Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Anestesiologi Indonesia

LAPORAN KASUS
Kaudal Epidural Kontinyu Pada Pasien Pediatri yang Menjalani Pembedahan
Abdomen dan Rectum.
Continuous Caudal Epidural for Pediatric Patient undergoing abdomen and Rectum
Surgery

Eduardus Wiranto*, Soni Sunarso*, Christrijogo Sumartono W*

* Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya/ RSUP Dr. Sutomo,
Surabaya
*Korespondensi/ Correspondence: Eduardus Wiranto

ABSTRACT
Background: Caudal epidural anesthesia is a regional anesthetic technique generally
used for kids, conjunction with general anesthesia intra-operation, and also used for
the management of postoperative pain. Unlike single injection caudal block, the block
will result in continuous caudal analgesia adequate duration. When used in
conjunction with general anesthesia can reduce the need for anesthetic agents.
Case: Present two cases of patients, children aged 5 years with the diagnosis of a
prolapsed rectum for prolapse repair surgery, and children 6 months with bilateral
testicular undecensus, anorectal malformation, urethral fistula and penoscrotal
hypospadias underwent orchidopexy unilateral surgery and sigmoidostomi
Summary: Both operations went smoothly and without any special events.
Postoperatively the patient does not experience pain. Both patients get good analgesia
effect and do not need to add analgesia through intravenous injection, injection is
continued postoperative analgesic medication through an epidural catheter using
naropin.
Keywords: Continuous Caudal Epidural, postoperative pain, Lower Abdominal
Surgery

ABSTRAK
Latar Belakang: Anestesi epidural caudal adalah teknik anestesi regional yang paling
popular digunakan pada anak-anak, umumnya digunakan bersamaan dengan anestesi
umum intra operasi, dan digunakan untuk manajemen nyeri pasca operasi. Tidak
seperti caudal blok injeksi tunggal, blok caudal kontinyu akan menghasilkan durasi
analgesi yang adekuat. Bila digunakan bersamaan dengan anestesi umum dapat
mengurangi kebutuhan agen anestesi.
Kasus: anak usia 5 tahun dengan diagnosa prolaps rectum dilakukan operasi repair

Volume VIII, Nomor 1, Tahun 2016


Volume VIII,
Terakreditasi Nomor
DIKTI 1, Tahun
dengan 2016 3 Juli 2014 - 2 Juli 2019
masa berlaku 41
Dasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 212/P/2014
Jurnal Anestesiologi Indonesia

prolaps, dan anak 6 bulan dengan undecensus testis bilateral, malformasi anorektal,
fistel recto uretra dan hipospadia penoscrotal dilakukan operasi orchidopexy
unilateral dan sigmoidostomi
Ringkasan: Kedua operasi berjalan lancar dan tanpa kejadian khusus. Pasca operasi
pasien tidak mengalami keluhan nyeri. Kedua pasien mendapatkan efek analgesi yang
baik dan tidak perlu menambahkan analgesik melalui injeksi intravena, injeksi obat
analgesik dilanjutkan pasca operasi melalui kateter epidural dengan menggunakan
naropin.
Kata Kunci: Kaudal Epidural Kontinyu, Nyeri Pasca Operasi, Operasi abdomen
bawah

Pendahuluan lama, bahkan dapat menimbulkan nyeri


Pembedahan pada pediatrik kronik. Penatalaksanaan nyeri yang
masih merupakan masalah yang pelik, adekuat memerlukan perhatian terhadap
bagi dokter bedah maupun bagi dokter beberapa aspek penting, antara lain
anestesia. Penanganan nyeri pada evaluasi nyeri, pemilihan jenis obat,
pasien anak merupakan tantangan yang serta rute pemberian obat.
cukup besar bagi ahli anestesia. Penilaian nyeri yang akurat
Pemecahan masalah yang efektif hanya membutuhkan metode penilaian yang
mungkin dilakukan melalui pendekatan akurat, sesuai dengan usia anak tersebut.
multidisiplin mencakup periode pra Pada anak yang lebih besar atau pada
hingga pascaoperatif.1 Nyeri pada saat anak usia sekolah, intensitas, lokasi, dan
ini telah menjadi salah satu tanda vital kualitas nyeri dapat diungkapkan secara
yang mengharuskan semua tenaga verbal, namun pada bayi serta anak-
kesehatan untuk dapat menilai dan anak yang belum dapat berbicara, maka
menentukan sumber nyeri tersebut metode evaluasi nyeri ini harus
dengan tepat, namun sampai saat ini disesuaikan dengan keadaan tersebut.
nyeri masih merupakan suatu hal yang Blok caudal secara kontinyu
sering disalahartikan, tidak terdiagnosis adalah teknik yang berguna untuk
serta tidak tertangani dengan baik. anestesi selama operasi dan manajemen
Masalah yang paling sering nyeri pasca operasi untuk pasien
timbul pada penanganan nyeri pada pediatri, yang menjalani operasi
pasien pediatrik adalah penanganan abdomen bawah. Kami
nyeri pascaoperasi yang tidak adekuat, mempresentasikan 2 kasus pasien, anak
sehingga meningkatkan morbiditas usia 5 tahun dengan diagnosa prolaps
pascaoperasi, antara lain komplikasi rectum dilakukan operasi repair prolaps,
pulmonal, penyembuhan yang lebih dan anak 6 bulan dengan undecensus

42 Volume VIII, Nomor 1, Tahun 2016


Jurnal Anestesiologi Indonesia

testis bilateral, malformasi anorektal, dan menurunkan tingkat sirkulasi stres


fistel recto uretra dan hipospadia hormon.2 Blok epidural pada anak-anak
penoscrotal dilakukan operasi juga memberikan lebih sedikit
orchidopexy unilateral dan instabilitas hemodinamik dibandingkan
sigmoidostomi. Operasi berjalan lancar pada orang dewasa.1
dan analgesi pasca operasi berhasil
didapat dengan baik.
Penempatan jarum dan kateter
Anestesi epidural caudal adalah epidural secara single-shot dan continus
teknik anestesi regional yang paling membuat anestesi epidural mempunyai
popular digunakan pada anak-anak, blok selektif sesuai dengan dermatom
umumnya digunakan bersamaan terlibat dalam prosedur pembedahan,
dengan anestesi umum intra operasi, hal ini memungkinkan untuk
dan digunakan untuk manajemen nyeri menurunkan dan menguragi dosis obat
pasca operasi. Tidak seperti caudal blok anestesi lokal serta tidak diperlukannya
injeksi tunggal, blok caudal kontinyu blokade pada daerah yang tidak
akan menghasilkan durasi analgesi diinginkan.2
yang adekuat. Bila digunakan
bersamaan dengan anestesi umum dapat
Pertimbangan Anatomi
mengurangi kebutuhan agen anestesi.
Adanya perbedaan anatomi
Anestesi epidural saat ini mulai
yang signifikan dibandingkan dengan
banyak di lakukan dalam praktek
orang dewasa, yang harus menjadi
pediatrik anestesi dan popularitasnya
pertimbangan saat menggunakan
terus berkemban.
anestesi regional pada anak-anak.
Kombinasi menghilangkan nyeri yang
Sebagai contoh, pada neonatus dan
sangat baik dan dengan efek samping
bayi, conus medullaris terletak lebih
yang minimal memberikan kepuasan
rendah pada column spinal (kira-kira
yang tinggi pada pasien bila
pada vertebra L3) dibandingkan dengan
dibandingkan dengan metode analgesia
orang dewasa di mana kira-kira terletak
lainnya. 1 Epidural analgesia juga
di vertebra L1. Ketidaksamaan ini
memiliki banyak efek yang
merupakan hasil dari tingkat
menguntungkan pada pasien pediatrik.
pertumbuhan yang berbeda antara
Dalam praktek klinis, biasanya
spinal cord dan colum tulang vertebra
digunakan untuk suplement anestesi
pada bayi. Namun, pada usia 1 tahun
umum dan untuk penaganan nyeri
conus medullaris mencapai tingkat
pascaoperasi. Penanganan nyeri
yang sama di L1 seperti pada orang
pascabedah dari epidural analgesia
dewasa .1
memiliki banyak manfaat diantaranya
Sakrum anak-anak juga lebih
adalah weaning ventilator yang cepat

Volume VIII, Nomor 1, Tahun 2016 43


Jurnal Anestesiologi Indonesia

sempit dan datar dibandingkan pada individu.2


orang dewasa. Saat lahir, sakrum, yang Dalam hal ini juga telah
dibentuk oleh lima vertebra sakral, dikemukakan bahwa jaringan lemak
tidak sepenuhnya ossified dan terus epidural pada anak anak kurang padat
tumbuh sampai kira-kira 8 tahun. Fusi dibandingkan orang dewasa. Dengan
yang tidak lengkap dari lengkungan kurangnnya lemak di ruang epidural hal
vertebral sakralis membentuk hiatus ini membuat ruang epidural menjadi
sakral. Caudal dalam ruang epidural lebih longgar sehingga tidak hanya
dapat diakses dengan mudah pada bayi dapat memfasilitasi penyebaran
dan anak-anak melalui hiatus sakral. anesthestic lokal, tetapi juga
Karena pengembangan yang terus memudahkan majunya kateter epidural
menerus dari atap kanal sakral, maka dari ruang caudal epidural ke tingkat
terdapat banyak variasi pada hiatus lumbal dan torakal. 1,2
sakral. Pada anak-anak, hiatus sakralis
terletak lebih cephalad dibandingkan
Indikasi
orang dewasa. Oleh karena itu, hati-hati
Untuk blok epidural caudal
bila menempatkan caudal blok pada
biasanya diindikasikan untuk
bayi, karena dura mungkin berakhir
pembedahan dibawah diafragma
lebih caudal sehingga dapat
khususnya di sacral, area lumbal bawah
meningkatkan risiko terjadinya
2
dan tungkai bawah.3,4
penusukan pada dural.
Indikasi untuk block lumbal dan
Tabel 1. Hubungan caudal dari
thoracal epidural adalah untuk bedah
spinal cord dan ruang subaraknoid
thoraks (pembedahan dibawah
dengan vertebra 1
klavicula), abdomen dan tungkai
Pada neonatus garis intercristal bawah. 3,4
(Tuffier’s line) membagi di L5-S1
(bedakan pada interspace orang
Kontra indikasi
dewasa, L4 atau L 3-4).2 Sebuah garis
imajiner yang ditarik antara dua crista Kontraindikasi untuk blokade
iliaca superior (garis intercristal) selalu epidural pediatrik adalah sama untuk
berada di bawah tingkat terendah dari orang dewasa yaitu pasien atau orang
spinal cord, tampa memandang usia. tua pasien menolak, gangguan
Pemberian blok pada tingkat ini koagulasi, peningkatan tekanan
mengurangi kejadian kerusakan pada intrakranial, septikemia, infeksi lokal,
spinal cord.Sebagai aturan umum ruang kelainan bawaan pada vertebral dan
epidural akan ditemukan di 1 mm / kg alergi dengan anestesi lokal. 1, 4, 5
berat badan, namun dalam hal ini
terdapat banyak variasi pada setiap

44 Volume VIII, Nomor 1, Tahun 2016


Jurnal Anestesiologi Indonesia

Teknik bupivacaine. tanpa menambahkan


Analgesia epidural dapat opioid melalui intravena.
diberikankan melalui single-short atau Pasien kedua ialah anak laki-laki
teknik Continue infusion. Jarum dan usia 6 bulan status pasien ASA 2
kateter ini dapat disisipkan pada tingkat dengan kelainan kongenital, pasien
caudal, lumbalis atau torakal. Tes dengan diagnosa undecensus testis
aspirasi dan test dose menunjukkan bilateral, malformasi anorektal, fistel
kemungkinan penempatan jarum / recto uretra dan hipospadia penoscrotal
kateter kedalam intra vaskuler atau dilakukan operasi orchidopexy
intratekal. Kemajuan terbaru dalam unilateral dan sigmoidostomi. Seperti
bidang epidural analgesia telah pasien pertama, dilakukan pembiusan
berfokus pada penempatan kateter dengan anestesi umum, lalu dilakukan
epidural kontinus dalam posisi yang blok caudal kontinyu sebelum operasi,
akurat. Epidural stimulasting, epidural bupivacaine diberikan selama operasi.
EKG dan teknik ultrasound telah Kedua operasi berjalan lancar
dikembangkan di samping gambaran x- dan tanpa kejadian khusus. Pasca
ray secara konvensional dalam operasi pasien tidak mengalami keluhan
membantu penempatan jarum / kateter nyeri. Kedua pasien mendapatkan efek
analgesi yang baik dan tidak perlu
Umur Be- Berkhirnya
rakhirnnya subarachnoid menambahkan analgesik melalui injeksi
spinal cord space intravena, injeksi obat analgesik
Neonatus L3 S3 – S4
dan bayi dilanjutkan pasca operasi melalui
Anak dan L1 S1 – S2 kateter epidural dengan menggunakan
dewasa
naropin.
epidural secara akurat.2

Ringkasan
Laporan Kasus
Anestesi epidural caudal adalah
Pasien pertama ialah anak laki-
injeksi obat di ruang epidural melalui
laki usia 5 tahun status pasien ASA 2
hiatus sacralis. Teknik ini berguna bila
dengan masalah sinus aritmia dan
memerukan anestesi dermatom lumbar
kelainan kongenital, pasien dengan
dan sacral. Pendekatan anestesi caudal
diagnosa prolaps rektum direncanakan
kontinyu mirip dengan caudal injeksi
operasi elektif repair prolapse rectum.
tunggal, namun dengan menggunakan
Dilakukan pembiusan dengan anestesi
kateter epidural.
umum, lalu dilakukan blok caudal
kontinyu sebelum operasi. Selama Perbedaan anatomi yang
operasi berlangsung analgetik diberikan signifikan menjadi pertimbangan yang
hanya melalui kateter epidural dengan penting dalam melakukan anestesi

Volume VIII, Nomor 1, Tahun 2016 45


Jurnal Anestesiologi Indonesia

regional pada pediatri. Pada neonatus mm di arah caudal tengah antara dua
dan bayi kurang dari 1 tahun, conus cornu, proximal dari hiatus, dengan
medullaris berakhir di vertebra lumbal sudut 45° terhadap kulit. Setelah loss of
3, berbeda dengan dewasa yang resistence dirasakan, arah jarum
berakhir di vertebra lumbal 1. Tulang dilandaikan menjadi 20° -30° terhadap
sacrum anak lebih sempit dan datar kulit dan dimasukkan 2-3mm ke canalis
dibandingkan dewasa. Ruang epidural vertebralis.
caudal bisa diidentifikasi dengan Gambar 1. Posisi Pemasangan
mudah melalui hiatus sacralis. Epidural Kateter
Tulang sacrum dan coccyx
dibentuk dari gabungan 8 vertebrae (5
sacral dan 3 coccygeal). Hal ini
menyebabkan defek yang alami karena
penggabungan yang tidak sempurna di
midline posterior di bagian bawah S4
dan S5. Defek inilah yang disebut
hiatus sacralis
Sebelum melakukan anestesi Saat jarum sudah berada di
caudal, pasien harus dimonitor saturasi, dalam ruang epidural, untuk
ECG, tensi, dan harus ada akses menghindari komplikasi terjadi dural
intravena perifer yang terpasang dan puncture dilakukan aspirasi selama 10-
berjalan lancer. Pasien diposisikan 15 detik. Meskipun saat aspirasi tidak
lateral decubitus. Kaki difleksikan 90°, terdapat darah maupun cairan spinal hal
tungkai bawah difleksikan 45°. Posisi ini belum dapat memastikan posisi
kepala harus dipastikan supaya jalan sudah benar, karena pembuluh darah
napas tetap bebas. Hiatus sacralis dapat epidural mudah kolaps. Setelah aspirasi
diidentifikasi di vertex bawah dari negatif, kanul plastik dimasukkan
segitiga yang dibentuk oleh spina iliaca sampai maksimal, jarum ditarik keluar,
posterior superior. kateter epidural dimasukkan sedalam
Karena dekat dengan area anus, target level yang akan dilakukan
desinfeksi harus dilakukan dengan hati- operasi. Dibandingkan orang dewasa,
hati. Sebelum melakukan caudal memasukkan kateter epidural pada
dengan jarum infus, lebih baik pediatric lebih mudah, karena jaringan
membuat perforasi di kulit dengan lebih tipis.
jarum yang lain terlebih dulu, hal ini Meskipun masih menjadi
untuk menghindari terjadi kista kontroversi, test dose tetap sebaiknya
dermoid. dilakukan, dengan menggunakan obat
Jarum infus dimasukkan 1-2 anestesi lokal dicampur dengan

46 Volume VIII, Nomor 1, Tahun 2016


Jurnal Anestesiologi Indonesia

adrenaline 1:200.000. Dinyatakan Brasileira de Anestesiologia Vol. 61,


positif injeksi intravaskular bila No 1, Janeiro-Fevereiro, 2011
terdapat tanda elevasi gelombang T 5. The New York School of Regional
pada monitor EKG sebanyak 25% dari Anesthesia - Pediatric Epidural and
semula, peningkatan nadi sebanyak Caudal Analgesia and Anesthesia in
lebih dari 10x/menit dan peningkatan
tekanan darah sebanyak 15mmHg.
Kami menggunakan obat
anestesi bupivacaine 1.5% selama
operasi, mencapai ketinggian blok T8
dan mendapat analgesia yang baik
untuk mencapai kondisi pembedahan
yang nyaman. Pasca operasi, kami
menggunakan naropine 0.2%
dijalankan syringe pump selama 2x24
jam, dan dari evaluasi, kedua pasien
mendapat efek analgesik yang
memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Auler Jr JOC, Teruya SBM, Jacob


RSM et al. – Anestesia Pediátrica, São
Paulo, Atheneu, 2008; 208-214.
2. Litman RS – Pediatric Anesthesia: the
Requisites in Anesthesiology, 1st Ed,
Philadelphia, Elsevier Mosby,
2004;163-164.
3. Shah, Lalwani, Upadhyay, Swadia -
Caudal Block in Paediatrics – Indian
Journal Anaesthesia. 2003; 47(2) :120-
121
4. Ilana Esquenazi Najman, Thiago Nouer
Frederico et al. - Caudal Epidural
Anesthesia: An Anesthetic technique
exclusive for Pediatric Use? is it
Possible to Use it in Adults? what is the
Role of the Ultrasound in this. Revista

Volume VIII, Nomor 1, Tahun 2016 47

Anda mungkin juga menyukai