Anda di halaman 1dari 27

KEBUN RAYA BOGOR

Makalah ini Disusun untuk


Memenuhi Tugas Matematika

FERDINAND SAPUTRA

KENRICK GOVERT

DARREN WIHARDJA

X-IPA

SMA SANTO BELLARMINUS


Jalan Lombok No. 58 Menteng, Jakarta Pusat
Tahun Pelajaran 2019-2020
DAFTAR ISI

Daftar isi .......................................................................... I


Kata pengantar ............................................................... II
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................ 1-5
B. Tujuan ..................................................................... 6
C. Manfaat ...................................................................
D. Rumusan Masalah ................................................... 6
Bab II
Pembahasan
A. Kajian Teori ............................................................ 7
1.Tumbuhan tumbuhan di Kebun Raya Bogor ....... 7-8
2.Fasilitas Fasilitas di dalam Kebun Raya Bogor ... 8-20
3.Kondisi Tumbuhan Di Kebun Raya Bogor ......... 18
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan ............................................................. I
B. Saran........................................................................ II
Daftar Pustaka................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena kami memiliki
kesempatan untuk menyusun makalah ini. Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

1.Bapak Sony Atmojo, S.Si selaku kepala sekolah di Sekolah Santo


Bellarminus.
2.Bapak Herybertus Suwarno, M.Pd sebagai guru Bahasa Indonesia.
3.Teman-teman yang memberi motivasi.
4.Orang-orang yang telah memberi informasi tentang Kebun Raya Bogor.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai
PTS Bahasa Indonesia dan syarat untuk mengikuti PAS.

Jakarta,21 Oktober 2019

PENYUSUN
BAB 1

PENDAHULUAN
Latar belakang:

Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida'


(hutan buatan atau taman buatan) yang setidaknya telah ada pada
pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513)
dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis.
Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian
lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di
samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur
dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan
setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur
Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu
sudutnya pada pertengahan abad ke-18.

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles,


yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani,
tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun
yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut
membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana
menjadi taman bergaya Inggris klasik.

1
Monumen Olivia Raffles

Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur


Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan
dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya
didirikan di Kebun Raya Bogor.Ide pendirian Kebun Raya bermula dari
seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur
Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap
keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun
tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan
bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. CasparGeorgKarlReinwardt adalah seseorang


berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan
botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni,
dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki
berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan
untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota
Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang
berarti "tidak perlu khawatir").

2
Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium.
Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.Pada
tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip
van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan
nama ’s Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan
menancapkan ayunan cangkul

pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan


kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu
oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal
di Richmond, Inggris).

Sekitar 47 hektaree tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida


dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi
pengarah pertamanya dari 1817sampai 1822. Kesempatan ini
digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian
lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat
pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu
diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

3
Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan
oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman
koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang
pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman.
Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan
dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831),
seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch.
Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan
penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku
(familia). Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman
Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan
dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali


perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa
institusi ilmu pengetahuan
lain,seperti BibliothecaBogoriensis (1842), HerbariumBogoriense (1844).
Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum
dan Laboratorium Zoologi(1894). Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya
Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana
Bogor.

4
Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun
percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia
Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan
sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti


di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann
dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E.
Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof.
Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan
Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904).

5
Tujuan:
Agar kami dapat mengetahui kondisi Kebun Raya Bogor, fasilitas
fasilitas di Kebun Raya Bogor, dan tumbuhan tumbuhan yang ada di
Kebun Raya Bogor sehingga wawasan kami bisa bertambah.

Rumusan Masalah:
1.Tumbuhan tumbuhan apa saja yang ada di Kebon Raya Bogor?

2.Ada bangunan bangunan apa saja yang menarik di dalam Kebun Raya
Bogor? sebutkan dan jelaskan!

3.Berapa harga tiket?

4.Bagaimana kondisi tumbuhan di sana?

5.Apakah terdapat banyak sampah berserakan di sana?

6
BAB 2

PEMBAHASAN

1.Tumbuhan Tumbuhan Di Kebon Raya Bogor

Seperti yang kalian ketahui bahwa Kebun Raya Bogor merupakan


kebun yang sangat besar dan luas dan berada di sebelah istana Bogor.

Di Kebun Raya Bogor terdapat banyak tumbuhan tumbuhan dan


pohon yang sudah sangat tua.Contohnya seperti anggrek raksasa, bambu
raksasa, pohon raksasa terbesar di KRB,pohon tertua, dll.

Anggrek Raksasa Bambu Raksasa


Pohon raksasa terbesar di KRB

Di Kebun Raya Bogor juga terdapat banyak tanaman tanaman obat


seperti pule (alstoniascholaris), alyxia(reinwardtii), ki koneng
(arcangelisia flava), kayu rapet(parameria laevigata), Pule pundak
(rauvolfia serpentine), sintok(cinamomumsintoc),dll. harga tiket di
Kebun raya Bogor sangat murah yaitu15.000 rupiah.

2.Fasilitas Fasilitas Di Dalam Kebun Raya Bogor

Di dalam Kebun Raya Bogor juga terdapat banyak fasilitas dan


bangunan yang sangat menarik. Contohnya taman akuatik, garden
shop,museum bogor , grand garden cafe, orchidarium, tempat tumbuhan
obat, laboratorium treub, perpustakaan, dan mushola.

1.Taman Akuatik

Di Taman Akuatik Taman Akuatik telah ada sejak dulu, namun


sempat tak terurus dan belum lama ini direvitalisasi oleh pengelola
Kebun Raya Bogor. Di Taman Akuatik tumbuh beragam tanaman yang

7
berhabitat di air, seperti bunga teratai sampai padi. Jenis yang
dipamerkan termasuk dalam kategori unggulan.

Terdapat juga lima kolam besar dan dek observasi yang dikelilingi
oleh pepohonan pisbull.Setiap kolam menyimpan koleksi berbeda-beda,
ada koleksi tumbuhan air tergenang, koleksi tumbuhan tepi air, koleksi
tumbuhan air terendam, koleksi tumbuhan air mengapung dan koleksi
tumbuhan air campuran.Jika lelah berkeliling, pengunjung bisa duduk-
duduk untuk piknik di sekitar kawasan teduh tersebut.

Untuk menjangkau lokasi Taman Akuatik, pengunjung Kebun


Raya Bogor cukup berjalan ke arah Taman Mexico atau dekat dari
Taman Astrid.

8
2.Garden Shop

Garden Shop Kebun Raya Bogor terletak di dekat pintu gerbang


utama Kebun Raya Bogor. Garden Shop menjual bibit tanaman hias,
anggrek botolan, kompos dan aneka souvenir lainnya. Di Garden Shop
juga tersedia aneka snack makanan yang terbuat dari bahan organik,
seperti, keripik jamur, Cokelat kacang kenari, stick wortel, keripik buah,
dan lain sebagainya.

3.Museum zoology Bogor

Museum Zoologi Bogor adalah museum yang terletak di Bogor, memiliki


koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen
yang diawetkan maupun fosil hewan. Museum ini terbagi menjadi dua,
salah satunya dibuka setiap hari untuk umum yang berisi

9
ruang pameran terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 9 Bogor,
museum yang satu lagi berfungsi sebagai tempat koleksi dan hanya
dibuka untuk umum setahun sekali pada bulan Oktober, berada di Pusat
Ilmu Pengetahuan Cibinong tepatnya di Jalan Raya Jakarta - Bogor
Km.46 Cibinong, Bogor.

Kedua bagian museum ini dikelola oleh Bidang Zoologi Pusat


Penelitian Biologi-LIPI. Awal berdirinya Museum Zoologi Bogor
merupakan laboratorium zoologi dengan nama Landbouw Zoologisch
Laboratorium yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 1894 gagasan dari
J. C. Koningsberger ahli botani berkebangsaan Belanda, laboratorium ini
didirikan sebagai sarana penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan
zoologi. Pada tahun 1906 namanya berubah menjadi Zoologisch Museum
and Wekplaats, pada tahun 1910 kemudian berubah lagi menjadi
Zoologisch Museum en Laboratorium. Antara tahun 1945-1947 tempat
ini dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan akhirnya
sampai sekarang menjadi Museum Zoologi Bogor.

Tempat koleksi museum ini memiliki 24 ruangan koleksi dan baru


ditempati pada 1997, dengan pembangunan yang didanai dari dana hibah
Bank Dunia dan Jepang. Koleksi ilmiah yang dimiliki museum ini
meliputi kategori antara lain: mamalia, ikan, burung, reptil dan amphibi,
moluska, serangga, dan invertebrata lain yang bukan moluska dan
serangga. Jumlah koleksi mamalia di Museum Zoologi sebanyak 650

10
jenis, terdiri dari 30.000 contoh binatang. Jumlah koleksi ikan di
Museum Zoologi sebanyak 12.000 jenis yang diwakili oleh 140.000
contoh binatang.

Jumlah koleksi burung di Museum Zoologi sebanyak 1000 jenis,


meliputi 30.762 contoh binatang. Ruang koleksi tempat penyimpanan
spesimen burung suhu udara di ruangan dipertahankan pada 22° C untuk
menjaga agar koleksi tidak hancur.

Jumlah koleksi reptil dan amfibi di Museum Zoologi sebanyak


763 jenis, dari 19.937 contoh binatang. Jumlah koleksi moluska di
Museum Zoologi sebanyak 959 jenis yang terdiri dari 13.146 contoh
binatang. Jumlah koleksi serangga di Museum Zoologi sebanyak 12.000
jenis dari 2.580.000 contoh binatang. Jumlah koleksi invertebrate
sebanyak 700 jenis dari 1.558 contoh binatang.

4.Grand Garden Cafe

Di grand garden café, anda bisa makan dan minum sambil melihat
pemandangan yang sangat indah. Makanan dan minuman di grand

11
garden cafe lumayan murah dan enak. Tempat ini sangat berguna
untuk kalian yang mau melepas lelah, santai, dll.

5.Orchidarium

Iklim tropis merupakan ekosistem paling tepat bagi tumbuhan suku


anggrek-anggrekan (Orchidaceae). Tidaklah mengherankan jika
Indonesia memilik 5000 dari 25000 species anggrek di dunia. Kekayaan
hayati inilah menginspirasi dibangunnya rumah anggrek atau
Orchidarium. Kebun Raya Bogor – Botanical Garden terbesar dan
terlengkap di Indonesia- menjadi pilih Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) membangun kawasan Orchidarium (rumah anggrek).

Pada tanggal pada 25 Mei 2005 , taman di sisi timur laut Kebun
Raya diresmikan oleh Megawati Sukarno Putri.

Memasuki rumah anggrek anda akan disambut ruang pamer serbaguna


berisi beragam informasi anggrek. Di bagian depan berjajar anggrek
warna-warni yang siap “diadopsi” oleh pengunjung. Sebuah rak
bersandar di tiang ruang berisi botol-botol kecil berisi tunas anggrek

12
kecil dalam media gel juga menanti orang tua asuh. Tunas anggrek
ini dijual dengan harga 70 sampai 100 ribu rupiah, tergantung jenisnya.

Rumah kaca di sebelah timur menawarkan beragam jenis anggrek


lokal. Dahan buatan menyebar di setiap sudut , tempat bergantung
tumbuhan epifit. Sebuah kolam dengan air mancur menghadirkan
kesejukan hutan tropis di dalam ruangan. Kaki sayapun enggan beranjak
dari sini, menikmati beragam jenis anggrek sesekali duduk di sebuah
bangku.

Tumbuhan rimbun di rumah kaca sebelah barat membangkitkan imajinasi


saya. Seolah-olah berada di hutan tropis Kalimantan. Sebuah taman
dengan air terjun kecil di dalam kolam kecil berhiaskan tumbuhan air.
Hawa sejuk semakin terasa ketika uap air disemprotkan dari pipa kecil di
atas bangunan, menciptakan tetesan hujan. Mungkin inilah kondisi
lingkungan yang paling pas untuk anggrek. Udara lembab tropis yang
tidak langsung terpapar oleh matahari.

Kembali saya memasuki ruang pamer dan naik ke lantai dua. Dari sini
saya dapat masuk ke rumah kaca melalu balkon kecil menjorok ke \

13
taman anggrek. Hamparan tanaman anggrek dengan warna-
warninya tak bosan untuk dipandang, meredakan rasa stress. Beberapa
pengunjung tampak asik mengabadikan keindahan hayati Indonesia,
anggrek.

Terdapat dua jenis anggrek, lokal dan hybrid. Anggrek lokal


merupkan jenis asli Indonesia berasal dari hutan-hutan di bumi pertiwi,
dari Sabang sampai Merauke. Sedangkan hybrid merupakan
pengembangan teknologi kawin silang, memunculkan jenis baru.
Anggrek-anggrek ini dikembangkan dengan sistem kultur jaringan. Di
mana kultur jaringan daun tumbuhan disemaikan dalam media gel
khusus. Cara ini lebih efketif dibandingkan pengembang biakan secara
alami.

Lokasi rumah anggrek berada di sebelah timur laut Kebun Raya Bogor,
jaraknya cukup jauh dari pintu utama selatan. Jika anda berminat
mengunjungi rumah koleksi anggrek khas Indonesia, dapat masuk dari
pintu timur.Jangan lupa membawa uang lebih , siapa tahu anda berminat
mengadopsi salah satu khas Indonesia. Dan memajangnya di taman
rumah sebagai bentuk kepedulian mencintai kekayaan hayati Indonesia.

14
6.Tempat Tumbuhan Obat

Kebun Raya Bogor tidak hanya memiliki koleksi tanaman yang


indah dan berguna untuk rekreasi saja. namun terkadang tempat ini
memiliki fungsi yang cukup dibutuhkan bagi beberapa peneliti koleksi
tanaman, mereka bisa mendapatkan informasi mengenai berbagai jenis
tanaman untuk kebutuhan pengetahuan.

Berbagai penelitian itu dilakukan untuk beberapa fungsi, baik fungsi


pengetahuan akademik, sejarah, sampai dengan fungsi kesehatan

manusia dan hewan. Maka dari itu, kami menyediakan tempat


untuk sumber informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dan masyarakat,
salah satunya adalah koleksi tanaman obat yang berada di dekat taman
bhineka.Pada tempat ini terdapat berbagai jenis tanaman untuk bahan
dasar membuat obat-obatan, baik obat herbal maupun obat-obatan medis.
Pengunjung bisa mengetahui jenis dan fungsi dari masing-masing
tanaman tersebut dengan membaca papan informasi yang ada di beberapa
koleksi tanaman obat.pada spot ini terdapat tanaman yang berukuran
kecil hingga berukuran besar, tergantung famili, genus dan spesiesnya .

15
Area koleksi tanaman obat memiliki ukuran yang cukup luas, di
sekelilingnya di lindungi oleh pagar besi dengan maksud agar tanaman
obat tidak tercampur dengan jenis tanaman lainnya di luar area koleksi
tanaman obat, karena di luar area tersebut terdapat tanaman-tanaman
yang memiliki fungsi yang berbeda dengan yang ada pada area koleksi
tanaman obat.

16
7.Laboratorium Treub

Laboratorium Treub dibuka pertama kali pada tanggal 1 Desember


1884 oleh Melchior Treub yang difungsikan untuk penelitian tumbuhan
tropis. Saat ini laboratorium treub difungsikan sebagai sarana penelitian
konservasi ex-situ, yang terdiri dari beberapa laboratorium didalamnya,
diantaranya:

1. Laboratorium Molekuler (Genetika Konservasi):Laboratorium ini


diarahkan untuk mendukung penelitian dibidang genetika konservasi
tumbuhan Indonesia, DNA Barcoding dan Bank DNA. Informasi
keragaman genetik bermanfaat dalam rekomendasi pengambilan
keputusan dibidang konservasi jenis, proses domestikasi dan
pendayagunaan tumbuhan serta untuk pemecahan problematika
taksonomi/biosistematika tumbuhan langka atau ekonomis tinggi.

2. Laboratorium Anatomi-Morfologi dan Sitologi: laboratorium


penunjang penelitian anatomi-morfologi polen dan spora paku, analisis
sitologi/kromosom tumbuhan tropis yang menunjang pencarian informasi
keragaman jumlah dan morfologi kromosom tumbuhan yang bermanfaat
dalam penentuan status kelangkaan dan pengambilan keputusan dalam
bidang konservasi serta rekomendasi untuk persilangan antar spesies.

17
3. Laboratorium Konservasi Biji: Fasilitas untuk melakukan penelitian
dan pengujian biji (meliputi daya simpan, viabilitas dan cara
perkecambahan serta data-data lainnya) untuk mendukung konservasi
tumbuhan Indonesia dalam bentuk bank biji di Kebun Raya maupun
menghasilkan rekomendasi status konservasi, perbanyakan dan
reintroduksi jenis-jenis langka.

4. Laboratorium Ekologi Konservasi: Kegiatan yang dilakukan di


laboratorium ini meliputi penentuan status kelangkaan dan species
prioritas dalam konservasi tumbuhan dengan menggunakan berbagai
metode termasuk teknik modeling dan kesesuaian habitat dalam
reintroduksi tumbuhan langka.

5. Paranet dan Rumah Kaca: Merupakan fasilitas penunjang penelitian


perkecambahan dan perbanyakan tumbuhan langka dan hasil-hasil
persilangan, mutan maupun hasil domestikasi lainnya.

17

18
8.Perpustakaan

Perpustakaan Kebun Raya Bogor menyediakan literatur dalam


bidang botani, perkebunrayaan, tanaman langka, konservasi tanaman,
biologi tanaman, fisiologi tanaman, sistematika tumbuhan, dan ekologi
tumbuhan. Beragam jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan seperti;
buku, jurnal, skripsi, tesis, dan laporan eksplorasi, dan lain-lain

3.Kondisi Tumbuhan Di Kebun Raya Bogor

Pasti kalian banyak bertanya bagaimana kondisi tumbuhan di Kebun


Raya Bogor. Kondisi tumbuhan di Kebun Raya Bogor masih sangat asri
dan sehat.Semua tumbuhan di sana sangat terawat tetapi kebersihannya
sudah berkurang. Saat kami meneliti di Kebun Raya Bogor kami melihat
banyak sampah di tanah tanah sekitar tumbuhannya. Tetapi kondisi yang
paling memprihatinkan adalah kondisi sungai dekat Kebun Raya Bogor.
Di sungainya terdapat sangat banyak sampah.Oleh

19
karena itu melalui makalah ini kami berharap agar tidak lagi
membuang sampah sembarangan.

20
BAB 3

PENUTUP

1.Kesimpulan

Jadi Kebun Raya Bogor merupakan tempat yang sering


sekali menjadi tempat wisata. Selain itu juga
merupakan tempat untuk membudi dayakan tanaman
yang hampir punah.

2. Saran

Agara tempat seperti ini diperbanyak. Karena ini sangat


bergunan bagi kepunghan dan juga untuk objek wisata.
DAFTAR PUSTAKA

 File, Bruce N.D. 2001. The Healing Miracles of Coconut Oil.


Colorado: HealthWise Publications.
 Ma’at, Suprapto. Tanaman obat untuk untuk pengobatan kanker.
Jurnal Bahan Alam Indonesia. 2004; Vol 3 No.1.
 Wijayakusuma, Hembing, 1999, Penyembuhan Dengan Tanaman
Obat, PT. Elex Media K, Jakarta.
 Warta Tumbuhan Obat Indonesia, POKJANASTOI, Jakarta, 1992,
vol.1, No.2.
 Warta Tumbuhan Obat Indonesia, POKJANASTOI, Jakarta, 1993,
vol.2, No.4.
 Warta Tumbuhan Obat Indonesia, POKJANASTOI, Jakarta, 1996,
vol.3, No.1.
 Warta Tumbuhan Obat Indonesia, POKJANASTOI, Jakarta, 1999,
vol.5, No.4.
 Lembaga Biologi Nasional-LIPI, 1980, Tumbuhan Obat, Balai
Pustaka, Jakarta.
 A.N.S., Thomas, 1994, Tanaman Obat Tradisional 2, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
 Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, 1992.

Anda mungkin juga menyukai