OLEH : KELOMPOK VI
“E” AKUNTANSI MALAM
Pembelian obligasi dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli ditambah biaya
komisi, PPN dan biaya-biaya lain dalam pembeliannya. Apabila obligasi diperoleh dengan cara
pertukaran dengan aktiva selain kas, maka harga perolehan sebesar harga pasar aktiva yang
diserahkan. Obligasi yang dibeli tidak bertepatan pada hari pembayaran bunga, maka pembeli
harus membayar bunga sejak pembayaran bunga terakhir sampai dengan terjadinya pembelian.
Bunga obligasi ini tidak termasuk harga perolehan atau harga pokok obligasi, maka
pencatatannya harus dipisahkan dari harga perolehan.
Contoh :
Pada 1 Desember 2001, PT Nusa Raya, Depok membeli obligasi PT. Samudra sebanyak 500
lembar, nominal @ Rp. 1.000.000,00. Bunga obligasi 12% dibayar setiap tanggal 1 Mei dan 1
Nopember. Kurs beli 100, biaya komisi 1% dari nilai transaksi dan PPN 1% dari nilai komisi.
Catatan:
Bunga berjalan 1 Nop – 1 Des 2001 merupakan pembayaran bunga berjalan sebesar Rp.
5.000.000,00. Jumlah ini akan mengurangi pendapatan bunga yang akan diterima pada 1 Mei
2002.
Ada dua pendekatan untuk pencatatan bunga berjalan tersebut, yaitu:
Bunga berjalan dicatat sebagai Pendapatan Bunga yang didebet, atau
Bunga berjalan dicatat sebagai Piutang Pendapatan Bunga yang didebet.
1. Pencatatan oleh PT. Nusaraya, bunga berjalan sebagai pendapatan bunga yang didebet :
Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
2001 Rp. Rp.
Dec, 1 - Investment in Bonds 505.500.000 -
Interest Revenue 5.000.000 -
Cash 510.500.000
2. Pencatatan oleh PT. Nusaraya, bunga berjalan sebagai piutang pendapatan bunga yang didebet :
Tgl. Nomor Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
2002 Rp. Rp.
Dec, 1 - Investment in Bonds 505.500.000 -
Interest Receivable 5.000.000 -
Cash 510.500.000
Ketika kas dipindahkan ke dana pelunasan, kas tersebut dicatat dalam akun yang bernama
kas dana pelunasan sinking fund cash). Investasi yang dibeli dengan menggunakan kas dana
pelunasan dicatat dalam akun investasi dana pelunasan (sinking fund investment). Saat
pendapatan (bunga atau deviden) diterima, maka dicatat dalam akun pendapatan dana pelunasan
(sinking fund revenue).
2) PENEBUSAN OBLIGASI
Obligasi yang dapat ditebus (callable bonds) dapat dibelikembali oleh perusahaan
penerbit dalam periode waktu dan pada harga yang dinyatakan dalam kontrak obligasi.
Premium dan Discount
Dalam pembelian obligasi, apabila ternyata harga perolehan tidak sama dengan nilai
nominal obligasi maka akan terjadi premium dan discount. Premium obligasi disebut pula Agio
obligasi terjadi bila harga perolehan lebih besar daripada nilai nominal obligasi. Discount
obligasi atau Disagio obligasi terjadi bila nilai nominal obligasi lebih besar daripada harga
perolehan obligasi. Premium maupun discount diamortisasi sepanjang umur obligasi, sehingga
pada tanggal jatuh tempo obligasi nilai buku Investasi Jangka Panjang – Obligasi akan
menunjukkan jumlah yang sama dengan nilai nominal obligasi. Amortisasi premium dan
discount dihitung dengan cara menghitung:
Contoh :
1. Amortisasi Agio
Obligasi nominal Rp. 100.000 bunga 8% per tahun dibayar dua kali dengan umur 5 tahun terjual
dengan harga Rp. 108.530. Tingkat bunga umum 6% per tahun.
2. Amortisasi Disagio
Obligasi nominal Rp. 100.000 bunga 8% per tahun dibayar dua kali dengan umur 5 tahun terjual
dengan harga Rp. 92.273. tingkat bunga umum 10%.
Contoh :
Pada tanggal 1 April 1991 dibeli obligasi, nominal Rp. 1.000.000,- bunga 12%, jatuh
tempo tanggal 31 Desember 1993, dengan harga Rp. 1.066.000 (termasuk komisi dan biaya
pembelian lain). Bunga dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Pada tanggal jatuh
tempo obligasi dilunasi.
Catatan: Bunga berjalan 1 bulan (dari 1 Maret 1991 s.d 1 April 1991)
Transaksi :
01 Sep 1991, menerima bunga obligasi sebesar Rp. 60.000,00 (6/12 x 12%x Rp. 1.000.000).
31 Des. 2000, amortisasi premium obligasi 9 bulan (April-Des. 1991) sebesar Rp. 18.000,- (9 x
Rp. 2.000).
31 Des. 2000, penyesuaian pendapatan bunga yang masih harus diterima 4 bulan (Sep – Des) Rp.
40.000,- (4/12x12%xRp. 1.000.000).
01 Jan 1992, reversing entry.
31 Des 1993, pelunasan obligasi.
Contoh :
Misalnya obligasi pada contoh diatas, pada tanggal 1 April 1993 dijual dengan harga Rp.
1.015.000,- (sesudah dikurangi komisi dan lain-lain).
Perhitungan laba/rugi:
Harga perolehan obligasi Rp. 1.066.00,00
Amortisasi premium obligasi :
1991 = 9 x Rp. 2.000,00 = Rp. 18.000,00
1992 = 12 x Rp. 2.000,00 = Rp. 24.000,00
1993 = 3 x Rp. 2.000,00 = Rp. 6.000,00
Rp. 48.000,00
Nilai buku obligasi Rp.1.018.000,00
Harga jual obligasi Rp.1.015.000,00
Rugi penjualan obligasi Rp. 3.000,00
Bunga berjalan 1 bulan: 1/12xRp. 1.000.000x12% Rp. 10.000,00
Jumlah penerimaan Rp.1.025.000,00
Pelunasan Obligasi
Obligasi dapat dilunasi pada saat jatuh tempo atau apabila penerbit merasa perlu, obligasi
dapat ditarik dari peredaran dengan jalan membeli di pasaran baik untuk dihentikan seterusnya
atau akan dijual kembali. Untuk pelunasan pada saat jatuh tempo tidak ada masalah karena agio
atau disagio apabila ada sudah teramortisasi seluruhnya sehingga nilai obligasi sudah sebesar
nilai nominalnya, sehingga jurnalnya adalah dengan mendebit akun Kas dan mengkredit akun
Investasi Jangka Panjang - Obligasi.
Apabila pelunasan sebelum jatuh tempo, akan diperlakukan seperti jual beli biasa sehingga
timbul adanya laba atau rugi dari selisih antara nilai buku investasi dengan harga jualnya.
Pertukaran Obligasi
Jika obligasi ditukarkan dengan surat berharga lain, maka akun Investasi Jangka Panjang
– Obligasi ditutup dan diganti dengan surat berharga yang baru diterima. Harga perolehan surat
berharga yang baru didasarkan pada harga pasarnya, selisihnya dengan nilai buku obligasi dicatat
sebagai laba atau rugi.
Contoh :
Obligasi yang dimiliki nominal Rp. 100.000,00, bunga 12%, dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan
1 September. Pada tanggal 1 April 1991 nilai bukunya sebesar Rp. 102.400,00, dan ditukarkan
dengan 10 lembar saham biasa, nominal Rp. 10.000,00 per lembar. Pada tanggal tersebut harga
pasar saham biasa tercatat sebesar Rp. 12.000,00 per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut:
No.
Tgl. Keterangan Ref Debit kredit
Bukti
Bukti
1993 Rp. Rp.
Aprl 1 Cash - 1.025.000 -
Loss on Sales of Bonds 3.000 -
Investment in Bonds - 1.018.000
Interest Revenue - 10.000
(mencatat penjualan dan
penerimaan bunga)
Interest Revenue - 6.000 -
Investment in Bonds - 6.000
(mencatat amortisasi agio
selama 3 bulan)
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
Contoh :
PT. Good Years telah memanfaatkan dana pelunasan utang obligasi yang penyisihannya dari
uang kas sejumlah Rp. 63.180.000,- yang mana ini digunakan untuk transaksi-transaksi berikut
ini :
1. Dibeli 100 lembar saham PT. Kuda Laut dari kas dana pelunasan utang obligasi seharga Rp.
59.130.000,-
2. Diterima dividend tunai dari PT. Kuda Laut sejumlah Rp. 6.547.500,-
3. Dijual 100 lembar saham PT. Kuda Laut seharga Rp. 72.387.000,- jumlah ini diterima bersih
perkas
4. Pada tanggal jatuh tempo obligasi yang beredar ditebus kembali dari uang dana pelunasan utang
obligasi, yang jumlahnya Rp.81.000.000,-
5. Sisa dari pelunasan utang obligasi tersebut dialihkan kembali ke rekening kas perusahaan