Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ATTILA EKA PUTRA

KELAS : X ANIMASI – 1
NOMOR ABSEN : 07

KEBUN BINATANG

1.Teks Deskripsi :

A. Definisi Kebun

Kebun memiliki pengertian sebagai sebidang area, kebanyakan di tempat terbuka, yang
mendapat perlakuan tertentu oleh manusia, Khususnya sebagai tempat tumbuh tanaman.

Pengertian kebun bersifat umum karena area yang ditumbuhi tumbuhan secara liar juga bisa
dinamakan kebun, asalkan hadir di wilayah permukiman.

Menurut pengertian KBBI, kebun adalah sebidang tanah yang ditanami pohon musiman (buah-
buahan dan sebagainya), atau tanah luas yang ditanami kopi, karet, dan sebagainya.

B. Definisi Binatang (Fauna)

Fauna atau faunae adalah semua kehidupan hewan dari setiap wilayah tertentu dan waktu.
Hewan adalah makhluk hidup yang beraneka ragam dan dapat ditemukan hampir di seluruh penjuru
bumi, termasuk kedalaman laut, daerah kutub, bahkan dalam tubuh hewan lainnya. hewan memperoleh
makanannya dengan memakan organisme lain dan sebagian besar dapat bergerak bebas. Meskipun ada
juga yang menghabiskan masa dewasanya di satu tempat. Tubuh hewan terdiri dari banyak sel dan
memiliki jaringan saraf serta otot sehingga dapat bereaksi terhadap lingkungannya.

Ahli zoologi dan paleontologi menggunakan fauna untuk merujuk ke koleksi khas hewan yang
ditemukan dalam waktu atau tempat tertentu, misalnya yang “ fauna Gurun sonora” atau “Burgess Shale
fauna”. Hal ini juga dapat merujuk untuk subset tertentu fauna di suatu wilayah. Nama berasal dar fauna,
suatu kesuburan Romawi dan bumi dewi, dewa Romawi Faunus dan roh hutan terkait terkait yang
disebut fauna. Ketiga kata-kata yang serumpun dari dewa yunani Pan, dan Panis adalah setara Yunani
fauna. Fauna juga dari kata sebuah buku yang katalog hewan sedemikian rupa.

Infauna adalah hewan air yang hidup di substrat badan air, khususnya di dasar laut lunak ini.
Epifauna atau epibenthos juga disebut, adalah hewan air yang hidup di substratum bawah sebagai lawan
di dalamnya. Fauna Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang luas dan
berbentuk kepulauan tropis. Keanekaragaman yang tinggi ini di sebabkan oleh Garis Wallace, membagi
Indonesia menjadi dua area; zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh fauna Asia, dan zona
zoogeografi Australasia, dipengaruhi oleh fauna Australia. Pencampuran fauna di Indonesia juga
dipengaruhi oleh ekosistem yang beragam di antaranya: Pantai, Bukit Pasir, Muara, Hutan Bakau, dan
Terumbu Karang.

C. Definisi Kebun Binatang

Secara umum, kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebun kebon binatang) atau taman
margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada
publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan
tempat konservasi untuk satwa terancam punah. Binatang yang dipelihara di kebun binatang sebagian
besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa air dipelihara di akuarium. Kebun binatang
yang memungkinkan pengunjung masuk dengan mobil atau bus disebut Taman Safari. Binatang dilepas
di kawasan luas dan terbuka, serta tidak dikurung di kandang-kandang sempit, melainkan dibatasi
dengan pagar atau parit. Kebun binatang sering dilengkapi dengan kebun binatang anak-anak untuk
mempertontonkan hewan ternak atau spesies satwa liar yang belum dewasa dan jinak untuk dipegang-
pegang atau diberi makan, termasuk oleh anak-anak.

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan kebun binatang adalah suatu tempat atau wadah yang
memiliki fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya perawatan dan
pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa dalam rangka
membentuk dan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana untuk melindungi dan melestarikan
melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi, dan reintroduksi alam dan dimanfaatkan sebagai sarana
pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sarana rekreasi yang sehat.

Menurut PKBSI kebun binatang adalah suatu tempat atau wadah yang berbentuk taman dan atau
ruang terbuka hijau dan atau jalur hijau yang menjadi tempat untuk mengumpulkan, memelihara
kesejahteraan dan memperagakan satwa liar untuk umum dan yang diatur penyelenggaraannya sebagai
lembaga konservasi ex-situ.

Satwa liar yang dikumpulkan dalam tempat atau wadah taman satwa adalah satwa liar yang dilindungi
serta tidak dilindungi oleh peraturan perundang-undangan dan akan dipertahankan kemurnian jenisnya
dengan cara pemeliharaan serta penangkaran di luar habitat aslinya.

D. Tujuan Kebun Binatang

Berdasarkan pengertiannya, tujuan kebun binatang adalah untuk memberikan kesejahteraan


terhadap satwa (animal welfare) dalam setiap pengelolaannya.

Selain itu, taman satwa juga dibangun untuk tujuan hiburan, pendidikan, konservasi penelitian,
dan pelestarian satwa-satwa liar.

E. Fungsi Dan Manfaat Kebun Binatang

Secara umum, kebun binatang memiliki fungsi dan manfaat sebagai habitat buatan satwa-satwa
dilindungi maupun tidak dilindungi.

Selain itu kebun binatang atau taman satwa juga berperan sebagai berikut :
1.Sebagai lembaga konservasi

2.Sebagai lembaga pendidikan

3.Sebagai lokasi riset dan penelitian

4.Sebagai tempat rekreasi

F. Sejarah Kebun Binatang

Sebelum menjadi kebun binatang yang kita kenal sekarang ini, Taman satwa telah mengalami
perkembangan sejak zaman dahulu. Perkembangan tersebut sejalan dengan berkembangnya cara
manusia memelihara satwa.

1.Kebun Binatang Kuno

Taman satwa pertama kali dibangun oleh kaum elit atau para orang kaya dengan menjadikan
hewan sebagai koleksi pribadi untuk menunjukkan kekuatan, kewibawaan, kekuasaan serta status sosial.
Kegiatan mengumpulkan satwa liar dalam satu tempat margasatwa disebut menagerie. Menagerie
merupakan kebun binatang pertama kali di dunia. Bukti tersebut diperoleh dari ukiran dinding yang
ditemukan di Mesir dan Mesopotamia.

Penelitian lebih lanjut menyebutkan bahwa ukiran tersebut dibuat pada tahun 2500 SM. Pada
ukiran tersebut berisi catatan ekspedisi manusia ke berbagai tempat untuk mencari dan menangkap
hewan liar, seperti gajah, jerapah, lumba-lumba, beruang dan jenis burung. Selain itu, terdapat pula
catatan mengenai pemilik menagerie yang mempekerjakan perawatan hewan untuk memelihara dan
memastikan reproduksinya berhasil.

Sejarah kebun binatang juga ditemukan di peradaban lain, seperti Cina, Roma dan Yunani.
Bahkan Kaisar Kerajinan Aztec (Meksiko) yang bernama Montezuma II ditemukan telah memiliki
koleksi dan memelihara hewan paling di awal di belahan bumi Barat. Namun, bukti lebih lanjut ikut
hancur bersama keruntuhan kerajaan Aztec ketika takluk oleh Hernan Cortes dari Spanyol pada tahun
1520.

2. Kebun Binatang Modern

Berkembangnya zaman berpengaruh pula terhadap perkembangan kebun binatang. Taman satwa
ini semakin populer, modern dan bersifat publik Pada abad ke-18 atau pada Zaman pencerahan, ilmu
pengetahuan, logika, visi masyarakat dan pemerintahan berkembang pesat.Termasuk pula ilmu
pengetahuan tentang zoologi (ilmu hewan) Yang ikut mengalami kemajuan.

Pada masa tersebut, banyak kalangan yang ingin mempelajari hewan karena berbagai alasan ilmiah. Para
ilmuwan juga ingin meneliti lebih jauh mengenai anatomi dan perilaku binatang.Hal tersebut menjadi
latar belakang pembangunan habitat buatan yang menyerupai habitat alami aneka hewan dengan
dilengkapi bermacam fasilitas yang mempertimbangkan aspek ekologi dan kebutuhan hewan.

G. Tipe Kebun Binatang

Kandang hewan di kebun binatang dibangun semirip mungkin dengan habitat alami binatang
penghuninya. Misalnya kandang hewan nokturnal dibuat dengan siklus terang-gelap terbalik, yaitu
hanya meredupkan lampu putih atau merah pada siang hari sehingga hewan-hewan malam akan aktif
selama pengunjung datang. Kemudian sebaliknya, ketika malam hari lampu terang akan dinyalakan agar
binatang tersebut tidur. Tipe-tipe kebun binatang terdiri dari :

1. Taman Safari

2. Aquaria

3. Kebun Binatang Pinggir Jalan

4. Taman Hewan

5. Petting Zoo

KEBUN BINATANG YANG ADA DI INDONESIA


1.Kebun Binatang Ragunan
2.Taman Safari
3. Batu Secret Zoo
4. Taman Margasatwa & Budaya Kinantan
5. Taman Buaya Asam Kumbang
6. Kebun Binatang Pematang Siantar
7. Kebun Binatang Gembira Loka
8. Kebun Binatang Ragunan
9. Sea World Ancol
10. Batu Secret Zoo
11. Kebun Binatang Medan

2.Teks Narasi :

A. Orientasi

Sekolah Budi Agung telah melaksanakan pembagian raport, tepatnya di kelas satu seorang anak
bernama Farhan sangat senang sekali, bisa mendapatkan peringkat pertama di kelas satu dengan nilai
yang sangat memuaskan. “ Selamat Farhan atas prestasinya, Nak,” kata ibu guru. “Iya Bu, terima kasih,”
kata Farhan. Orang tua Farhan sangat bangga atas prestasi yang dicapai. Farhan pun memintakan untuk
merayakannya. “Bu Farhan kan dapat juara juara di Sekolah. Kita jalan-jalan yuk, Bu.” Ajak Farhan.
“Kamu maunya kemana? tanya Ibu. “Kita ke Kebun Binatang aja, Bu. Farhan kan belum pernah lihat
binatang buas, pasti seru,” jawab Farhan. “Yasudah, besok kita ke sana.”

Dengan penuh semangat Farhan mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa besok, setelah
selesai Farhan pun tidur lebih awal agar tidak bangun kesiangan. Pagi telah tiba, Farhan bergegas mandi,
memakai pakaian yang keren dan sarapan. “Ayo Bu kita pergi Farhan sudah tidak sabar,” kata Farhan
dengan penuh semangat. “Baiklah,” kata ibu. Farhan pun pergi bersama Ayah dan Ibunya ke Kebun
Binatang yang ada di Medan. Di tengah-tengah perjalanan, Ayah Farhan menasihati Farhan agar ketika
sampai di Kebun Binatang menuruti perintah Ayah dan Ibunya. Tidak lama kemudian Farhan tiba di
Kebun Binatang. “Bu, kita harus beli tiket dulu?” tanya Farhan. “Iya, supaya ketika terjadi hal yang
tidak diinginkan petugas kebun binatang bisa membantu kita.” Jawab ibu “ Oh, begitu Bu. Sini Bu biar
Farhan aja yang ngasi tiketnya ke petugas,” kata Farhan “Yasudah” Kata ibu.

Setelah memberi tiket ke petugas pintu masuk, Farhan bersama Ayah dan Ibunya masuk ke area
kebun binatang. Farhan sangat senang sekali bisa melihat berbagai macam binatang yang sebelumnya
belum pernah Farhan lihat. Di Kebun Binatang juga banyak sekali pengunjung yang datang untuk
berlibur. “Bu banyak sekali binatangnya.” Kata Farhan dengan gembira. “Iya, di Kebun Binatang kita
bisa melihat binatang yang hidup di Hutan, jadi kita tidak perlu jauh-jauh ke Hutan untuk melihat
binatang.” Kata Ibu Farhan. “Jadi ini ini binatang-binatang yang ada di Hutan, Bu?” tanya Farhan. “Iya,
Nak,” kata Ibu.

B. Komplikasi

Ketika mengelilingi area Kebun Binatang Ayah Farhan menyuruh Farhan untuk berpegangan
tangan dengan Ayah dan Ibunya. Namun, Farhan tidak mempedulikan apa kata Ayahnya. Farhan
menganggap dirinya sudah besar, jadi tidak perlu berpegangan tangan dengan Ayah dan Ibunya.
“Bu,ayo kita lihat harimau,” kata Farhan “kandangnya ada di sebelah sana,” kata ibu.

Karena banyak sekali orang-orang yang melihat harimau, Farhan menerobos ke tempat paling
yang depan agar bisa terlihat. Farhan melihat harimau yang benar dan memiliki gigi taring yang
panjang. Ketika Farhan menoleh ke arah belakang, Farhan tidak melihat Ayah dan Ibunya karena
banyak sekali orang yang melihat harimau.

“Ayah……Ibu,” teriak Farhan. Farhan pun kebingungan tidak melihat Ayah dan Ibunya, Farhan
berjalan mencari Ayah dan Ibunya dengan raut wajah ketakutan dan sedih. Farhan takut Ayah dan
Ibunya sudah pulang meninggalkannya. Setelah lama mencari, Farhan pun menangis di sudut Kebun
Binatang. Tidak lama kemudian, petugas Kebun Binatang datang menghampiri Farhan. “Adil, kenapa
menangis?” tanya Ibu petugas Kebun Binatang. “Farhan tersesat mencari Ayah dan Ibu,” kata Farhan
sambil mengucek-ucek matanya.

C. Resolusi

“Tenang Adik manis, ayo ikut Ibu. Kita akan menemukan orangtua mu.” Kata Ibu petugas
Kebun binatang. Farhan dan Ibu petugas Kebun Binatang ke posko pengumuman untuk mengumumkan
bahwa Farhan tersesat dan sedang mencari Ayah dan Ibunya. Beberapa menit kemudian, Ayah dan Ibu
Farhan datang ke posko pengumuman dan bertemu dengan Farhan.

“Ayah…. Ibu…” teriak Farhan sambil memeluk Ayah dan Ibunya. “Maafin Farhan, Farhan
bandel gak dengar apa kata Ayah,” ucap Farhan dengan sangat menyesal. “Yasudah, ini jadi pelajarqan
buat kamu agar lebih berhati-hati dan mendengarkan nasihat Ayah dan Ibu,” kata Ayah sambil mengelus
kepala Farhan.

Semenjak kejadian tersebut, Farhan menjadi anak yang patuh. Setiap perkataan dan nasihat baik
dari orangtuanya maaupun orang lain Farhan dengarkan, karena nasihat baik yang diberikan manfaatnya
Farhan juga yang merasakan.

D. Koda/Ending
Patuhi perkataan dan naasihat dari orangtua mu, karena semua itu akan memberikan manfaat dan
ilmu bagi dirimu. Jika kamu tidak mematuhi perkataan atau nasihat dari orangtua mu, maka hidupmu
akan rugi.

3. Teks Eksposisi

A. Tesis (Pernyataan Pendapat)

Ada alasan untuk keprihatinan terdalam tentang penderitaan Satwa liar di negara kita. Banyak
spesies langka yang terancam punah karena keserakahan para pemburu. Orangutan jarang ditemukan di
habitat aslinya di hutan Kalimantan dan Sumatera, tetapi orangutan dapat ditemukan di Kebun Binatang
dan peternakan swasta di seluruh dunia.

Pemburu kejam membunuh gajah tak berdosa untuk diambil gadingnya yang berharga, atau
menangkapnya hidup-hidup untuk tampil di sirkus. Kulit harimau menghiasi dinding dan lantai rumah
orang kaya di negara-negara yang jauh. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut dikhawatirkan semua satwa
liar akan segera hilang dari hutan kita.

Untungnya, pemerintah sekarang telah memberlakukan undang-undang yang ketat tentang


perbururuan. Beberapa area ditetapkan sebagai suaka margasatwa di mana pemburu tidak bisa masuk.
Ini termasuk Ujungkulon dan Pangandaran di Jawa Barat, Merubetiri di Jawa Timur, dan banyak lagi di
pulau-pulau lainnya.

B. Argumentasi

Beberapa waktu lalu surat kabar kami memuat laporan tentang gajah yang mengamuk di provinsi
Lampung. Mereka muncul dari tempat tinggal mereka di hutan dan menghancurkan tanaman dan rumah
milik penduduk desa. Orang-orang tidak dapat memahami mengapa tidak dapat memahami mengapa
binatang-binatang itu tiba-tiba menjadi liar. Anehnya, hewan-hewan itu tidak datang untuk mencari
makan, karena setelah melakukan perusakan, mereka kembali ke Hutan. Mereka sepertinya datang
hanya untuk melampiaskan amarah mereka. Karena gajah dilindungi oleh hukum, orang-orang tidak
boleh membunuh satu pun dari mereka. Penjelasan untuk perilaku aneh gajah adalah karena mereka
merasa kehidupan mereka yang tenang telah terganggu oleh proyek penebangan kayu dan pabrik
penggergajian yang didirikan jauh di dalam hutan. Hewan-hewan merasa wilayah mereka dipersempit
oleh manusia, jadi mereka marah.

C. Penegasan Ulang Pendapat

Gajah membutuhkan kedamaian dan ketenangan untuk kehidupan keluarga mereka. Mereka juga
membutuhkan lahan yang luas untuk menjelajah. Mereka hidup dalam kawanan, dan setiap kawanan
suka memiliki wilayahnya sendiri. Sekarang pemerintah telah mengusir gajah kembali ke hutan, jauh
dari desa atau pabrik kayu. Dengan berteriak dan menembak ke udara, orang-orang mengusir binatang
besar itu ke tempat tinggal baru di distrik air Sugihan. Diharapkan mereka akan betah di sana dan dapat
hidup dengan tenang dan damai.
4. Teks Persuasi

A. Pengenalan Isu

Kebun Binatang memang banyak diminati masyarakat terutama untuk para keluarga yang ingin
mengajak anak atau sanak saudara ke sana selain mengenal para binatang dan hewan yang sudah punah
namun mengenali banyak tempat yang dapat digunakan untuk kebersamaan untuk dikunjungi semisal di
danau dan kolam bebek-bebekan.

Kebun Binatang juga memberikan anak-anak kedisplinan dalam mematuhi aturan yang ada,
untuk itu kita perlu mematuhi aturan yang sudah dibuat oleh pihak Kebun Binatang berikut ini adalah
cara agar para pengunjung Kebun Binatang tetap menjaga keselamatan dan membuat kenyamanan yang
ada di Kebun Binatang saat liburan sekolah dan tanggal merah.

Aturan dalam mengantri :

Banyak masyarakat yang datang dan berkunjung ramai-ramai ke kebun binatang sehingga tak sedikit
pula yang datang dari kampung halaman hanya untuk mengajak saudara-saudara dan anak-anak
bertamasya ke sana, banyak masyarakat yang berdesak-desakan hanya untuk mengantri masuk, namun
ada juga yang saling menyerobot untuk mengantre, karena begitu lama dan penuh di antrean. Meski
begitu petugas dan penjaga Kebun Binatang tetap mengatur dan mengawasi setiap tindakan yang
mengganggu pengunjung lain, sehingga manfaat yang bisa di dapat :

1. Belajar mengukur waktu.

Jika ingin cepat selesai urusan kita, maka kita bisa menakar waktu yang diperlukan untuk mengantre.

2. Belajar sabar.

3. Belajar menghargai dan menghormati hak anak yang lebih dulu datang.

Aturan dalam tidak membuang sampah sembarangan :

Terkadang petugas kebersihan Kebun Binatang juga menyediakan tempat sampah untuk para
pengunjung sehingga mereka dapat membuang sisa sampah makanan ke tempat sampah yang sudah
disediakan. Masih banyak pengunjung yang sengaja membuang sampah di taman dan tanaman yang
tersembunyi dan tak sedikit pula yang membuang sampah di danau dan di Sungai yang ada di dalam
Kebun Binatang sehingga petugas kebersihan yang setiap harinya saat pengunjung selesai tamasya dan
berkeliling menyisakan sampah yang berserakan dan membuangnya dijalan dengan begitu saja sehingga
mengganggu pemandangan, fasilitas, dan kenyamanan pengunjung lain ataupun kenyamanan para
binatang yang hidup di dalamnya.

Aturan tidak memberi sembarangan makanan pada hewan :

Dari pengunjung yang datang tak banyak yang memberi makan hewan yang dilindungi dengan makanan
sembarangan mereka memberi makanan dari luar yang seharusnya tidak diberikan oleh hewan tersebut,
biasanya anak kecil dan orang-orang yang datang dari kampung halaman yang tidak membaca bahwa
adanya larangan untuk memberi makan hewan dengan sembarangan contohnya zebra yang seharusnya
makan tumbuhan namun diberikan roti oleh pengunjung yang merasa tertarik oleh zebra tersebut.
Seharusnya meski banyak petugas yang ada namun ketika salah satu pengunjung yang melihat kejadian
itu dapat memberitahukan bahwa ada larangan untuk memberikan makanan sembarangan kepada hewan,
karena dengan adanya aturan ini selain memberikan penegasan untuk pengunjung yang lain kita juga
dapat menjaga kesehatan dan keselamatan hewan.

Ribut atau menganggu binatang :

Saat kunjungan di Kebun Binatang ramai, ketenangan mungkin sulit diredam, apalagi pada saat liburan
datang banyak pengunjung yang sering bernyanyi-nyanyi dan berteriak di dalam padahal itu sesuatu
penting bagi sebagian besar hewan. Beberapa hewan sangat mudah stres jika dikagetkan, apalagi ketika
diperlakukan secara tidak wajar oleh manusia. Stres yang berkepanjangan akan membuat perilaku
hewan berubah dan fatalnya mereka akan mati perlahan.

Dilarang menyentuh hewan :

Memang terkadang pengunjung datang untuk bertamasya, ada juga yang datang untuk bertamasya, ada
juga yang datang mencari informasi tentang hewan-hewan dan ada juga yang ingin mengenali jenis-jenis
hewan, namun pada kenyataannya ada beberapa hewan yang tidak bisa disentuh dan tidak semua hewan
yang dapat memberikan respon baik kepada pengunjung beberapa hewan ini sengaja di berikan petugas
tempat yang lebih jauh dan lebih tinggi dari tempat pengunjung melihat seperti hewan buas harimau,
singa, jerapah, dll dan juga sebagian jenis unggas, karena bahaya juga untuk pengunjung yang sedang
tidak vit.

Dari aturan dan larangan diatas seharusnya kita dapat belajar dan mengerti bahwa begitu pentingnya
dalam menjaga, berdisiplin di dalam Kebun Binatang karena tidak semua binatang bersahabat baik
dengan kita manusia.

B. Rangkaian Argumen

Hewan juga perlu kenyamanan dalam kandang dan diluar kandang agar mereka tidak berdampak stress,
begitu juga dengan kita yang menggunakan sarana wisata disana tidak seharusnya kita merusaknya
dengan membuang sampah. Tidak hanya mengganggu keindahan pengunjung namun juga menambah
beban bagi para petugas yang nantinya akan membersihkan Kebun Binatang yang cukup luas tersebut
hanya dalam beberapa waktu agar dikemudian hari pengunjung yang datang lagi tidak merasa resah,
petugas juga merasa terganggu bila sampah berserakan dimana-mana, maka jika kita melihat dan
merasakan hal yang sama berikanlah kenyamanan untuk para pengunjung yang lain sehingga bagi para
penghuni kebun binatang pun merasakan kenyamanan yang sama, jagalah binatang seperti saudara
kalian sendiri, meski mereka pun tidak dapat membalas perlakuan kita, namun dengan menghargai dan
menjaga hewan-hewan tersebut juga akan merasakan terlindungi, dan juga untuk tidak memberi makan
dengan sembarangan, tidak menyentuh hewan yang tidak diperbolehkan untuk disentuh, kita sudah
menyelamatkan hewan-hewan tersebut, karena jika nanti hewan-hewan tersebut sudah punah kita tidak
akan bisa melihat bahkan menceritakan kepada penerus kita bahwa bangsa kita juga memiliki hewan dan
tempat wisata yang cukup menarik dan berikanlah hal postif kepada saudara-saudara kita yang ada di
daerah atau yang berasal dari kampung halaman untuk mengerti bahwa banyak aturan yang harus kita
perhatikan dan harus kita lakukan disana. Bahkan sekarang di Kebun Binatang juga ada Taman Satwa
Anak yang dapat dikatakan sebagai miniatur Kebun Binatang , di dalam Taman Satwa Anak juga ada
kandang-kandang satwa yang jaraknya tidak terlalu jauh bagi para orang tua yang ingin mengenalkan
satwa lebih dekat lagi kepada anak-anaknya. Di tempat ini juga terdapat area khusus yang dihiasi
gambar aneka satwa, gambar-gambar satwa yang digantung di sebuah ruas jalan kecil dapat kita
gunakan sebagai tempat bermain sekaligus belajar mengenal aneka satwa. Tempat ini juga cocok
sebagai tempat untuk berfoto bersama keluarga dan teman-teman. Bila ada yang melanggar tata tertib
pengunjung. Jangan sungkan untuk mengingatkan dengan baik-baik sekarang. Jangan lupakan hal-hal
tersebut bila kalian ingin berwisata ke Kebun Binatang, dan saat berkunjung ibaratkan saja dirimu
sedang bertamu ke rumah seseorang, pasti kamu harus mengikuti aturan yang ada di sana, mari sama-
sama menjaga ketertiban dan kenyamanan satwa di tempat tersebut karena jika sudah tidak ada lagi
kesadaran dalam diri sendiri maka semua yang ada di dalam Kebun Binatang bahkan akan hilang juga,
berikanlah dampak yang positf dimanapun kita berada dan taatilah aturan yang sudah diberikan oleh
pihak tersebut.

5. Teks Argumentasi

A. Pendahuluan

Akhir-akhir ini sering terjadi hewan yang ada di Kebun Binatang. Kematian hewan-hewan
tersebut mayoritas disebabkan oleh kurangnya pemebrian makanan yang bergizi dan kelalaian petugas
Kebun Binatang. Tetapi, banyak juga binatang diluar sana yang hidup bebas diburu oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, haruskah hewan dipelihara di Kebun Binatang atau
dibebaskan hidup diluar Hutan liar ?

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang lembaga konservasi, bahwa Kebun Binatang
adalah suatu tempat atau wadah yang mempunyai fungsi utama sebagai Lembaga Konservasi yang
melakukan upaya perawatan dan perkembangbiakan satwa. Oleh sebab itu, perlu adanya Kebun
Binatang sebagai tempat bagi hewan-hewan bisa hidup aman dan terjamin akan mencegah kepunahan
pada hewan-hewan yang hidup di Kebun Binatang dan menambah populasi hewan-hewan tersebut.

B. Tubuh Argumen

Namun, sebagian masyarakat yang tidak setuju bila hewan-hewan tersebut dikandangkan di
Kebun Binatang. Alasannya, karena hewan-hewan yang ditempatkan di Kebun Binatang biasanya
kurang akan perhatian dari pihak petugas Kebun Binatang. Banyak masyarakat berpikir, bahwa
penangkaran yang ada di Kebun Binatang kasar dan memanfaatkan binatang hanya untuk hiburan di
Kebun Binatang kasar dan memanfaatkan binatang hanya untuk hiburan di Kebun Binatang bagi
pengunjung yang datang untuk menonton atraksi hewan-hewan tersebut. Bagi mereka yang bepikiran
sempit, hewan-hewan itu hanya dijadikan alat untuk mencari uang dengan mempertontonkan hewan
yang berada disana dengan cara memeras tenaga hewan tersebut hingga membuat hewan itu kelelahan
dan mati.

Oleh karena itu, mereka lebih setuju dan mengusulkan jika sebaiknya hewan-hewan tersebut
dibebaskan dan dibiarkan hidup dengan bebas di habitatnya masing-masing. Dengan menempatkan
hewan di alam bebas, mungkin hewan-hewan tersebut akan lebih bebas dalam melakukan aktifitas
selayaknya hewan yang hidup tanpa pengekangan dari pihak tertentu. Menurut mereka yang
berpendapat bahwa hewan harus dibebaskan yakin bahwa dengan cara membebaskan hewan di alam
bebas akan menghindari kejadian kelangkaan atau kepunahan pada hewan lagi.

Tetapi sebagian besar orang juga tidak setuju apabila hewan-hewan itu ditempatkan di alam
bebas, pasti akan menimbulkan banyak kerugian. Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya kerugian
material namun juga menimbulkan kerugian non-material berupa luka-luka dibagian tubuh warga akibat
amukan sang hewan saat masuk ke pemukiman penduduk dan menyerang warga. Hal itu terjadi karena
hewan sudah mulai kehabisan ketersediaan makanan atau tidak ada lagi makanan dan membuat hewan
masuk serta mencari makanan di pemukiman warga, yang menyebabkan warga mengalami kerugian dan
tidak setuju apabila hewan-hewan tersebut ditempatkan di alam bebas.

C. Kesimpulan

Dengan demikian, pendapat yang dikemukakan oleh beberapa masyarakat tentang penempatan
hewan yang tepat sebenarnya sudah ada baiknya. Namun, seharusnya pemerintah juga ikut serta dalam
menentukan tempat yang tepat untuk hewan-hewan tersebut, apakah harus dibebaskan atau
dikandangkan maupun ditempatkan di Kebun Binatang. Dengan bermusyawarah dan membicarakan
agar menghasilkan keputusan yang tepat akan tempat yang aman dan terjamin, serta mungkin dapat
mencegah kelangkaan atau kepunahan hewan-hewan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai