Anda di halaman 1dari 11

-->

DUNIA MAKALAH

Home › Makalah Sosiologi › Makalah Sosiologi Pendidikan › Makalah Sosiologi Pendidikan


dan Masyarakat
Makalah Sosiologi Pendidikan (Pendidikan dan Masyarakat)
Diposkan oleh Adnan Ganteng pada tanggal March 08, 2019

A. Latar Belakang

Di era ini, pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan berhubungan dengan trasmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan
aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi bangsa.

Dalam pengertian ini pendidikan dimulai dengan interaksi pertama individu itu dengan anggota
masyarakat lainnya. Dalam masyarakat primitif tidak ada pendidikan formal yang tersendiri.
Setiap anak harus belajar dari lingkungan sosialnya dan harus menguasai sejumlah kekuatan yang
dibutuhkan pada saatnya tanpa adanya guru tertentu yang bertanggung jawab atas kelakuannya.
Juga dalam masyarakat yang maju kebanyakan kebiasaan dan pola kelakuan yang pokok dalam
kebudayaan dipelajari melalui proses pendidikan atau sosialisasi informal.

Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam
kualitas diri yang tidak berpendidikan sampai dengan yang berpendidikan. Sementara itu, dilihat
dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan nonformal yang memberikan
pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.

B. Pendidikan dan Masyarakat

1. Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata ‘didik’ yang berarti cara atau proses.

Pendidikan adalah proses mengembangkan potensi manusia melalui pengajaran atau pelatihan.
Ada beberapa pengertian tentang pendidikan menurut para ahli, diantaranya adalah:

1) Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah suatu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.

2) Stella van Petten Henderson

Pendidikan yaitu suatu kombinasi dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan
sosial.

3) Kohnstamm dan Gunning

Pendidikan adalah pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses
pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.

4) UU SISDIKNAS No.22 tahun 2003

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi
yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik,
pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya
dan masyarakat.

b. Tujuan pendidikan

Pendidikan memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1) Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah manusia pancasila

2) Tujuan institusional pendidikan

Tujuan institusional pendidikan yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu
untuk mencapainya. Misalnya tujuan pendidikan di SD berbeda dengan tujuan pendidikan di
tingkat menengah dan seterusnya. Untuk mencapai tujuan institusionalnya sekolah menggunakan
kurikulum. Kurikulum memiliki tujuan yang disebut tujuan kurikuler.

3) Tujuan kurikuler

Tujuan kurikuler yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran. Misalnya tujuan pelajaran
IPA berbeda dengan IPS dan Matemetika.

4) Tujuan instruksional

Related:Makalah Sosiologi Pendidikan (Pendidikan dan Masyarakat)


Tujuan instruksional meliputi tujuan pokok bahasan dan subpokok bahasan. Tujuan pokok
bahasan disebut tujuan instruksional umum (TIU). Sedangkan tujuan subpokok bahasan disebut
tujuan instruksional khusus(TIK).
c. Unsur – unsur pendidikan

Unsur-unsur pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:

1) Subjek yang dibimbing (peserta didik)

Peserta didik ini mempunyai status sebagai subjek, yaitu yang diberikan pendidikan. Pandangan
modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi
yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri-ciri peserta didik yang harus dipahami oleh
pendidik adalah:

a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang
unik

b) Individu yang sedang berkembang

c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi

d) Individu yang mempunyai kemampuan untuk mandiri

2) Orang yang membimbing (pendidik)

Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu yang
bertanggung jawab atas pendidikan adalah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran dan
latihan, dan masyarakat.

3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi eduktif)

Interaksi eduktif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal
ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi, isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.

4) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)

6) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode pendidikan)

Alat dan metode di sini diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan
sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus, alat itu untuk melihat jenisnya,
sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya.

7) Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

d. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan meliputi:

1) Memberikan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat turut aktif mengambil bagian dalam
proses demokrasi.

2) Mengembangkan bakat yang ada pada tiap orang untuk kepentingan pribadi dan masyarakat.

3) Mempersiapkan seluruh anggota masyarakat agar dapat mencari nafkah.

4) Untuk melestarikan kebudayaan.

5) Mengurangi pengontrolan orang tua, dengan menggunakan mekanisme pendidikan yang ada
disekolah dan peran orang tua digantikan oleh pendidik untuk mendidik anaknya di sekolah.

Related:Makalah Sosiologi Pendidikan (Pendidikan dan Masyarakat)

6) Sebagai sarana untuk mengakomodasi segala kesalahpahaman yang berujung pada


perselisihan karena adanya perbedaan pandangan antara pihak umum dan pihak sekolah dalam
beberapa nilai tertentu seperti hadirnya pendidikan seks dan sebagainya.

7) Menjaga sistem kelas di masyarakat dimana pendidikan sebagai sarana siswa dalam
melangkah pada tahapan selanjutnya sehingga mendapatkan status sosial yang sama atau lebih
tinggi dari orang tuanya, walaupun demikian di sekolah mengajarkan untuk bisa menerima
perbedaan status di masyarakat.

8) Memperpanjang masa remaja pada seseorang sebab peserta didik masih dianggap tergantung
secara finansial dan psikologis pada orang tuanya.

Fungsi pendidikan menurut David Popenoe sebagai pengembang resepsi social seseorang semisal
sumber inovasi sosial, sarana pengejaran tentang keberadaan berbagai kultur dan corak kehidupan,
menjamin integrasi sosial, transmisi sosial dan mengajarkan serta memilih berbagai peranan yang
ada dalam kehidupan sosial yang diharapkan dikemudian hari agar dapat menjadi seorang pribadi
yang peka dalam kehidupan sosial sekitarnya.

2. Masyarakat

a. Pengertian masyarakat
Secara umum, pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama.
Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab dengan kata "syaraka". Syaraka, yang artinya ikut
serta (berpartisipasi). Sedangkan dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan "society" yang
pengertiannya adalah interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Pengertian
masyarakat menurut para ahli antara lain :

1) Menurut Emile Durkheim, pengertian masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari
individu-individu yang merupakan anggotanya.

2) Menurut Karl Marx, pengertian masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami
ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-
kelompok yang terpecah secara ekonomi.

3) Menurut M. J. Herkovits, pengertian masyarakat adalah kelompok individu yang


diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.

4) Menurut J. L. Gillin dan J. P. Gillin, pengertian masyarakat adalah kelompok yang tersebar
dengan perasaan persatuan yang sama.

5) Menurut Max weber, pengertian masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada
pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nila yang dominan pada warganya

6) Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
dan menghasilkan kebudayaan.

7) Menurut Paul B. Horton, pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif
mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu
dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

b. Ciri-ciri masyarakat

Masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Masyarakat adalah manusia yang hidup berkelompok

2) Masyarakat yang melahirkan kebudayaan

3) Masyarakat mengalami perubahan

4) Masyarakat adalah manusia yang berinteraksi


5) Dalam masyarakat terdapat suatu kepemimpinan

6) Dalam masyarakat terdapat stratifikasi sosial

c. Tipe-tipe masyarakat

Ferdinand Toniest dalam J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto mengungkapkan masyarakat
terbagi menjadi dua tipe yaitu :

1) Gemeinschaft (hubungan primer)

Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh


hubungan batin murni yang bersifat alamiah dan kekal.

Related:Makalah Sosiologi Pendidikan (Pendidikan dan Masyarakat)


Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan batin yang sudah dikodratkan. Kehidupan
tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organisir.

Ciri pokok paguyuban :

a) Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra

b) Private : hubungan yang bersifat pribadi

c) Exclusife : hubungan tersebut hanya untuk "kita" saja tidak untuk orang lain diluar "kita"

2) Gesellschaft (hubungan sekunder)

Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan
lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :

a) Hubungan antaranggota bersifat formal

b) Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal

c) Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)

d) Lebih didasarkan pada kenyataan social

C. Pendidikan dan Sumber Daya Manusia

Dalam sejarah perkembangan manusia sebelumnya telah mengalami suatu proses yang panjang
yakni melalui belajar, pendidikan dan pengalaman tersendiri berdasarkan zamannya. Proses
balajar dan pendidikan yang dialami mereka dalam zaman yang berbeda tersebut telah
menjadikan manusia mampu memenuhi kebutuhan menjalani kehidupan hingga memasuki zaman
peradaban seperti sekarang ini.

Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kemajuan suatu masyarakat suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan
dalam penyiapan sumber daya manusia yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sumber daya
manusia bangsa Indonesia ke depan tidak terlepas dari fungsi pendidikan nasional.

D. Sekolah dan Masyarakat

Hubungan sekolah dan masyarakat memiliki pengertian yang sangat luas. Tim Dosen dari
Universitas Pendidikan Indonesia mengemukakan bahwa “hubungan antara masyarakat dan
sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik
dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan
kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama.

Usaha yang dapat dilakukan oleh sekolah yaitu menjadikan masyarakat sebagai sumber pelajaran
dengan memberikan kesempatan luas dalam mengenal kehidupan masyarakat, sehingga
diharapkan anak didik dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat, lebih
mengenal lingkungan sosial, dapat berinteraksi dengan orang lain dengan latar belakang keluarga
yang berbeda. Oleh karena itu apa yang dipelajari dalam sekolah hendaknya berguna bagi
kehidupan anak di masyarakat.

Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang lebih erat dalam pencapaian tujuan sekolah ,
dimana sekolah harus bisa menunjang proses pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan
masyarakat khususnya kebutuhan pendidikan. Sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa
kebutuhan, harapan, dan tuntunan masyarakat, terutama terhadap sekolah. Sekolah dan masyarakat
juga perlu dibina dan dikembangkan suatu hubungan yang harmonis.

Hubungan yang harmonis tersebut ada beberapa manfaat pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat (School Public Relation) yaitu: bagi Sekolah/lembaga pendidikan.

1. Memperbesar dorongan mawas diri, sebab seperti diketahui pada saat dengan
berkembangnya konsep pendidikan oleh masyarakat, untuk masyarakat dan dari masyarakat serta
mulai berkembangnya impelementasi manajemen berbasis sekolah, maka pengawasan sekolah
khususnya kualitas sekolah akan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
masyarakat antara lain melalui dewan pendidikan dan komite sekolah.

2. Memudahkan/meringankan beban sekolah dalam memperbaiki serta meningkatkan kualitas


penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah. Hal ini akan tercapai apabila sekolah benar-benar
mampu menjadikan masyarakat sebagai mitra dalam pengembangan dan peningkatan sekolah.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada sekolah yang berkembang dan berkualitas
baik apabila tidak mendapat dukungan yang kuat dari masyarakat lingkungannya. Masyarakat
akan mendukung sepenuhnya serta membantunya apabila sekolah mampu menunjukkan kinerja
yang berkualitas.

3. Memungkinkan upaya peningkatan profesi mengajar guru. Melalui hubungan yang erat
dengan masyarakat, maka profesi guru akan semakin mudah untuk tumbuh dan berkembang.
Sebab pada dasarnya laboraturium terbaik bagi lembaga pendidikan seperti sekolah adalah
masyarakatnya sendiri. Demikian pula laboraturium profesi guru yang professional akan
dibuktikan oleh masyarakatnya.

4. Opini masyarakat tentang sekolah akan lebih positif/benar. Opini yang positif akan sangat
membantu sekolah dalam mewujudkan segala program dan rencana pengembangan sekolah secara
optimal, sebab opini yang baik merupakan modal utama bagi sekolah untuk mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Bantuan masyarakat hanya akan lahir apabila mereka memiliki opini dan
persepsi yang positif tentang sekolah. Karena itu keterbukaan, kebersamaan dan komitmen
bersama perlu ditumbuhkembangkan di lingkungan sekolah.

5. Masyarakat akan ikut serta memberikan kontrol/koreksi terhadap sekolah, sehingga sekolah
akan lebih hati-hati.

6. Dukungan moral masyarakat akan tumbuh terhadap sekolah sehingga memudahkan


mendapatkan bantuan material dari masyarakat dan akan memberikan kemudahan dalam
penggunaan berbagai sumber belajar termasuk nara sumber yang ada dalam masyarakat.

Related:Makalah Sosiologi Pendidikan (Pendidikan dan Masyarakat)


E. Peran Masyarakat dalam Pendidikan

Masyarakat umumnya memandang pendidikan sebagai peranan penting dalam mencapai tujuan
sosial. Pemerintah bersama orang tua menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan untuk
kemajuan pendidikan, sosial, dan pembangunan bangsa sebagai upaya mempertahankan nilai
tradisional yang berupa nilai luhur yang harus dilestarikan, seperti rasa hormat kepada orang tua,
kewajiban mematuhi aturan dan norma-norma yang beraku. Pendidikan juga diharapkan untuk
memupuk iman dan takwa kepada Allah, meningkatkan kemajuan dan pembangunan politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

Peran masyarakat dalam pendidikan terlihat dalam Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB XV, Bagian Kesatu, Pasal 54,
Ayat 1,2 dan 3.

1. Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.

2. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.

3. Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat
(2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

F. Kesimpulan

1. Pendidikan dan Masyarakat

a. Pendidikan

Pendidikan adalah proses mengembangkan potensi manusia melalui pengajaran atau pelatihan.

b. Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka
waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan
sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

2. Pendidikan dan Sumber Daya Manusia

Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kemajuan suatu masyarakat suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan
dalam penyiapan sumber daya manusia yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Sekolah dan Masyarakat

Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang lebih erat dalam pencapaian tujuan sekolah ,
dimana sekolah harus bisa menunjang proses pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan
masyarakat khususnya kebutuhan pendidikan. Sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa
kebutuhan, harapan, dan tuntunan masyarakat, terutama terhadap sekolah. Sekolah dan masyarakat
juga perlu dibina dan dikembangkan suatu hubungan yang harmonis.

4. Peran Masyarakat dalam Pendidikan

Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk dan menciptakan masyarakat sesuai
yang diharapkan. Dengan adanya pendidikan apa yang dicita-citakan masyarakat dapat
diwujudkan melalui anak didik sebagai generasi masa depan. Salah satu peranan pendidikan
dalam masyarakat adalah dalam fungsi sosial yakni sekolah merupakan salah satu sarana
pendidikan yang diharapkan masyarakat.

G. DAFTAR PUSTAKA

Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Rhineka Cipta.


Gunawan, Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Fakhrizal, Muhammad. 2014. Pendidikan dan Masyarakat. .... ....

Syamsudin, Mukhammad. 2012. Sosiologi Pendidikan. .... ....

Makalah Sosiologi Makalah Sosiologi Pendidikan Makalah Sosiologi Pendidikan dan Masyarakat
NEWER
OLDER
Related Posts
Makalah Sosiologi Pendidikan (Pendidikan dan Masyarakat)
Makalah Sosiologi Pendidikan (Pendidikan dan Masyarakat)

ARCHIVE
March
43
April
1
June
11
March
35
February
24
March
16
April
37
May
9
June
4
July
5
October
2
November
39
December
6
January
2
February
3
Show more
POPULAR
Soal Cerdas Cermat Agama Islam Tingkat SD Sederajat
SOAL CERDAS CERMAT AGAMA ISLAM TINGKAT SD SEDERAJAT PERTANYAAN
WAJIB UNTUK SETIAP REGU (10 SO…
Soal Cerdas Cermat Agama Islam Tingkat SD Sederajat
Makalah Investasi
Investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan masyarakat yang sudah …
Makalah Investasi
Makalah e-Commerce
E-Commerce BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan internet
menyebabk…
Makalah e-Commerce
Makalah Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku konsumen memi…
Makalah Perilaku Konsumen
Soal Cerdas Cermat Agama Islam Babak Penyisihan
SOAL CERDAS CERMAT BABAK PENYISIHAN 1. Iman merupakan hal penting bagi umat
Isla…
Soal Cerdas Cermat Agama Islam Babak Penyisihan
Subscribe Our Newsletter
Email Address
About Contact Disclaimer Privacy Policy Sitemap Term of Service

Copyright © 2021
Theme by Igniel

Anda mungkin juga menyukai

  • Hasil Dokumentasi Penelitian
    Hasil Dokumentasi Penelitian
    Dokumen6 halaman
    Hasil Dokumentasi Penelitian
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Bismillah
    Bismillah
    Dokumen2 halaman
    Bismillah
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Ranfe of System B1-B6
    Ranfe of System B1-B6
    Dokumen23 halaman
    Ranfe of System B1-B6
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen2 halaman
    KUESIONER
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Jurnal ITDK
    Jurnal ITDK
    Dokumen10 halaman
    Jurnal ITDK
    Daeng Palallo
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Lengkap
    Skripsi Lengkap
    Dokumen80 halaman
    Skripsi Lengkap
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen9 halaman
    Bab Vi
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok 1 Pak Syam
    Tugas Kelompok 1 Pak Syam
    Dokumen8 halaman
    Tugas Kelompok 1 Pak Syam
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Mewujudkan Lingkungan Bersih di Dusun Pasalolu
    Mewujudkan Lingkungan Bersih di Dusun Pasalolu
    Dokumen6 halaman
    Mewujudkan Lingkungan Bersih di Dusun Pasalolu
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Revisi
    Bab Iv Revisi
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv Revisi
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • KONSEP TRIAGE DAN PERAN PERAWAT
    KONSEP TRIAGE DAN PERAN PERAWAT
    Dokumen32 halaman
    KONSEP TRIAGE DAN PERAN PERAWAT
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Bismillah
    Bismillah
    Dokumen2 halaman
    Bismillah
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • KAPASITAS PARU PENYELAM TRADISIONAL
    KAPASITAS PARU PENYELAM TRADISIONAL
    Dokumen58 halaman
    KAPASITAS PARU PENYELAM TRADISIONAL
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Skripsi
    BAB 1 Skripsi
    Dokumen59 halaman
    BAB 1 Skripsi
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ibu Elen Kelompok 1
    Tugas Ibu Elen Kelompok 1
    Dokumen12 halaman
    Tugas Ibu Elen Kelompok 1
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen11 halaman
    Bab 2
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Mewujudkan Lingkungan Bersih di Dusun Pasalolu
    Mewujudkan Lingkungan Bersih di Dusun Pasalolu
    Dokumen6 halaman
    Mewujudkan Lingkungan Bersih di Dusun Pasalolu
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 60
    60
    Dokumen5 halaman
    60
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 61
    61
    Dokumen6 halaman
    61
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 38
    38
    Dokumen33 halaman
    38
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 64
    64
    Dokumen8 halaman
    64
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • M HIPERTENSI
    M HIPERTENSI
    Dokumen19 halaman
    M HIPERTENSI
    Neskleng Punk
    Belum ada peringkat
  • 65
    65
    Dokumen8 halaman
    65
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 37
    37
    Dokumen14 halaman
    37
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 58
    58
    Dokumen12 halaman
    58
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 66
    66
    Dokumen8 halaman
    66
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan Karakter
    Pendidikan Karakter
    Dokumen130 halaman
    Pendidikan Karakter
    Enol Leaua Fehr
    Belum ada peringkat
  • 34
    34
    Dokumen4 halaman
    34
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat
  • 59
    59
    Dokumen5 halaman
    59
    Nurul An-Nisa
    Belum ada peringkat