Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ali khamdhan Hatsani

NIM : 16040284065

Telaah Kurikulum
Menurut anda kurikulum 2013 itu masuk dalam model pengembangan kurikulum apa? Sebutkan
beserta alasannya?

Jawaban
Sekarang zaman sudah berkembang pesat sehingga menuntut akan adanya suatu perubahan
agar kita dapat berkembang dan bersaing. Perkembangan masuk dalam segala aspek kehidupan
termasuk juga dalam pendidikan. Diindonesia pendidikan mengalami pekembangan-perkembangan
yang signifikan contohnya adalah kurikulum . dari tahun 1947 -2013 kita telah mengalami 9 kali
penerapan kurikulum .dinamika semacam ini sangat logis mengingat hal tadi atas perubahan politi,
ekonomi, sosial budaya, masyarakat berbangsa dan bernegara.perubahan dan pengembangan
kurikulum menunjukan bahwa sistem pendidikan itu dinamis , jika sistem pendidikan tidak ingin
terjebaak dalam stagnasi maka perubahan dan perkembangan itu perlu dilakukan . sementara ini
kurikulum yang kita anut adalah kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulu yang dijalankan dalam sistem pendidikan indonesia
menggantikan kurikulum 2006 atau KTSP, namun dalam kenyataan perjalannya kurikulum ini
dihentikan sementara melalui peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomer 60 tahun 2014
tanggal 11 desember 2014. Dalam perjalannya kurikulum 2013 selalu berupaya melakukan
pengembangan terhadap sistem dan pembelajarannya . lalu pertanyaannya bagaimanakan model
pengembangan kurikulum yang sesuai atau dianut oleh kurikulum 2013. Disini saya akan
mengemukakan teori model pengembangan yang dijalankan dalam kurikulum 2013.

Pertama , kurikulum 2013 menganut model penenmbangan


kurikulum model administratif ( top down atau line staff
prosedure .
Dalam model ini pengembangan kurikulum dimulai dari seseorang tingakt atas atau pejabat
tingkat atas kemudian mengumpulkan para ahli dibidang pendidikan masing-masing , kemudian dari
pendapat para ahli ini akan dirumuskan suatu kebijkan dan peraturan yang mana kebijakan dan
peraturan ini akan menjadi patokan dasar dalam menjalankan kurikulum seperti konsep umum ,
landasan, rujukan maupun strategi , kemudian dalam skala yang lebih rinci akan dibentuk panitia-
panitia penguji yang bertanggung jawab atas jalanya kurikulum di dalam proses dan sistem
pembelajaran dan pendidikan di sekolah melalui uji coba-uji coba yang dilakukan. Dalam
pengembangan kurikulum 2013 juga menganut model pengembangan ini, hal itu dibuktikan dari
adanya peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
Pemerintah tersebut memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan
standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Selain itu dalam pelaksanaan kurikulum 2013 juga
membentuk suatu panitia khusus yang terdiri dari para ahli, tugas panitia disini adalah untuk
mengadakan sosialisasi, penelitian dan pengamatan penjalanan kurikulum 2013 disetiap daerah-
daerah di indonesia . disetiap kabupaten atau kota tidak serentak semua sekolah menjalankan
kurikulum 2013 melainkan disetiap daerah direntas atau ada sekolah yang menjadi bahan uji coba
penerapan kurikulum 2013, nahh sekolah inilah yang nantinya akan menjadi contoh penjalanan
kurikulum bagi sekolah-sekolah lain di kabupaten atau kota tersebut. Uji coba semaca ini dilakukan
untuk menguji kesiapan sarana dan prasarana, guru yang mengajar dan juga proses kelola
pembelajarannya , apakah sudah sesuai atu belum. Jika belum, maka akan diadakan koreksi dan juga
evaluasi untu membenahi kekurangan sekolah tersebut dalam menjalankan kurikulum 2013. Jika
sudah sesuai dan menjalankan sesuai yang diharapkan maka para ahli akan menjadikan sekolah
tersebut sebagai sekolah terpadu kurikulum 2013 sesuai yang saya bicarakan diatas tadi.

Daril pengembangan kurikulum 2013 model administratif dapat ditarik kesimpulan bahwa

para pejabat tinggi dan para ahli merupakan tokoh sentral dalam perjalanan pemberlakuan
kurikulum 2013, pengujian, penetapan, pengamatan dn juga pemberian aturan merekalah yang
membuat , dari situ kemudian akan diujicoba di sekolah-sekolah rintisan kurikulum 2013 dan dari
sekolah ini jika berhasil maka pemberlakuan kurikulum 2013 akan dilaksanakan menyeluruh
kesemua sekolah yang ada di indonesia. Jadi intinya adalah berantai dan saling menguatkan.

Yang kedua adalah model pengembangan kurikulum menurut


miller-seller
Pengembangan kurikulum tidak lepas dari berbagai faktor maupun aspek yang mempengaruhinya,
seperti cara berfikir, sistem nilai , proses pengembangan peserta didik , kebutuhan peserta didik dan
urutan pembelajaran. Model pengembangan kurikulum miller-seller merupakan pengembangan
kurikulum yang dikombinasikan yaitu dari model transmisi ( gagne ) dan model transaksi ( taba’s dan
robinson. Mereka memuncukan tahapan-tahapan pemngembangan kurikulum sebagai berikut

Orientasi kurikulum

Secara konseptual draf kurikulum 2013 dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa
depan yang cerdas komprehensif yaknii tidak hanya cerdas intelektualnya saja melaikan juga cerdas
emosi, sosial dan spiriyualnya . hall ini tampak dengan terintegritaskannya nilai-nilai karakter dalam
proses pembelajaran kurikulum 2013.

Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bahwa pendidikan nasional berdassarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kkehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab..

Pengembangan tujuan kurikulum

Untuk mewujudkan tujuan pelndidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan
lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 diisebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus
dipenuhinyaa atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah..

Model pengajaran

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan kurikulum 2013 diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif , menyenangkan , menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan
partisipatoris, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan peerkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap
satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.

Implementasi

Implementasi dari tujuan kurikulum 2013 adalah ditekankannya pembelajaran karakter dari setiap
satuan materi pembelajaran yang dilakukan disekolahan dan melakukan seminar-seminar MGMP di
setiap kabupaten atau kota untuk mengarahkan dan memberikan materi penerapan kurikulum yang
benar dan tepat agar tujuan yang digagas dan orientasi yang diinginkan dapat diraih dengan usaha
bersama tanpa ada kebingunya diantara guru-guru yang mengajar disetiap daerah dan kabupaten di
seluruh indonesia.

Kesimpulan :

sistem pendidikan di indonesia dalam bentuk kurikulum nasional harus dikembangkan karena
zaman sekarang sudah berkembang secara cepat maka dari itu agar kita tidak ketingalan dengan
negara lain dari hasil pendidikannya maka pengembangan kurikulum nasional mutlak harus
dilakukan. Kurikulum 2013 yang menggantikan KTSP 2006 sebenarnya memiliki tujuan dan visi misi
yang baus tetapi dalam bentuk sosialisannya saja yang belum optimal hal ini akan menyebabkan
kebingunggan dikalanngan pengajar baik itu ditinkat dasar/menengan/ dan atas, sehingga
menyebabkan ketidakpahaman akan penerapan kurikulum 2013 yang kemudian berdampak pada
ketidakoptimalan guru pengajar melakukan proses pembelajaran dan berdampak pada hasil didikan
yang tidak optimal pula. dari sisni dapat dipetik pelajaran untuk mengembangkan sosialisasi
penerapan kurikulum 2013 misalnya melakukan seminar-seminar oleh para ahli yan diikuti oleh
semua guru pengajar disetiap daerah ataupun kabupaten/kota yang mana in harus dilakukan
sebulan sekali agar penecekan dan penilaiaan atas penerapan kurikulum 2013 bisa diawasi dan jika
kurang atau belum tepat bisa dievalusi dan diperbaiki menjadi sesuai yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai