SAP Penyuluhan Namira Ariani 3 A
SAP Penyuluhan Namira Ariani 3 A
A. Latar Belakang
Kontrasepsi mantap adalah suatu metode kontrasepsi yang pada pria disebut vasektomi dan
pada wanita disebut tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita yang disebut tubektomi ialah
suatu pembedahan dengan cara mini laparatomi (minilap) yaitu tindakan pada tuba fallopii
wanita melalui irisan kecil di dinding perut ± 2-3 cm yang dapat mengakibatkan wanita tersebut
tidak dapat hamil. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Uchida di Jepang untuk akseptor
kontrasepsi mantap (kontap) atau sterilisasi pada wanita pasca persalinan. Selanjutnya Mark dan
Webb melakukan sayatan kecil yang tersembunyi di balik lipatan kulit bawah pusat pada
akseptor pasca persalinan, sehingga parutnya tidak kelihatan.
Untuk akseptor masa interval baru dikembangkan sejak tahun 1970-an, diantaranya Vitoon
Osathanondh (1972) dari Thailand mengembangkan teknik minilaparotomi yang sederhana
dengan memakai alat-alat yang sederhana pula, anestesi lokal tanpa tinggal di rumah sakit. Dan
untuk menempatkan rahim sedemikian rupa ke depan dinding perut dipergunakan elevator rahim
Ramathibodi sehingga tuba Fallopii dengan mudah ditampilkannya. Kemudian dilakukan
pengikatan atau pemotongan. Ternyata teknik yang sederhana ini mudah, aman dan murah sesuai
untuk program kontap di negara-negara berkembang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang KB mantap
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
Klien dapat menjelaskan pengertian kontrasepsi mantap dengan benar
Klien menyebutkan jenis kontrasepsi mantap dengan benar
Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian kontrasepsi mantap dengan
benar
Klien dapat menjelaskan efek samping kontrasepsi mantap dengan tepat
D. Waktu
Hari/ Tanggal : Rabu/ 27 januari 2021
Waktu : Jam 15.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Rumah ibu hamil trimester III
E. Metode
1. ceramah
2. Tanya jawab
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan klien
1 5 menit Pembukaan - Menyampaikan
salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2 10 menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan
menguraikan materi
- Memberi kesempatan
klien untuk bertanya
- Menjawab
pertanyaan klien yang
belum jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
- Memberikan reward
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil
peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
(salam)
H. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah laptop
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang dipakai yaitu
laptop, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk ppt
dan akan disajikan dalam bentuk slide laptop untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Khusus untuk klien sasaran
2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiranklien dari yang bersangkutan
b. Klien aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan klien
d. Jika kurang jelas klien mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
3. Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
Klien dapat menjelaskan pengertian kontrasepsi mantap dengan benar
Klien menyebutkan jenis kontrasepsi mantap dengan benar
Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian kontrasepsi mantap dengan
benar
Klien dapat menjelaskan efek samping kontrasepsimantap dengan tepat
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya menggunakan serta
memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi klien.
Lampiran Materi
KONTRASEPSI MANTAP
Seberapa efektif metode ini? Berikut adalah manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari
tubektomi:
Vasektomi
Bila atas kesepakatan bersama, pihak suami yang akan menjalani kontrasepsi mantap, maka
vasektomi adalah pilihannya. Vasektomi adalah metode kontrasepsi mantap pada pria. Metode
yang dilakukan hampir sama yaitu menghambat saluran yang mengeluarkan sperma, sehingga
sperma tidak akan dapat keluar dari tubuh. Jangan samakan tidak adanya sperma dan tidak
adanya ejakulasi (mengeluarkan cairan saat orgasme). Seorang pria yang memperoleh vasektomi
akan tetap ejakulasi, namun bedanya cairan yang keluar tidak mengandung sperma, melainkan
hanya berupa cairan semen (hasil produksi beberapa kelenjar). Vasektomi dapat dilakukan kapan
saja. Dua jenis pengerjaan yang ada adalah proses yang melibatkan proses penyayatan maupun
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP). VTP menjadi metode yang dapat mengurangi perdarahan dan
rasa nyeri. Prosedur ini dilakukan hanya secara singkat dan tidak membutuhkan bius umum.
Teknik pembedahan tubektomi (Minilap) dapat dibedakan anatara pasca persalinan, pasca
keguguran, dan masa interval berdasarkan atas saat melakukan pembedahan, lokasi
minilaparotomi untuk mencapai tuba, dan teknik pembedahan tubektomi.
1. Cara Madlener
Pada cara ini tidak dilakukan pemotongan tuba, hanya dilakukan penjepitan untuk meremukkan
tuba dan dilakukan pengikatan.
2. Cara Pomeroy
Tuba dijepit pada 1/3 bagian proksimal diikat dan dipotong.
3. Cara Kroener
Bagian fimbria dari tuba dikeluarkan dari luban irisan, diikat dari mesosalping dibawah fimbria
dan selajutnya fimbria dipotong.
4. Cara Irving
Tuba dipotong diantara 2 ikatan dan selanjutnya ujung proksiml tuba ditanam ke meometium dan
ujung distal ditanam kedalam ligamentum latum.
5. Cara Uchida
Daerah ampula tuba disuntik dengan larutan garam fisiologis, sehingga mesosalpingnya
mengembung. Tuba dibebaskan dari serosanya, diikat lalu digunting.
C. Beberapa Kelebihan-Kelebihan Teknik Pembedahan Tubektomi (MINILAP)
1. Tekniknya mudah sehingga dapat dilakukan oleh dokter umum di rumah sakit kabupaten
atau puskesmas dengan perlengkapan dan peralatan bedah sederhana.
2. Dapat dilakukan pasca persalinan, pasca keguguran, dan masa interval; indikasi kontra yang
mutlak tidak banyak; dilakukan dengan anestesi local atau kombinasi dengan analgesia
neuroleptik; prosedur dilakukan tanpa tinggal dirumah sakit.
3. Luka pembedahan hanya kecil sehingga ketakutan akan pembedahan kurang, parutnya kecil
sehingga dapat diterima dari segi kosmetik, bila diperlukan luka pembedahan dapat diperluas.
4. Waktu pembedahan singkat, kegagalan teknik rendah, masa penyembuhan pasca bedah juga
singkat.
5. Angka kegagalan pembedahan tubektomi rendah, karena tuba langsung diikat atau
dipotong.
E. Komplikasi
Komplikasi pembedahan tubektomi minilap jarang terjadi, walaupun demikian tindakan ini
haruslah dilakukan dengan hati-hati karena merupakan pembedahan intraperitoneal maka haris
siap sedia untuk mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi.
1. Komplikasi pada waktu pembedahan: Perforasi rahim karena pemasangan atau sewaktu
memutar elevator rahim; perlukaan kandung kemih jika irisan supra pubik terlalu rendah;
perlukaan usus (sangat jarang); perdarahan biasanya akibat robeknya mesosalping; komplikasi
anestesi; dan syok;
2. Komplikasi pasca pembedahan tubektomi; rasa nyeri, hematoma subkutan, infeksi pada
luka irisan atau abses, luka pembedahan terbuka, dan perdarahan intra abdominal.
Lampiran leaflet
Kontrasepsi mantap adalah suatu metode kontrasepsi yang pada pria disebut vasektomi
dan pada wanita disebut tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita yang disebut
tubektomi ialah suatu pembedahan dengan cara mini laparatomi (minilap) yaitu tindakan
pada tuba fallopii wanita melalui irisan kecil di dinding perut ± 2-3 cm