuk divisi Lexus. Di Toyota, teknologi hibrida
mereka dinamakan "Hybrid Synergy Drive" sedangkan di Lexus menggunakan
nama "Lexus Hybrid Drive."
Toyota Prius merupakan mobil hibrida terlaris di Amerika. Toyota sekarang
memiliki 4 mobil hibrida di jajarannya: Prius, Auris, Highlander, dan Camry.
Minivan Toyota Sienna juga direncanakan akan diluncurkan versi hibridanya
tahun 2010. Pada tahun 2030, Toyota berencana untuk memproduksi semua
jajaran mobilnya dengan opsi hibrida.

Sedan hibrida Lexus LS 600h.


Penjualan mobil hibrida Toyota di seluruh dunia mencapai satu juta unit tanggal
31 Mei 2007 dan mencapai 2 juta unit tanggal 31 Agustus 2009. Mereka menjual
mobil hibrida di 50 negara. Penjualan mobil hibrida Toyota dipimpin oleh Prius,
dengan total penjualan sekitar 1,43 juta unit pada bulan Agustus 2009. CEO
Toyota telah berkomitmen bahwa mereka akan membuat semua mobil mereka
menjadi kendaraan hibrida. Lexus juga memiliki jajaran mobil hibrida, terdiri
dari GS 450h, RX 400h, dan LS 600h/LS 600h L.
Mobil konsep Prius plug-in
Toyota sekarang ini sedang mengetes kendaraan "Toyota Plug-in HV" di Jepang,
Amerika Serikat, dan Eropa. Seperti Chevrolet Volt milik GM, mobil ini
menggunakan baterai lithium-ion, tetapi perbedaannya adalah mobil ini dapat
berjalan menggunakan bensin atau mesin elektrik sendiri. Mobil elektrik hibrida
plug-in diharapkan lebih ramah lingkungan daripada mobil-mobil hibrida saat ini.
Bulan April 2011, Toyota mengumumkan bahwa New Plug-In Prius akan hadir
pada tahun 2012.
Slogan Toyota di Indonesia
1. Terpilih Karena Tepercaya (1984–1989)
2. Leads You Ahead (1989–2006)
3. Moving Forward (2006–2015)
4. Let's Go Beyond (2015-sekarang)
Toyota juga mempunyai merk baru bernama Lexus. Dimulai pada rapat rahasia
petinggi Toyota tahun 1983. Presiden Toyota saat itu, Eiji Toyoda,
mengemukakan pendapatnya agar Toyota memproduksi mobil mewah, yang
kemudian proyeknya bernama "Proyek F1". Tahun 1989, mobil itu berwujud
Lexus LS 400 yang diperkenalkan di North American International Auto
Show tahun 1989. Konsep penamaan lain ini melepaskan diri dari image
mobil rumahan tangguh, membuat Lexus mudah diterima di pasar Amerika
Serikat. Kalangan pengamat otomotif mengatakan ketika berada di dalam mobil
Lexus, orang akan lupa kalau itu buatan Toyota (Jepang), pabrikan mobil yang
usaha awalnya berangkat dari industri tekstil.

5. SK-II

SK-II (diucapkan SK-Two) adalah merek kosmetik Jepang yang diluncurkan pada


awal 1980-an berdasarkan senyawa yang berasal dari ragi . Itu dimiliki oleh
perusahaan induk Procter & Gamble (P&G) dan dijual dan dipasarkan sebagai
solusi perawatan kulit premium di Asia Timur serta Amerika Utara, Eropa dan
Australia.
SK-II dikembangkan pada 1970-an oleh para ilmuwan Jepang yang menyelidiki
penggunaan bahan-bahan yang lebih alami setelah diamati bahwa pekerja lanjut
usia di tempat pembuatan sake memiliki tangan yang halus, jelas dan terlihat
muda dari bertahun-tahun merendamnya dalam ragi yang difermentasi. Ekstrak
ragi yang oleh perusahaan disebut pitera akhirnya diisolasi untuk penggunaan
kosmetik dan merek itu diluncurkan pada awal 1980-an. P&G mengakuisisi
merek dengan pembelian Max Factor pada tahun 1991 dan memperluas
penjualannya dari Jepang ke Taiwan, Korea, Hong Kong, pada tahun 2000 ke
Inggris, dan kemudian ke AS, membatasi penjualan awal menjadi beberapa. toko-
toko mewah di mana "konsultan" memperkenalkan pelanggan dengan merek
tersebut. Pada 2018 juga dijual di Australia, Indonesia, Malaysia, Singapura,
Spanyol, dan Thailand.
Pada bulan April 2005, P&G setuju untuk membayar denda 200.000 yuan setelah
seorang pelanggan di China menuduh iklan yang tidak akurat dari produk SK-II
dan bahwa itu telah menyebabkan reaksi alergi. Pada September 2006,
jejak neodymium dan kromium ditemukan dalam produk SK-II yang dijual di
Tiongkok. Keduanya dilarang dalam kosmetik, dan dapat menyebabkan dermatitis
alergi dan eksim. P&G China menarik beberapa produk, sementara mengharuskan
konsumen untuk menandatangani perjanjian "produk aman" melepaskan P&G
dari tanggung jawab untuk mengembalikan produk yang telah mereka beli. Pada
akhir minggu itu, P&G telah menangguhkan penjualan merek secara keseluruhan
di Cina dan menutup konter penjualannya di sana, melembagakan hotline untuk
aplikasi pengembalian uang. Penjualan SK-II juga ditangguhkan selama sekitar
dua minggu di Korea Selatan , dilanjutkan setelah pihak berwenang
mengumumkan produk-produk tersebut aman. P&G mengumumkan akan
melanjutkan penjualan produk di China pada akhir 2006 setelah regulator
menyatakan bahwa unsur-unsur ini dalam kosmetik tidak mungkin
membahayakan kesehatan manusia.

6. Rumah Sakit Internasional St. Luke


Rumah Sakit Internasional St. Luke ( 財 団 法 人 聖 路 加 国 際 病 院 )
adalah rumah sakit umum dan pengajaran yang berlokasi di
distrik Tsukiji di Chūō, Tokyo, Jepang.

Pertama kali dibuka pada tahun 1902, sebagai fasilitas misi medis oleh Gereja
Episkopal di Amerika Serikat, rumah sakit ini sekarang menjadi salah satu
fasilitas perawatan medis terbesar dan terlengkap di pusat kota Tokyo.

Rumah Sakit St. Luke, pada awalnya hanya berdinding kayu sederhana yang
terdiri dari dua bangsal dan lima kamar, pertama kali dibuka tahun 1902 di Tsukiji
di tepi pemukiman asing. Rumah sakit ini diubah pada tahun-tahun awal abad ke-
20 melalui karya sutradara Rudolf Teusler, dan Pengawas Perawat Iyo Araki, dan
menjadi fasilitas medis terbesar dan paling modern di Jepang. Teusler, seorang
dokter medis kelahiran Georgia yang pertama kali tiba di Jepang pada tahun 1900
sebagai seorang misionaris medis dari Gereja Episkopal, memfokuskan pekerjaan
awalnya di Jepang pada penyediaan kesehatan anak dan kesehatan masyarakat
serta kebersihan.

Rumah sakit ini hancur pada saat terjadi gempa besar Kanto tahun 1923.
Penggalangan dana telah dimulai di Amerika Serikat untuk bangunan baru yang
lebih besar dengan desain oleh arsitek Antonin Raymond Dr. Teusler akhirnya
dapat membangun rumah sakit kembali dari para pendonor yang ada dengan
cepat. Hibah awal dari Yayasan Rockefeller juga mendukung pendirian lembaga
kesehatan masyarakat. Pada tahun 1927, Sekolah Keperawatan St. Luke menjadi
sekolah keperawatan pertama yang didirikan di Jepang. 

Rumah sakit ini mampu untuk tetap buka dan melanjutkan pekerjaannya
sepanjang Perang Dunia Kedua; stafnya terdiri dari 40 dokter dan 130 perawat
yang tersisa di pos mereka. Pada akhir perang, pusat medis itu diminta
oleh Angkatan Darat Amerika Serikat untuk jangka waktu sebelas tahun menjadi
Rumah Sakit Umum Angkatan Darat ke-42. St Luke terus memberikan layanan
medis kepada komunitas Jepang dari fasilitas barak yang disewa dari kota Tokyo
selama tahun-tahun pendudukan pasca perang. College of Nursing berbagi
fasilitas selama periode ini dengan Palang Merah Keperawatan. 

Fasilitas, Rumah Sakit Internasional St. Luke saat ini adalah rumah sakit umum
besar yang melayani kota Tokyo serta fasilitas pengajaran yang diakui secara
internasional untuk para profesional medis termasuk dokter dan perawat residen
pascasarjana. Rumah sakit ini memiliki 539 tempat tidur dan rata-rata 2.550
pasien rawat jalan di rumah sakit ini. Rumah sakit ini terbagi dalam beberapa
departemen meliputi Obat Penyakit Dalam Umum, Kedokteran Paru-paru,
Nefrologi, Hematologi, Penyakit Menular, Endokrinologi & Metabolisme, Obat
Penyakit Dalam Psikosomatis, Alergi dan Rematologi, Obat Penyakit Dalam
Kardiovaskular, Bedah Kardiovaskular, Pusat Perawatan Ambulatori untuk Anak-
Anak (Pediatri, Bedah Pediatrik, Klinik Bayi Baik), Pusat Gastroenterologi
(Gastroenterologi, Bedah Umum), Pusat Payudara, Bedah Toraks, Bedah Plastik
& Rekonstruktif, Bedah Ortopedi, Dermatologi, Kesehatan Wanita Terpadu,
Genetika Klinis, Urologi, Oftalmologi, Otolaringologi, Bedah Mulut, Neurologi &
Bedah Saraf, Psikiatri, Perawatan Darurat Pusat, Pencitraan Diagnostik dan
Radiologi Intervensional, Onkologi Radiasi, Perawatan Paliatif, Patologi,
Anestesi, Pusat Ginjal, Rehabilitasi, Penilaian Medis Komprehensif, dan Terapi
Neuroendovaskular.
Dalam berbagai peringkat rumah sakit yang terkenal, Rumah Sakit Internasional
St. Luke masuk dalam sepuluh rumah sakit teratas di Jepang.

Pada tahun 2008, 2009, dan 2010, berdasarkan jumlah pelamar menunjuknya
rumah sakit inu sebagai pilihan pertama para pelamar pekerjaan, Rumah Sakit
Internasional St. Luke juga berada di peringkat kedua dalam popularitas di antara
tempat tinggal dokter di Jepang.

7. Salon kecantikan (Jepang)

Salon estetika Jepang adalah perusahaan populer di Jepang di mana pria dan


wanita pergi untuk menerima berbagai macam perawatan kecantikan sebagian
besar non-bedah, termasuk pemindahan rambut , perawatan pelangsingan, dan
perawatan wajah. Industri kecantikan di Jepang sangat luas dan menguntungkan,
menghasilkan sekitar $ 4 miliar per tahun dengan perkiraan 173.412 perusahaan di
seluruh negeri pada tahun 2003.
Di antara salon estetika terkemuka di Jepang adalah Tokyo Beauty Center dengan
417 toko dan penjualan tahunan rata-rata ¥ 41,7 miliar ($ 398 juta), Socie dengan
74 toko dan penjualan tahunan rata-rata ¥ 21,5 miliar ($ 205 juta), Klinik
Kecantikan Takano Yuri dengan 120 toko dan penjualan tahunan rata-rata ¥ 16
miliar ($ 152 juta), dan Slim Beauty House dengan 102 toko dan penjualan
tahunan rata-rata 10. 10,2 miliar ($ 97 juta). Tidak semua salon kecantikan
menargetkan wanita sebagai pelanggan mereka Pusat Kecantikan Tokyo Pria dan
salon-salon lain yang berkembang pesat menyasar konsumen pria. Semua salon
ini hanya satu bagian dari industri kecantikan dan kosmetik bernilai miliaran dolar
di Jepang.
Walaupun ada di setiap budaya banyak ide berbeda tentang apa keindahan itu,
beberapa cita-cita terkemuka dalam budaya Jepang termasuk tidak berambut,
langsing, dan memiliki payudara penuh. Di Jepang, ada standar yang sangat
spesifik dan dapat diukur untuk kecantikan pria dan wanita. Salon dan bentuk
media Jepang lainnya mempromosikan gagasan bahwa setiap menit tubuh harus
sesuai dengan proporsi yang sangat spesifik. Industri kecantikan juga membagi
segmen tubuh pelanggan dan menargetkan area-area spesifik sebagai fokus
perawatan kecantikan. Seringkali salon kecantikan akan memetakan kemajuan
pelanggan mereka pada lembar "medis". Yakano Yuri Beauty Clinic memantau
betis, paha, pinggang, dan payudara secara terpisah dan memasok perubahan
kuantitatif yang tepat sebelum dan sesudah perawatan. Salon kecantikan
menggunakan berbagai macam perawatan kecantikan untuk pelanggan mereka.
Hair Removal, Selama bertahun-tahun, Jepang telah memanfaatkan berbagai
bentuk perawatan hair removal. Sementara industri kosmetik menyediakan setiap
kemungkinan krim, glasir, lilin, pemutih, pisau cukur, dll., Salon kecantikan juga
memanfaatkan keinginan wanita Jepang untuk menghilangkan rambut
tubuh. Salon estetika menawarkan berbagai perawatan ini, berusaha untuk
menghilangkan hampir semua rambut tubuh mungkin menggunakan sejumlah
metode. Pemilik salon kecantikan sering menyatakan bahwa mencukur akan
menghasilkan rambut tubuh yang lebih tebal dan lebih gelap. Dua bentuk
elektrolisis adalah salah satu bentuk penghilangan rambut yang paling populer,
serta apa yang dikenal sebagai "threading", suatu teknik di mana rambut dicabut
menggunakan tali yang dilipat.
Pelangsingan, Perawatan pelangsing di salon estetika Jepang termasuk bungkus
tubuh selofan, pijat, penggunaan krim dan lotion yang berbeda dan dari berbagai
alat mekanik yang dikatakan menghancurkan atau melelehkan lemak dari tubuh
seseorang. Salah satu pengobatan berbasis teknologi populer melibatkan apa yang
disebut "Stimulasi Otot Listrik" (EMS), di mana otot-otot tubuh dirangsang
melalui simpul listrik yang dihubungkan ke mesin pemancar arus mikro.
Modifikasi Payudara, Selama tahun 1970-an, wanita yang sering kali masih muda,
kekanak-kanakan, dan polos tampak lebih erotis dan ada sedikit penekanan pada
payudara sebagai penanda utama ketertarikan seksual. Karena budaya telah
beralih dari estetika "imut", industri kecantikan di Jepang telah menciptakan
hubungan simbolis antara dada besar wanita dan rasa kemandirian, penegasan diri,
dan kepercayaan diri. Sementara teknisi estetika tidak melakukan operasi
pembesaran payudara, mereka menyediakan layanan lain yang dimaksudkan
untuk meningkatkan ukuran payudara, bahkan keluar dari ukuran payudara atau
membuat proporsi yang berbeda dari area dada. Salah satu contohnya adalah
rencana perawatan "Penghancuran" yang ditawarkan di banyak salon kecantikan
yang berbeda. Perawatan biasanya termasuk pijatan, stimulasi dengan cangkir
hisap yang melekat pada peralatan listrik, dan penggunaan berbagai krim.
Sementara salon estetika sangat populer dan menggiurkan, mereka seringkali
berbaris di antara bisnis yang sah dan operasi yang tidak diatur dan penuh
penipuan. Bagian dari kesulitan dengan peraturan pemerintah adalah bahwa 40%
dari salon ini berusia kurang dari lima tahun, dengan toko-toko tua tutup dengan
cepat dan perusahaan baru dibuka terus-menerus. Pada tahun 2002, Mainichi
Daily News Interactive memuat cerita tentang beberapa malpraktek di salon
estetika Jepang, termasuk akun rawat inap karena perawatan elektrolisis yang
gagal dan gugatan terhadap pemilik salon yang melanggar Undang-Undang
Praktisi Medis dengan memberi tahu anggota stafnya bahwa siapa pun (terlepas
dari kurangnya pelatihan) dapat mengoperasikan peralatan laser. Laporan itu juga
mengutip penangkapan seorang pemilik tanpa izin yang menjalankan sebuah toko
palsu di belakang sebuah restoran, mengklaim dapat memanfaatkan kekuatan
kosmik untuk menghilangkan tahi lalat pelanggan, dan praktik palsu oleh salon
lain yang mengiklankan satu harga untuk hair removal kemudian dikenakan biaya
lebih banyak pelanggan karena mereka mengklaim rambutnya lebih tebal dan
kasar dan membutuhkan perhatian ekstra. Menanggapi semua ini dan insiden
lainnya, pemerintah Jepang mulai meneliti cara-cara untuk membuat sistem
peninjauan untuk ahli estetika dan cara untuk mengatur dan meningkatkan
pelatihan pekerja salon.

8. Uniqlo
Uniqlo Co., Ltd. ( 株 式 会 社 ユ ニ ク ロ  Kabushiki-gaisha yunikuro) adalah
perusahaan Jepang dalam bidang perencanaan produk, produksi, distribusi
pakaian kasual. Perusahaan ini membuka toko eceran pakaian kasual dengan
merek Uniqlo ( ユ ニ ク ロ ). Kantor pusat Uniqlo di Sayama, Kota
Yamaguchi, Prefektur Yamaguchi. Meskipun demikian, fungsi kantor pusat
dipegang oleh Kantor Tokyo di Midtown Tower, Akasaka, Minato, Tokyo. Uniqlo
Co., Ltd. adalah anak perusahaan dari Fast Retailing.
Nama Uniqlo berasal dari nama toko pertama bernama Unique Clothing
Warehouse yang dibuka Tadashi Yanai di Kota Hiroshima, Prefektur
Hiroshima pada 2 Juni 1984. Konsep tokonya sebagai "sebuah gudang raksasa
dengan pilihan konstan". Ide didapat Yanai ketika berkunjung ke Amerika Serikat.
Ia mengunjungi koperasi universitas yang ramai dikunjungi remaja karena
menjual pakaian kasual berharga murah seperti orang membeli majalah.
Uniqlo menyebut model bisnisnya sebagai SPA (Specialty store retailer of Private
label Apparel) atau toko pengecer khusus untuk pakaian merek sendiri. Semua
tahap dalam bisnis dikelola sendiri oleh perusahaan ini, mulai dari desain,
produksi, sampai kepada penjualan secara eceran. Strategi kunci dalam model
bisnis perusahaan ini adalah pesanan massal dalam partai besar untuk setiap
artikel barang. Pesanan massal berakibat pada pengurangan dramatis harga
pengadaan barang. Sekali cetakan sudah dibuat, hanya ada perbedaan kecil dalam
waktu tenaga kerja atau upaya untuk memproduksi 5.000 helai atau 100.000 helai.
Uniqlo memiliki 6 toko yang sudah buka dan 2 toko yang akan dibuka
pertengahan 2015 terdiri dari 4 toko di Jakarta (Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa
Gading, Lotte Shopping Avenue, dan Grand Indonesia Shopping Town - East
Mall), 1 toko yang akan dibuka di Gandaria City, 1 toko
di Tangerang yaitu Summarecon Mall Serpong 2, dan 1 toko yang akan dibuka
yaitu AEON Mall BSD City, Serpong, Tangerang, dan 1 toko
di Bekasi yaitu Summarecon Mal Bekasi. Pada tahun 2017, telah dibuka 1 cabang
di Bandung yang terletak di 23 Paskal, dan pada bulan September
di Surabaya di Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall. Selain itu, produk Uniqlo
dibuat di negara-negara yang upah buruhnya rendah seperti RRC dan Kamboja.
Pada Maret 1949, Hitoshi Yanai, ayah dari Direktur Utama Fast Retailing Tadashi
Yanai, membuka toko pakaian pria Ogori Shoji di Kota Ube,
Prefektur Yamaguchi.
Tadashi Yanai mengambil alih kepemimpinan perusahaan pada tahun 1984, dan
membuka toko pertama Uniqlo yang waktu itu bernama toko pakaian
kasual Unique Clothing Warehouse pada 2 Juni 1984 di Kota
Hiroshima, Prefektur Hiroshima. Toko pertama Uniqlo di tepi jalan besar, Toko
Yamanota di Prefektur Yamaguchi dibuka pada Juni 1985. Selama beberapa tahun
pertama, toko Uniqlo terus bertambah, terutama di Jepang Barat. Yanai lalu
mengganti nama perusahaan dari Ogori Shoji menjadi Fast Retailing pada
September 1991.
Fast Retailing mendaftarkan sahamnya di Bursa Saham Hiroshima pada Juli 1994.
Saham Fast Retailing mulai diperdagangkan di seksi dua Bursa Saham
Tokyo pada April 1997 (diperdagangkan di seksi pertama Bursa Saham Tokyo
mulai Februari 1999).
Kantor pusat di Tokyo dibuka pada November 1996, dengan maksud memperkuat
perencanaan produksi griaan.
Titik balik tiba pada Oktober 1998 setelah sweter Uniqlo dari bahan
sintetis fleece yang diobral seharga ¥1.900 laku terjual sebanyak 2 juta helai.
Larisnya fleece produk Uniqlo terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Pada
tahun 1999, Uniqlo menjual 8,5 juta helai pakaian, dan meningkat menjadi 26 juta
helai seiring dengan popularitas merek Uniqlo.
Pada November 1998, Uniqlo membuka toko utama di Harajuku yang merupakan
pusat busana anak muda di Tokyo. Di lantai satu toko ini dipajang
sweter fleece beraneka warna bagaikan warna pelangi. Sweter fleece awalnya
tidak mode, tapi Uniqlo sukses membuatnya menjadi pakaian trendi. Pada tahun
1998, sweter Uniqlo hanya dibuat dalam 15 warna, namun bertambah menjadi 61
pilihan warna pada tahun 2000.
Sebelum baju fleece Uniqlo menjadi populer, penjualan perusahaan ini sudah
menunjukkan peningkatan. Total penjualan tahunan sebesar 83 miliar yen pada
tahun fiskal 1998, dan mengalami peningkatan sebesar 33,6% menjadi 111 miliar
yen pada tahun fiskal 1999, sebelum berlipat dua menjadi 229 miliar yen pada
tahun fiskal 2000, dan mencapai 418 miliar yen pada tahun fiskal 2001.
Pada Maret 2006, Fast Retailing mendirikan G.U. Co. Ltd., perusahaan yang
megembangkan merek busana kasual berharga murah g.u. (dibaca jiyu). Toko
pertama g.u. dibuka di Ichikawa, Prefektur Chiba.
9. Mizuno Corporation

Mizuno Corporation ( ミ ズ ノ 株式会社 , 美 津 濃 株式会社  , Mizuno


Kabushiki-gaisha ) ( TYO : 8022 ) adalah perusahaan peralatan
olahraga dan pakaian olahraga Jepang , didirikan di Osaka pada tahun 1906 oleh
Rihachi Mizuno. Saat ini, Mizuno adalah perusahaan global yang membuat
berbagai peralatan olahraga dan pakaian olahraga, untuk golf, tenis, baseball, bola
voli, sepak bola, lari, rugby, ski, bersepeda, judo, tenis meja, bulu tangkis, tinju,
dan atletik.

Mizuno didirikan pada tahun 1906 sebagai Mizuno Brothers Ltd oleh Rihachi
Mizuno dan adiknya Rizo, di Osaka. Toko itu menjual serba-serbi Barat, termasuk
bola-bola, dan kemudian pada tahun 1907 mulai menjual pakaian atletik
pesanan. Pada tahun 1910, toko pindah ke Umeda Shinmichi dan namanya diubah
menjadi Mizuno Shop. Pada tahun 1913 perusahaan mulai
memproduksi bola dan sarung tangan . Pada 1933 Mizuno
mempersembahkan Star Line , klub golf buatan Jepang pertama. Pada 1935
showroom klub golfnya adalah yang terbesar di dunia. Pada tahun 1941 nama
perusahaan diubah menjadi Mizuno Co., Ltd, dan tetap sama sejak
itu. Pabrik Amerika pertama didirikan di Los Angeles , di bawah denominasi
Mizuno Amerika pada tahun 1961.

Selama tahun-tahun berikutnya, Mizuno menandatangani kesepakatan sponsor


dengan beberapa tokoh paling menonjol dalam olahraga, seperti atlet lintasan dan
lapangan Carl Lewis, tim rugby All Blacks, mantan gelandang San Francisco
49ers Joe Montana, untuk sebagian besar tahun-tahunnya di NFL, tim
rugby Manu Samoa, pemain tenis Ceko Ivan Lendl, dan pemain golf Nick Faldo.

Perusahaan juga memperluas pusat operasinya dengan membuka pabrik baru


di Jerman, Prancis, Cina, Skotlandia, dan Hong Kong.

Mizuno adalah produsen klub golf dan aksesori, Grain Flow Forged irons mereka


digunakan oleh pegolf profesional. Tiger Woods menggunakan klub golf Mizuno
sampai ia menjadi profesional pada tahun 1996, termasuk untuk
kemenangan Masters Tournament pertamanya pada tahun 1997, setelah
meninggalkan Mizuno dan pindah ke Titleist. Pemain lain telah bermain
menggunakan peralatan Mizuno selama karir mereka.

10. Onitsuka Tiger


Onitsuka Tiger adalah salah satu perusahaan sepatu tertua di Jepang , menelusuri
sejarahnya kembali ke pembentukan Onitsuka Co Ltd pada tahun 1949 ketika
mantan perwira militer Kihachiro Onitsuka yang berusia 32 tahun memulai
perusahaannya dengan harapan meningkatkan harga diri pemuda pascaperang
melalui atletik.
Produk pertama Onitsuka Tiger adalah sepatu basket yang menyerupai sandal
jerami dalam banyak hal. Desainnya dibuang oleh banyak orang dan Onitsuka
kembali ke panggung desain untuk menyesuaikan sepatu dengan lebih baik
dengan cara pemain basket mulai dan berhenti di lantai. Dengan menambahkan
cangkir dan ruang kecil di sol sepatu bola basketnya, Onitsuka membuat sepatu
yang lebih efektif pada tahun 1952 yang segera menjadi populer di seluruh
Jepang. Pada tahun 1955, perusahaan meningkatkan bisnisnya menjadi 500 toko
olahraga di seluruh Jepang.
Onitsuka Tiger bekerja dengan pelari maraton Toru Terasawa pada tahun 1953
untuk mengembangkan sepatu lari yang akan menjaga pelari jarak jauh dari
mengembangkan lepuh. Pelari Etiopia Abebe Bikila mulai mengenakan sepatu
Onitsuka Tiger pada tahun 1957, pertama kali dalam karir larinya ia pernah
memakai sepatu, diyakinkan oleh Onitsuka bahwa mereka akan lebih unggul dari
gaya bertelanjang kaki. Sepatu tersebut juga dikenakan pada tahun 1958 oleh
pelari jarak pendek Oliver Skilton ketika ia memenangkan medali perunggu di
pertandingan Eropa Kontinental. Pada tahun 1959, merek sepatu kets
meluncurkan Magic Runner dengan teknologi yang ditingkatkan pada ventilasi
untuk mencegah lecet dan membangun kenyamanan. 
Kemitraan awal dengan Nike
Pada akhir 1950-an, pelari jarak menengah University of Oregon Philip
Knight dilatih oleh Bill Bowerman , salah satu pelatih top di AS. Bowerman juga
dikenal karena bereksperimen dengan desain sepatu lari untuk membuatnya lebih
ringan dan lebih menyerap goncangan. Setelah menghadiri Oregon, Knight
melanjutkan studinya di Stanford University, di mana ia menulis tesis MBA
tentang pemasaran sepatu atletik. Setelah menerima gelarnya, Knight pergi ke
Jepang di mana ia menghubungi Onitsuka Tiger Co. Ltd, dan meyakinkan
perusahaan bahwa produk mereka memiliki pasar di AS. Pada tahun 1963, Knight
menerima pengiriman pertama sepatu Tiger, dan kemudian ia dan Bowerman
menginvestasikan masing-masing $ 500 untuk membentuk Blue Ribbon Sports
(kemudian dikenal sebagai Nike, Inc.).
Pengembangan merek
Pada tahun 1964, Onitsuka mendaftarkan perusahaan di Bursa Efek Kobe dan
kemudian di bursa Osaka dan Tokyo. Strip ASICS pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1966 selama uji coba pra-Olimpiade untuk Olimpiade Musim Panas
1968 di Mexico City . LIMBER adalah model pertama yang menampilkan garis
ASICS di sisi bagian atas. Garis-garis ini adalah ikon desain terkenal pada sepatu
harimau Onitsuka lain, kulit LIMBER, sekarang disebut MEXICO 66.
Pada tahun 1968, Blue Ribbon Sports mulai mengimpor LIMBER UP ke pasar
Amerika. Pada tahun 1968 sepatu lari mereka adalah "Marathon" TG-4 yang
semuanya bagian atas nilon dan sol karet datar. Mereka menjual sekitar $
6,00. Sepatu pelatihan mereka memiliki bagian atas yang semuanya kulit putih,
dan sol yang tebal, dan dinamai "Cortez." Mereka juga memiliki sepatu olahraga
yang disebut "Bangkok" dan sepatu balap. Blue Ribbon Sports memiliki toko
pertama mereka di Pantai Timur di Wellesley Hills, Massachusetts, yang sangat
dekat dengan rute Boston Marathon . Jeff Johnson adalah manajernya, dan ia akan
menghadiri banyak pertemuan AAU, serta balapan lintas negara di sekolah
menengah, tempat ia biasa terlihat menjual sepatu merek Onitsuka dari bagasi
mobil sport Austin-Healey 3000 merahnya.
Pada 1970-an, Onitsuka Tiger memperkenalkan FABRE, singkatan dari gerakan
FAstBREak dalam bola basket. Tim Jepang mengenakan FABRE di Olimpiade
Musim Panas 1972 di Munich, di mana mereka selesai di urutan ke-14. Pada
tahun 1972, GTO, Jelenk, dan Onitsuka menggabungkan posisi keuangan dan
atletik mereka untuk membangun kantor penjualan regional
dekat Hokkaido untuk Olimpiade Musim Dingin 1972 .
Pada tahun 1977, semua merek olahraga perusahaan digabungkan menjadi
merek ASICS. Pada tahun 1976, pelari Finlandia Lasse Virén memenangkan
5.000 dan 10.000 meter pada Olimpiade Musim Panas 1976 di Montreal saat
mengenakan Onitsuka Tigers, setelah mengenakan Adidas saat memenangkan
acara-acara tersebut di Olimpiade 1972. Saat ini, perusahaan ini masih dikenal
sebagai ASICS dan menyediakan sepatu untuk pengecer di seluruh dunia.
Peluncuran kembali tahun 2000
Merek ini kemudian ditinggalkan dan diluncurkan kembali pada tahun 2002,
memanfaatkan tren baru sepatu vintage. Pada tahun 2003, Uma
Thurman mengenakan sepatu Onitsuka Taichi berwarna emas dengan garis-garis
hitam dengan pakaian kuningnya yang terkenal di film Kill Bill . Pada 2007,
merek tersebut telah membuka 23 toko mandiri. Pada 2008, Onitsuka Tiger
meluncurkan seri premium, Nippon Made. Pada 2009, untuk merayakan
peringatan 60 tahun, Onitsuka Tiger meluncurkan buku sejarah Made of Japan.
Pada 2015, Onitsuka Tiger bermitra dengan perusahaan desain Bait yang berbasis
di AS untuk membuat seri Bruce Lee.
Pada 2017, penjualan merek tumbuh 20% menjadi 31,9 miliar yen. Pada bulan
Juli 2017, Onitsuka Tiger meluncurkan apa yang dipublikasikan sebagai sepatu
kets augmented reality pertama, tetapi hanya sebuah aplikasi yang menggerakkan
logo sepatu di layar ponsel. 
Sejak Onitsuka Tiger didirikan pada tahun 1949, sepatu telah diciptakan untuk
sepak bola, lari, seni bela diri, bola basket, pemandu sorak, bola voli, pelatihan
silang, trek dan lapangan, gulat, golf, kriket, pagar, dan tenis. Merek sepatu
Onitsuka Tiger yang paling terkenal adalah Strip 66 Mexico yang bergaris.
ASICS masih menjual sepatu Onitsuka Tiger gaya vintage, termasuk Mexico 66.
Singkatan ASICS adalah singkatan dari "Anima Sana in Corpore Sano" atau "Jiwa
Sehat dalam Tubuh yang Sehat.", Sebuah adaptasi dari pepatah kuno
di Juvenal dan tempat lain, " Mens sana di corpore sano ". Dalam portofolio
Asics, merek Asics berorientasi pada kinerja olahraga, sementara merek Onitsuka
Tiger dicetak dengan cara sneaker kasual.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Ichiban_Sushi
https://id.wikipedia.org/wiki/Pocky
https://id.wikipedia.org/wiki/Canon_(perusahaan)
https://id.wikipedia.org/wiki/Toyota
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/SK-
II&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Sakit_Internasional_St._Luke
https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Aesthetic_salon_(Japan)&hl=id&sl=en&tl=id&cli
ent=srp
https://id.wikipedia.org/wiki/Uniqlo
https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Mizuno_Corporation&hl=id&sl=en&tl=id&client
=srp
https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Onitsuka_Tiger&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp

Anda mungkin juga menyukai