Anda di halaman 1dari 6

BAB VII : OSILATOR

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kuliah topik ini, mahasiswa diharapkan :
Dapat mengetahui cara kerja dan karakteristik berbagai osilator gelombang sinusoidal
dan non sinusoidal.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti Kuliah topik ini, mahasiswa diharapkan :
 Mampu mengambarkan dan menjelaskan cara kerja osilator gelombang
sinusoidal jembatan wien dan phase shift.
 Mampu menggambarkan dan menjelaskan cara kerja osilator non sinusoidal
relaksasi.

7.1. Konsep Oscilator


Osilator merupakan rangkaian yang menghasilkan gelombang listrik sinusoidal dan non
sinusoidal yang terdiri dari rangkain penguat dengan umpan balik positif dan sebuah
rangkaian penentu frekuensi seperti diperlihatkan pada gambar 7-1.

Gambar 7-1 : Blok diagram umpan balik positif


Bentuk umum dari penguatan umpan balik positif adalah :

Af = G / ( 1- GH ). (7.1)
Dimana :
Af = Penguatan komplek rangkaian total ( besar & sudut fasa )
G = Penguatan komplek penguat
H = Penguatan komplek bagian umpan balik.
GH = Penguatan komplek loop tertutup ( besar & sudut fasa )

Elektronika Analog 90
BAB VII : OSILATOR

Rangkaian dasar osilator diperlihatkan pada gambar 7-2.

Gambar 7-2 : Prinsip dasar osilator


Penguatan Loop tertutup : | GH |,
Diasumsi penguat G merupakan penguat tanpa umpan balik dan merupakan faktor
umpan balik dengan nilai G dan H adalah :

 AV Z L
G (7.2)
Z L  RO
V f  Z1
H  (7.3)
VO Z1  Z 3

Beban penguat ( ZL ) adalah Z2 paralel dengan ( Z1 serie Z3 ) dimana Z1,Z2 dan Z3


merupakan reaktansi.
- Z1 = jX1,
- Z2 = jX2
- Z3 = jX3
Sehingga diperoleh Penguatan Loop tertutup :

AV X1 X 2
GH  (7.4)
jRO ( X1  X 2  X 3 )  X 2 ( X 1  X 3 )

Syarat terjadinya osilasi adalah jika pergeseran fasa = 0 (nol). Hal tersebut akan
terpenuhi :
1. jika GH adalah bentuk Riil atau jika bagian imajiner GH = 0 atau jika nilai
jRo(X1+X2+X3) = 0, kondisi ini akan terpenuhi bila (X1+X2+X3) = 0
2. Nilai | GH | = Av.X1 / X2 = 1, dan X1 dengan X2 harus sejenis ( Capasitif atau Induktif ).

Elektronika Analog 91
BAB VII : OSILATOR

7.2 Jenis – jenis Osilator


Terdapat banyak jenis osilator namun pada buku ini hanya beberapa jenis yang akan
dibahas seperti osilator colpits, hartley, phase shift dan jembatan wien serta relaksasi
dan free runing multivibrator.

7.2.1 Osilator Jembatan Wien

Osilator jembatan Wien dinamakan demikian karena penemunya Max Wien lahir tahun
1866 di Kaliningrad Rusia dan tinggal di Jerman adalah orang pertama yang
mencetuskan ide penggeser phasa 2 tingkat. Secara utuh bentuk rangkaian tersebut
diperlihatkan pada gambar 7-3. Rangkain ini merupakan analogi dari sistem umpanbalik
seperti model gambar 7-1. Tentu sekarang dapat ditunjukkan dimana penguat G dan
yang mana umpanbalik dengan penguatan H.

Gambar 7-3 : Rangkaian Osilator Jembatan Wien

Dari teori diketahui penguatan G adalah penguatan op-amp yang dibentuk oleh
rangkaian resistor Rf dan Rg yang dirangkai ke input negatif op-amp. Rumus
penguatannya adalah :

(7.5)

Elektronika Analog 92
BAB VII : OSILATOR

Pada rangkaian gambar 7.3 diketahui Rf = 2Rg, sehingga dengan demikian besar
pengguat A=G= 3. Dengan hasil ini, untuk memenuhi syarat terjadinya osilasi dimana
GH = 1 maka H (rangkaian umpan balik) penguatannya harus 1/3. Rangkaian penggeser
phasa tersebut akan mencapai nilai maksimum pada satu frekuensi tertentu. Nilai
maksimun ini akan tercapai jika ωC = R dan diketahui ω = 2f. Selanjutnya jika diuraikan
dapat diketahui besar frekuensi ini adalah :

(7.6)

Ini yang dikenal dengan sebutan frekuensi resonansi (resonant frequency). Dengan
demikian osilator wien yang dibuat akan menghasilkan gelombang sinus dengan
frekuensi resonansi tersebut. Gambar 7-4 adalah diagram rangkaian yang sama dengan
gambar 11-3 dengan bentuk memperlihatkan adanya jembatan.

Gambar 7-4 : Osilator Jembatan Wien

7.2.2 Osilator Geser Fasa (Phase Shift Oscillator)

Phase-shift oscillators menghasilkan gelombang sinusoidal yang lebih baik dari osilator
jembatan Wien, distorsi lebih kecil dan kestabilan lebih baik. Suatu osilator geser fasa
dapat dibangun dengan satu Op-amp seperti ditunjukan pada gambar 7-5. Geser fasa
total – 1800 dan setiap tingkat bergeser – 600, Hal ini muncul ketika ω= 2f = 1.732/RC
(tan 600 = 1.732). Syarat terjadi osilasi mengikuti rumusan berikut :

(7.7)

Elektronika Analog 93
BAB VII : OSILATOR

Gambar 7-5 : Osilator Geser Fasa

Frekuensi kerjanya adalah :


1
o  (7.8)
3R( R  RG )C 2

7.2.3 Osilator Relaksasi


Osilator relaksasi merupakan osilator non sinusoidal yang dapat dibangun dari Op-amp
atau UJT (Uni Junction Transistor). Gambar 11-6 merupakan osilator relaksasi
menggunakan Op-amp.

Gambar 7-6 : Osilator Relaksasi Op-amp

Tegangan keluaran berupa gelombang persegi dengan frekuensi berkisar pada


nilai :
1
f  (7.9)
2 RC
Dimana R merupakan nilai potensiometer dan dapat berkisar pada nilai 1K dan
1M.

Elektronika Analog 94
BAB VII : OSILATOR

Gambar 7-7 merupakan rangkaian osilator relaksasi menggunakan UJT.

Gambar 7-7 : Osilator Relaksasi Dengan UJT


Ketika tegangan kapasitor naik pada suatu titik tertentu tiba-tiba arus mengalir dari
emitor UJT (E) ke baisi UJT (B1). Hal ini akan menghasilkan pada resistor 100 yang
sam dengan keluaran dari osilator relaksasi UJT. Gelombang segitiga diumpankan pada
Op-amp, jika gelmbang segitiga lebih besar dari tegangan referensi (2,5 volt) maka pada
terminal nomor 6 akan mengeluarkan tegangan. Op-amp berfungsi sebagai komparator.
Demikian sebaliknya jika gelombang segitiga lebih kecil dari referensi makan tegangan
Op-amp sama dengan nol.

7.3. SOAL-SOAL LATIHAN


1. Turunkan persamaan untuk bagian umpa balik osilator geser fasa Vo/Vin = 1/3 !
2. Berikan penjelasan saudara ats rumus 11.8 !
3. Buatlah simulasi oslator geser fasa dan osilator relaksasi mengunakan Op-amp
TL 084 !
4. Hitung frekuensi osilasi untuk osilator geser fasa dimana R =1 K dan C = 10uF !
5. Hitung frekuensi Osilasi untuk osilator relaksasi pada R = 2 K dan C = 25 uF !

Elektronika Analog 95

Anda mungkin juga menyukai