KEPEMIMPINAN STRATEGIS
BERFIKIR STRATEGIS
b. Imajinasi.
1) Kemampuan untuk menggunakan imajinasi adalah faktor penting
dalam belajar berpikir strategis.
2) Berpikir strategis memerlukan pemikiran yang divergen dan
konvergen. Pemikiran divergen diperlukan ketika kita memecah kebiasaan,
melihat pola baru, dan membayangkan kemungkinan hubungan.
3) Berpikir konvergen digunakan untuk membingkai kemungkinan-
kemungkinanyang ada untuk organisasi berdasarkan kriteria objektif dan
untuk memilih suatu pendekatan.
1
Dikutip dari http://www.kompasiana.com/mbudiraharjo/berpikir-strategis-apa-
itu_54ff0372a33311842850fac0
2
Hanjar Seskoad tentang Kepemimpinan Hal. 29 s.d 30
TERBATAS
TERBATAS
2
d. Juggle.
1) Juggle adalah kemampuan untuk menangani sesuatu dengan
informasi yang tidak lengkap dan tidak konsisten, tidak akurat, dan selalu
berubah-rubah.
2) Kemampuan untuk melihat dan bekerja dengan hubungan yang
berlawanan dan paradok adalah sifat yang dianggap para strategis sebagai
kebutuhan untuk berpikir strategissebagai lawan dari perencanaan. Di mana
kemampuan untuk menghilangkan paradok dan ambivalen diperlukan.
TERBATAS
TERBATAS
3
Persoalan No.2 Apa yang dimaksud dengan ilmu yang diperlukan bagi pemikir
strategis menurut Paul K. Van Riper?
Jawaban :
Seorang pemikir strategis perlu dibekali Ilmu yang memadai, Ilmu, sains, atau ilmu
pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh
dari keterbatasannya.
Menurut Paul K. Van Riper, ilmu yang diperlukan bagi pemikir strategis meliputi
ilmu yang didapat dari pemahaman untuk menyelesaikan permasalahan, pembelajaran
baik dari pengalaman ataupun dengan mempelajari dari para pemikir strategis
sebelumnya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
TERBATAS
TERBATAS
4
epistemologi. Dengan demikian seorang pemikir strategis perlu dibekali wawasan yang
luas mencakup Ipoleksosbud Hankam, dengan adanya referensi, bekal ilmu dan wawasan
yang luas serta pengalaman yang memadai, seorang pemikir strategis mampu menjawab
semua permsalahan yang akan dihadapi.
Persoalan No.3 Apa saja ilmu atau hal yang diperlukan bagi seorang Pemikir
Strategis menurut Paul K. Van Riper?
Jawaban :
Untuk mendukung para pemikir tetap dalam jalurnya yaitu berfikir cerdas dan kritis,
maka diperlukan ilmu yang memadai. Seperti yang dikemukakan oleh Paul K.Van Riper 3,
beberapa ilmu yang diperlukan bagi Pemikir Strategis meliputi :
a. Teori Sistem: Pertama dan utama yang dibutuhkan oleh pemikir strategis
adalah “know how the world works”. Mereka perlu memiliki pandangan sistem dari
dunia dan semuanya yang ada di dalamnya.
3
Ibid., Hal : 27 s.d 28
TERBATAS
TERBATAS
5
f. Banyak hal-hal yang tidak terjadi pada saat sekarang, sehingga kita harus
menggalinya dari sejarah.
h. Para pemikir strategis perlu mempunyai the historical mindcara berpikir yang
dibentuk oleh bacaan seseorang tentang sejarah dan menggunakan sejarah
sebagai cara pencarian dan kerangka kerja untuk berpikir tentang masalah-
masalah.
i. Geostrategi dan geopolitik. Pemikir strategis perlu memahami tentang
geografi, khususnya yang berhubungan dengan strategi.
m. Pemikir strategis tidak boleh lalai hubungan antar bangsa dan penggunaan
kekuatan dan ancaman selalu melibatkan manusia dari bermacam budaya dan
etnisitas.
n. Kita tidak dapat membangun hubungan dengan orang- orang lain jika kita
tidak mengerti dan menghormati kebiasaan dan tradisi mereka.
TERBATAS
TERBATAS
6
Ilmu/wawasan yang perlu dimiliki, oleh para pemikir strategis merupakan dasar,
pegangan ataupun kekuatan bagi para pemikir strategis agar mampu menghadapi seluruh
tantangan dan hambatan dalam organisasi. Pemimpin dalam organisasi perlu
memanfaatkan waktu untuk berpikir strategis, tanpa dibekali oleh ilmu yang dapat
menghasilkan kemampuan berpikir strategis yang komprehensif, organisasi akan
menghadapi resiko dalam membuat keputusan-keputusan yang kurang kreativitas dan
wawasan yang muncul dari proses berpikir strategis.
Kemampuan membaca situasi yang pada ahirnya menentukan keputusan, bahwa
organisasinya berbelok ke arah yang tidak diinginkan merupakan salahsatu contoh
bagaimana ilmu sangat berperan. Peran ilmu yang signifikan ini dapat dilihat dari
kemampuan pemimpin membaca situasi dan kondisi organisasi. Dengan bekal
pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang memadai akan menghasilkan pemikir
strategis yang profesional.
Referensi :
1. Hanjar Seskoad tentang Kepemimpinan Strategis
2. http://www.kompasiana.com/mbudiraharjo/berpikir-strategis-apa-
itu_54ff0372a33311842850fac0
TERBATAS