Kolam Astrid
Lokasi di Bogor
Koordinat 6°35′55″S 106°47′58″E
Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan
Minggu. Tiket masuknya Rp 15.000. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat
keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA.
Bagikan
Tweet
Peperangan yang terjadi di Eropa menyebabkan Belanda mengalami kelesuan, Kerajaan Belanda
pun mengembangkan ilmu pengetahuan, maka dikirimlah Cornelis Theodorus Elout,
dan G.A.G.P. Baron van der Capellen ke Indonesia dengan Prof. Caspar George Carl
Reinwardt selaku penasehat berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda, yang kemudian
pada tahun 1816 diangkat menjadi Direktur Pertanian, Seni, dan Pendidikan untuk Pulau
Jawa. Reinwardt langsung memulai riset dalam bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, Ia tertarik
menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan dan menganggap eksplorasi
tumbuhan dan masalah pertanian juga merupakan tugasnya di Hindia Belanda. Kemudian Ia
memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di sekitar halaman
Istana Bogor yang sebelumnya didiami oleh Letnan-Gubernur Thomas Stamford
Raffles bersama isterinya Olivia Mariamne Raffles selama masa peralihan dari Pemerintah
Inggris ke Kerajaan Belanda di Pulau Jawa pada tahun 1811 sampai 1816. Melalui bantuan
seorang ahli botani William Kent, lahan yang awalnya merupakan halaman Istana Bogor
dikembangkan menjadi sebuah kebun yang cantik. Raffles menyulap halaman istana menjadi
taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya yang
sekarang.
Pada tanggal 15 April 1817 Reinwardt mencetuskan gagasan untuk mendirikan kebun botani
kepada Gubernur Jenderal G.A.G.P. Baron van der Capellen, gagasan tersebut kemudian
disetujuinya. Akhirnya, tanggal 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal G.A.G.P. van der
Capellen secara resmi mendirikan sebuah Kebun Raya di Kota Bogor, yang saat itu
disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"), dengan nama ’s
Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul
pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang
pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W.
Kent kurator Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris.
Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dijadikan lahan pertama untuk kebun
botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini
digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan
segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa
itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut. Reinwardt juga menjadi
perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium
Bogoriense.
Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi
tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda. Namun pada
perkembangannya pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali
perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan sebagai wadah bagi ilmuwan
terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi pada zaman itu (1880 -
1905). Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca
Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860),
Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).