Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RINGKASAN MATERI MASALAH AKUNTANSI YANG

BERHUBUNGAN DENGAN HUTANG JANGKA PANJANG DAN


OBLIGASI

OLEH : KELOMPOK VI
“E” AKUNTANSI MALAM

1. GUSTI AYU MADE NILA WARSIKI (5)


2. NI PUTU PUSPITA DEWI (10)
3. NI MADE WIDYA MARTHA PRATIWI (17)
4. NI MADE ITA DWININGTYAS (30)
5. GUSTI AYU INDRI DEWI (31)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2019
A. Pengertian Hutang Jangka Panjang
Hutang atau kewajiban jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang
harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 tahun) dihitung dari
tanggal pembuatan neraca. Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang tidak
memenuhi definisi kewajiban lancar. Hutang jangka panjang juga merupakan saran pembiayaan
yang menarik bagi debitor. Kreditor tidak akan memperoleh hak suara istimewa dalam
perusahaan debitor, dan perbitan hutang tidak menyebabkan dilusi kepemilikan. Modal hutang
lebih mudah diperoleh daripada modal ekuitas bagi banyak perusahaan baru dan beresiko.
Pembiayaan dengan hutang seringkali dapat memasok modal untuk kegiatan perluasan dan
pengambilaliahan sementara penerbitan saham baru yang sulit diperoleh. Kemungkinan
peningkatan laba dari perluasan ini bisa cukup menarik perusahaan yang biasanya menghindari
hutang untuk menambah tingkat kewajiban.
Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi
hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian
hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek.  Timbulnya Hutang
Jangka Panjang saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu
perusahaan dibutuhkan sejumlah dana.
Dana yang diperlukan untuk Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfaat
dalam jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah
modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang atau
menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.
Tiga prinsip umum yang diikuti dalam pengukuran dan pencatatan sebagian besar
kewajiban jangka panjang dan beban bunga adalah :
1.     Kewajiban jangka panjang dicatat pada nilai wajar barang atau jasa yang diperoleh dengan
mengadakan hutang. Suku bunga pasar adalah suku bunga implisit dalam transaksi itu dan
menyamakan nilai sekarang dari pembayaran kas masa datang yang diperlukan dengan nilai
wajar barang dan jasa.
2.     Beban bunga periodik didasarkan atas suku bunga pasar pada tanggal penerbitan hutang, dan
saldo kewajiban pada awal periode pelaporan.
3.     Nilai buku hutang jangka panjang pada tanggal neraca adalah nilai sekarang dari semua
pembayaran kas tersisa yang diperlukan, yang didiskontokan pada suku bunga pasar ketika
diterbitkan. Suku bunga yang digunakan untuk tujuan ini tidak diubah selama jangka waktu
hutang. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah
dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang
jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian
untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka
pendek
Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding
menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham, yaitu :
Keuntungan menarik obligasi
a.  Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak
mempengaruhi manajemen.
b.  Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan kepada
pemegang saham.
c.   Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban
pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain :
a.    Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau
mengalami kerugian.
b.    Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap
mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak
mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut
bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusahaan.

B. Pengertian Hutang Obligasi


Pengertian Hutang Obligasi adalah Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh
melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam
surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan
ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond, wesel jangka panjang, dan
obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga hutang wesel ditahan yang pada umumnya
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga
banyak menarik investor seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya
dalam ribuan dollar).

Bond dalam perusahaan mendatangkan keuntungan atau tidak. Di antara keuntungan


bond adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan
pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah bunga
harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh
tempo.
Tipe obligasi ada 6 yaitu obligasi terjamin, obligasi tidak terjamin, obligasi berjangka,
obilgasi berseri, obligasi terdaftar, dan kupon obligasi. Jika dilihat dari sudut pandang lain,
obligasi ada dua yaitu obligasi yang dapat ditukar, yakni dia bisa ditukar dengan saham biasa
tergantung pilihan pemilik saham dan obligasi tebus. Nilai pasar obligasi bisa dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya adalah jumlah dollar yang diterima, jangka waktu sampai jumlah
kesemuanya diterima, dan suku bunga pasar.
Penghilangan obligasi disebabkan oleh :
1. Terbatasnya nilai obligasi ketika jatuh tempo
2. Mempengaruhi pembayaran tunai
Untuk mengetahui gain atau loss dalam penyusutannya
Jika sebuah obligasi ditukar langsung dengan saham umum maka dia tidak akan mengeluarkan
gain atau loss karena hal itu tidak termasuk kas, melainkan non cash.
Jenis-jenis Obligasi :
1.     Obligasi berjangka (term bonds), yaitu semua obligasi dari satu emisi (penerbit obligasi) yang
memiliki tanggal jatuh tempo yang sama. Jike berbeda-beda disebut obligasi berseri (serial
bonds)
2.     Obligasi konvertibel (convertible bonds), adalah obligasi yang bisa dipertukarkan dengan
sekuritas lainnya, misalkan saham biasa.
3.     Callable bonds, yaitu obligasi yang dapat ditarik atau ditebus sebelum jatuh tempo.
4.     Secured bonds, yaitu obligasi yang dijamin dengan kekayaan lain milik perusahaan penerbit
obligasi itu sendiri, jika tanpa dijamin disebut unsecured bonds / junk bonds.
5.     Obligasi syariah.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan Obligasi:
a)    Nilai pari atau nominal – Nilai yang tertera pada obligasi
b)    Nilai pasar wajar – nilai yang diminta oleh perusahaan dan dipengaruhi oleh tingkat bunga
pasar.
c)    Bunga obligasi yang dinyatakan - nilai bunga yang tertera dalam obligasi.
d)    Bunga pasar obligasi – tingkat bunga obligasi yang diminta oleh pasar.
Penilaian obligasi saat diterbitkan
Pada saat penerbitan, obligasi dinilai sebesar kas yang diterima (proceeds), yang dapat
dihitung berdasarkan nilai sekarang (present velue) dari pengeluaran-pengeluaran debitur
obligasi di masa yang akan datang yang terdiri dari nilai jatuh tempo obligasi dan beban bunga
ini dipengaruhi oleh stated rate (SR) dan market rate (MR)
• Jika MR = SR, berarti obligasi tersebut dinilai sebesar nilai parinya.
• Jika MR > SR, berarti obligasi tersebut dinilai kurang dari nilai parinya atau kas yang di
bawah nilai pari
• Jika MR < SR, berarti obligasi tersebut dinilai diatas nilai pari. Metode amortisasi diskonto
atau premium obligasi Salah satu karateristik obligasi adalah bahwa pada saat tanggal jatuh
tempo, obligasi akan dinilai sebesar nilai premium. Oleh karena itu diskonto atau premium yang
muncul pada saat penerbitan obligasi akibat selisih antara kas yang diterima dengan nilai
nominalnya harus dihapuskan, yaitu dengan cara diamortisasi setiap akhir periode setiap akhir
periode atau setiap tanggal pembayaran bunga. Pada saat tanggl jatuh tempo, diskonto atau
premium sudah harus habis diamortisasi sehingga nilai buku obligasi sama dengan nilai
nominalnya.
Ada 2 metode amortisasi yang bisa diterapkan dalam akuntansi, yaitu :
1. Metode Garis Lurus – besarnya amortisasi setiap periode sama
2. Metode bunga efektif – nilai amortisasi diskonto atau premium setiap periode berbeda-
beda.
Perlakuan akuntansi untuk penerbitan obligasi dengan tingkat bunga pasar (MR) yang
bervariasi:
• Obligasi dijual dengan nilai pari - SR = MR
• Obligasi dijual dengan diskonto – SR < MR
• Obligasi dijual dengan premium – SR > MR
Disposisi hutang obligasi
Disposisi atau terhapusnya hutang obligasi dari neraca bisa dengan dua cara, yaitu :
1. Jatuh tempo
Pada saat tanggal jatuh tempo, hutang obligasi sudah harus dilunasi sebesar nilai parinya dan
diskonto atau premium sudah harus diamortisasi sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian
yang muncul.
a. Pembayaran bunga
Hutang bunga                            xxx
Kas                                                           xxx
b. Pelunasan Obligasi
Hutang obligasi                          xxx
Kas                                                           xxx
2. Pelunasan dini
Dimungkinkan sebuah obligasi dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo (callable bonds).
Jika terjadi pelunasan dini atau pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, maka masih ada
premium atau diskonto yang belum habis diamortisasi dan ada kemungkinan besarnya pelunasan
lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai buku obligasi sehingga muncul keuntungan atau kerugian
akibat pelunasan dini.
a. Pembayaran bunga
Beban bunga                                   xxx
Kas                                                                 xxx
Amortisasi diskonto                                      xxx
b. Pelunasan obligasi
Hutang obligasi                                xxx
Keg. Akibat pel. Dini                       xxx

Kas                                                                  xxx


Amortisasi diskonto                                                 xxx
Pelaporan hutang obligasi
Pada saat pelaporan di neraca, nilai hitung obligasi selalu dicatat sebesar nilai bukunya,
yaitu nilai nominal dikurangi diskonto yang belum diamortisasi atau ditambah premium yang
belum diamortisasi.

Pembelian obligasi dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli ditambah biaya
komisi, PPN dan biaya-biaya lain dalam pembeliannya. Apabila obligasi diperoleh dengan cara
pertukaran dengan aktiva selain kas, maka harga perolehan sebesar harga pasar aktiva yang
diserahkan. Obligasi yang dibeli tidak bertepatan pada hari pembayaran bunga, maka pembeli
harus membayar bunga sejak pembayaran bunga terakhir sampai dengan terjadinya pembelian.
Bunga obligasi ini tidak termasuk harga perolehan atau harga pokok obligasi, maka
pencatatannya harus dipisahkan dari harga perolehan.

Contoh :
Pada 1 Desember 2001, PT Nusa Raya, Depok membeli obligasi PT. Samudra sebanyak 500
lembar, nominal @ Rp. 1.000.000,00. Bunga obligasi 12% dibayar setiap tanggal 1 Mei dan 1
Nopember. Kurs beli 100, biaya komisi 1% dari nilai transaksi dan PPN 1% dari nilai komisi.

Perhitungan harga perolehan:


Keterangan :                                                                         Nilai Uang (Rp.)
Transaksi Beli      500 x 1.000.000 x 100%                                   500.000.000
Komisi               1% x nilai trans.                                                    5.000.000
PPN                   10 % dari komisi                                                     500.000
Total biaya transaksi beli                                                                 5.500.000
Total pembelian                                                                          505.500.000
Bunga berjalan (1/11-1/12) 1/12 x 500.000.000 x12%                      5.000.000
Total Pembayaran                                                           510.500.000

Catatan:
Bunga berjalan 1 Nop – 1 Des 2001 merupakan pembayaran bunga berjalan sebesar Rp.
5.000.000,00. Jumlah ini akan mengurangi pendapatan bunga yang akan diterima pada 1 Mei
2002.
Ada dua pendekatan untuk pencatatan bunga berjalan tersebut, yaitu:
         Bunga berjalan dicatat sebagai Pendapatan Bunga yang didebet, atau
         Bunga berjalan dicatat sebagai Piutang Pendapatan Bunga yang didebet.
1.    Pencatatan oleh PT. Nusaraya, bunga berjalan sebagai pendapatan bunga yang didebet :
Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
2001 Rp. Rp.
Dec, 1 - Investment in Bonds 505.500.000 -
Interest Revenue 5.000.000 -
Cash 510.500.000

-       Pada 1 Mei 2002 penerimaan bunga obligasi sebesar Rp. 30.000.000,-


(6/12 x 500.000.000 x 12%) akan dijurnal sebagai berikut :      
Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
2002 Rp. Rp.
Dec, 1 - Cash 30.000.000 -
Interest Revenue - 30.000.000

2.      Pencatatan oleh PT. Nusaraya, bunga berjalan sebagai piutang pendapatan bunga yang didebet :
Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
2002 Rp. Rp.
Dec, 1 - Investment in Bonds 505.500.000 -
Interest Receivable 5.000.000 -
Cash 510.500.000

-       Pada 1 Mei 2002 penerimaan bunga obligasi sebesar Rp.30.000.000,-


(6/12x 500.000.000 x 12%) akan dijurnal sebagai berikut :
Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
2002 Rp. Rp.
Dec, 1 - Cash 30.000.000 -
Interest Receivable - 5.000.000
Interest Revenue - 25.000.000
PEMBAYARAN DAN PENEBUSAN ATAS OBLIGASI

1)   DANA PELUNASAN OBLIGASI


Karena pembayaran obligasi melibatkan kas dalam jumlah besar, kontrak obligasi dapat
mengatur agar ka dipindahkan secara periodikke dana kas khusus selama jangkam waktu
obligasi. Dana kas khusus seperti ini disebut dana pelunasan (sinking fund).

Ketika kas dipindahkan ke dana pelunasan, kas tersebut dicatat dalam akun yang bernama
kas dana pelunasan sinking fund cash). Investasi yang dibeli dengan menggunakan kas dana
pelunasan dicatat dalam akun investasi dana pelunasan (sinking fund investment). Saat
pendapatan (bunga atau deviden) diterima, maka dicatat dalam akun pendapatan dana pelunasan
(sinking fund revenue).

2)   PENEBUSAN OBLIGASI
Obligasi yang dapat ditebus (callable bonds) dapat dibelikembali oleh perusahaan
penerbit dalam periode waktu dan pada harga yang dinyatakan dalam kontrak obligasi.

Ayat jurnal untuk mencatat penebusan adalah:


Utang obligasi                                     xxx
Premium atas obligasi             xxx

            Kas                                                      xxx


            Laba atas penebusan obligasi xxx

Premium dan Discount
 

Dalam pembelian obligasi, apabila ternyata harga perolehan tidak sama dengan nilai
nominal obligasi maka akan terjadi premium dan discount. Premium obligasi disebut pula Agio
obligasi terjadi bila harga perolehan lebih besar daripada nilai nominal obligasi. Discount
obligasi atau Disagio obligasi terjadi bila nilai nominal obligasi lebih besar daripada harga
perolehan obligasi. Premium maupun discount diamortisasi sepanjang umur obligasi, sehingga
pada tanggal jatuh tempo obligasi nilai buku Investasi Jangka Panjang – Obligasi akan
menunjukkan jumlah yang sama dengan nilai nominal obligasi. Amortisasi premium dan
discount dihitung dengan cara menghitung:

           Jumlah Agio / Disagio


=   ------------------------------
                     Umur obligasi
Ada 2 cara untuk amortisasi agio atau disagio obligasi yaitu dengan metode garis lurus (straight-
line method) dan metode bunga efektif (effective interest method).

Contoh :
1.    Amortisasi Agio
Obligasi nominal Rp. 100.000 bunga 8% per tahun dibayar dua kali dengan umur 5 tahun terjual
dengan harga Rp. 108.530. Tingkat bunga umum 6% per tahun.

TABEL AMORTISASI AGIO OBLIGASI


METODE GARIS LURUS
Amortisas
Tgl
Bunga i Jumlah Agio Nilai
Pendapatan Belum
Bung
a Obligasi Agio Bunga Diamortisasi Buku
 Rp      8,530  Rp   108,530
1  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      7,677  Rp   107,677
2  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      6,824  Rp   106,824
3  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      5,971  Rp   105,971
4  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      5,118  Rp   105,118
5  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      4,265  Rp   104,265
6  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      3,412  Rp   103,412
7  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      2,559  Rp   102,559
8  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp      1,706  Rp   101,706
9  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp        853  Rp   100,853
10  Rp   4,000  Rp     853  Rp     3,147  Rp            -  Rp   100,000

TABEL AMORTISASI AGIO OBLIGASI


METODE BUNGA EFEKTIF
Tgl Bunga Pendapatan Amortisasi Agio Nilai
Bunga Belum
Bung 3%xnilai
a Obligasi buku Agio Diamortisasi Buku
 Rp      8,530  Rp   108,530
1  Rp   4,000  Rp   3,256  Rp        744  Rp      7,786  Rp   107,786
2  Rp   4,000  Rp   3,234  Rp        766  Rp      7,020  Rp   107,020
3  Rp   4,000  Rp   3,211  Rp        789  Rp      6,231  Rp   106,231
4  Rp   4,000  Rp   3,187  Rp        813  Rp      5,418  Rp   105,418
5  Rp   4,000  Rp   3,163  Rp        837  Rp      4,581  Rp   104,581
6  Rp   4,000  Rp   3,137  Rp        863  Rp      3,718  Rp   103,718
7  Rp   4,000  Rp   3,112  Rp        888  Rp      2,830  Rp   102,830
8  Rp   4,000  Rp   3,085  Rp        915  Rp      1,915  Rp   101,915
9  Rp   4,000  Rp   3,057  Rp        943  Rp        972  Rp   100,972
10  Rp   4,000  Rp   3,029  Rp        971  -  Rp   100,000

2.    Amortisasi Disagio
Obligasi nominal Rp. 100.000 bunga 8% per tahun dibayar dua kali dengan umur 5 tahun terjual
dengan harga Rp. 92.273. tingkat bunga umum 10%.

TABEL AMORTISASI DISAGIO OBLIGASI


METODE GARIS LURUS
Tgl Bunga Amortisasi Pendapatan Disagio Nilai
Belum
Bunga Obligasi Disagio Bunga Diamortisasi Buku
 Rp      7,727  Rp     92,273
1  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   6,954.3  Rp  93,045.7
2  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   6,181.6  Rp  93,818.4
3  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   5,408.9  Rp  94,591.1
4  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   4,636.2  Rp  95,363.8
5  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   3,863.5  Rp  96,136.5
6  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   3,090.8  Rp  96,909.2
7  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   2,318.1  Rp  97,681.9
8  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp   1,545.4  Rp  98,454.6
9  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  Rp      772.7  Rp  99,227.3
10  Rp   4,000  Rp       772.7  Rp   4,772.7  -  Rp 100,000.0

TABEL AMORTISASI DISAGIO OBLIGASI


METODE BUNGA EFEKTIF
Tgl Bunga Pendapatan Amortisasi Disagio Nilai
Bunga Belum
5%xnilai
Bunga
Obligasi buku Disagio Diamortisasi Buku
 Rp      7,727  Rp     92,273
1  Rp   4,000  Rp       4,614  Rp        614  Rp      7,113  Rp     92,887
2  Rp   4,000  Rp       4,644  Rp        644  Rp      6,469  Rp     93,531
3  Rp   4,000  Rp       4,677  Rp        677  Rp      5,792  Rp     94,208
4  Rp   4,000  Rp       4,710  Rp        710  Rp      5,082  Rp     94,918
5  Rp   4,000  Rp       4,746  Rp        746  Rp      4,336  Rp     95,664
6  Rp   4,000  Rp       4,783  Rp        783  Rp      3,553  Rp     96,447
7  Rp   4,000  Rp       4,822  Rp        822  Rp      2,731  Rp     97,269
8  Rp   4,000  Rp       4,863  Rp        863  Rp      1,868  Rp     98,132
9  Rp   4,000  Rp       4,907  Rp        907  Rp        961  Rp     99,039
10  Rp   4,000  Rp       4,952  Rp        952  -  Rp   100,000

Contoh :
Pada tanggal 1 April 1991 dibeli obligasi, nominal Rp. 1.000.000,- bunga 12%, jatuh
tempo tanggal 31 Desember 1993, dengan harga Rp. 1.066.000 (termasuk komisi dan biaya
pembelian lain). Bunga dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal jatuh
tempo obligasi dilunasi.

Perhitungan harga perolehan :


Keterangan :                                                                         Nilai Uang (Rp.)
Harga Beli obligasi                                                                 1.066.000
Bunga berjalan         1/12 x1.000.000 x12%                                10.000
Total Pembayaran                                                       1.076.000

Catatan: Bunga berjalan 1 bulan (dari 1 Maret 1991 s.d 1 April 1991)

Premium Obligasi = Rp. 1.066.000,- – Rp. 1.000.000,- = Rp. 66.000,-


Diamortisasi selama umur obligasi 33 bulan (1 April ’91 – 31 Des ’93)
Amortisasi premium obligasi per bulan :
Rp. 66.000  = Rp. 2.000,-
         33

Pencatatan untuk bunga berjalan sebagai pendapatan bunga yang didebet:


Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit Kredit
Bukti
1991 Rp. Rp.
Apr, 1 - Investment in Bonds 1.066.000 -
Interest Revenue 10.000 -
Cash - 1.076.000

Transaksi :
01 Sep 1991, menerima bunga obligasi sebesar Rp. 60.000,00 (6/12 x 12%x Rp. 1.000.000).
31 Des. 2000, amortisasi premium obligasi 9 bulan (April-Des. 1991) sebesar Rp. 18.000,- (9 x
Rp. 2.000).
31 Des. 2000, penyesuaian pendapatan bunga yang masih harus diterima 4 bulan (Sep – Des) Rp.
40.000,- (4/12x12%xRp. 1.000.000).
01 Jan 1992, reversing entry.
31 Des 1993, pelunasan obligasi.

Transaksi-transaksi tersebut di atas dijurnal sebagai berikut :


Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit Kredit
Bukti
1991 Rp. Rp.
Sep, 1 - Cash     60.000 -
Interest Revenue -        60.000
Dec,31 - Interest Revenue   18.000 -
Investment in Bonds -        18.000
Dec,31 - Interest Receivable 40.000 -
Interest Revenue -        40.000
1992
Jan, 1 - Interest Revenue 40.000 -
Interest Receivable - 40.000
1993
Des,31 - Cash    1.000.000         -
Investment in Bonds -   1.000.000

Penjualan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh Tempo


Penjualan obligasi sebelum jatuh tempo dapat menimbulkan laba atau rugi penjualan
obligasi. Laba atau rugi penjualan obligasi dihitung dengan membandingkan jumlah uang yang
diterima dari penjualan obligasi dengan nilai buku Investasi Jangka Panjang Obligasi pada saat
terjadinya penjualan.

Contoh :
Misalnya obligasi pada contoh diatas, pada tanggal 1 April 1993 dijual dengan harga Rp.
1.015.000,- (sesudah dikurangi komisi dan lain-lain).

Perhitungan laba/rugi:
Harga perolehan obligasi                                                          Rp. 1.066.00,00
Amortisasi premium obligasi :
1991 = 9   x Rp. 2.000,00 = Rp. 18.000,00
1992 = 12 x Rp. 2.000,00 = Rp. 24.000,00
1993 = 3   x Rp. 2.000,00 = Rp.   6.000,00  
                                                                                             Rp.    48.000,00
Nilai buku obligasi                                                                   Rp.1.018.000,00
Harga jual obligasi                                                                            Rp.1.015.000,00 
Rugi penjualan obligasi                                                   Rp.    3.000,00    
Bunga berjalan 1 bulan: 1/12xRp. 1.000.000x12%               Rp.    10.000,00
Jumlah penerimaan                                                  Rp.1.025.000,00
     

Pencatatan atas penjualan obligasi diatas adalah :


No.
Tgl. Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
1993 Rp. Rp.
Apr, 1 - Cash - 1.025.000 -
Loss on Sales of Bonds 3.000 -
Investment in Bonds - 1.018.000
Interest Revenue - 10.000
(mencatat penjualan dan
penerimaan bunga)
- Interest Revenue - 6.000 -
Investment in Bonds - 6.000
(mencatat amortisasi agio
selama 3 bulan)

Pelunasan Obligasi
 

Obligasi dapat dilunasi pada saat jatuh tempo atau apabila penerbit merasa perlu, obligasi
dapat ditarik dari peredaran dengan jalan membeli di pasaran baik untuk dihentikan seterusnya
atau akan dijual kembali. Untuk pelunasan pada saat jatuh tempo tidak ada masalah karena agio
atau disagio apabila ada sudah teramortisasi seluruhnya sehingga nilai obligasi sudah sebesar
nilai nominalnya, sehingga jurnalnya adalah dengan mendebit akun Kas dan mengkredit akun
Investasi Jangka Panjang  - Obligasi.
Apabila pelunasan sebelum jatuh tempo, akan diperlakukan seperti jual beli biasa sehingga
timbul adanya laba atau rugi dari selisih antara nilai buku investasi dengan harga jualnya.

Pertukaran Obligasi
 

Jika obligasi ditukarkan dengan surat berharga lain, maka akun Investasi Jangka Panjang
– Obligasi ditutup dan diganti dengan surat berharga yang baru diterima. Harga perolehan surat
berharga yang baru didasarkan pada harga pasarnya, selisihnya dengan nilai buku obligasi dicatat
sebagai laba atau rugi.

Contoh :
Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000,00, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan
1 September. Pada tanggal 1 April 1991 nilai bukunya sebesar Rp. 102.400,00, dan ditukarkan
dengan 10 lembar saham biasa, nominal Rp. 10.000,00 per lembar. Pada tanggal tersebut harga
pasar saham biasa tercatat sebesar Rp. 12.000,00 per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut:

No.
Tgl. Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
Bukti
1993 Rp. Rp.
Aprl 1 Cash - 1.025.000 -
Loss on Sales of Bonds 3.000 -
Investment in Bonds - 1.018.000
Interest Revenue - 10.000
(mencatat penjualan dan
penerimaan bunga)
Interest Revenue - 6.000 -
Investment in Bonds - 6.000
(mencatat amortisasi agio
selama 3 bulan)
   Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit

1991 Rp. Rp.


Apr, 1 Interest Revenue Xxx -
Investment in Bonds - xxx

(mencatat amortisasi agio


selama 3 bulan)
Investment in Common
Stock 120.000 -
Investment in Bonds - 102.400
Gain on Change of
Bonds - 17.600
(mencatat pertukaran
obligasi
dengan saham)
Cash 1.000 -
Interest Revenue - 1.000

Dana Pelunasan Obligasi


Perusahaan yang mengeluarkan obligasi, seringkali harus mengumpulkan dana pelunasan
obligasi agar dapat memenuhi perjanjian pada waktu menjual obligasi. Dana yang terkumpul
digunakan untuk melunasi obligasi pada tanggal jatuh tempo. Dana yang terkumpul dapat
digunakan untuk mencari tambahan penghasilan, biasanya dibelikan surat-surat berharga jangka
pendek.

Contoh :
PT. Good Years telah memanfaatkan dana pelunasan utang obligasi yang penyisihannya dari
uang kas sejumlah Rp. 63.180.000,- yang mana ini digunakan untuk transaksi-transaksi berikut
ini :
1.    Dibeli 100 lembar saham PT. Kuda Laut dari kas dana pelunasan utang obligasi seharga Rp.
59.130.000,-
2.    Diterima dividend tunai dari PT. Kuda Laut sejumlah Rp. 6.547.500,-
3.    Dijual 100 lembar saham PT. Kuda Laut seharga Rp. 72.387.000,- jumlah ini diterima bersih
perkas
4.    Pada tanggal jatuh tempo obligasi yang beredar ditebus kembali dari uang dana pelunasan utang
obligasi, yang jumlahnya Rp.81.000.000,-
5.    Sisa dari pelunasan utang obligasi tersebut dialihkan kembali ke rekening kas perusahaan

Jurnal-jurnal yang dibuat PT. Good Years sebagai berikut :


Tgl. No. Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
Rp. Rp.
Bond Retirement Fund
- Cash 63.180.000 -
63.180.00
Cash          - 0
BRF Marketable
1 - Securities 59.130.000 -
Bond Retirement 59.130.00
Fund Cash - 0
Bond Retirement Fund
2 - Cash 6.547.500 -
BRF Devidend
Revenue - 6.547.500
Bond Retirement Fund
3 - Cash 72.387.000 -
BRF Marketable 59.130.00
Securities - 0
BRF Gain on Sale 13.257.00
Securities          - 0
81..000.00
4 - Bonds Payable 0 -
Bond Retirement 81.000.00
Fund Cash - 0
5 - Cash 1.579.500 -
Bond Retirement
Fund Cash         - 1.579.500
NERACA PERUSAHAAN
   

a.      PENYAJIAN UTANG OBLIGASI DI NERACA


Saat tanggal neraca berada dalam satu tahun dari tanggal jatuh tempo, maka obligasi
dapat digolongkan kewajiban lancar. Jika obligasi akan dibayar dari dana pelunasan atau jika
akan didanai kembali denngan penerbitan obligasi lain, mak obligasi akan tetap berada dalam
kategori jangka panjang. Saldo dalam akun diskon utang obligasi dilaporkan sebagai pegurang
dari utang obligasi. Keballikkannya, saldo akun premium akan dilaporkan sebagi penambah pada
utang obligasi terkait.
b.       PENYAJIAN INVESTASI OBLIGASI DALAM NERACA
Investasi dalam obligasi atau surat berharga utang lainnya yang ditujukan oleh
manajemen untuk disimpan hingga tanggal jatuh tempo disebut surat berharga yang dimiliki
hingga jatuh tempo (held-to-maturities securities). Surat berharga semacam ini digolongkan
sebagi investasi jangka panjang pada bagian investasi.

C. METODE AMORTISASI OBLIGASI SUKU BUNGA EFEKTIF


Metode suku  bunga efektif untuk mengamortisasi diskon dan premium memberikan suku
bu nga konstan pada nilai yang tercatat obligasi diawal masing – masing periode. Hal ini
berkebalikan dengan metode garis lurus , yang memberikan jumlah beban bunga yang konstan.
Suku bunga yang digunakan dalam metode amortisasi suku bunga adalah suku  bunga
pasar pada tanggal obligasi diterbitkan. Nilai tercatat dari obligasi yang dikenakan suku bunga
merupakan nilai nominal obligasi dikurangi dengan diskon yang belum diamortisasi atau
ditambah premium yang belum diamortisasi .
 Dengan metode suku bunga , beban bunga yang akan dilaporkan dilaba rugi dihitung dengan
cara mengalikan suku bunga efektif dengan nilai tercatat obligasi. Selisih antara beban bunga
yang dihitung dengan cara ini dan pembayaran bunga periodic merupakan jumlah diskon atau
premium yang akan diamortisasi pada priode tersebut.

Anda mungkin juga menyukai