Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Padatan adalah keadaan benda yang memiliki ciri-ciri dengan volume dan bentuk yang
tetap. Dalam benda padat, atom/molekul berdekatan, atau "keras"; tetapi, tidak mencegah
benda padat berubah bentuk atau terkompresi. Pada keadaan padat, terutama dalam bentuk
kristal, partikel-partikel tersusun sangat teratur dan partikel- partikel ini hanya dapat
bervibrasi pada posisi tertentu saja dan tidak dapat bergerak secara bebas. Berbeda dengan
keadaan gas, gaya antara partikel biasanya besar.

Berdasarkan struktur atom penyusunnya padatan dapat terbagi menjadi dua macam,
yaitu kristal dan amorf (Surya,2009).Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau
ion penyusunnya tersusun dalam pola geometrik yang sangat teratur (popy,2016). Sedangkan
pada bentuk amorf, seperti pada gelas misalnya, partikel-partikel tidak tersusun seteratur
seperti pada bentuk kristal. Karena itu, bentuk amorf tidak mempunyai bentuk geometrik
yang khas seperti halnya pada kristal.

Kristal dapat dibentuk dan diciptakan dengan metode kristalisasi, kristalisasi merupakan
proses pembentukan kristal padat dari presipitasi (pembentukan endapan) larutan, pelelehan
padatan, atau hasil dari deposit gas.kristalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu pembentukan
partikel padatan di dalam sebuah fasa homogen, secara umum tujuan kristalisasi adalah untuk
mendapatkan produk dengan kemurnian tinggi (Fachry, 2008).
B.Tujuan

1.Mahasiswa dapat memahami struktur penyusun keadaan padat

2.Mahasiswa dapat mengetahui sifat sifat bahan padat

Anda mungkin juga menyukai