Anda di halaman 1dari 31

Laporan Perjalanan wisata Study Tour

Disusun oleh:

Tsabita Amalia Putri

VIII 7

Smp Negeri 1 Kemang


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami
dapat menyelesaikanlaporan studi wisata ini dan mudah – mudahan laporan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Laporan studi wisata ini menyajikan berbagaikan penjelasan tentang


objek yang telah Saya kunjungi. Mengingat keterbatasan kemampuan kami,
maka sekiranya dapat dimaklumi apabila nantinya di dalam laporan ini
banyak terdapat kesalahan. Kami menyadari akan hal tersebut, karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Demikian
yang dapat kami sampaikan, apabila banyak kesalahan dalam penulisan ini
mohon dimaafkan.
I. Kebun raya bogor

I. Sejarah

Peperangan yang terjadi di Eropa menyebabkan Belanda mengalami


kelesuan, Kerajaan Belanda pun mengembangkan ilmu pengetahuan, maka
dikirimlah Cornelis Theodorus Elout, dan G.A.G.P. Baron van der
Capellen ke Indonesia dengan Prof. Caspar George Carl
Reinwardt selaku penasehat berkebangsaan Jerman yang berpindah ke
Belanda, yang kemudian pada tahun 1816 diangkat menjadi Direktur
Pertanian, Seni, dan Pendidikan untuk Pulau Jawa. Reinwardt langsung
memulai riset dalam bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, Ia tertarik menyelidiki
berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan dan menganggap
eksplorasi tumbuhan dan masalah pertanian juga merupakan tugasnya di
Hindia Belanda. Kemudian Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua
tanaman ini di sebuah kebun botani di sekitar halaman Istana Bogor yang
sebelumnya didiami oleh Letnan-Gubernur Thomas Stamford
Raffles bersama isterinya Olivia Mariamne Raffles selama masa peralihan
dari Pemerintah Inggris ke Kerajaan Belanda di Pulau Jawa pada tahun 1811
sampai 1816. Melalui bantuan seorang ahli botani William Kent, lahan yang
awalnya merupakan halaman Istana Bogor dikembangkan menjadi sebuah
kebun yang cantik. Raffles menyulap halaman istana menjadi taman
bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya
yang sekarang.

Pada tanggal 15 April 1817 Reinwardt mencetuskan gagasan untuk


mendirikan kebun botani kepada Gubernur Jenderal G.A.G.P. Baron van
der Capellen, gagasan tersebut kemudian disetujuinya. Akhirnya, tanggal
18 Mei 1817, Gubernur Jenderal G.A.G.P. van der Capellen secara resmi
mendirikan sebuah Kebun Raya di Kota Bogor, yang saat itu
disebut Buitenzorg  (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"),
dengan nama ’s Lands Plantentuin te Buitenzorg.  Pendiriannya diawali
dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai
pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya
dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W.
Kent kurator Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris.

Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas Samida


dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah
pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk
mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan
segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di
Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di
kebun tersebut. Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan
herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium
Bogoriense.

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan


oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi
yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama
berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan
pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi
kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teijsmann (1831), seorang ahli
kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan
dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman
tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia). Ini
merupakan sebuah kerja keras dimana sebagian koleksi Kebun Raya Bogor
harus ditanam ulang dan memindahkan beberapa pohon yang terlalu besar,
memberi label merah untuk menandai tanggal penanamannya yang masih
dapat Anda lihat sekarang. Selama masa jabatannya, Teijsmann berhasil
membawa ribuan spesies tumbuhan ke Kebun Raya Bogor dari perjalanan-
perjalanannya ke berbagai negara. Dan atas jasanya, pihak Kebun Raya
Bogor memberikan penghargaan berupa tugu peringatan di Taman Tijsmann
dengan 4 spesies pohon jati dan verbena dari
marga Teijsmaniodendron diambil dari namanya. Teijsmann kemudian
digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer, pada
tahun 1867 ia menjadi direktur dan digantikan oleh Prof. Dr. Melchior
Treub. Setahun kemudian pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor
secara resmi terpisah kepengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun


percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia
Belanda. Namun pada perkembangannya pendirian Kebun Raya Bogor bisa
dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan
sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani di Indonesia secara
terorganisasi pada zaman itu (1880 - 1905). Dari sini lahir beberapa institusi
ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium
Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884),
dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).
Setelah kemerdekaan, tahun 1949 ‘s Lands Plantentiun te
Buitenzorg berganti nama menjadi Jawatan Penyelidikan Alam, kemudian
menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LLPA) untuk pertama kalinya
dikelola dan dipimpin oleh bangsa Indonesia, Prof. Ir. Kusnoto
Setyodiwiryo. Pada waktu itu LPPA punya 6 anak lembaga,
yaitu Bibliotheca Bogoriensis, Hortus Botanicus Bogoriensis, Herbarium
Bogoriensis, Treub Laboratorium, Musium Zoologicum Bogoriensis  dan
Laboratorium Penyelidikan Laut. Pada tahun 1956 untuk pertamakalinya
pimpinan Kebun Raya dipegang oleh bangsa Indonesia yaitu Sudjana
Kassan menggantikan J. Douglas.

Terkait dengan pengembangan koleksi tanaman yang sesuai dengan


iklim di Indonesia, Kebun Raya Bogor membangun beberapa cabang kebun
raya lainnya:

1. Kebun Raya Cibodas (Bergtuin te Cibodas, Hortus dan Laboratorium


Cibodas) di Jawa Barat. Luasnya 120 hektar berada pada ketinggian
1400 mdpl, didirikan oleh Johannes Elias Teijsmann tahun 1866,
mempunyai koleksi tanaman khas dataran tinggi beriklim basah daerah
tropis dan sub-tropis. Tahun 1891 Kebun ini dilengkapi dengan
Laboratorium untuk Penelitian flora dan fauna.
2. Kebun Raya Purwodadi (Hortus Purwodadi) di Jawa Timur. Luasnya 85
hektar berada pada ketinggian 250 mdpl, didirikan oleh Van
Sloten tahun 1941, mempunyai koleksi tanaman khas dataran rendah
beriklim kering daerah tropis.

3. Kebun Raya "Eka Karya" Bedugul-Bali didirikan tahun 1959 oleh Prof.


Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 hektar berada pada
ketinggian 1400 mdpl, mempunyai koleksi tanaman khas dataran
tinggi beriklim kering.
II. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Taman Mini Indonesia Indah atau yang biasa disingkat dengan TMII
adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Jakarta Timur. Dibangun di
atas tanah seluas 150 hektar, Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu
taman rekreasi terbesar di Indonesia.

Taman Mini Indonesia Indah merupakan sebuah taman rekreasi yang


berisi gambaran kebudayaan nusantara. Di sini, Anda bisa melihat sebuah
danau dengan miniatur kepulauan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Tak hanya itu, masih ada banyak kebudayaan khas tiap provinsi di Indonesia
yang dipamerkan di sini mulai dari tarian daerah, pakaian adat, rumah ibadah
tiap agama resmi di Indonesia, berbagai museum dan lain-lain.

Rencana pembangunan diawali dari pertemuan di rumah Soeharto,


mantan presiden Indonesia, di Jalan Cendana Nomor 8, Jakarta, pada tanggal
13 Maret 1970. Dalam pertemuan tersebut, Siti Hartinah atau yang lebih
dikenal dengan panggilan Ibu Tien yang merupakan istri mantan Presiden
Soeharto mengusulkan akan dibangun sebuah lokasi yang memuat wisata
budaya untuk membangkitkan kebanggaan rakyat Indonesia terhadap
budaya nusantara.

Kemudian dimulailah proyek miniatur Indonesia ‘Indonesia Indah’ di


bawah Yayasan Harapan Indah. Pembangunan dimulai pada tahun 1972 dan
pada tanggal 20 April 1975, TMII resmi dibuka. Pada tahun 1991, dibuat
maskot untuk tempat wisata ini berupa tokoh wayang Hanoman yang diberi
nama NITRA (Anjani Putra).

A. Apa saja yang ada di Taman Mini Indonesia Indah?


Di sini, Anda bisa memuaskan diri untuk melihat kebudayaan setiap
provinsi di Indonesia dalam satu tempat. Berikut wahana-wahana menarik di
Taman Mini Indonesia Indah:

B. Anjungan Daerah

Di Anjungan Daerah, Anda bisa melihat kebudayaan dari 34 provinsi


yang ada di Indonesia. Setiap provinsi memiliki anjungan yang menampilkan
bangunan atau rumah adat, pakaian tradisional, busana pernikahan, senjata
khas sampai peralatan rumah tangga yang digunakan sehari-hari.

C. Taman Mini Indonesia Indah

Di setiap anjungan terdapat panggung untuk menampilkan


pertunjukan tarian tradisional, upacara adat dan juga pertunjukan musik khas
daerah masing-masing. Pertunjukan budaya ini biasa dilakukan pada hari
Minggu, saat jumlah pengunjung mengalami kenaikan dibanding hari-hari
biasa.

Pada beberapa anjungan juga terdapat kafetaria yang menyajikan


makanan khas masing-masing daerah. Ada pula toko suvenir yang menjual
berbagai macam suvenir berupa kerajinan tangan tiap daerah, pakaian adat
sampai aksesoris khas daerah.

Pada tahun 1975 – 2000, Anjungan Daerah berisi miniatur kebudayaan


dari 27 Provinsi di Indonesia. Sampai pada tahun 2002, saat Timor Timur
lepas dari Indonesia, anjungannya berubah nama menjadi Museum Timor
Timur. Selain itu, seiring bertambahnya jumlah provinsi di Indonesia menjadi
34 provinsi, dibangun pula anjungan baru untuk Banten, Bangka Belitung,
Papua Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo dan Kepulauan Riau.
Meskipun anjungan-anjungan tersebut berukuran lebih kecil dibanding
anjungan lain yang telah dibangun sebelumnya.

D. Bangunan Keagamaan

Terdapat bangunan rumah ibadah setiap agama resmi di Indonesia


yang masih aktif digunakan di Taman Mini Indonesia Indah:

1) Masjid Pangeran Diponegoro

2) Gereja Katolik Santa Catharina

3) Gereja Protestan Haleluya

4) Pura Panataran Agung Kertabumi

5) Vihara Arya Dwipa Arama

6) Kuil Konghucu Kong Miao

7) Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa

E. Sarana Rekreasi

1. Istana Anak-anak Indonesia

Wahana ini merupakan wahana favorit anak-anak yang mengunjungi


Taman Mini Indonesia Indah. Di sini, anak-anak bisa menyimak dongeng-
dongeng dunia dan cerita rakyat dari Indonesia.

2. Kereta gantung

Kereta gantung bisa digunakan sebagai transportasi di Taman Mini


Indonesia Indah. Dengan menggunakan kereta gantung ini Anda juga bisa
melihat kawasan Taman Mini Indonesia Indah dari atas dengan leluasa. Tarif
yang dikenakan adalah 30.000 Rupiah per orang.
3. Perahu angsa

Perahu angsa digunakan untuk menjelajahi miniatur pulau-pulau dan


berkeliling danau. Tarif yang dikenakan adalah 7.500 Rupiah per orang.

4. Snow Bay

Snow Bay merupakan kolam renang dan wahana permainan air di


Taman Mini Indonesia Indah.

5. Pusat Peragaan IPTEK

Di sini, Anda bisa melihat beragam karya IPTEK dan juga melakukan
percobaan ringan. Harga tiket masuk adalah 17.000 Rupiah per orang.

6. Taman

Ada banyak taman di Taman Mini Indonesia Indah yang berisi koleksi
flora dan fauna Indonesia yang beragam. Di antara taman-taman tersebut
adalah:

 Taman Anggrek

 Taman Apotek Hidup

 Taman Kaktus

 Taman Melati

 Taman bunga Keong Mas

 Taman Bekisar

 Taman Burung

 Akuarium Ikan Air Tawar


7. Museum

a) Museum Indonesia

Bangunan museum ini berupa gedung tiga lantai dengan pahatan


cerita Ramayana di dindingnya. Di museum ini, Anda bisa melihat beragam
gambaran budaya Indonesia mulai dari transportasi tiap daerah dari masa ke
masa dan adat istiadat daerah.

b) Museum Keprajuritan

Di museum ini, Anda bisa melihat bagaimana perjuangan rakyat


Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Bangunan museum dikelilingi oleh
kolam yang menggambarkan pertahanan Indonesia dengan mengandalkan
kekuatan di luasnya perairan negara.

c) Museum Perangko

Di sini, Anda bisa melihat perkembangan perangko di Indonesia dan


juga alat cetaknya dari masa ke masa.

d) Museum Pusaka

Museum ini berisi koleksi pusaka atau senjata dari berbagai daerah di
Indonesia. Selain itu, Anda juga bisa melihat kegiatan perawatan pusaka.

e) Museum Transportasi

Ada beragam koleksi jenis transportasi di Indonesia dan dunia.

f) Museum Listrik dan Energi Baru

Di museum ini, Anda bisa melihat bagaimana pentingnya menghemat


energi listrik dan menggunakannya hanya seperlunya saja untuk mencegah
pemanasan global.
g) Museum Minyak dan Gas Bumi

Bangunan museum ini berbentuk anjungan leps pantai. Di sini, Anda


bisa melihat video pengolahan minyak dan gas bumi serta koleksi peralatan
pertambangan.

h) Museum Telekomunikasi

Ciri khas bangunan museum ini adalah kubah berwarna biru dan
adanya patung Gajah Mada saat sedang mengucapkan Sumpah Palapa.
Patung Gajah Mada digunakan karena nama satelit telekomunikasi yang
dimiliki Indonesia adalah Palapa, sama dengan sumpah yang pernah
diucapkan Gajah Mada.

i) Museum Olahraga

Museum ini memiliki bangunan unik berbentuk bola. Di dalamnya,


Anda bisa mendapat banyak informasi mengeni pentingnya olahraga bagi
kesehatan jasmani dan rohani setiap orang.

j) Museum Asmat

Seperti namanya, museum ini memamerkan koleksi hasil kerajinan dan


karya seni dari suku yang menghuni Papua ini.

k) Museum Komodo

Bangunan museum ini menyerupai binatang komodo. Di dalamnya,


Anda bisa melihat banyak peragaan fauna di Indonesia dan berbagai
informasi tentangnya.

l) Museum Serangga
Anda bisa melihat sekitar 250.000 jenis serangga. Yang menarik
adalah koleksi kupu-kupunya yang berwarna-warni

8. Teater

a. Teater IMAX Keong Mas

Teater ini memiliki layar dengan ukuran lebih besar dari layar-layar di
banyak teater pada umumnya. Di sini, diputar film-film mengenai lingkungan
dan kebudayaan Indonesia, selain itu ada pula pemutaran film-film box office.

b. Teater Tanah Airku

Teater Tanah Airku adalah teater pertama di Indonesia yang


dilengkapi dengan panggung untuk menggelar pertunjukan seni. Teater ini
didukung pula dengan teknologi modern pada pencahayaan, pengeras suara
dan peralatan panggung lainnya.

c. Teater 4D

Teater 4D atau 4 dimensi akan membuat pengalaman menonton


menjadi tak terlupakan karena efek 4 dimensi yang ditimbulkannya selama
film diputar.

F. Apa hal menarik lainnya di Taman Mini Indonesia Indah?

Masih ingin mencari hal yang menarik di Taman Mini Indonesia Indah?
Berikut beberapa hal menarik lainnya:

 Pusat Informasi Budaya dan Wisata

Pusat Informasi Budaya dan Wisata atau bisa disingkat menjadi PIBW
ini merupakan sebuah tempat terpadu untuk mendapatkan informasi
mengenai budaya dan wisata Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Di
dalamnya terdapat teater mini, perpustakaan dan ruang baca yang memiliki
lebih dari 40.000 koleksi buku dan 7.000 judul buku audio visual.

Di sini juga tersedia paket wisata keliling Taman Mini Indonesia Indah.
Hal ini tentunya bisa menghemat waktu dan uang Anda. Ada beberapa
pilihan paket wisata yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Selain
itu, terdapat diskon untuk peserta yang daftar secara rombongan.

 Wisata kuliner

Setelah berkeliling, tentunya Anda perlu beristirahat dan mengisi


perut. Di Taman Mini Indonesia Indah, ada beberapa tempat yang bisa Anda
pilih:

 Kafetaria di Anjungan Daerah

Beberapa Anjungan Daerah menyediakan kafetaria yang menyajikan


kuliner khas daerah masing-masing. Anda bisa memanfaatkannya untuk
beristirahat sekaligus mengenal keragaman kuliner nusantara.

 Puri Caping Gunung Rest and Convention

Dari kejauhan, tempat makan ini mudah dikenali karena bentuknya


yang menyerupai caping atau topi petani. Puri Caping berada di depan
Anjungan Nusa Tenggara. Restoran ini menyajikan beragam menu mulai dari
kuliner khas Indonesia sampai menu internasional.

 Pasar Tiban

Pasar Tiban berarti pasar murah. Di pasar ini terdapat banyak kios
penjual makanan dengan harga terjangkau. Ada beragam kuliner khas
nusantara yang ditawarkan seperti gudeg, pecel lele, tahu campur, bajigur,
siomay dan lain-lain

 Akomodasi

Jika ingin bermalam, ada beberapa penginapan yang bisa Anda pilih:

1) Desa Wisata

Desa Wisata merupakan penginapan yang berada di kawasan Taman


Mini Indonesia Indah. Penginapan ini menawarkan suasana khas pedesaan
yang asri dan sejuk. Selain kamar, tersedia pulau beragam fasilitas
pendukung seperti jogging track, panggung terbuka, restoran dan juga
lapangan bola voli.

2) Graha Wisata Remaja

Graha Wisata Remaja juga berada di kawasan Taman Mini indonesia


Indah. Penginapan ini terdiri dari tiga lantai dengan 44 kamar tersedia. Harga
yang ditawarkan relatif lebih terjangkau dengan fasilitas pendukung seperti
ruang olahraga tenis meja. Lokasinya strategis karena berada tak jauh dari
stasiun kereta gantung, water park dan beberapa museum di Taman Mini
indonesia Indah.
III. Museum Gajah
Sejarah Museum Nasional Indonesia merupakan museum yang
menghimpun informasi tentang arkeologis, sejarah, geografi dan etnologis.
Pengunjung bisa menemukan Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat
di Jakarta Pusat. Lokasinya persis berada di bagian barat Istana Merdeka.
Sebenarnya  nama asli Museum Gajah adalah Museum Nasional. Diberi nama
Museum Gajah karena ada patung gajah di sisi depan bangunan. Koleksi
Museum Gajah mencakup seluruh wilayah Indonesia dari sisi barat ke timur
dan hampir semua sejarah Indonesia dari masa purba hingga masa sejarah
terbaru. Museum Gajah terus berusaha untuk menjaga, merawat dan
melestarikan semua koleksi warisan sejarah Indonesia selama dua abad
penuh.
Museum Gajah adalah salah satu dari banyak museum terbaik di
kawasan Asia Tenggara. Museum ini telah mengkoleksi dan merawat kira-kira
141000 benda bersejarah. Mulai peninggalan arkeologis, sejarah, numismatik
(mata uang kuno), etnografis dan geografi. Ada juga beberapa patung batu
dari zaman Budah dan Hindu dari Kerajaan Jawa dan Sumatra Kuno. Bahkan
keramik khas benua Asia juga dikoleksi seperti pada Sejarah Museum
Keramik.
Museum Gajah juga didukung oleh Asosiasi Warisan Nasional. Tiap
tahun, mereka aktif mengadakan kelompok belajar, kuliah, perpustakaan dan
penerbitan buku. Lalu ada juga kegiatan seperti tur museum dengan bahasa
asing. Bahasa asing yang tersedia Bahasa Inggris, Perancis, Jepang dan
Korea. Banyak juga museum lain di jakarta seperti Sejarah Museum Wayang

Jakarta, Sejarah Museum Kota Tua, dan Sejarah Museum PP IPTEK.


Sejarah Museum Gajah atau Sejarah Museum Nasional tidak lepas dari
sejarah Indonesia ketika dijajah oleh Belanda. Pada tanggal 24 April 1778,
para akademisi Belanda mendirikan institusi akademis dengan nama
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang berarti
Asosiasi Seni dan Sains Batavia. Asosiasi ini mempromosikan penelitan di
bidang arkeologi, etnografi, sejarah dan fisika. Selain itu, banyak penemuan
yang mereka publikasikan.
Salah satu pendiri asosiasi tersebut yang bernama J.C.M. Radermacher
mendonasikan satu bangunan, koleksi benda bersejarah dan buku-buku.
Tentu saja semua donasi dari J.C.M. Radermacher sangat berharga untuk
mendirikan sebuah perpustakaan dan museum untuk asosiasi. Pada tahun
1862, Pemerintah Hindia Belanda memulai proses pembangunan museum
baru. Museum baru ini berfungsi sebagai kantor, perawatan, rumah dan
pameran koleksi benda sejarah.
Museum Gajah dibuka secara resmi di tahun 1868 dan dikenal dengan
nama Gedung Gajah atau bisa disebut dengan Gedung Arca. Disebut Gedung
Gajah karena ada patung gajah berbahan perunggu di sisi depan museum
dan karena alasan ini jugalah disebut dengan Museum Gajah. Patung gajah
ini adalah hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Kerajaan Siam kepada Batavia
pada tahun 1871. Disebut Gedung Arca karena mengkoleksi dan
memamerkan berbagai patung dari berbagai wilayah dan zaman.

Koleksi Museum Gajah dipamerkan di acara pameran budaya di Paris


pada tahun 1931. Sialnya, terjadi kebakaran di pavilion Hindia Belanda yang
berakibat kehancuran sebagian besar objeknya. Museum lalu mendapat uang
kompensasi dari panitia. Lalu di tahun berikut, uang kompensasi yang
diperoleh digunakan untuk membuat ruang perunggu, ruang keramik tua dan
ruang harta di lantai dua.

Paska kemerdekaan Indonesia, institusi ini lalu berubah menjadi


Lembaga Kebudayaan Indonesia di tahun 1950. Pada tanggal 17 September
1962, Belanda lalu menyerahkan kepengurusan museum ke pemerintah
Indonesia dan kini menjadi Museum Pusat. Lalu muncullah Dekrit Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 092/0/1979 yang pada tanggal 28 Mei 1979
mengubah namanya jadi Museum Nasional. Di tahun 2007, pengurus
Museum Gajah mendirikan tempat baru di bagian utara museum utama.
Tempat baru ini mengkoleksi dan menyimpan artefak dari era prasejarah
hingga modern. Tempat ini disebut Gedung Arca dan tempat yang lama
disebut Gedung Gajah.

Di tanggal 11 September 2013, ada peristiwa pencurian di Museum


Gajah. Cukup banyak barang yang hilang seperti artefak yang berbahan emas
dari Kerajaan Medang Timur. Artefak yang sangat berharga ini ditemukan
pemandian kerajaan Jalatunda. Empat artefak yang dicuri diletakkan di lemari
kaca yang terletak di bagian artefak arkeologi emas dan ruang harta karun.
Letaknya di lantai dua Gedung Gajah.
Sekarang Museum Gajah punyatiga gedung. Yaitu Gedung A atau
disebut Gedung Gajah di bagian selatan, Gedung B atau bisa disebut Gedung
Arca di bagian utara dan Gedung C. Gedung C baru saja didirikan karena
bertambahnya penemuan bersejarah yang layak dijadikan koleksi.

A. Enam Kategori Koleksi Benda Bersejarah di Gedung Gajah


Gedung Gajah berada di bagian selatan atau bagian kiri dari pintu masuk.
Gedung Gajah merupakan gedung tua dari zaman penjajahan Belanda.
Koleksi di Gedung Gajah memiliki enam kategori.

 Kategori pertama adalah koleksi seni rupa contohnya seperti ukiran,


pahatan dan patung dari era kerajaan hindu dan budha.
 Kategori kedua yaitu tempat yang menyimpan khusus harta karun
yang meliputi koleksi etnografi dan arkeologi.
 Kategori ketiga adalah kumpulan keramik dari berbagai zaman.
 Keempat adalah kumpulan benda bernilai etnografis dari berbagai
wilayah.
 Kategori kelima adalah koleksi prasejarah yang seperti kita tahu
berasal dari zaman prasejarah di indonesia.
 Kategori keenam merupakan kumpulan peninggalan bersejarah dari
era penjajahan Belanda. Koleksi lain juga meliputi koleksi numismatik,
perunggu dan tekstil.
Museum Gajah juga mengoleksi banyak benda bernilai seni dan
sejarah dari Indonesia dari zaman kerajaan Hindu dan Buddha. Seperti relik,
ukiran dan prasasti yang dihimpun dari Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Bali.

1. Koleksi Aula Utama


Semua benda bersejarah ini dihimpun di ruang lobi teras dan aula
utama museum. Ada juga patung budha dengan berbagai macam gestur
yang diambil dari Borobudur juga ada di lobi. Yang hebat adalah patung
Adityawarman yang menggambarkan Bhairava. Adityawarman merupakan
pejabat tinggi dari Majapahit dan sepupu dari Raja Majapahit kedua yang
bernama Jayanegara. Tugas Adityawarman adalah menaklukkan Sumatra.
Ada juga koleksi dewa-dewa Hindu seperti Siwa, Agastya, Wisnu dan
Ganesha. Contoh relik dari Majapahit yang dipamerkan adalah patung patung
Parwati dan patung Harihara. Ada juga prasasti yang ditampilkan di seksi ini
seperti Telaga Batu, Amoghapasa dan Anjuk Ladang.

2. Ruang Harta Etnografis dan Arkeologis

Kategori kedua adalah ruang harta etnografis dan arkeologis. Banyak


benda bersejarah yang termasuk di jenis ini berada di lantai dua dan terdiri
dari dua ruang. Ruang etnografis dan ruang arkeologis. Di seksi ini
pengunjung dilarang memotret. Ruang arkeologi menghimpun koleksi seperti
relik dan emas yang umumnya ditemukan di Jawa. Koleksi yang terkenal di
ruang arkeologi adalah patung Prajnaparamita yang terkenal sebagai hasil
karya seni pahatan terindah dari era kejayaan hindu di Jawa. Patung
Prajnaparamita ini diletakkan di jalan masuk Ruang Arkeologi beserta
ornamen dan perhiasan emas yang dipakaikan di tubuhnya.

Cukup banyak perhiasan dari Jawa kuno yang memenuhi tubuhnya.


Timbunan emas yang terkenal dengan nama Wonoboyo ditemukan dari era
Kerajaan Mataram pada waktu abad kesembilan belas di Klaten Jawa Tengah
yang terletak di dekat Prambanan. Di Wonoboyo ini ada gelas, mangkok,
gayung, dompet dan koin dari Jawa kuno yang berbentuk seperti biji jagung
dan sendok yang semuanya terbuat dari emas. Di bagian Ruang Etnografi,
koleksi yang dimiliki berasal dari keluarga keraton, ningrat, istana dan puri
dari kepulauan Indonesia. Umumnya koleksi etnografis ini adalah rampasan
perang dari ekspansi Hindia Belanda melawan banyak kerajaan di Kepulauan
Indonesia antara abad kesembilan belas hingga kedua puluh. Ekspansi ini
melawan bangsawan dari Banjarmasin, Banten, Bali dan Lombok. Ada juga
cangkir emas yang menjadi koleksi bernama Dulang dari Puri Klungkung di
Bali.
4. Koleksi Keramik dari Berbagai Daerah

Kategori ketiga adalah koleksi keramik dari berbagai wilayah. Koleksi keramik
dihimpun dari era prasejarah terakota Majapahit, budaya Buni, keramik dari
banyak negara asia seperti Jepang, China, Vietnam, Thailand dan Myanmar.
Keramik dari Majapahit contohnya seperti patung, wadah air dan celengan
babi. Sedangkan koleksi keramik dari China berasal dari Dinasti Tang, Han,
Yuan, Sung, Ming hingga Qing. Harta karun yang diperoleh dari abad demi
abad ini adalah bukti perkembangan perdagangan dan koneksi maritim
Indonesia kuno. Para pelaut dan pedangan dari Cina singgah dulu di
Indonesia sebelum memasuki India seperti yang dilakukan oleh orang-orang
Cina dari Dinasti Han Barat sebagai bagian dari jalur sutra maritim.

Koleksi etnografis contohnya seperti beberapa koleksi yang digunakan


untuk ritual dan upacara. Dihimpun dari kebudayaan di ujung barat
Nusantara yaitu Sumatra hingga ujung timur yaitu Papua. Contohnya seperti
budaya Badui di Jawa, Suku Dayak dari Kalimantan, Suku Bali, Suku Asmat-
Dani dari Papua dan Suku Toraja dari Sulawesi. Gaya hidup beberapa suku ini
cenderung tidak berubah dari waktu ke waktu. Cenderung tradisionalis, tetap
mengikuti hukum dan gaya hidup yang diwariskan dari secara turun-temurun.

Koleksi prasejarah meliputi tulang dan fosil peninggalan manusia


purba. Seperti Homo sapiens, Homo floroensis dan Homo erectus. Selain fosil
dan tulang, juga ada beberapa alat bantu kehidupan purba seperti alat batu,
manik-manik, kapak batu, menhir, kapak upacara yang terbuat dari nekara
dan perunggu.

Koleksi era kolonial sebagian besar meliputi perabotan antik yang


digunakan oleh penjajah Belanda. Mulai dari era kejayaan VOC hingga era
Hindia Belanda. Tapi sebagian besar koleksi dari jaman Belanda dipindahkan
ke Museum Sejarah Jakarta atau disebut dengan Museum Fatahillah untuk
membantu mendeskripsikan sejarah Jakarta ketika masih bernama Batavia.

Demikian informasi dan penjelasan singkat tentang Sejarah Museum


Gajah. Sejarah Museum Gajah perlu anda ketahui karena di museum ini
menyimpan cukup banyak koleksi-koleksi sejarah Indonesia dari era
purbakala hingga era Hindia Belanda dan dari ujung barat Indonesia hingga
ujung timur Indonesia.
IV. Candi Borobudur

Sejarah candi Borobudur lengkap – Candi Borobudur adalah sebuah


candi Buddha yang terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Candi
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah
satu monumen Buddha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan
keagungannya, candi yang dibangun pada abad ke-8 ini sudah ditetapkan
oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world heritage).
Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan dinasti
Syailendra. berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Sejarah berdirinya
Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8.
Asal usul candi Borobudur pun masih diliputi misteri, mengenai siapa
pendiri candi Borobudur dan apa tujuan awalnya membangun candi ini.
Banyak cerita dan kisah candi Borobudur beredar yang kini dikenal sebagai
dongeng rakyat setempat.
Letak Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah.
Alamat Candi Borobudur lengkapnya ada di Jl. Badrawati, Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah. Lokasi Candi Borobudur berada sekitar 100 km dari
Semarang, 86 km dari Surakarta dan 40 km dari DI Yogyakarta.
Sejarah Candi Borobudur
Bagaimana sejarah Borobudur di awal pembangunan? Bagaimana
sejarah berdirinya candi Borobudur dari dulu sampai sekarang? Kali ini akan
dibahas mengenai sejarah candi Borobudur singkat dari awal mula berdiri,
penemuan kembali dan proses pemugaran candi.
Asal Usul Candi Borobudur
Terdapat sejarah panjang dalam berdirinya candi Borobudur. Sampai
saat ini tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapa yang
membangun Borobudur dan apa tujuan membangun candi ini. Diperkirakan
candi Borobudur dibangun pada tahun 800 Masehi.
Perkiraan waktu pembangunan candi didasarkan pada perbandingan
antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan
jenis aksara yang umumnya digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan
ke-9. Candi borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di
Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai 830 Masehi.
Proses pembangunan candi Borobudur diperkirakan menghabiskan
waktu 75 sampai 100 tahun lebih. Candi Borobudur baru benar-benar
rampung 100% pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825
Masehi.
Pendiri Candi Borobudur
Siapa yang membangun candi Borobudur? Sampai saat ini masih
belum diketahui siapa yang membangun candi Borobudur. Yang jelas candi
Borobudur dibangun saat kejayaan dinasti Syailendra. Selain itu juga sempat
ada ketidakjelasan candi Borobudur peninggalan agama apa, apakah agama
Buddha atau Hindu.
Diketahui bahwa warga dinasti Syailendra adalah penganut agama
Buddha aliran Mahayana yang taat. Namun berdasarkan temuan prasasti
Sojomerto menunjukkan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindu
Siwa. Di era itu memang banyak dibangun berbagai candi Hindu dan Buddha
di dataran Kedu. Ada juga candi suci Shiwalingga di dekat kawasan
Borobudur yang merupakan candi Hindu.
Meski begitu umumnya disepakati candi Borobudur peninggalan
kerajaan Buddha. Candi Borobudur sendiri dibangun pada kurun waktu yang
hampir bersamaan dengan candi-candi di Dataran Prambanan, meskipun
Borobudur rampung lebih dahulu sekitar tahun 825 M.
Proses Pembangunan Candi Borobudur
Awal mula candi Borobudur adalah berupa rancangan stupa tunggal
yang sangat besar memahkotai puncaknya. Karena stupa yang terlalu besar
dan berat dianggap bisa membahayakan, maka kemudian stupa tersebut
dibongkar dan diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk
seperti sekarang

Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:


Tahap pertama
Tahap pertama pembangunan candi Borobudur dilakukan dengan
meletakkan fondai dasar candi. Masa pembangunan Borobudur tidak
diketahui pasti dan diperkirakan dimulai pada tahun 750 Masehi. Borobudur
dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar
diperluas. Borobudur terbuat dari batu andesit, tapi tidak seluruhnya.
Bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga
menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit
ditutup struktur batu lapis demi lapis. Awalnya Borobudur dibangun dengan
tingkatan bersusun seperti rancangan piramida. Namun susunan tersebut
diubah dan sebagai gantinya dibangun tiga undakan pertama yang menutup
struktur asli piramida yang diubah.

Tahap kedua
Pada tahap kedua pembangunan tidak banyak proses pembangunan
dilakukan. Yang ada hanya dilakukan penambahan dua undakan persegi,
pagar langkan dan satu undak melingkar. Di atasnya langsung dibangun
sebuah stupa tunggal yang sangat besar.

Tahap ketiga
Pada tahap ketiga pembangunan terjadi perubahan rancangan
bangunan. Undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar
dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun
berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk
yang besar berada di bagian tengahnya.
Fondasi candi juga agak diperlebar dan kemudian dibangun kaki
tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus menutup relief
Karmawibhangga. Perubahan stupa besar dikarenakan stupa tersebut terlalu
besar dan berat sehingga diganti tiga stupa kecil dan satu stupa induk.

Tahap keempat
Pada tahap keempat atau tahap terakhir pembangunan dilakukan
sedikit perubahan kecil dan finishing. Perubahan kecil yang meliputi
penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga
dan pelengkung atas gawang pintu serta pelebaran ujung kaki.
Setelah perubahan kecil selesai, maka candi Borobudur pun selesai
dibangun. Pada akhirnya Candi Borobudur diperkirakan rampung secara total
pada sekitar tahun 850 Masehi.

Penemuan Candi Borobudur


Sejarah candi Borobudur berikutnya memasuki tahap penemuan
kembali. Perlu diketahui bahwa candi Borobudur sempat tersembunyi dan
telantar selama berabad-abad. Borobudur terkubur di bawah lapisan tanah
dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar
sehingga Borobudur saat itu benar-benar menyerupai bukit.
Tidak diketahui kenapa Borobudur ditinggalkan dan dibiarkan tidak
terawat. Diperkirakan antara tahun 928 sampai 1006 Masehi ketika Raja Mpu
Sindok memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur
karena adanya letusan gunung berapi menjadi faktor kenapa Borobudur
ditinggalkan, meski hal ini juga belum pasti.
Masuknya kerajaan Islam di abad ke 15 juga membuat Borobudur kian
dilupakan. Meski ada cerita dan legenda candi Borobudur yang beredar
mengenai kejayaan candi ini di masa lampau.
Baru pada tahun 1814 Masehi, candi Borobudur kembali ditemukan
lagi. Saat itu pulau Jawa ada di bawah pemerintahan Inggris yang dipimpin
oleh Thomas Stamford Raffles selaku gubernur jenderal. Raffles memiliki
ketertarikan pada sejarah dan kebudayaan Jawa.
Saat melakukan inspeksi ke Semarang, Raffles mendengar kabar
adanya monumen besar yang letaknya tersembunyi di dalam hutan dekat
desa Bumisegoro. Ia kemudian mengutus H. C. Cornelius, seorang insinyur
Belanda, untuk menyelidiki keberadaan bangunan besar ini.
Dalam 2 bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang
pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan
membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Ia melaporkan
temuan ini dan memberi sketsa candi Borobudur pada Raffles. Raffles pun
dianggap berjasa atas penemuan kembali Candi Borobudur dan mulai
menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah hilang ini.
Hartmann, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan
Kedu meneruskan kerja Cornelius. Pada tahun 1835 Masehi, akhirnya seluruh
bagian bangunan candi telah tergali dan bisa terlihat. Pemerintah Hindia
Belanda menugaskan F. C. Wilsen, seorang insinyur pejabat Belanda bidang
teknik untuk mempelajari monumen ini.
Setelah itu terus dilakukan penelitian terkait candi Borobudur oleh
Pemerintah Hindia Belanda. Borobudur pun kian terkenal hingga
mengundang kolektor candi untuk berkunjung. Borobudur juga sempat
menjadi target pencuri artefak candi untuk kemudian dijual mahal.
Pada 1882, kepala inspektur artefak budaya menyarankan agar
Borobudur dibongkar seluruhnya dan reliefnya dipindahkan ke museum
akibat kondisi yang tidak stabil, ketidakpastian dan pencurian yang marak di
monumen. Namun seorang arkeolog bernama Groenveldt yang ditunjuk
pemerintah menggelar penyelidikan menyeluruh atas situs dan kemudian
menyarankan agar bangunan ini dibiarkan utuh dan tidak dibongkar untuk
dipindahkan.

Pemugaran Candi Borobudur


Sejarah berdirinya Candi Borobudur berlanjut dengan proses
pemugaran. Pada tahun 1900 Masehi, pemerintah Hindia Belanda mengambil
langkah menjaga kelestarian monumen ini. Dibentuklah komisi yang terdiri
atas tiga pejabat untuk meneliti monumen ini yang terdiri dari seorang
sejarawan seni bernama Brandes, seorang insinyur dan tentara Belanda
bernama Theodoor van Erp dan insinyur ahli konstruksi bangunan
Departemen Pekerjaan Umum bernama Van de Kamer.
Pemugaran candi dilakukan dengan memperhatikan banyak hal. Hal-
hal yang dilakukan antara lain adalah perbaikan sistem drainase, pengaturan
sudut bangunan, pemindahan batu yang membahayakan, penguatan pagar
langkan pertama dan pemugaran beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa
utama.

Hal lain yang harus ditambahkan adalah pembuatan pagar halaman


candi dan pembersihan kawasan. Proses pemugaran candi Borobudur
dilakukan pada kurun 1907 sampai 1911 Masehi. Setelah Indonesia merdeka,
pemerintah pun beberapa kali melakukan pemugaran meski berskala kecil.
Pada akhir 1960an, pemerintah Indonesia telah mengajukan
permintaan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-
besaran demi melindungi monumen ini. Pemerintah Indonesia bekerjasama
dengan UNESCO mengambil langkah untuk perbaikan menyeluruh candi
dalam suatu proyek besar yang dimulai sejak tahun 1975 sampai tahun 1982.
Setelah renovasi, tepatnya pada tahun 1991, UNESCO kemudian
memasukkan Candi Borobudur ke dalam daftar Situs Warisan Dunia dan
masuk dalam kriteria Budaya.

Anda mungkin juga menyukai