Anda di halaman 1dari 7

Nama : muhammad yoga gusti kurniawan

Kelas :XI APL 1

No :21

PERMAINAAN BULU TANGKIS


A)TEKNIK DASAR
1. Teknik Memegang Raket
Teknik dasar bulu tangkis yang pertama yaitu cara memegang raket. Raket adalah salah
satu alat dan perlengkapan bulu tangkis yang merupakan komponen penting untuk
menghasilkan pukulan yang berkualitas. Oleh karena itu, penting kiranya untuk mengetahui
serta menguasai teknik memegang raket yang benar. Di dalam teknik memegang raket
terdapat dua cara, yaitu:
1.)Teknik Forehand. Teknik yang pertama disebut forehand. Teknik forehand bisa dilakukan
baik menggunakan tangan kanan maupun tangan kiri. Pertama-tama, posisi kepala raket
agak menyamping lalu pegang raket dengan cara seperti bersalaman. Posisi ibu jari dan jari
telunjung membentuk jarak seperti huruf V sementara jari-jari lainnya mengenggam kuat
raket.
2.)Teknik Backhand. Teknik yang kedua disebut backhand. Sama halnya dengan teknik
forehand, teknik backhand juga bisa dilakukan dengan tangan kanan atau kiri. Adapun
caranya yaitu posisi kepala raket agak menyamping. Kemudian, posisi jari ketika memegang
raket terpisah sendiri dari keempat jemari lainnya.
2. Teknik Melakukan Pukulan
Teknik dasar bulu tangkis yang kedua yaitu teknik melakukan pukulan. Teknik yang
dilakukan akan berpengaruh besar pada kualitas hasil pukulan. Umumnya, atlet bulu
tangkis akan menggunakan teknik forehand ketika memegang raket. Ketika melakukan
pukulan dengan teknik ini, badan atlet akan bergerak dan mengayun dari arah belakang ke
depan dengan posisi hendak memukul shuttlecock. Berikut adalah detail teknik melakukan
pukulan secara singkat.
●Pertama-tama pegang raket dengan teknik forehand.
●Posisikan kaki kanan maupun kiri agak menyilang. Kaki kiri berada di depan sementara
kaki kanan berada di belakang.
●Miringkan sedikit badan ke arah kanan.
●Pukul shuttlecock dengan cara mencondongkan bahu ke depan.
●Setelah memukul, biarkan tangan bergerak ke bawah
●Pukul shuttlecock sekeras mungkin jika ingin melakukan pukulan clear
3. Gerakan Kaki
Teknik dasar bulu tangkis selanjutnya yaitu gerakan kaki. Tidak hanya tangan saja, gerakan
kaki juga berpengaruh pada kelincahan ketika melakukan gerakan tubuh dalam permainan
bulu tangkis. Oleh karena itu penting untuk melatih harmonisasi antara kaki dan anggota
tubuh lain yang diperlukan saat berman bulu tangkis. Harmonisasi yang baik ini sangat
ditubuhkan ketika melakukan serangan atau pukulan serta bertahan dari serangan lawan.
Untuk dapat terbiasa dan terlatih, ikuti program latihan fisik bulu tangkis secara rutin.
4. Posisi Badan
Selanjutnya adalah posisi atau sikap badan. Hal ini berkaitan erat dengan keseimbangan.
Selain kelincahan dan kecermatan, keseimbangan tubuh juga sangat dibutuhkan dalam
permainan bulu tangkis. Menjaga keseimbangan tubuh dan posisi badan yang benar ketika
melakukan serangan atau bertahan akan membuat performa atlet menjadi maksimal. Oleh
karena itu, penting untuk terus berlatih menjaga keseimbangan tubuh.
Cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan tubuh yang baik adalah sebagai
berikut:
●Ketika menyerang maupun bertahan, tumpukkan posisi badan pada kedua kaki kanan dan
kiri
●Tekuk sedikit kedua lutut lalu berdiri dengan ujung kaki sampai pinggang tetap dalam
keadaan tegak
●Buka kedua kaki selebar bahu dengan saah satu kaki berada di depan. Atau bisa juga
diposisikan sejajar.
●Tangan yang bebas (tidak memegang raket) diposisikan di samping badan agar tangan
yang memegang raket bisa leluasa bergerak.
5. Sikap dan Posisi Badan Ketika Melakukan Pukulan
Posisi badan ketika melakukan pukulan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan kualitas pukulan yang baik atau maksimal. Berikut adalah sikap atau posisi
badan yang baik dan benar ketika melakukan pukulan.
●Posisikan badan agak menyamping ke arah net.
●Kaki kiri di depan kaki kanan
●Badan berada di belakang shuttlecock
●Bahu kanan agak ditarik ke arah belakang.
●Perhatikan posisi bahu kanan dan kiri ketika melakukan pukulan. Harus ada pergantian
posisi bahu dan kanan.
6. Teknik Melakukan Servis
Teknik dasar bulutangkis yang keenam yaitu servis. Servis merupakan salah satu
dari macam-macam pukulan dalam permainan bulu tangkis. Dalam melakukan servis pada
permainan bulu tangkis, terdapat tiga teknik khusus yang biasa dilakukan oleh atlet, yaitu
sebagai berikut.
●Forehand Pendek. Teknik servis forehand pendek yaitu melakukan servis dengan
menggunakan sedikit tenaga sehingga ayunan yang dihasilkan pada raket pun tidak begitu
kuat. Saat melakukan teknik ini, posisi jatuhnya shuttlecock tidak jauh dari net yang berada
di depan lawan.
●Forehand Tinggi. Teknik forehand tinggi yaitu menggunakan tenaga penuh atau kuat
ketika melakukan pukulan atau servis. Dengan menggunakan teknik ini, maka akan
menghasilkan jatuhnya shuttlestock lebih tinggi dan jauh di belakang lawan. Biasanya,
untuk melakukan teknik ini, atlet akan membuka kedua kaki selebar pinggang dengan posisi
tubuh menyamping untuk menghasilkan posisi badan dan berdiri yang kokoh.
●Backhand Service. Teknik service yang ketiga atau terakhir yaitu backhand service. Teknik
ini sedikit berbeda dengan dua teknik yang disebutkan sebelumnya. Cara melakukan servis
ini yaitu dengan menggunakan tenaga dan ayunan raket sedang. Ketika melakukan teknik
ini, posisi kaki dan tangan yang memegang raket harus saling sesuai. Misalnya, tangan
kanan sedang memegang raket, maka kaki kanan harus berada di depan, sementara kaki
kiri di belakang.
7. Teknik Mengembalikan Servis
Teknik dasar bulu tangkis secara singkat dan benar yang ketujuh yaitu teknik
mengembalikan service. Teknik mengembalikan servis yang benar yaitu dengan
melakukan dropshot dan netting. Perlu diperhatikan untuk menghindari
melakukan smash ketika mengembalikan servis karena akan menghasilkan pukulan yang
tidak tajam. Hal ini akan mengakibatkan lawan dapat dengan mudahnya mengembalikan
pukulan tersebut dan merasa diuntungkan dari hal tersebut.
8. Teknik Overhead
Teknik dasar yang kedelapan yaitu overhead. Overhead dilakukan ketika posisi
jatuhnya shuttlecock berada di belakang posisi tubuh kita berdiri.
Lakukan overhead dengan memukul shuttlecock seperti melempar dengan memegang
raket teknik forehand.  Dibutuhkan tenaga yang kuat untuk melakukan
teknik overhead yang maksimal. Oleh karena itu, sebaiknya perbanyak ikuti
program latihan fisik agar stamina tetap terus terjaga dan terlatih.
9. Teknik Melakukan Smash
Selanjutnya adalah teknik melakukan smash. Smash yaitu teknik yang digunakan untuk
menyerang dan mematikan pergerakan lawan. Teknik smash yang baik dan benar yaitu
dengan melakukan lompatan tinggi dan kuat untuk menghasilkan pukulan yang kuat dan
sempurna. Gerakan smash yang sempurna akan menghasilkan gerakan shuttlecock yang
sangat tajam.
Untuk bisa melakukan teknik smash yang baik, latih lah terus menerus agar menjadi
semakin terbiasa. Berlatih teknik smash yang baik merupakan salah satu cara bermain bulu
tangkis bagi pemula agar nantinya bisa menjadi atlet bulu tangkis profesional.
10. Teknik Dropshot
Seperti yang sudah disebutkan pada poin ketujuh, teknik dropshot merupakan salah satu
teknik yang digunakan untuk mengembalikan servis. Teknik ini memiliki tujuan yang hampir
sama dengan smash yaitu untuk mematikan pergerakan lawan. Namun bedanya yaitu,
dropshot dilakukan dengan tidak terlalu bertenaga atau halus dan sedikit dorongan.
Tujuannya adalah agar shuttlecock jatuh tidak jauh dari net. 
Biasanya, teknik dropshot dilakukan untuk mengecoh lawan. Caranya yaitu dengan
melakukan lompatan tinggi seperti melakukan smash namun pukulan yang dilakukan tidak
terlalu kuat atau pelan sehingga shuttlecock bergerak jatuh di dekat net dan tidak tajam.
Cara-cara melakukan dropshot yang benar adalah sebagai berikut.
●Pegang raket dengan teknik forehand
●Posisikan tubuh agak menyamping ke arah bahu.
●Tubuh harus bergerak dengan lincah ketika tubuh berada di belakang shuttlecock
Pukul raket dengan posisi tangan yang lurus lalu lakukan gerakan cepat seperti melakukan
smash namun ketika hendak memukul shuttlecock lakukan sentuhan atau dorongan secara
halus dan pelan saja.
Arahkan shuttlecock ke area kosong di area lawan yang sekiranya tidak bisa dijangkau oleh
lawan.
11. Netting
Teknik dasar bulu tangkis yang terakhir yaitu netting. Teknik ini termasuk sangat sulit untuk
dilakukan bahkan terkadang gagal dilakukan oleh seorang atlet bulu tangkis professional
sekalipun. Teknik ini sangat membutuhkan kecermatan dan intuisi yang bagus dan tepat.
Teknik ini diakukan dengan melakukan pukulan pelan pada shuttlecock dengan
mengarahkan posisi jatuhnya sedekat mungkin dari net. Dengan melakukan teknik ini, maka
diharapkan lawan tidak akan bisa mengembalikan servis atau pukulan balasan.

B )PERATURAN
a. Ukuran Lapangan

Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang
terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari
garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri.
Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci)
harus berada di dalam ukuran 13” atau sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai
panjang lapangan servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm
atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk
permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal. Garis batas
belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring
akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
b. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar jaring
tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.
c. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm sampai
dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus berada 152 cm (5
kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada tiang-tiangnya.
Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta bagian tengah pita
tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung
tiang.
d. Kok atau Shuttlecock
Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu
yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang bulu dari
ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah 6,2-6,9 cm.
Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya,
serta diikat dengan benang atau bahan lain cocok sehingga kuat.
e. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan (pada
permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada permainan ganda).
Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis dinamakan sisi dalam
(inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis dinamakan sisi luar (outside).
f. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang berlawanan untuk
mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan memilih sisi lapangan bagi
timnya untuk memulai permainan.
g. Penilaian
Ada beberapa macam penilaian :
Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka, seperti yang
telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15, bila kedua
belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14
dapat menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game).
Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan
“love-all”. Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.

Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-
10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan
akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai
pemenang. c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk
menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel
pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi
lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan
berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
●Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
●Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
●Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain
mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah
muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum
dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin
29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
h. Pertandingan Ganda
Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di bidang servis
kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya.
Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan selalu dilakukan
dari bidang servis kanan.
Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis. Jika
shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang berada disisi
dalam mendapat angka.
Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama dari suatu
pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut.
Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi lapangan
yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli tersebut, maka akan
terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan servis berikut dilakukan.
i. Pertandingan Tunggal
Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan tunggal.
Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:
Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan
hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap
Pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis
merupakan angka ganjil.
Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-masing
pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat
j. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan
menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada
di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka diperoleh pihak yang
berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis).

C) PENGERTIAN DAN SEJARAH


Secara harfiah, bulu tangkis berasal dari dua kata yakni bulu dan tangkis. Kata “bulu”
diambil dari wujud shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa. Sedangkan kata “tangkis”
diambil dari kata dasar menangkis, dimana inti gerakan dari permainan cabang olahraga ini
adalah menangkis pergerakan dari shuttlecock (bulu) tersebut.
Berbagai pendapat muncul perihal awal mula dan asal permainan bulu tangkis. Pendapat
pertama mengatakan bahwa permainan ini berasal dan berkembang di Mesir kuno 2000
tahun lalu. Pendapat selanjutnya mengatakan permainan ini berasal dari India dan daratan
Tiongkok. Namun berkembangnya permainan ini hingga akhirnya dikenal luas oleh
masyarakat dunia adalah pada abad pertengahan di Inggris, yakni dari sebuah permainan
tradisional anak-anak setempat yang bernama Battledore dan Shuttlecocks. Permainan
tradisional ini sangat populer di kalangan masyarakat hingga akhirnya sebuah majalah
bernama “Punch” mempublikasikan permainan ini.

Anda mungkin juga menyukai