Disusun Oleh :
Kelompok 5
3 D IV A
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
A. Tujuan Penerapan HACCP
Memperkecil kemungkinan adanya kontaminasi mikroba pathogen dan memperkecil
potensi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, secara individu setiap
produk dan sistem pengolahannya dalam industri pangan harus mempertimbangkan rencana
pengembangan haccp. Dengan demikian, setiap produk dalam industri pangan yang
dihasilkannya akan mempunyai konsep rencana penerapan HACCP-nya masing-masing
disesuaikan dengan sistem produksinya.
Signifikasi Bahaya
Tahapan Tindakan Kepa
No Jenis Bahaya Penyebab Bahaya Signifi
Proses Pengendalian Peluang raha
kansi
n
B : mikroba Penyimpanan &
perusak Fungi
Penerimaan (Rhizombiu /Kapang/bakteri SOP Penyimpanan
bahan segar m sp) yang menempel dan penanganan
1 L L TS
(kacang pada kacang kedelai pasca panen yang
kedelai) F : pasir, Penanganan pasca tepat
batu, tanah, panen yang tidak
serangga, dll tepat
F :debu, Peneletakkan ragi Sop penyimpanan
Penerimaan
batu, kerikil yang tidak sesuai
bahan kering
K : polutan Dibungkus hanya H L TS
( Ragi )
dari dengan plastic
kendaraan kresek bening
M : kapang/ Waktu dan suhu
jamur pemanasan yang
Kontrol waktu dan
pembentuk tidak sesuai dengan H H S
suhu
spora, bakteri SOP (hingga
thermofilik mendidih)
K : logam Drum yang Drum yang sudah
berat digunakan tidak berkarat atau
Perebusan
2 layak pakai (karatan menghitam pada
seluruhnya) permukaan tidak
digunakan
H M S
kembali.
Mengganti drum
dengan panci
stainless steel.