Anda di halaman 1dari 4

Nama : CHINDY FERINA

Nim : 3219050

Kelas : EI-B

Matakuliah : FIQIH ZAKAT DAN WAKAF

UTS FIQIH ZAKAT WAKAF

1. Pengertian zakat: zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim
dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan syarat yang
telah ditetapkan.
Hukum zakat: Zakat merupakan bentuk ibadah seperti salat, puasa, dan lainnya yang
telah diatur berdasarkan Al Quran dan sunnah. Ibadah ini termasuk dalam rukun Islam
yang keempat dan menjadi salah satu unsur penting dalam syariat Islam. Karena itu,
hukum membayarkan zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi
syarat-syarat zakat.
Dalil hukum zakat:
Al Muzzammil ayat 20 disebutkan pula tentang perintah untuk menunaikan zakat

View Image
Artinya:

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua
pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah
mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka
Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran.

Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang
berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi
berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan
kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di
sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah
ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

2. Pengertian haul dan nisab: Nisab merupakan batasan miminal kekayaan seseorang yang
diwajibkan untuk membayar zakat. Apabila seseorang memiliki harta yang telah
mencapai nisab maka orang tersebut sudah diwajibkan untuk berzakat. Sebaliknya,
seseorang tidak wajib membayarkan zakat apabila kekayaannya tidak mencapai nisab.
Haul adalah batasan setahun kepimilikan kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya. Hal
ini juga dapat diartikan, jika kekayaan yang kita miliki belum genap setahun maka tidak
wajib dikeluarkan zakatnya.
Contoh zakatnya:
- Zakat Emas, Perak dan Uang
Ketiga jenis harta, yaitu emas, perak dan uang zakatnya dikeluarkan setelah dimiliki
secara pasti selama satu tahun qomariyah (haul). Besar nisab dan jumlah yang harus
dikeluarkan berbeda-beda. Nisab emas 91,92 gram emas murni, nisab uang sama
dengan nisab emas tersebut. Dan menurut Qardawi nisabnya senilai 85 gram.
Sedangkan nisab perak senilai 642 gram perak, dan menurut mazhab Hanafi nisabnya
senilai 700 gram.
- Zakat Barang yang diperdagangkan
Nisab barang yang diperdagangkan sama dengan nisab emas yaitu 91,92 gram, dan
menurt qardawi seanilai 85 gram emas  dan dikeluarkan tiap akhit tahun.
- Zakat Binatang Ternak
Yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah binatang ternak yang telah dilpelihara
selama satu tahun di tempat pengembalaan dan tidak dipekerjakan sebagai tenaga
pengangkutan dan sebagainya dan sampai nisabnya.
Untuk kambing 40-120 ekor, zakatnya 1 ekor kambing, setiap 121-200 ekor zakatnya
2 ekor, dan 201-300 zakatnya 3 ekor, selanjutnya setiap pertambahan 100 ekor
zakatnya tambah 1 ekor.

3. Zakat profesi adalah Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi tersebut misalnya pegawai negeri
atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.

Nisabnya: Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat


tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520 kg
beras. Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat profesi adalah
520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000.

Dalilnya: surat Al Baqarah ayat 267:

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji".
4. Orang-orang yang termasuk ke dalam mustahik zakat
zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, orang yang dilunakkan
hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang
yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai kewajiban dari Allah.

Makna fi sabilillah: artinya adalah orang orang yang melaksanakan jihad (peperangan
membela agama allah SWT) yang tidak mendapatkan harta fai’ sekalipun mereka kaya.

5. Lembaga yang mengelola zakat: Dalam upaya mencapai tujuan pengelolaan zakat,
dibentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang berkedudukan di ibu kota negara,
BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota. BAZNAS merupakan lembaga
pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui Menteri. BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas
pengelolaan zakat secara nasional. Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk
Lembaga Amil Zakat (LAZ). Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau
pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. LAZ wajib melaporkan secara berkala kepada
BAZNAS atas pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
yang telah diaudit syariat dan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai