Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PERBAIKAN REM CAKRAM DAN TROMOL MOBIL SUZUKI FUTURA


DI BENGKEL GIAT MANDIRI

Disusun Oleh :

NAMA : RISKI ARIGA


NISN : 0024509156
KELAS : XII / Teknik Kendaraan Ringan
PROGRAM KEAHLIAN : Teknik Kendaraan Ringan

PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BENER MERIAH
TAHUN 2020
PENGESAHAN
JURNAL KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI
DI
GIAT MANDIRI

NAMA : RISKI ARIGA


NISN : 0024509156
KELAS : XII / TKR Otomotif
PROGRAM KEAHLIAN : Teknik Kendaraan Ringan

Mengetahui, Penampaan Uken, 22 Juli 2020


Direktur Giat Mandiri Pembimbing di Industri

JONI SYAH PUTRA ALAM SYAH


HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI
DI
SEKOLAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : RISKI ARIGA


NISN : 0024509156
KELAS : XII / Teknik Kendaraan Ringan

Bener Meriah, ..................2020


Ketua Program Keahlian Pembimbing Akademik

MULYADIN, ST MULYADIN, ST
Nip. 19780612 200701 1 006 Nip. 19780612 200701 1 006

Mengetahui :
Kepala SMK Negeri I Bener Meriah Koordinator Praktek Industri
Kabupaten Bener Meriah

Drs. SAMSUDDIN RAHAYU SEHAT WIDODO, S.Pd.M.Pd


Nip. 19620805 198902 1 002 Nip. 19821028 200803 1 001
IDENTITAS SISWA

1. Nama : RISKI ARIGA


2. Nomor Induk Siswa Nasional : 0024509156
3. Jurusan / Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif)
4. Tempat / Tgl. Lahir : Terangun, 08 Maret 2002
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Golongan Darah :
7. Catatan Kesehatan :
8. Sekolah : SMK Negeri I Bener Meriah
9. Alamat Siswa :
10. Nomor Telepon : 0812 6541 7776
11. Nama Orang Tua / Wali : Sulaiman
12. Alamat Orang Tua / Wali : Jln. Terangun – Blang Pidie
13. Nomor Tlp Orang Tua / Wali :

Redelong, .....................2020
Siswa Ysb
Pas Photo

3x4 cm

RISKI ARIGA
IDENTITAS DUNIA USAHA / INDUSTRI

1. Nama Perusahaan / Instansi / Lembaga : GIAT MANDIRI


2. Jenis Usaha / Bidang Pekerjaan : Bengkel Mobil
3. Email :-
4. Jarak dari Sekolah : >10 KM
5. Alamat : Jln. Blang Kejeren Kuta Cane,
Penampaan Uken
6. Nomor Telepon / HP : 0822 7760 8380
7. Nama Pimpinan : JONI SYAHPUTRA
8. Nama Pembimbing Siswa di Industri : ALAMSYAH

Redelong, .....................2020
Direktur Giat Mandiri

JONI SYAHPUTRA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam kita sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, atas ijin Allah SWT saya dapat menyelesaikan
laporan Praktek Kerja Industri di Bengkel Mobil Giat Mandiri

Didalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan kegiatan prakerin


penulis telah banyak melibatkan berbagai pihak, oleh akrena itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut
diantaranya :

1. Kedua orang tua dan saudara-saudara saya yang telah membantu baik
materi maupun spiritual dalam penyusunan laporan prakerin.
2. Bapak Drs. Samsuddin, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Bener
Meriah yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan prakerin
3. Bapak Mulyaddin, ST selaku Kepala Program Studi Teknik Kendaraan
Ringan
4. Bapak Mulyaddin, ST selaku Pembimbing Sekolah dalam Praktek
kerja Industri.
5. Bapak dan Ibu Guru serta staf karyawan SMK Negeri 1 Bener Meriah
6. Bapak Alamsyah selaku Pembimbing di Dunia Industri Giat Mandiri
yang telah memberi izin dan tempat serta membimbing penulis dalam
melaksanakan kegiatan prakerin.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
penulis harapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan perbaikan di masa yang akan datang.

Redelong,…………….2020
Penulis
RISKI ARIGA
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan di DUDI


Lembar Pengesahan di Sekolah
Identitas Siswa
Identitas Dunia Usaha
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan Pelaksanaan Prakrin..................................................... 2
1.4 Manfaat Prakerin...................................................................... 2
1.5 Metode..................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 4
2.1 Rem Cakram............................................................................ 4
2.2 Rem Tromol............................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................... 8
3.1 Jenis Pekerjaan......................................................................... 8
3.2 Peralatan................................................................................... 8
3.3 Gambar Kerja........................................................................... 8
3.4 Langkah Kerja.......................................................................... 9
3.5 Permasalahan........................................................................... 12
3.6 Analisis Hasil Pembahasan...................................................... 14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 15
4.1 Kesimpulan.............................................................................. 15
4.2 Saran........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gardan (differential) adalah komponen pada kendaraan yang


berfungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada
saat mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip
atau tergelincir. Ukuran dari sebuah differential atau gardan menggambarkan
dari bobot atau berat kendaraan, mobil bertenaga diesel yang memiliki tubuh
yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan bandel.
Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis
seperti minibus dan sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun
dalam proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan
keduanya memiliki kemampuan yang sama sama baik
.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis
mengidentifikasi masalah seperti berikut :
1. Terdengarnya Suara yang Berdengung dan Bising
2. Timbul Getaran pada Gardan
3. Kebocoran Oli Gardan
Berdasarkan keterangan diatas, maka pada Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) ini, penulis memilih pada Bengkel Mobil Giat Mandiri sebagai
media penyiapan dan pembekalan untuk waktu kedepan nanti.

1.3 Tujuan Pelaksanaan Prakerin


Tujuan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah sebagai berikut :
1.    Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan
dunia usaha atau dunia industri.
2.    Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3.    Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia
industri.
4.    Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
kerja yang berkualitas.
5.    Menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
6.    Mewujudkan visi dan misi sekolah.
7.    Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional.
8. Dapat menjadi gambaran kepada siswa siswi seperti apa dunia kerja.

1.4 Manfaat Prakerin


Adapun manfaat dari PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) yaitu :
1.  Dapat mengenali seperti apa pekerjaan industri di lapangan, sehingga
setelah lulus taruna taruni sudah tidak asing lagi dengan dunia kerja.
2.    Dapat menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
3.   Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah, taruna
taruni juga dapat melatih jiwa mandiri, berani, bertanggung jawab, serta
disiplin.
4.    Meningkatkan kedisiplinan serta rasa tanggung jawabnya.

1.5 Waktu pelaksanaan


1.5.1 Metode
Teknis / metode pengumpulan data yang dilakukan selama prakerin:
1.   Interview : metoe ini dilakukan dengan cara berkomunikasi
dengan orang yang teleh melkukan pekerjaan seperti ganguan
apa yang tadi terjadi pak dan lain sebagainya
2.    Dokumentasi : metode ini saya lakukan dengan cara
mendokumentasikan apa yang sedang para pekerja lakukan
dengan mempotretnya atau mencatan apa saja yang dilakukan .
3.    Literatur : metode ini dilakukan dengan cara membaca buku
dan sumber terpercaya lainnya untuk mennabah ilmu dan
pemahaman materi yang sudah dilakukan dengan metode
Interview dan Dokumentasi.
1.5.2 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan prakerin berlangsung pada 20 Juli s/d 20
Oktober 2020.
1.5.3 Lokasi Prakerin
Lokasi tempat berlangsungnya penulis melaksanakan Prakerin
selama waktu yang telah ditentukan yaitu di Bengkel Mobil Giat
Mandiri yang beralat di Jalan Blang Kejeren – Kuta Cane, Desa
Penampaan Uken.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Rem Cakram


Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen
pada mobil yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda.
Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam
ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan
piston untuk bergerak naik turun. Lalu  gerak naik turun piston ini akan
diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol ini akan
diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan
diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke
as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as
roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan
perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga
kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Gambar 1 Uni Gardan (Differential)

2.2.       Fungsi Gardan
1) Merubah arah putaran mesin
Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang
menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan.
Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran
roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi
searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).

2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar.
Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu
benda yang berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari
benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa
selambat – lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600
rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali.
Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm,
berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari
poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol
ini harus diperlambat. Disinilah gardan memperlambat kecepatan putaran
dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi
besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.

3) Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok

Gambar 2. Sistem Gardan


Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung
lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar
mobil dapat  berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara
yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di
sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama, sehingga
mobil dapat membelok dengan baik.

Gambar 3. Letak Gardan pada mobil

Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting


pada mobil, sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.

2.3.       Bagian-bagian/ Komponen Gardan


Gambar 4 Komponen gardan

1.        Rel Axle Housing

Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena
letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau
minibus.

2.        Gasket

Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian


ini juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi
gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.

3.        Differential Carrier

Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau
penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.

4.        Differential Ring gear dan drive pinion gear kit

Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan


mengganti bagian bagian ini.

5.        Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini
berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di
sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera
mengganti seal baru.

6.        Universal joint Flange

Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu


ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.

7.        Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit

Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda
kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.

8.        Mur pengancing drive shaft

ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah


masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

Gambar 5 Komponen Komponen Gardan

2.4.       Langkah Kerja Gardan

Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan
pada saat mobilsedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpamembuat kedua ban menjadi slip atau
tergelincir.
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :

1.    Pada saat mobil berjalan lurus :

Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama
– sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri danroda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akanditeruskan untuk memutar drive
pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan ringgear bersama-sama
dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case,
maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differentialcase
karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion
shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan
lurus, maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri
untuk berputar dalamsatu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus
sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya membawa side
gear untuk berputar bersama-sama dengan differential case dalam kecepatan
putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali, maka side gear
juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalamkeadaan lurus.
Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda
dan kemudian menggerakkan roda.

2.    Pada saat kendaraan membelok :

Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian
dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar.
Misalkan sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan
lebih besar daripada bebanroda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan
tenaganya adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan
untuk memutar drive pinion. Drive pinion akanmemutar ring gear. Dengan
berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk
berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok
kekiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap
pinion gear.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jenis Pekerjaan


Perbaikan garden mobil Avanza di bengkel Giat Mandiri.

3.2 Peralatan
3.2.1 Alat
 Kunci ring
 Kunci sock
 Palu
 Obeng
 Pipa
 Balok

3.2.2 Bahan :
1.      Unit Gardan Mobil Avanza

3.3 Gambar Kerja

Gambar 7. Gambar kerja Gardan


3.4 Langkah Kerja
a) Pembongkaran
 Angkutan kendaraan
 Mengeluarkan oli pelumas aksel
 Melepas poros penggerak

Gambar 7. Melepas Poros Penggerak

 Melepas roda tromol

Gambar 8. Cara Melepas Roda Tromol


 Melepas poros-poros penggerak aksel
a) Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros
penggerak aksel
b) Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
c) Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
d) Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dan dudukannya

Perhatian : jika sulit lepas gunakan obeng atau pahat hingga merusak
paking/permukaan dudukan.

 Membongkar penggerak aksel


a) Sebelum dibongkar terlebih dahulu periksa/mengukur celah
kebebasan kontak gigi pinion dengan gigi korona.
b) Beri tanda pada tutup bantalan
c) Lepas plat pengunci buat penyetel
d) Lepas buat pengikat tutup bantalan
e) Amgkat keluar rumah diferensial

Gambar 9. Membongkar Pembongkar aksel


Perhatian : baut penyetel, cincin bantalan bagian kiri dan kanan tidak
boleh tertukar/beri tanda
 Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam ukuran ini penting
untuk control dalam pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan
baik/seperti semula.
 Membongkar rumah differensial.
 Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda/bantalan tidak
boleh tertukar
 Beri tanda lepas baut pengikat gigi
 Korona sedikit demi sedikit dan menyilang
 Melepas gigi korona (jangan memukul di satu tempat hingga lepas).
 Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet
 Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan
hingga tak terjadi kesalahan.

b). Membongkar/ melepas poros ponion


 Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian
gunakan baler untuk melepas sil poros ponion.
 Melepas bantalan poros ponion, perhatian kedudukan poros harus
tegak lurus terhadap alat pres, perhatian cincin pembatas pada
bantalan jangan sampai hilang.

Gambar.10 Membongkar / Melepas Poros Ponion

Lepas cincin bantalan poros pinion, perhatian saat mengepres batang


penumbuk harus tegak lurus jangan menghilangkan cincin pembatas
bila ada.
c). Pemerikasaan
 Bersihkan semua penggerak aksel yang telah dibongkar
 Bagian pasak mur pengikat flens
 Kebebasan radial flens terhadap poros pinion
 Setiap overhaul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru
 Keausan / permukaan kedudukan bantalan poros pinion
 Keausan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan permukaan gerak bantalan
 Keausan duduk bantalan rumah garden
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit

Gambar.11 Bagian Poros Propeler

d. Pemasangan

 memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan
dipasang
 setiap pekerjaan overhaul dan paking diganti baru
 dalam tahap – tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula

e. Poros Pinion

 Memasang cincin luar bantalan poros pinion


 Memasang sil poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas sisi miring menghadap
ke gigi pinion
 Memasang poros pinion dengan pengencangan 130 – 200 Nm, dan jaringan, dan
jangan lupa memasang pipa pembatas control momen putar poros, jika
 Memakai : pipa pembats baru 0.7 – 1.5 Nm, pipa pembatas lama 0.5 Nm
 Mengukur / control
pinion harus sama dengan
semula

Gambar 12. komponen-komponen Garden

f. Differensial

 Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur olimenghadap


ke gigi planet dan satelit
 Memasang gigi differensial, control celah antara gigi planet dengan rumah
differensial : 0,1 – 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputas halus
 Memasang gigi korona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen
pengencangan 70-80 Nm.
Perhatikan ! jangan lupa pengunci baut harus terpasang

 Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan
baik
 Pasang tutup bantalan dan keraskan pengikat 2/3 dari moment pengerasan.
 Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0.5-0.2 mm
atau dilihat di buku data
 Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-90
Nm. Control pre-load keseluruhan :1.7-2.5 Nm
 Control keolengan pada gigi korona 0.07-0.03 mm
 Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen
pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi
 Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
 Memasang plat pengunci baut penyetel.

Gambar 13. Differensial (Gardan)

g. Memasang penggerak aksel

 Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel


 Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
 Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasaan 16-22 Nm
 Pasang poros aksel
 Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
 Mengisi oli penggerak aksel SAE 90 (Hipoid-oli).
Gambar 14. pemasangan

h. Tahap pengujian

Setelah pengerjaan selesai uji keberhasilan. Gardan diuji oleh pembimbing yang
tadinya rusak menjadi baik. Ternyata setelah melakukan perbaikan hasilnya memuaskan.

3.4 Permasalahan
Permasalahan tentu akan terjadi pada putaran roda ban mobil jikalau salah
satu diantara bagian atau komponen gardan di atas mengalami gangguan
berupa kerusakan dan sebagainya. Cermati uraian berikut ini :

2. Terdengarnya Suara yang Berdengung dan Bising

Bagi Anda pengguna mobil yang menggunakan penggerak roda bagian belakang,
ketika mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, kemungkinan Anda
akan mendengar suara yang berdengung dan berisik dengan kurun waktu yang
cukup lama. Hal tersebut tentu akan terjadi jika gigi atau gear gardan sudah
mengalami keausan. Disarankan bagi Anda untuk segera mengganti gigi gardan
tersebut dengan yang baru agar bunyi dengung yang mengganggu aktivitas Anda
berkendara akan segera hilang.

Tak hanya gigi gardan yang telah mengalami keausan, bunyi berdengung
tersebut juga dapat terjadi jika jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang
satu dengan yang lainnya mengalami kelonggaran. Untuk mengatasi hal
tersebut, Anda hanya perlu menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan
tersebut.

3. Timbul Getaran pada Gardan

Apakah Anda pernah merasakan bergetarnya bagian gardan mobil ketika Anda
sedang mengemudi mobil?. Getaran tersebut dapat saja terjadi karena laher
gardan yang mengalami kerusakan atau sudah ambrol. Bergetarnya gardan
mobil juga dapat terjadi dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut rusak
akibat buruknya kualitas bahan atau juga bisa karena benturan yang sering
terjadi.

4. Kebocoran Oli Gardan

Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang mengalami
kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa
penyebab antara lain :

 Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi
untuk mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi
akibat kurang kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja
telah mengalami keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.
 Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk
menyatukan antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya
pemberian lem pada gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab
terjadinya kebocoran pada oli gardan.
 Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran
ketika seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena
karet pada seal pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.
 Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda
bagian belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda
bagian belakang.

Dengan mengetahui berbagai gejala gardan mobil yang mengalami


kerusakan, tentu tak ada alasan lagi bagi Anda untuk melakukan perawatan dan
pemeriksaan terhadap komponen satu ini secara rutin. Namun, bagi Anda yang
gardan mobilnya sudah terlanjur mengalami kerusakan, penggantian dan
pemilihan komponen baru yang berkualitas penting untuk Anda lakukan. Tak
perlu susah untuk mencari tempat yang menyediakan gardan mobil beserta
komponennya, 

3.5 Gambar 6. Kerusakan Pada GardanAnalisis hasil pembahasan


Perlu diperhatikan, rem terlalu dalam merupakan awal dari gejala rem
blong, biasanya para pengguna enggan memperbaiki remnya yang sudah
mulai dalam. Hal ini dapat menyebabkan rem semakin dalam dari waktu ke
waktu hingga akhirnya terjadilah kasus rem blong yang banyak
menyebabkan kecelakaan.
Jadi ketika merasakan rem kendaraan anda sudah mulai dalam
peneremanya sebaiknya lakukan pemeriksaan rem secara keseluruhan pada
mobil anda.

Dari hasil pengukuran yang tadi di lakukan bahwa kanvas rem harus
segera di ganti karena sudah melibihi batas minimum apabila tidak di ganti
maka akan ada bunyi pada saat pengereman dan sistem pengereman tidak
begitu sempurna.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Rem di rancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta untuk memungkinkan parker pada tempat
yang menurun. Peralatan ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan
menjamin untuk pengendara yang aman. Menurut para ahli permobilan rem
merupakan kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendara dan juga
dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat
berfungsi dengan baik dan aman.
Pinsip kerja rem ketika kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera
apabila mesin dibebaskan (tidak di hubungkan) dengan pemindahan daya,
kendaraan cenderung tetep bergerak. Kelemahan ini harus di kurangi dengan
maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti.
Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk
menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetic kembali
menjadi energy panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem
bekerja di sebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem
gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya
gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

4.2 Saran
a.    Dalam sistem rem ini, pengguna kendaraan diharapkan memahami fungsi
rem, jenis-jenis rem, serta permasalahan yang sering terjadi pada sistem
rem.
b.   Sebaiknya pemerintah mensosialisasikan pentingnya mengetahui fungsi
dari setiap jenis rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada rem.
c.     Laporan ini dapat dijadikan bahan referensi penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sucahyo, Bagyo, Dkk. 1997. Mesin Tenaga. Surakarta : Tiga Serangkai

Darmawan, Iwan. 2003. Merawat dan Memperbaiki Mobil Bensin. Jakarta : Puspa

Swara

Widy Anata. Sistem Rem pada Kendaraan. Available from: w w w . d u n i a -


otomotif-mobil.blogspot.com .

Accesed Desember 10th 2014. At 04.56 PM.

Anonim. Cara Kerja Rem ABS. Available from: w w w . r e n t a l m o b i l b a l i . n e t

Accesed Desember 11th 2014. At 04.56 AM.

Anonim. Sistem dan Jenis-jenis rem pada mobil. Available from:

www.rentalmobilbali.net

Accesed Desember 12th 2014. At 05.00 AM.

  I. Solihin. Drs, Mulyadi. S.Pd., 2002 Perbaikan Chasis dan pemindahan tenaga,
SMK. Tingkat 2, Bandung, CV. ARMICO.

Anda mungkin juga menyukai