SISTEM MUSKULOSKELETAL
“ASUHAN KEPERAWATAN RHEUMATOID ARTHRITIS”
DISUSUN OLEH
kelompok 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan dan merampung makalah Asuhan
Keperawatn Rheumatoid Arthritis sebagai nilai tugas seminar mata kuliah Sistem
Muskuloskeletal.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Rohmani, M.Kep.,
Sp.KMB sebagai dosen pengampuh mata kuliah ini yang telah memberikan tugas kepada
kelompok kami.
Dan akhirnya kami sebagai kelompok menyadari bahwa ada kekurangan dari
makalah ini untuk itu kelompok mengharapkan saran dari pembaca.
Semoga makalah kami bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Etiologi
C. Klasifikasi
D. Patofisiologi
E. Komplikasi
F. Manifestasi Klinis
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Penatalaksanaan
I. Asuhan Keperawatan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti
sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang
sendi.
Artritis Reumatoid atau Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit
autoimun sistemik(Symmons, 2006). RA merupakan salah satu kelainan
multisystem yang etiologinya belum diketahui secara pasti dan dikarateristikkan
dengan destruksi sinovitis(Helmick,2008). Penyakit ini merupakan pera dangan
sistemik yang paling umum ditandai dengan keterlibatan sendi yang simetris
(Dipiro,2008). Penyakit RA ini merupakan kelainan autoimun yang
menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari
lima sendi (poliartritis)(Pradana, 2012).
B. Etiologi
E. Komplikasi
RA dapat ditemukan pada semua sendi dan sarung tendo, tetapi paling sering
ditangan. RA juga dapat menyerang sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan
lutut. Sinovial sendi, sarung tendo, dan bursa menebal akibat radang yang
diikuti oleh erosi tulang dan destruksi tulang disekitar sendi
(Syamsuhidajat,2010)
a. Stadium sinovitis.
Artritis yang terjadi pada RA disebabkan oleh sinovitis, yaitu inflamasi
pada membrane synovial yang membungkus sendi. Sendi yang terlibat
umumnya simetris, meski pada awal bias jadi tidak simetris. Sinovitis
ini menyebabkan erosi permukaan sendi sehingga terjadi deformitas
dan kehilangan fungsi (Nasution, 2011). Sendi pergelangan tangan
hamper selalu terlibat, termasuk sendi interfalang proksimal dan
metakar pofalangeal (Suarjana, 2009).
b. Stadiumdestruksi
Ditandai adanya kontrak sitendon saat terjadi kerusakan pada jaringan
sinovial (Nasution, 2011).
c. Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dangan gangguan fungsi yang terjadi secara
menetap(Nasution,2011).
b. Nodul,terjadipada30-40%penderitadanbiasanyamerupakanlevel tertinggi
aktivitas penyakit ini. Saat dipalpasi nodul biasanya tegas,
tidaklembut,dandekatperiosteum,tendoataubursa.Nodulinijuga bisa
terdapat di paru-paru, pleura, pericardium, dan peritonuem. Nodul
bisanya benign(jinak),dan diasosiasikan denganinfeksi,ulserasidan
gangren (Longo, 2012).
d. Paru(pulmonary)contohnyaadalahpenyakitpleurakemudiandiikuti
denganpenyakitparu interstitial(Longo, 2012).
e. Jantung (cardiac)pada<10%penderita.Manifestasiklinispadajantung
yang disebabkan oleh RA adalah perikarditis, kardiomiopati,
miokarditis, penyakti arteri koreoner atau disfungsi diastol (Longo,
2012).
f. Vaskulitis,terjadipada<1%penderita,terjadipadapenderitadengan
penyakitRAyangsudahkronis (Longo, 2012).
G. Pemeriksaan Penunjang
Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan
sarana pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:
1. Istirahat
2. Latihan fisik
3. Panas
4. Pengobatan
a) Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat
serum yang diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml
b) Natrium kolin dan asetamenofen meningkatkan toleransi saluran
cerna terhadap terapi obat
c) Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 – 600
mg/hari mengatasi keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing
sehingga menurunkan kebutuhan steroid yang diperlukan.
d) Garam emas
e) Kortikosteroid
5. Nutrisi diet untuk penurunan berat badan yang berlebih
PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan
Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.
Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum pasien mengetahui
dan merasakan adanya perubahan pada sendi.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna
kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi sinovial
a) Catat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)
b) Catat bila ada krepitasi
c) Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan
Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral
a) Catat bia ada atrofi, tonus yang berkurang
b) Ukur kekuatan otot
Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya
Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah
dengan adanya data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan
yang sering muncul yaitu:
Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh,
sendi, bengkok, deformitas.
Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.
Gangguan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya
gerakan..
Gangguan mobilitas berhubungan dengan kelemahan sendi
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
EVALUASI
Prilaku yang adaptif sehubungan dengan adanya masalah konsep diri
Nyeri dapat berkurang
Mampu untuk melakukan aktifitas sehari-hari
Komplikasi dapat dihindari
Meningkatkan mobilitas
Memahami cara perawatan di rumah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai calon perawat hendaknya kita mengerti dan memahami tentang
rheumatoid arthritis. Dengan memahami tentang rheumatoid arthritis diharapkan
kita dapat melaksanakan asuhan keperawatan tentang penyakit tersebut dengan
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C., Hall, John E., 2007. BUKU AJAR FISIOLOGI
KEDOKTERAN Edisi 11. Alih bahasa : Irawati, et al. Jakarta : EGC
Hollmann DB. Arthritis & musculoskeletal disorders. In: Tierney LM, McPhee,
Papadakis MA (Eds): Current Medical Diagnosis & Treatment, 34 th ed.,
Appleton & Lange, International Edition, Connecticut 2005, 729-32.
Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007. BUKU AJAR PATOLOGI Edisi
7. Jakarta : EGC
Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, Wahyu I., Setiowulan, W., 2000. KAPITA
SELEKTA KEDOKTERAN Edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta : Media
Aesculapius
Price, SA. Dan Wilson LM., 1993, Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-Proses
Penyakit bag 2. Jakarta: EGC
http://wijj-lestari.wordpress.com/2016/05/asuhan-keperawatan-dengan-
rheumatoid.html
https://www.slideshare.net/WidyaPratiwi18/laporan-pendahuluan-rheumatoid-
arthritis