Disusun Oleh :
PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BENER MERIAH
TAHUN 2020
PENGESAHAN
JURNAL KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI
DI
GIAT MANDIRI
DISUSUN OLEH :
MULYADIN, ST MULYADIN, ST
Nip. 19780612 200701 1 006 Nip. 19780612 200701 1 006
Mengetahui :
Kepala SMK Negeri I Bener Meriah Koordinator Praktek Industri
Kabupaten Bener Meriah
Redelong, .....................2020
Siswa Ysb
Pas Photo
3x4 cm
RISKI ARIGA
IDENTITAS DUNIA USAHA / INDUSTRI
Redelong, .....................2020
Direktur Giat Mandiri
JONI SYAHPUTRA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam kita sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, atas ijin Allah SWT saya dapat menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Industri di Bengkel Mobil Giat Mandiri
1. Kedua orang tua dan saudara-saudara saya yang telah membantu baik
materi maupun spiritual dalam penyusunan laporan prakerin.
2. Bapak Drs. Samsuddin, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Bener
Meriah yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan prakerin
3. Bapak Mulyaddin, ST selaku Kepala Program Studi Teknik Kendaraan
Ringan
4. Bapak Mulyaddin, ST selaku Pembimbing Sekolah dalam Praktek
kerja Industri.
5. Bapak dan Ibu Guru serta staf karyawan SMK Negeri 1 Bener Meriah
6. Bapak Alamsyah selaku Pembimbing di Dunia Industri Giat Mandiri
yang telah memberi izin dan tempat serta membimbing penulis dalam
melaksanakan kegiatan prakerin.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
penulis harapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan perbaikan di masa yang akan datang.
Redelong,…………….2020
Penulis
RISKI ARIGA
DAFTAR ISI
2.2. Fungsi Gardan
1) Merubah arah putaran mesin
Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang
menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan.
Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran
roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi
searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).
2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar.
Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu
benda yang berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari
benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa
selambat – lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600
rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali.
Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm,
berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari
poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol
ini harus diperlambat. Disinilah gardan memperlambat kecepatan putaran
dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi
besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena
letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau
minibus.
2. Gasket
3. Differential Carrier
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau
penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.
5. Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini
berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di
sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera
mengganti seal baru.
Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda
kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.
Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan
pada saat mobilsedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpamembuat kedua ban menjadi slip atau
tergelincir.
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama
– sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri danroda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akanditeruskan untuk memutar drive
pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan ringgear bersama-sama
dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case,
maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differentialcase
karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion
shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan
lurus, maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri
untuk berputar dalamsatu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus
sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya membawa side
gear untuk berputar bersama-sama dengan differential case dalam kecepatan
putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali, maka side gear
juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalamkeadaan lurus.
Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda
dan kemudian menggerakkan roda.
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian
dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar.
Misalkan sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan
lebih besar daripada bebanroda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan
tenaganya adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan
untuk memutar drive pinion. Drive pinion akanmemutar ring gear. Dengan
berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk
berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok
kekiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap
pinion gear.
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Peralatan
3.2.1 Alat
Kunci ring
Kunci sock
Palu
Obeng
Pipa
Balok
3.2.2 Bahan :
1. Unit Gardan Mobil Avanza
Perhatian : jika sulit lepas gunakan obeng atau pahat hingga merusak
paking/permukaan dudukan.
d. Pemasangan
memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan
dipasang
setiap pekerjaan overhaul dan paking diganti baru
dalam tahap – tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula
e. Poros Pinion
f. Differensial
Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan
baik
Pasang tutup bantalan dan keraskan pengikat 2/3 dari moment pengerasan.
Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0.5-0.2 mm
atau dilihat di buku data
Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-90
Nm. Control pre-load keseluruhan :1.7-2.5 Nm
Control keolengan pada gigi korona 0.07-0.03 mm
Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen
pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi
Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
Memasang plat pengunci baut penyetel.
h. Tahap pengujian
Setelah pengerjaan selesai uji keberhasilan. Gardan diuji oleh pembimbing yang
tadinya rusak menjadi baik. Ternyata setelah melakukan perbaikan hasilnya memuaskan.
3.4 Permasalahan
Permasalahan tentu akan terjadi pada putaran roda ban mobil jikalau salah
satu diantara bagian atau komponen gardan di atas mengalami gangguan
berupa kerusakan dan sebagainya. Cermati uraian berikut ini :
Bagi Anda pengguna mobil yang menggunakan penggerak roda bagian belakang,
ketika mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, kemungkinan Anda
akan mendengar suara yang berdengung dan berisik dengan kurun waktu yang
cukup lama. Hal tersebut tentu akan terjadi jika gigi atau gear gardan sudah
mengalami keausan. Disarankan bagi Anda untuk segera mengganti gigi gardan
tersebut dengan yang baru agar bunyi dengung yang mengganggu aktivitas Anda
berkendara akan segera hilang.
Tak hanya gigi gardan yang telah mengalami keausan, bunyi berdengung
tersebut juga dapat terjadi jika jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang
satu dengan yang lainnya mengalami kelonggaran. Untuk mengatasi hal
tersebut, Anda hanya perlu menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan
tersebut.
Apakah Anda pernah merasakan bergetarnya bagian gardan mobil ketika Anda
sedang mengemudi mobil?. Getaran tersebut dapat saja terjadi karena laher
gardan yang mengalami kerusakan atau sudah ambrol. Bergetarnya gardan
mobil juga dapat terjadi dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut rusak
akibat buruknya kualitas bahan atau juga bisa karena benturan yang sering
terjadi.
Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang mengalami
kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa
penyebab antara lain :
Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi
untuk mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi
akibat kurang kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja
telah mengalami keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.
Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk
menyatukan antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya
pemberian lem pada gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab
terjadinya kebocoran pada oli gardan.
Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran
ketika seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena
karet pada seal pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.
Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda
bagian belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda
bagian belakang.
Dari hasil pengukuran yang tadi di lakukan bahwa kanvas rem harus
segera di ganti karena sudah melibihi batas minimum apabila tidak di ganti
maka akan ada bunyi pada saat pengereman dan sistem pengereman tidak
begitu sempurna.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rem di rancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta untuk memungkinkan parker pada tempat
yang menurun. Peralatan ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan
menjamin untuk pengendara yang aman. Menurut para ahli permobilan rem
merupakan kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendara dan juga
dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat
berfungsi dengan baik dan aman.
Pinsip kerja rem ketika kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera
apabila mesin dibebaskan (tidak di hubungkan) dengan pemindahan daya,
kendaraan cenderung tetep bergerak. Kelemahan ini harus di kurangi dengan
maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti.
Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk
menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetic kembali
menjadi energy panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem
bekerja di sebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem
gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya
gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
4.2 Saran
a. Dalam sistem rem ini, pengguna kendaraan diharapkan memahami fungsi
rem, jenis-jenis rem, serta permasalahan yang sering terjadi pada sistem
rem.
b. Sebaiknya pemerintah mensosialisasikan pentingnya mengetahui fungsi
dari setiap jenis rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada rem.
c. Laporan ini dapat dijadikan bahan referensi penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Swara
www.rentalmobilbali.net
I. Solihin. Drs, Mulyadi. S.Pd., 2002 Perbaikan Chasis dan pemindahan tenaga,
SMK. Tingkat 2, Bandung, CV. ARMICO.