Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Bakpia

Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah
kue pia (kue) kacang hijau. Selain itu pula bakpia mulai diproduksi di kampung Pathuk
Yogyakarta, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu masih diperdagangkan secara eceran dikemas
dalam besek tanpa label, peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlanjut hingga
mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan.
Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah, diikuti
munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya
perkembangan "kue oleh-oleh" itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992.
Produksi bakpia yang dilakukan oleh bapak Arlen Sanjaya (Bp Arlen Sanjaya adalah generasi
penerus pembuat Bakpia Pathok 25 yang dahulu berasal dari bisnis keluarga) setiap harinya tidak
tetap karena produk yang kami buat "Selalu Baru dan Hangat",untuk hari-hari biasa bakpia yang
dibuat mencapai 5-7 adonan. Bahkan jika pasaran sedang ramai atau hari-hari libur produksinya
mencapan 10-15 adonan, setiap satu adonan menghabiskan 15 kg tepung terigu.
Perusahaan Bakpia Pathuk "25" mempunyai 5 toko cabang yaitu 2 toko cabang di jalan AIP KS.
Tubun dan 1 toko cabang di jalan Bhayangkara,serta 2 toko dijalan Laksada Adisucipto (jalan ke
arah kota Solo). Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia dari pusat produksi dengan
merek dagang 25.Pada tahun-tahun pertama, perusahaan menggunakan oven dengan bahan bakar
arang. Setelah usaha beliau semakin sukses menambah lagi jumlah oven dengan bahan bakar
gas.Dalam usahanya bapak Arlen Sanjaya dibantu oleh + 68 karyawan pria dan wanita. Pegawai
wanita yang biasanya bertugas sebagai pencetak bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria
biasanya bertugas sebagai pembuat adonan, pembuat isi / kumbu, pengoven serta pemasar
ataupun mengirim bakpia ke sejumlah tempat.
Proses Produk
Proses Produk Bakpia Pathok "25" terdiri dari beberapa tahap. Semuanya memberikan rasa yang
lebih untuk para pelanggan. Sekarang saatnya kami, Bakpia Pathok "25" membeberkan proses
produksi kami! Adapun langkah-langkahnya dibagi menjadi 7 langkah utama yaitu:
1. Menjemur kacang hijau untuk menghilangkan kutu dan seleksi kacang. Memisahkan

kacang dengan kulit kacang hijau.

2. Dipecah menjadi 2 bagian dan dicuci bersih. Lalu Direndam untuk pemisahan kacang

hijau.
3. Pengukusan,
4. Digiling sampai lembut. Dimasak dalam mixer, dicampur dengan gula pasir secukupnya
5. Pembuatan kulit. Bahan yang digunakan adalah, tepung terigu, gula pasir, air, minyak
goreng. Diaduk dalam mixer. Proses ini dinamakan proses rolling, proses ini dilakukan
sampai kalis. semakin lama semakin baik.
6. Proses pemanggangan.
7. Terakhir proses packing / pengemasan.
Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan cara penyimpanan pada kondisi yang sesuai
untuk mempertahankan kualitas bahan baku. Selain itu pihak perusahaan juga dapat memilih
bahan baku yang baik untuk digunakan. Sedangkan untuk pengawasan mutu selama proses
dilakukan pengontrolan setiap tahapan produksi terutama tentang keseragaman bentuk Bakpia.
"Pengawasan produk jadi dilakukan dengan cara sortasi terhadap bakpia yang tidak memenuhi
syarat atau standart. Untuk sortasi ini biasanya dilakukan dengan melihat bakpia yang tidak
gosong, kenampakan menarik dan tidak cacat atau pecah
Museum geologi
Museum Geologi Bandung, yang didirikan mulai tanggal 16 Mei 1928. Museum ini
sudah dimodivikasi/direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International
Cooperation Agency) yang setelah mengalami renovasi. Pada tanggal 23 Agustus 2000, museum
ini dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, yaitu Megawati Soekarnoputri,
sebagai salah satu monumen yang bersejarah, dan museum berada di bawah perlindungan
pemerintah dan merupakan peninggalan Nasional. Didalamnya, terdapat banyak dan dikelola
materi-materi geologi yang berlimpah, seperti halnya fosil, batuan, mineral yang semuanya itu
dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia semenjak tahun 1850. Pada pertengahan abad
ke-17 oleh para ahli Eropa, bahwa pada Masa Penjajahan Belanda keberadaan Museum Geologi
Bandung ini berkaitan dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara.
Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat
membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Dengan sadarnya Pemerintah
Belanda akan begitu pentingnya menguasai bahan galian di wilayah Nusantara, diharapkan
perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Dan dibentuklah Dienst van het

Mijnwezen pada tahun 1850. Pada kelembagaan ini diganti namanya jadi Dienst van den
Mijnbouw pada tahun 1922, untuk bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya
mineral. Pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat
Bandung untuk tempat penyimpanan serta penganaliasaan contoh-contoh atau sempel berupa
mineral, batuan, fosil, peta, dan laporan hasil penyelidikan. Pada awalnya, gedung tersebut diberi
nama Geologisch Laboratorium dan kemudian disebut juga dengan nama Geologisch Museum.
Gedung ini dibuat dengan rancangan gaya Art Deco oleh ahli arsitek bernama Ir. Menalda van
Schouwenburg. Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 selama 11 bulan oleh
300 pekerja serta menghabiskan banyak dana sebesar 400 Gulden dan diresmikan pada tanggal
16 Mei 1929. Peresmian tersebut diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929,
bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific
Science Congress). Diperang dunia II, akibat dari kekalahannya semua pasukan tentara Belanda
dari pasukan Jepang, keberadaan Dienst van den Mijnbouw telah berakhir. Pada tahun
1942 Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda), menyerahkan
kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang).
Penyerahan itu dilakukan di Kalijati-Subang. Setelah itu, Gedung Geologisch Laboratorium
berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO. Dan setahun kemudian
berganti nama menjadi CHISHITSU CHOSACHO. Selama masa pendudukan Jepang berada di
indonesia, pasukan Jepang melatih dan mendidik para pemuda Indonesia untuk menjadi PETA
(Pembela Tanah Air) dan HEIHO (Pasukan Pembantu Bala Tentara Jepang pada Perang Dunia
II). Tetapi semua laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak begitu lengkap karna tidak banyak
yang ditemukan, karena banyak dokumen-dokumen, termasuk dokumen penyelidikan yang
sudah dileburkan karena pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun
1945. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada
dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September
1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands
Indis Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk-Jakarta.
Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para
pemerintah Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 1945, dengan tekanan yang dilancarkan oleh
pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung.
Kepindahan tersebut rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama

Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara
Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil
dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan
Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.
Dikarenakan di mana-mana terjadi pertempuran, maka sejak bulan Desember 1945 sampai
dengan bulan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta
berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pemerintah Indonesia berusaha
menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumendokumen tersebut sementara harus berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo,
Magelang, Yogyakarta sampai tahun 1950, setelah itu dikembalikan lagi ke-Bandung. Dan pada
tanggal 7 Mei 1949, usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, Kepala Pusat Jawatan
Tambang serta Geologi, Arie Frederic Lasut, jadi sandraan dan dibunuh tentara Belanda. Oleh
karena itu Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem, Yogyakarta. Sekembalinya ke
Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI(Republik Indonesia).
Pada tahun 1960 telah terbukti, Museum Geologi Bandung dikunjungi oleh Presiden Pertama RI,
Ir. Soekarno. Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT DJAWATAN
TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG) berganti nama. Dan dibawah ini adalah pergantian namanamanya dari tahun ke tahun :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Djawatan Pertambangan Republik Indonesia pada tahun 1950 sampai tahun 1952.
Djawatan Geologi pada tahun 1952 sampai tahun 1956.
Pusat Djawatan Geologi pada tahun 1956 sampai tahun 1957.
Djawatan Geologi pada tahun 1957 sampai tahun 1963.
Direktorat Geologi pada tahun 1963 sampai tahun 1978.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi pada tahun 1978 sampai tahun 2005.
Pusat Survei Geologi pada tahun 2005 sampai sekarang.

Pada tahun 1999, Pemerintah Jepang memberikan dana sebesar 754,5 juta Yen untuk
merenopasi Museum Geologi. Setelah ditutup selama satu tahun, Museum Geologi dibuka
kembali pada tanggal 20 Agustus 2000 dengan pembukaannya yang diresmikan oleh Wakil
Presiden RI pada waktu itu, yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri dan didampingi oleh Menteri
Pertambangan serta Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Museum Geologi terbagi
menjadi 3 ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi Tambang
dan Kehidupan Manusia. Dan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana penyimpan koleksi
yang lebih memadai. Semenjak pada tahun 2002, yang statusnya merupakan Seksi Museum
Geologi, telah dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Saat itu dibentuklah dua seksi dan satu
SubBag yang beguna agar semua tugas dan fungsinya dijalankan dengan baik, yaitu :

1. Peragaan
2. Seksi Dokumentasi
3. SubBag Tatausaha
Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum
geologi sebagai :
1. Sebagai tempat pendidikan luar sekolah, berkaitan dengan bumi dan usaha
pelestariannya.
2. Sebagai tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan, yang
dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu mengenai kebumian yang
menggambarkan tentang keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan
peraga.
3. Sebagai Objek geo-wisata yang menarik.
Museum Geologi ini juga mengadakan suatu kegiatan yaitu :
1. Penyuluhan
2. Pameran
3. Seminar dan kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan
4. Dokumentasi koleksi.

PASAR BARU BANDUNG


sejarah mengenai Pasar Baru Bandung yang dulunya merupakan Pasar Baroeweg. Pasar ini di
bangun sekitar tahun 1884 sebagai pengganti pasar lama di kawasan Ciguriang (di daerah
Jl.Kepatihan saat ini) dulu masih merupakan pasar biasa yang kemudian di adakan renovasi pada
tahun 2001 menjadi Pasar Baru Bandung yang kita ketahui saat ini. Satu yang pernah
membanggakan dari Pasar Baru Bandung ini yaitu pada tahun 1935, Pasar Baru Bandung
mendapatkan predikat sebagai pasar terbersih dan teratur se- Hindia Belanda.
Pasar Baru Bandung yang juga merupakan pasar modern tertua yang masih berdiri saat ini
memiliki 11 lantai termasuk area parkir. Di Pasar Baru Bandung selain banyak penjual pakaian,
sepatu, tas dan lain sebagainya terdapat pula satu lantai yang khusus menjual tekstil, sentra
penjualan kain dan batik yang ada di Pasar Baru Bandung pun cukup terkenal hingga ke negeri
sebrang, hingga biasanya selalu saja tamu dari Jacktour.com memakai pilihan service Bandung
Car Rental dari Jacktour.com selain untuk di kendarai pribadi juga disediakan satu mobil kosong
hanya untuk di isi belanjaan mereka dari Pasar Baru Bandung dan di tambah pula dari tempat
perbelanjaan lain seperti Factory Outlet Bandung misalnya.

Karena di Pasar Baru Bandung pengunjungnya selalu padat sebaiknya berbelanja ke Pasar Baru
Bandung jangan memakai perhiasan berharga yang berlebihan juga selalu jaga tas anda selalu
didepan untuk menghindari dari terjadinya pencopetan.
Pasar Baru Bandung atau kini disebut juga dengan Pasar Baru Trade Centre berlokasi di Jl.Otto
Iskandar Dinata. Salah satu tempat shopping di Bandung ini termasuk ke dalam pasar baru
modern yang menjual berbagai sandang dengan harga yang relatif terjangkau dengan kualitas
baik. Banyak juga kios atau tempat penjualan di Pasar Baru Bandung yang bisa anda temukan
juga di mall mall besar di Bandung, itu berarti Pasar Baru Bandung tentu tidak kalah
pasarannya dengan mall mall lain. Di tahun 1935, Pasar Baru adalah pasar terbersih dan teratur
se-Hindia Belanda. Lokasi Pasar Baru Bandung terletak di tengah kota Bandung, Tak Jauh dari
Jl. Asia Afrika Bandung. Akses menuju lokasi ini sangat mudah dan amat dikenal oleh penduduk
Bandung. Jenis barang yang diperjual belikan di Pasar Baru Bandung ini mulai dari aneka
pakaian jadi, kain batik, Baju Batik, Bed Cover, Baju Muslim, Jilbab, Kebaya, Perlengkapan
Muslim dan lain lain.
Di Pasar Baru Bandung pakaian atau kain yang ditawarkan mulai dari kwalitas rendah sampai
kwalitas bagus. Jika beruntung maka bisa berbelanja dengan harga miring namun kwalitas
barang yang cukup bagus.

Anda mungkin juga menyukai