Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN E-RETAIL DI INDONESIA

E-Retail adalah elektronik retail yang berarti kegiatan retailing yang terjadi secara online
melalui internet, dimana e-retail salah satu bagian dari model E-commerce yaitu Business to
consumer (B2C): Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi. Contoh dari bisnis E-retail
itu adalah : Zalora, Lazada, Blibli, dsb. Dalam perkembangan yang semakin pesat, maka banyak
toko online / e-commerce bermunculan. Baik mereka dengan memanfaatkan blog, social media,
website. Dengan pesatnya ini membuat semakin mudahnya dalam jual beli. Perkembangan e-
commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom
Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi
berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33
toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori,
pakaian, produk perkantoran sampai furniture.

Kemajuan pesat kegiatan E-commerce ini tidak lepas dari andil perusahaan-perusahaan
E-commerce besar dunia, salah satunya adalah Rocket Internet. Dalam hal ini Rocket Internet
yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun bertindak sebagai inkubator, yang tugasnya
memfasilitasi kewirausahaan dan meminimalkan hambatan pembentukan dan pertumbuhan
bisnis baru, terutama pada sektor teknologi tinggi (E-commerce) dengan menempatkan ritel-ritel
online dalam satu tempat yang memiliki berbagai layanan. Kunci dari bisnis retail online ini
adalah kepercayaan. Kepercayaan yang telah didapat oleh konsumen harus dijaga dengan baik.
Karena itu bisa jadi media marketing yang sangat efektif namun juga menjadi bumerang bagi
kita jika tidak dapat menjaga kepercayaan mereka. Karena mereka memberitahu lebih banyak
orang jika mereka kecewa. Dalam perkembangannya saat ini dengan banyaknya bermunculan
toko online di Indonesia sangat berkembang pesat dibandingkan dengan beberapa tahun
sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi karena berkembangnya juga teknologi internet di Indonesia
dan ditambah dengan pengguna internet yang mengakses dari gadgetnya masing - masing.
Karena perkembangan inilah yang membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Dari
yang menjual barang hingga jasa, mereka tawarkan di internet. Toko online akan terus
bertambah seiring dengan kemajuan teknologi, dan karakter pembeli juga lambat laun akan
berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan smartphone

Menghadapi tahun 2016, trend industri ritel diprediksi akan lebih banyak di jenis usaha
Nonstore Retailer atau yang lebih familiar dengan istilah E commerce atau Online Store. Tak
bisa dipungkiri pesatnya pertumbuhan industri E – Commerce dipengaruhi oleh perkembangan
dunia teknologi dan informasi yang menjadikan peluang bisnis baru di Indonesia. Sebuah survey
menunjukan bahwa hingga tahun 2017 perkembangan pasar E – Commerce di ASEAN akan
tumbuh sampai 25% seiring dengan bertambahnya pengguna internet dan smartphone. Beberapa
perusahaan ritel di Indonesia baik lokal maupun asing juga akan diprediksi meningkat di tahun
2016. Sebuah survey mengindikasikan bahwa ritel lokal seperti Matahari Putra Prima Abadi dan
Mitra Adi akan menguat. Adapun pertumbuhan Supermarket dan convenience store seperti PT.
Sumber Alfaria Jaya akan terus berekspansi dan stabil di tahun depan. Dari sisi ritel asing,
beberapa nama perusahaan yang cukup besar masih mendominasi pasaran seperti Nike yang
sudah 10 tahun di Indonesia serta memiliki sales revenue yang cukup tinggi di beberapa kota-
kota besar di Indonesia, GAP, Adidas yang sudah menjadikan Indonesia sebagai lokasi penjualan
utama selama 25 tahun, dan disusul beberapa perusahaan ritel asing lainnya.

Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan


teknologi baru dan produk-produknya didunia. Hal ditambah lagi jumlah pemakai internet di
Indonesia dari tahun ke tahun meningkat sangat pesat. Hal ini merupakan tantangan sekaligus
kesempatan yang besar untuk perusahaan E-Commerce dapat berkembang dengan baik pula di
indonesia. Inilah Faktor-faktor yang mendukung Indonesia sebagai kesempatan besar bagi
perusahaan E -commerce). Bisnis Retail secara umum adalah kegiatan usaha menjual aneka
barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Dalam matarantai perdagangan
bisnis retail merupakan bagian terakhir dari proses distribusi suatu barang atau jasa dan
bersentuhan langsung dengan konsumen. Secara umum peritel tidak membuat barang dan tidak
menjual ke pengecer lain.

Akan tetapi dalam praktik bisnis retail modern saat ini tidak tertutup kemungkinan, banyak
pengecer kecil membeli barang di gerai peritel besar, mengingat perbedaan harga yang muncul
pada waktu-waktu promosi tertentu yang dilakukan oleh peritel besar.Bisnis Retail di Indonesia
secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan retail tradisional. Retail
modern sebenarnya merupakan pengembangan dari retail tradisional, yang pada praktiknya
mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi
perkembangan gaya hidup di masyarakat (konsumen).

Jika kita menilik sejarah retail modern di indonesia sebenarnya sudah di mulai dari tahun
1960-an. Pada saat itu sudah muncul department Store yang pertama yaitu SARINAH. Dalam
kurun waktu lebih dari 15 tahun kemudian, bisnis retail di Indonesia bisa dikatakan berkembang
dalam level yang sangat rendah sekali. Hal ini bisa dikaitkan dengan kebijakan ekonomi
Soeharto di awal masa pemerintahan orde baru, yang lebih banyak membangun investasi di
bidang eksploitasi hasil alam (tambang & kayu), dibandingkan sektor usaha retail barang dan
jasa di masyarakat.

Awal tahun 1990-an merupakan titik awal perkembangan bisnis retail di indonesia. Ditandai
dengan mulai beroperasinya salah satu perusahaan retail besar dari Jepang yaitu “SOGO”.
Selanjutnya dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang menghapuskan
larangan investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis retail di indonesia, perkembangannya
menjadi semakin pesat.

Saat ini, muncul begitu banyak format modern retail/market diantaranya adalah sbb:

1. Supermarket
2. Minimarket

3. Hypermarket

4. Specialty Store

5. Department Store

Menurut data yang dikeluarkan oleh Media Data-APRINDO dalam rentang waktu 2004
s.d 2008 format minimarket memiliki rata-rata pertumbuhan turnover paling tinggi yaitu sebesar
38% per tahun, disusul kemudian oleh Hypermarket sebesar 21,5% dan supermarket yang hanya
6% per tahun. Tingginya pertumbuhan di format minimarket, ditandai dengan semakin ketatnya
persaingan dalam ekspansi atau penambahan jumlah gerai dari dua pemain besar di dalamnya
yaitu Indomart dan Alfamart. Sedangkan dalam nilai turnover yang dapat dihasilkan, format
hypermarket merupakan yang terbesar, seperti yang dicapai pada tahun 2008 yaitu sebesar: 41%.
Sementara itu minimarket dengan 32%, dan terakhir supermarket dengan 26%. Dominasi market
share oleh Hypermarket ini dimulai dari tahun 2005, yang mana sebelumnya dikuasai oleh
Supermarket. Penurunan di Supermarket dinilai sebagai akibat dari semakin banyaknya
penambahan gerai minimarket yang dapat memotong akses konsumen ke supermarket. Ditambah
pula oleh semakin agresifnya Hypermarket dalam berbagai promosi yang kuat dan menarik.
Serta kelengkapan produknya telah memberikan tempat tersendiri dimata konsumen.

Contoh kasus sebuah perusahaan yang bertransformasi menggunakan digital sebagai salah satu
alat pemasaran.

Matahari department store

PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”) adalah perusahaan


ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion, aksesori, kecantikan,
hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang terjangkau. Matahari menghadirkan produk-
produk stylish berkualitas tinggi serta pengalaman berbelanja yang istimewa, bekerja sama
dengan pemasok lokal dan internasional yang terpercaya untuk menawarkan beragam produk
terkini dari merek eksklusif dan merek internasional. Posisi Matahari sebagai department store
pilihan di Indonesia didukung oleh jajaran merek eksklusif yang diusungnya. Hanya dijual di
geraigerai Perseroan, merek-merek tersebut secara konsisten berada di antara merek-merek
terbaik di Indonesia, memenangkan sejumlah penghargaan terkait desain, kualitas dan nilai,
sehingga membuktikan pemahaman Matahari akan kesadaran pelanggannya terhadap nilai
sebuah produk. Matahari telah hadir di kancah ritel Indonesia selama hampir enam dekade. Gerai
pertamanya, yang merupakan toko pakaian untuk anak-anak, dibuka pada 24 Oktober 1958 di
Pasar Baru, Jakarta. Sejak itu, Matahari terus berkembang menjadi perusahaan nasional,
membuka department store modern pertama di Indonesia pada tahun 1972 dan mendirikan basis
konsumen setia di seluruh Indonesia. Dengan jaringan 142 gerai di 66 kota, Matahari
menyediakan lapangan pekerjaan bagi 50.000 orang.
Dengan kehadiran teknologi membuat menyadari potensi perdagangan elektronik / e-
commerce untuk memperluas usaha Perseroan ke seluruh Indonesia, maka dari itu pihak
manajemen matahari departemen store mengembangkan Mataharistore.com sehingga
memperluas jangkauan konsumen. Dimana Matahari berhasil mencatat pertumbuhan
penjualan online pada kuartal kedua tahun ini sebesar 32% dibanding kuartal sebelumnya.
Sedang total penjualan Matahari.com di enam bulan pertama tahun ini melonjak 91% yoy,
sejalan dengan target perusahaan menggandakan total penjualan online di  2018.

Anda mungkin juga menyukai