Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat . Pemenuhan kecukupan gizi selama
bekerja merupakan salah satu bentuk penerapan syarat keselamatan dan kesehatan kerja
sebagai bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Gizi merupakan salah
satu aspek kesehatan kerja yang memiliki peran penting dalam peningkatan produktivitas
kerja. Hal ini perlu menjadi perhatian terutama pengelola tempat kerja mengingat para
pekerja umumnya mengahabiskan waktu sekitar 8 jam sehari di tempat kerja.

Upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja salah satunya dengan gizi
kerja. Gizi kerja adalah pemberian gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja
dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, efisiensi, dan produktivitas setinggi-
tingginya. Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja adalah untuk meningkatkan
dan mempertahankan ketahanan tubuh serta menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori
terhadap tuntutan tugas kerja (Tarwaka et al., 2004).

Dalam tugas ini kami memilih pekerja konveksi pakaian di Jalan Amaliun kota Medan.
Dari 25 pekerja kami mengambil 10 pekerja secara random sebagai sampel. Pekerja mulai
bekerja dari jam 09.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu
jam pada jam 12.00 WIB untuk makan siang. Proses kerja pada konveksi pakaian ini seperti
menggunting pola pakaian, menjahit dan menyetrika pakaian.

Selain proses kerja kami juga melihat bagaimana pola makan dari pekerja, berdasarkan
hasil wawancara rata – rata pekerja sudah menerapkan pola makan yang baik, hal tersebut
dilihat dari jawaban pekerja yang banyak mengatakan telah menerapkan makan sebanyak tiga
kali sehari. Namun demikian perlu diketahui juga bagaimana asupan gizi dari pekerja apakah
sudah memenuhi kebutuhan dan kecukupan gizi pekerja. Hal inilah yang menjadi alasan bagi
kami melakukan penelitian gizi kerja pada pekerja konveksi pakaian di Jalan Amaliun kota
Medan, untuk mengetahui masalah gizi kerja apa yang muncul pada pekerja konveksi
pakaian sehingga nantinya dapat memberikan rekomendasi untuk permasalahan gizi kerja
tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana masalah gizi pada pekerja konveksi pakaian di jalan Amaliun kota Medan
berdasarkan faktor host,agen, and environment?

2. Bagaimana kebutuhan dan kecukupan gizi pada pekerja konveksi pakaian di jalan
Amaliun kota Medan?

3. Bagaimana hasil survei makanan pada pekerja konveksi pakaian di jalan Amaliun kota
Medan?

4. Apa rekomendasi perbaikan masalah gizi kerja pada pekerja konveksi pakaian di jalan
Amaliun kota Medan?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Mengetahui masalah gizi pada pekerja konveksi pakaian di jalan Amaliun kota
Medan berdasarkan faktor host,agen, and environment.

2. Mengetahui kebutuhan dan kecukupan gizi pada pekerja konveksi pakaian di


jalan Amaliun kota Medan

3. Menjelaskan hasil survei makanan pada pekerja konveksi pakaian di jalan


Amaliun kota Medan

4. Mengetahui rekomendasi perbaikan masalah gizi kerja pada pekerja konveksi


pakaian di jalan Amaliun kota Medan

1.3.2 Manfaat

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui permasalahan


gizi pada pekerja konveksi pakaian dan dapat mengatasi permasalahan gizi
pekerja guna meningkatkan produktivitas pekerja konveksi pakaian.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh


terhadap eksistensi dan ketahanan hidup manusia. Manusia membutuhkan energi untuk
menjamin keberlangsungan hidupnya. Energi sendiri diperoleh dari bahan pangan yang
dikonsumsi yang mengandung berbagai zat – zat kimia yang dikenal sebagai zat gizi. Zat –
zat gizi dalam bahan pangan tersebut mengalami proses metabolisme dalam tubuh sehingga
menghasilkan energi untuk beraktivitas, adan menjalankan proses – proses kimiawi dalam
tubuh manusia. Selain itu zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan, tidak hanya
menyediakan sumber energi tapi juga dapat mempertahankan kesehatan.

Pangan dalam UU RI No. 18 tahun 2012 diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal
dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman.

Zat gizi merupakan komponen yang terdapat dalam bahan pangan yang terurai selama
proses pencernaan dalam tubuh. Zat gizi dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang memadai
untuk pertumbuhan, perkembangan dan kebugaran tubuh. Zat gizi yang dimaksud termasuk
di dalamnya air, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.

I. Fungsi Makanan

Makanan memiliki berbagai macam fungsi :

 Fungsi Fisiologis Makanan


Fungsi ini berkaitan dengan peran makanan dalam tubuh. Makanan menjadi sumber
energi untuk melakukan kegiatan / aktivitas. Selain itu, makanan berperan dalam
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Zat – zat tersebut diperlukan untuk
membentuk sel – sel baru, memelihara, dan mengganti sel yang rusak. Makanan juga
berperan dalam membangun struktur sel atau jaringan dalam tubuh.

3
 Fungsi sosial budaya
Pangan menjadi topik utama dalam persoalan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini
berkaitan dengan kehidupan sosial, kebudayaan dan kehidupan beragama. Makanan –
makanan tertentu dijadikan ciri khas dalam perayaan – perayaan tertentu.
 Fungsi psikologi makanan
Makanan harus dapat memberikan kepuasan secara emosional, termasuk rasa
perlindungan, kasih sayang dan perhatian. Aspek ini penting untuk mendukung
penerimaan konsumen, misalnya perencanaan menu keluarga agar tidak hanya
memenuhi kebutuhan gizi saja, tapi juga dapat dinikmati dengan rasa senang dan
puas.

piertum
umb
ener
k
z
perkem
na
sosi
penga
perlind
ma
asi
ntera
ssayan &

na
II. Fungsi Zat Gizi
Gambar 1. Fungsi makanan

Secara umum zar gizi berfungsi sebagai sumber energi, zat pembangun dan

kultu
pengatur. Setiap kelompok gizi memiliki fungsi masing – masing. Berikut fungsi dari zat
– zat gizi yang terdapat dalam makanan :

an
n
Karbohidrat

4
&
z
m
d
p
g
y
h
u
lk
o
s
a
r
te
in
Fungsi utama dari karbohidrat adalah menyediakan energi yang
dibutuhkan tubuh. Selain itu fungsi lain dari karbohidrat di dalam tubuh
adalah:
a. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
b. Membantu metabolisme lemak dan protein, dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
c. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat- zat toksik tertentu.
d. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh.
Laktosa berfugsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan
komponen yang penting dalam asam nukleat.
e. Beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung
serat (dietary fiber) seperti agar – agar berguna untuk pencernaan,
memperlancar defekasi.
 Lemak
Lemak berperan dalam penyediaan energi, melarutkan vitamin, juga
sumber asam – asam lemak esensial. Selain itu lemak berperan dalam
pembentukan membran sel, agen pengemulsi, isolator panas tubuh,
melindungi organ tubuh dan bersama protein sebagai alat angkut dalam
metabolisme. Kelebihan lemak dalam tubuh yang akan diubah menjadi energi
bila dibutuhkan oleh tubuh.
 Protein
Fungsi utama dari protein adalah membentuk jaringan baru dan
memperbaiki jaringan rusak dalam tubuh. Protein pun berperan dalam sintesis
enzim, hormon, antibodi juga sebagai penyedia energi, mengatur
keseimbangan air dalam tubuh, memelihara netralitas tubuh, mengangkut zat –
zat gizi. Kelebihan protein diubah menjadi karbohidrat dan lemak yang
disimpan dalam tubuh.
 Mineral
Mineral dibutuhkan dalam pembentukan tubuh seperti pembentukan
tulang, gigi dan struktur jaringan. Mineral juga berperan dalam pengaturan
proses metabolisme dalam tubuh seperti kontraksi otot, stimulus saraf dan lain
– lain.
 Vitamin

5
Vitamin yang ada dalam makanan terdiri atas vitamin larut lemak
seperti vitamin A, D, E, K dan juga vitamin larut dalam air seperti vitamin B
dan C. Vitamin berperan sebagai pengatur pada proses metabolisme dalam
tubuh.

 Air
Air diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dan sebagian besar dari
air yang diminum. Air adalah bagian penting dalam struktur tubuh dan
jumlahnya sekitar 60 % dari berat tubuh. Air berperan sebagai pelarut material
zat gizi dan juga pembuangan ampas makanan.

III. Status Gizi


Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan
antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya. Status gizi seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
 Produk pangan (jumlah dan jenis makanan)
 Pembagian makanan atau pangan
 Akseptabilitas (daya terima), menyangkut penerimaan atau penolakan
terhadap makanan yang terkait dengan cara memilih dan menyajikan
makanan
Prasangka buruk pada bahan makanan tertentu, seperti anggapan yang keliru
bahwa terong dapat berdampak buruk karena menyebabkan tubuh lemas
 Pantangan terhadap makanan tertentu
 Kesukaan terhadap jenis makanan tertentu
 Keterbatasan ekonomi
 Kebiasaan makan
 Selera makan
 Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan)
 Pengetahuan gizi

Status gizi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :


a. Gizi baik

6
Asupan gizi harus seimbang dengan kebutuhan gizi seseorang yang
bersangkutan. Kebutuhan gizi ditentukan oleh kebutuhan gizi basal, aktivitas,
keadaan fisiologis tertentu, misalnya dalam keadaan sakit
b. Gizi kurang
Merupakan keadaan tidak sehat (patologis) yang timbul karena tidak cukup
makan atau konsumsi energi dan protein kurang selama jangka waktu tertentu.
Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan kuantitas
menyebabkan ganggungan pada proses – proses tubuh seperti :
 Gangguan pertumbuhan
 Gangguan produksi kerja
 Gangguan pertahanan tubuh
 Ganggguan struktur dan fungsi otak
Gizi kurang dibedakan menjadi gizi kurang makro (makronutrien) dan gizi
kurang mikro (mikronutrien). Dalam memenuhi asupan gizinya, tubuh
membutuhkan makronutrien, yaitu karbohidrat, lemak, protein, dan mikronutrien,
vitamin, yodium, zat besi, seng, asam folat, dan lain sebagianya. Kekurangan
mikronutrien dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kekurangan
vitamin A (KVA), gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dan anemia yang
mengacu pada bayi lahir rendah (BBLR), gangguan intelektual, gangguan
pertumbuhan, penurunan kekebalan bahkan kematian.
c. Gizi lebih
Keadaan patologis (tidak sehat) yang disebabkan kebanyakan makan.
Kegemukan (obesitas) merupakan tanda pertama yang dapat dilihat dari keadaan
gizi lebih. Obesitas dalah penyakit gizi berupa akumulasi jaringan lemak secara
berlebihan diseluruh tubuh. Obesitas biasanya disebabkan oleh masukan energi
yang melebihi kebutuhan tubuh dan biasanya disertai kurangnya aktivitas jasmani.
Obesitas yang berkelanjutan akan mengakibatkan berbagai penyakit antar lain
diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, dan lain – lain.

IV. Cara Mengukur Status Gizi

Pengukuran status gizi pada pekerja dapat dilakukan secara langsung dan
tidaklangsung. Penilaian status gzi secara langsung dapat dinilai secara antropometri.

7
 • Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia, ditinjau dari
sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengu
kurandimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi.Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan
proteindan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan
proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh (Supariasa dkk,
2002).
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, ant
ara lain:umur, berat badan. Tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar
dada,lingkar panggul dan tebal lemak dibawah kulit. Parameter antropometri merupakan
dasardari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut
indeksantropometri. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:
1. Berat Badan
Menurut Umur (BB/U)Berat badan adalah salah satu parameter yang
memberikan gambaran massa tubuh.Berat badan adalah parameter antropometri
yang sangat labil. Dalam keadaannormal, dimana keadaan kesehatan baik dan
keseimbangan antara konsumsi dankebutuhan gizi terjamin, maka berat badan
berkembang mengikuti pertambahanumur. Mengingat karakteristik berat badan
yang labil, maka indeks BB/U lebihmenggambarkan status gizi seseorang saat
ini (Current Nutrirional Status)
2. Tinggi Badan
Menurut Umur (TB/U)Tinggi badan merupakan antropometri yang
menggambarkan keadaan pertumbuhanskeletal. Pada keadaan normal tinggi
badan tumbuh seiring dengan pertambahanumur.
3. Berat badan
Menurut Tinggi Badan (BB/TB)Berat badan memiliki hubungan yang
linear dengan tinggi badan. Dalam keadaannormal, perkembangan berat badan
akan searah dengan pertumbuhan tinggi badandengan kecepatan tertentu.
4. Lingkar Lengan Atas
Menurut Umur (LLA/U)Lingkar lengan atas memberikan gambaran
tentang keadaan jaringan otot dan lapisanlemak bawah kulit. Lingkar lengan
atas berkolerasi dengan indeks BB/U maupunBB/TB.

8
5. Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang
dewasa yang berumur diatas 18 tahun khususnya yang berkaitan
dengankekurangandankelebihan berat badan. IMT tidak dapat diterapkan pada 
bayi, anak, remaja, ibu hamil danolahragawan. Disamping itu pula IMT tidak
bisa diterapkan pada keadaan khusus(penyakit) lainnya, seperti adanya edema,
asites dan hepatomegali.Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:
 

Berat Badan (kg)


IMT 
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Tabel 1. Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia

Kategori IMT

Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0


Kurus
Kekurangan berat badan tingkat
17,0 - 18,5
ringan

Normal >18,5 - 25,0

Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 - 27,0


Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

6. Tebal Lemak Bawah Kulit


Menurut UmurPengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan
lemakbawahkulitdilakukan pada beberapa bagian tubuh, misalnya pada bagian l

9
engan atas, lengan bawah, ditengah garis ketiak, sisi dada, perut, paha,
tempurung lutut, dan pertengahan tungkai bawah.
7. Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul
Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul digunakan untuk melihat
perubahanmetabolisme yang memberikan gambaran tentang pemeriksaan
penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh.

V. Gizi Kerja

Gizi Kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan
suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya atau ilmu gizi yang
diterapkankepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf
kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang
setinggi-tingginya. Penyakit Gizi Kerja merupakan penyakit gizi sebagai akibat kerja
ataupun ada hubungan dengan kerja. Pengelolaan makan bagi tenaga kerja adalah suatu
rangkaian kegiatan penyediaanmakan bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari
rencana perencanaan menu hingga peyajiannya dengan memperhatikan kecukupan kalori
dan zat gizi, pemilihan jenis dan bahan makanan, santasi tempat pengolahan dan tempat
penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi tenaga kerja. Produktivitas merupakan sikap
mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari esok harus lebih
baik dari hari ini atau perbandingan antara output (keluaran atau jumlah yang dihasilkan)
dengan input (masukan atau setiap sumber daya yang digunakan).

VI. Arti penting gizi kerja

Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yang


mempunyai peranan sangat penting dan menentukan adalah kecukupan gizi. Faktor ini
akan menentukan prestasi kerja tenaga kerja karena adanya kecukupan dan penyebar
kalori yang seimbang selama bekerja. Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak
mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi
oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yangsehat akan bekerja lebih giat,
produktif, dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yangmungkin terjadi dalam
bekerja. Status gizi mempunyai korelasi positif dengan kualitas fisik manusia. Makin
baik statusgizi seseorang semakin baik kualitas fisiknya. Ketahanan dan kemampuan

10
tubuh untuk melakukan pekerjaan dengan produktifitas yang memadai akan lebih
dipunyai oleh individu dengan status gizi baik. Selain itu, peranan gizi dengan
produktifitas juga ditunjukkan oleh Darwin Karyadi (1984) dalam penelitiannya dimana
dengan penambahan gizi terjadi kenaikan produktifitas kerja. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa para penyadap getah yang tidak menderita anemia memiliki
produktifitas 20% lebih tinggi daripada yang menderita anemia. Pemberian diet yang
mengandung kalori sejumlah yang diperlukan oleh pekerja berat dapat meningkatkan
produktifitasnya. Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang
sangatditentukan oleh aktifitas yang dilakukannya sehari-hari. Makin berat aktifitas yang
dilakukanmaka kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi. Sebagai contoh,
seorang pria dewasa dengan pekerjaan ringan membutuhkan energi sebesar 2.800
kilokalori. Sedangkan pekerja dengan pekerjaan yang berat membutuhkan 3.800
kilokalori. Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja adalah untuk
mempertahankan danmeningkatkan ketahanan tubuh serta menyeimbangkan kebutuhan
gizi dan kalori terhadap tuntutan tugas pekerja. Gizi kerja erat bertalian dengan tingkat
kesehatan tenaga kerja maupun produktivitas tenaga kerja yang berarti akan
meningkatkan produktivitas perusahaan serta peningkatan produktivitas nasional.

VII. Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi tenaga kerja

Di dalam tubuh selalu terjadi kegiatan sel yang disebut metabolisme.


Metabolisme basal adalah sejumlah tenaga yang diperlukan oleh tubuh dalam kegiatan
istirahat. Kalori yang perlu oleh tubuh diambil dari makanan, besar kecilnya kebutuhan
kalori tersebut tergantung dari aktivitas tubuh. Kalori dihasilkan oleh pembakaran bahan-
bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan menggunakan oksigen dari udara.
Bilamana kalori yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tidak tercukupi dari
bahan-bahan makanan yang masuk maka kebutuhan kalori akan dipenuhi dengan
mengambil zat-zat makanan yang ada didalam tubuh dan ini akan berakibat menurunnya
berat badan. Sebaiknya apabila ada kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak
cadangan yang berakibat naiknya berat badan. Kalori intake di dapat dari makanan
berimbang yang terjadi dari karbohidrat, protein, dan lemak. Lemak adalah penghasil
kalori terbanyak yaitu menghasilkan 4 kalori (tiap pembakaran 1 gram), kalori intake
yang masuk ke dalam tubuh digunakan dalam bentuk :

11
a. Metabolisme basal
b. Pengaruh makanan atas kegiatan tubuh kira-kira 10 % dari kegiatan
metabolisme basal
c. Kerja otot

Pemberian makan untuk tenaga kerja di tempat kerja perlu di pikirkan besarnya
kalori makanan di tempat kerja yang dianjurkan sebanyak 0,4 dari kebutuhan total kalori
perhari yang diperlukan oleh tenaga kerja. Waktu pemberian makanan di tempat kerja
perlu mendapat perhatian khusus. Pemberian makanan di tempat kerja di berikan dua
kali yaitu pemberian makanan selingan dan makan di tempat kerja dengan perbandingan
1 : 4 makanan yang diberikan kepada tenaga kerja harus bersifat ringan mengandung
kalori yang diperlukan.

Pedoman untuk penyusun menu berimbang adalah empat sehat lima sempurna.
Pekerjaan sangat memerlukan tenaga atau energi yang digunakan untuk melakukan
kegiatan ataupun kerja dan hal ini tergantung dari :

a. Umur
b. Jenis kelamin (lali-laki, dan perempuan)
c. Keadaan khusus (sakit, menyusui, melahirkan, dan lain-lain.)
d. Metabolisme
e. Jenis pekerjaan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
f. Keadaan lingkungan sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia,
biologi,fisiologi (ergonomi) dan psikologi.

Selain faktor diatas faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis
kelamin, umur, hamil, menyusui,kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan
karena tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan,
kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya
dalam bentuk over nutrisi, disiplin,  motivasi dan dedikasi.

Beban kerja dan beban tambahan di tempat kerja yaitutekanan panas, bahan-
bahan kimia, parasit, dan mikroorganisme, faktor psikologis,  dan kesejahteraan.
Manusia memerlukan zat gizi yang bersumber dari makanan. Bahan makanan yang
diperlukan tubuh mengandung unsur-unsur utama seperti karbohidrat, lemak, protein,

12
vitamin, dan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber tenaga atau
kalori(karbohidrat, lemak, dan protein), membangun dan memelihara jaringan tubuh
(protein, air, dan mineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin, dan mineral). Secara
khusus, gizi adalah zat makanan yang bersumber dari bahan makanan yang diperlukan
oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan
lingkungan kerjanya (Tjipta, 1990). Selanjutnya hal-hal yang perlu diketahui dalam
penyusunan menu bagi tenaga kerja adalah

a. Pola makan: kebiasaan makanan pokok.


b. Kepercayaan atau agama : pantang makanan tertentu.
c. Keuangan : ekonomis tetapi tetap bergizi.
d. Daya cerna: makanan yang biasa dimakanmasyarakat sekitar.
e. Praktis : mudah diselenggarakan.
f. Volume : cukup mengenyangkan.
g. Variatif : jenis menu bervariasi.

Untuk mempertahankan hidup dan dapat melakukan pekerjaan setiap


orangmembutuhkan tenaga. Tenaga tersebut diperoleh dari pembakaran zat-zat makanan
yang dikomsumsi dengan oksigen. Bila banyaknya makanan yang dikonsumsi setiap hari
tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan mengalami gangguan
kesehatan. Masalah yang timbul akibat ketidak seimbangan antara makanan yang
dikonsumsi dengan tenaga yang dikeluarkan sangat beragam. Jika makanan yang
dimakan berlebih dibanding tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan menjadi gemuk,
sebaliknya jika makanan yang dimakan kurang maka tubuh akan menjadi kurus. Kedua
masalah ini akan mempengaruhi derajat kesehatan seseorang dan akhirnya akan
berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas kerja. Oleh karena itu sedapat mungkin
diusahakan agar jumlah makanan yang dikonsumsi baik dalam kualitas maupun kuantitas
sesuai dengan kebutuhan khususnya terhadap tenaga yang dikeluarkan. Hasil dari
beberapa penelitian menunjukkan masih terdapat beberapa pengusaha beranggapan
bahwa pemberian makan atau makanan tambahan berupa snack dan istirahat
pendek akan meningkatkan pengeluaran biaya dan merugikan perusahaan. Namun jika
dikaji lebih jauh,sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan pemberian
makanan diperusahaan. Untuk itu, diberikan beberapa saran kepada perusahaan untuk :

13
1. Menyediakan kantin perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan
memperbaiki gizi tenaga kerja dan tanpa disadari memberiakn pengetahuan
tentang gizi terhadap pekerja.

 Tanggung jawab pihak manajemen.


 Lebih dari 50 orang, adalah biaya dari perusahaan.
 Letak terpisah.
 Luas 25 m2 untuk kira-kira 50 orang.
 Pemberian makan ketika waktu istirahat atau kira-kira 4 – 5 jam
setelah bekerja.
 Petugas dapat penyuluhan tentang kesehatan, gizi, dan kebersihan.
 Petugas harus dikontrol kesehatannya.
 Pakaian khusus bagi para petugas.
 Sebaiknya dilayani dengan kupon.

2. Pemberian makanan atau snack secara cuma-cuma pada jam-jam tertentu


dimana hal ini akan memperlambat munculnya kelelehan, meningkatkan
kecepatan dan ketelitian kerja dan menghindari waktu istirahat curian.
3. Pemberian makanan tambahan dan adanya kantin di perusahaan dapat
mencegah terjadinya penyakit sehingga kehilangan waktu kerja karena
absensi sakit dapat ditekan.
4. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur sehingga
kesehatantenga kerja yang setinggi-tingginya dapat dicapai dan
dipertahankan.
5. Menerapakan hasil penelitian tentang gizi kerja yang telah dilakukan
untuk meningkatkan status gizi tenaga kerja dalam upaya peningkatan
efisiensi danproduktivitas kerja yang setinggi-tingginya.

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi-


tingginya pengetahuan dan penerapan gizi seimbang bagi tenaga kerja merupakan aspek
yang mutlak harus dilakukan. Dengan gizi seimbang maka kesehatan tenaga kerja dapat
dipertahankan dan tenaga kerja akan dapat bekerja dengan baik, tidak mudah lelah, dan
mengurangi terjadinya tingkat kesalahan. Hal ini berarti dapat mengurangi pemborosan
terhadap bahan dari perusahaandan akhirnya akan dapat menambah keuntungan yang

14
tinggi bagi perusahaan. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi
makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan
jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta
menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja. Pada bayi dan anak balita, kekurangan gizi
dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan
spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit
untuk diperbaiki. Kekurangan gizi pada bayi, dan balita dengan demikian akan
mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, antara lain:

1. Faktor ekonomi.
2. Faktor pengetahuan tentang gizi.
3. Faktor prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu.
4. Faktor fadhisme, yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan
tertentu.
5. Faktor-faktor lingkungan kerja.

Ini menentukan pengaruh-pengaruh yang sangat nyata terhadap keadaan gizi


tenaga kerja. Faktor lingkungan yang penting adalah :

1. Tekanan panas.
2. Pengaruh kronis bahan kimia.
3. Parasit dan mikro organisme.
4. Faktor psikologis.
5. Kesejahteraan tinggi tanpa memperhatikan gizi dan kurang olah raga.
6. Unsur gizi dalam makanan yang dibutuhkan manusia

Ada 6 macam unsur gizi dalam makanan yang dibutuhkan manusia, sedangkan
fungsi unsur gizi dalam tubuh manusia antara lain :

1. Zat makanan pemberi kalori terdiri dari unsur gizi : Karbohidrat, lemak, dan
protein.
2. Zat pembangun terdiri dari unsur gizi : Protein, Lemak, Mineral, dan Air.
3. Zat pengatur terdiri dari unsur gizi : Protein, Mineral, Air, dan Vitamin.

15
Jumlah minimal yang harus dikonsumsi dari masing-masing zat gizi tersebut adalah :

1. Karbohidrat : 50 – 90 gram/hari
2. Protein : 0,8/Kg BB/hari
3. Mineral terbagi menjadi 2 macam yaitu :

 Makronutrien>0,005%BB
Contoh : Calsium, Chloride, Magnesium, Kalium, Sulfur, dan  Natrium.

 Mikronutrien>0,005%BB
Contoh : Arsen, Nikel, Seng, Silikon, Yodium, Bromine, dan Bismut.

Dalam menyusun menu makanan perlu diingat dan diperhatikan masalah menu
berimbang untuk perorangan atau untuk kelompok sehingga komposisi :

1. Lemak : 20% dari total kalori


2. Protein : 10% – 15% dari total kalori
3. Karbohidrat : 65% – 70% dari total kalori

VIII. Kebutuhan dan Kecuukupan Gizi Pekerja

a. Kebutuhan Gizi

Banyaknya energi dan zat gizi minimal yang


dibutuhkanseseorang untuk  mempertahankan hidupnya serta melakukan berbagai
kegiatan selama 24 jam untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Secara garis
besar yang dimaksud dengan kebutuhan giziadalah jumlah zat gizi minimal yang
diperlukan seseorang untuk hidup sehat.

b. Kecukupan Gizi

Jumlah energi dan zat gizi yang hendaknya dikonsumsi setiap hari untuk jangka
waktu tertentu sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktifitas untuk mencegah
terjadinya defisiensi energi. Secara garis besar yang dimaksud dengan kecukupan

16
gizi adalah jumlah zat gizi yang diperlukan seseorang atau rata-rata kelompok
orang agar hampir semua orang (97,5% populasi) dapat hidup sehat.

c. Kebutuhan dan Peranan Karbohidrat

 KH sebagai penghasil kalori, dimana kalori segitu berperan karena pekerja


lebih banyak menggunakan energi untuk otot saat beraktivitas.
 Kalori mempunyai kemampuan bekerja
 Bila kalori kurang maka waktu yang dibutuhkan pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaan bertambha banyak, menyebabkan produktifitas menurun
 Kalori kurang menyebabkan pekerja tidak kreatif , cepat lelah dan sukar
konsentrasi
 Kebutuhan KH 60 - 70 % total energi
 Selama bekerja dibutuhkan 30 -35 % dari total kalori
 Sarapan pagi : memelihara ketahanan fisik,mempertahankan daya tahan saat
bekerja dan produktivitas kerja
 Pemulihan cadangan energi daari KH saat bekerja : upaya baik

d. Kebutuhan dan Peranan Protein

 Protein diperlukan untuk pemeliharaan fungsi tubuh disamping sebagai sumber


energi
 Guna protein : meningkatkan daya tahan tubuh,meningkatkan daya kreatifitas
dan daya kerja serta meningkatkan kekebalan tubuh
 Kebutuhan protein : 10 – 20 % total kalori
 Selama bekerja dibutuhkan 30 – 35 % dari total protein
 Kebutuhan protein disesuaikan dengan jenis pekerjaan, bila diperlukan
diberikan ekstra protein
 Tidak diperlukan tambahan putih telur telur untuk kegiatan otot yang lebih
besar asalkan dapat dipenuhi dari kebutuhan sehari-hari

e. Kebutuhan dan Peranan Lemak

 Fungsi lemak dalam makanan : memberikan rasa gurih, memberikan kualitas


renyah terutama pada makanan yang digoreng dan sumber energi yang tinggi

17
 Fungsi lain sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan lemak yang
ditimbun, pembentuk susunan tubuh , pelindung kehilangan panas tubuh,
pengatur suhu tubuh
 Lemak yang kurang akan menyebabkan penurunan BB
 Kebutuhan lemak pekerja 15 – 20 %
 Selama bekerja dibutuhkan 30 – 35% dari total lemak

f. Peranan Vitamin

Vitamin diperlukan dalam proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan


energi dan pertumbuhan jaringan.

 Vitamin B : berhubungan erat dengan fungsi enzim,merupakan katalisator


organik yang menjalankan dan mengatur reaksi biokimia dalam tubuh
 Vitamin B1 : metabolisme CHO dan fungsi susunan saraf
 Vitamin B2 : metabolisme CHO,penglihatan,kulit
 Vitamin B6 : metabolisme protein,fungsi syaraf,SDM
 Vitamin B12 : pembentukan SDM
 Niasin : metabolisme CHO dan lemak
 Asam Folat : pembentukan SDM
 Vitamin C : metabolisme dan pertahanan dari infeksi , kulit
 Vitamin A : proses penglihatan,jaringan ikat dan kulit

Kekurangan vitamin akan mempengaruhi kualitas kerja.

g. Peranan Mineral

 Kebutuhan mineral yang penting dalam meningkatkan prestasi kerja adalah Fe,
asam folat, dan Vitamin B1.Kekurangan mineral tersebut menyebabkan pekerja
cepat lelah dan tidak mampu bekerja
 Mineral yang penting pada pekerja : zat besi ( Fe )
 Fungsi Fe adalah untuk membentuk Hb ( mengangkut O2 yang sangat
diperlukan pada proses metabolisme di dalam sel pembentukan energi )
 Kekurangan Fe akan mengakibatkan anemia sehingga mengakibatkan mudah
lesu, lelah, tidak bertenaga ( menurunkan produktivitas kerja )

18
Tabel 2. Kebutuhan Energi dan Komposisi Gizi Pekerja Laki-laki

Jumlah
Zat gizi Kalori/gram Kebutuhan Banyaknya
energi

Protein 4 15% 390 kalori 97,5 gram

Lemak 9 25% 650 kalori 72,2 gram

Karbohidrat 4 60% 1.560 kalori 422,5 gram

100% 2.600 kalori

Tabel 3.     Kebutuhan Energi dan Komposisi Gizi Pekerja Wanita

Jumlah
Zat gizi Kalori/gram Kebutuhan Banyaknya
energi

Protein 4 15% 360 kalori 90,00 gram

19
Lemak 9 25% 600 kalori 66,67 gram

Karbohidrat 4 60% 1.440 kalori 360,00 gram

100% 2.400 kalori

h. Kecukupan Energi dengan Protein menurut Jenis Pekerjaan ( AKG )

Tabel 4. Kecukupan Energi dengan Protein menurut Jenis Pekerjaan

Laki - laki Perempuan


Jenis Pekerjaan Protein
Energi ( kal ) Protein ( gr ) Energi ( kal )
( gr )
Ringan 2800 55 2050 48
Sedang 3000 55 2250 48
Berat 3600 55 2600 48

i. Kebutuhan Energi ( Stump, 1992 )

Tabel 5. Kebutuhan Energi Berdasakan Aktivitas dengan Berat Badan

Berat Badan Aktivitas Ringan Aktivitas Sedang Aktivitas Berat


BB lebih 20-25 kkal/kg BB 30 kkal/kg BB 35 kkal/kg BB
BB normal 30 kkal/kg BB 35 kkal/kg BB 40 kkal/kg BB
BB kurang 30 kkal/kg BB 40 kkal/kg BB 40-45 kkal/kg BB

j. Pekerjaan Fisik dan Energi yang digunakan ( Katch et al, 1988 )

Tabel 6. Kebutuhan Energi Berdasarkan Kategori Pekerjaan

Kategori Pekerjaan Pria ( kkal/menit ) Wanita ( kkal/wanita )


Ringan 2,0 – 4,9 1,5 – 3,4
Sedang 5,0 – 7,4 3,5 – 5,4
Berat 7,5 – 9,9 5,5 – 7,4
20
Sangat Berat 10,0 – 12,4 7,5 – 9,4
Berat Sekali >=12,5 >=9,5

k. Mengitung Kebutuhan Gizi

Menggunakan rumus Harris Bennedict

Laki – laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)

Perempuan = 65,5 + (9,5 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x U)


 

Keterangan : BB = berat badan dalam kg

TB = tinggi badan dalam cm

U = umur dalam tahun

21
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan Gizi kerja

3.1.1 Faktor Agent

Makanan merupakan faktor agent yang mempengaruhi gizi pada pekerja konveksi
pakaian di Jalan Amaliun kota Medan. Makanan yang di konsumsi oleh beberapa pekerja
tidak memenuhi kebutuhan gizi para pekerja. konsumsi makanan yang dimakan oleh
pekerja tidak sebanding dengan jam kerjanya, hal ini menyebabkan kebutuhan gizi pada
pekerja tidak mencukupi angka kebutuhan gizi pekerja. Permasalahan ini didapatkan dari
hasil wawancara langsung dengan para pekerja.

Tempat makan

3.1.2 Faktor Host

Perilaku makan dari pekerja tidak memiliki pola makan yang teratur. Saat sarapan
sering kali para pekerja melewati jam sarapan yang seharusnya, begitu juga dengan
makan malam mereka juga sering melewati jam makan malam yang seharusnya.
Kebiasaan makan para pekerja yang kurang baik akan mempengaruhi gizi pada tenaga
kerja.

3.1.3 Faktor Environment

a. Lingkungan fisik

Kondisi tempat kerja yang sempit dan panas akibat kurangnya ventilasi
menyebabkan tingkat dehidrasi pada pekerja meningkat sehingga kebutuhan air dan
mineral bagi pekerja juga meningkat.

22
b. Lingkungan Biologi

Lingkungan kerja yang lembab dan kurang bersih mengakibatkan mudahnya


mikroorganisme berkembang biak. Hal ini dapat menyebabkan hygiene pekerja juga
berkurang dan dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan karena akan
menganggu proses penyerapan makanan pada usus.

c. Lingkungan Kimia

Di tempat kerja konveksi pakaian ini dipengaruhi oleh faktor kimia seperti
debu yang berasal dari kain-kain yang ditumpuk sehingga akan menyebabkan
terganggunya saluran pernafasan pada pekerja.

d. Ergonomi

Gambar 2. Kondisi Lingkungan Kerja di Konveksi Pakaian

di Jalan Amaliun

23
Gambar 3. Kondisi Lingkungan Kerja di Konveksi Pakaian

di Jalan Amaliun

3.1.4 Permasalahan Gizi dan Tempat Kerja

a. Tidak mencukupi kebutuhan

Permasalahan gizi pada pekerja yaitu rata-rata gizi para pekerja tidak mencukupi
kebutuhan dikarenakan energi yang masuk ke dalam tubuh pekerja tidak sebanding
dengan energi yang dikeluarkan oleh pekerja akibat jam kerja yang berlebih. Pada
umumnya banyak dari pekerja yang bekerja lembur, hal inilah yang membuat jam kerja
pada pekerja berlebih.

b. Asupan makanan yang kurang bergizi

Rata-rata para pekerja konveksi pakaian ini mengonsumsi makanan yang kurang
bergizi, seperti mie instan dan beberapa pekerja tidak mengonsumsi sayur-sayuran dan
buah-buahan.

c. Kurangnya air dan mineral

Tempat kerja yang sempit dan kurangnya ventilasi udara menyebabkan tekanan
panas pada ruangan meningkat, sehingga dehidrasi pada pekerja juga ikut meningkat.
Pada saat dehidrasi pekerja membutuhkan air dan mineral yang lebih banyak
dibandingkan biasanya, akan tetapi beberapa pekerja lebih memilih untuk meminumi

24
kopi dan teh. Seharusnya pekerja meminum air minimal 1,9 liter perhari dan mineral 5%
perhari, dengan meminum kopi dan teh tentu mengurangi kebutuhan akan air dan mineral
pada pekerja.

3.2 Kebutuhan dan Kecukupan Gizi

3.2.1 Kebutuhan Gizi Pekerja

Kebutuhan energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi


pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh
dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan
ekonomi. Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk :

1. Metabolisme basal

2. Aktivitas fisik

3. Efek makanan atau pengaruh dinamik khusus ( specifict dinamic action)

Tabel 7.

Jenis Jenis Kebutuhan


No Nama Umur BB TB
Pekerjaan Kelamin energi

Tukang Jahit
1. Algocin LK 34 th 54 kg 179 cm 2.718,76 kal
(sedang)

Tukang Jahit
2. Kartini PR 39 th 70 kg 151 cm 1.487,21 kal
(sedang)

Tukang Jahit
3. Lili PR 42 th 64 kg 159 cm 1.380,84 kal
(sedang)

Tukang Jahit
4. Ridwan LK 33 th 60 kg 155 cm 2661,36 kal
(sedang)

5. Agus Tukang LK 55 th 50 kg 163 cm 2205,2 kal

25
Potong Kain
Simamora
(sedang)

Tukang Jahit
6. Azizah PR 40 th 65 kg 146 cm 1374,9 kal
(sedang)

Tukang Jahit
7. Syaiful LK 30 th 65 kg 172 cm 2983,12 kal
(sedang)

Tukang Jahit
8. Ali Nur LK 35 th 59 kg 158 cm 2638,655 kal
(sedang)

Tukang Jahit
9. John LK 34 th 55 kg 175 cm 2707,1 kal
(sedang)

Tukang Jahit
10. Agus LK 30 th 50 kg 160 cm 2491,95 kal
(sedang)

4Berikut data-data dari pekerja konveksi pakaian :

1. Nama : Algocin

Usia : 34 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Tinggi Badan : 179 cm

Berat Badan : 54 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 66 + (13,7 x 54) + (5 x 179) - (6,8 x 34)

= 66 + 739,8 + 859 - 231,2

= 1469,6 kal

• Physical Activity = 75% x 1469,6

26
= 1102,2 kal

• SDA = 10% x 1469,6

= 146,96 kal

• KET = 1469,6 + 1102,2 + 146,96

= 2.718,76 kal

2. Nama : Kartini

Usia : 39 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi Badan : 151 cm

Berat Badan : 70 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 65,5 + (9,5 x 70) + (1,7 x 151) - (4,7 x 39)

= 65,5 + 665 + 256,7 - 183,3

= 803,9 kal

• Physical Activity = 75% x 803,9

= 602,92 kal

• SDA = 10% x 803,9

= 80,39 kal

• KET = 803,9 + 602,92 + 80,39

= 1.487,21 kal

3. Nama : Lily

27
Usia : 42 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi Badan : 159 cm

Berat Badan : 64 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 65,5 + (9,5 x 64) + (1,7 x 159) - (4,7 x 42)

= 65,5 + 608 + 270,3 - 197,4

= 746,4 kal

• Physical Activity = 75% x 746,4

= 559,8 kal

• SDA = 10% x 746,4

= 74,64 kal

• KET = 746,4 + 559,8 + 74,64

= 1.380,84 kal

4. Nama : Ridwan

Usia : 33 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi Badan : 155 cm

Berat Badan : 60 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 66 + (13,7 x 60) + (5 x 155) - (6,8 x 33)

= 66 + 822 + 775 - 224,4

28
= 1438,6 kal

•Physical Activity = 75% x 1438,6

= 1078,9 kal

• SDA = 10% x 1438,6

= 143,86 kal

• KET = 1438,6 + 1078,9 + 143,86

= 2661,36 kal

5. Nama : Agusmamora

Usia : 55 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi Badan : 163 cm

Berat Badan : 50 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 66 + (13,7 x 50) + (5 x 163) - (6,8 x 55)

= 66 + 685 + 815 - 374

= 1192 kal

• Physical Activity = 75% x 1192

= 844 kal

• SDA = 10% x 1192

= 119,2 kal

• KET = 1192 + 894 + 119,2

= 2205,2 kal

29
6. Nama : Azizah

Usia : 40 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi Badan : 146 cm

Berat Badan : 65 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 65,5 + (9,5 x 65) + (1,7 x 146) - (4,7 x 40)

= 65,5 + 617,5 + 248,2 - 188

= 743,2 kal

• Physical Activity = 75% x 743,2

= 557,4 kal

• SDA = 10% X 743,2

= 74,32 kal

• KET = 743,2 + 557, 4 + 74,32

= 1374,9 kal

7. Nama : Syaiful

Usia : 30 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi Badan : 172 cm

Berat Badan : 65 kg

Pekerjaan : Sedang

30
• BEE = 66 + (13,7 x 65) + (5 x 172) - (6,8 x 30)

= 66 + 890,5 + 860 - 204

= 1612,5 kal

• Physical Activity = 75% x 1612,5

= 1209,37 kal

• SDA = 10% x 1612,5

= 161,25 kal

•KET = 1612,5 + 1209,37 + 161,25

= 2983,12 kal

8. Nama : Ali Nur

Usia : 35 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi Badan : 158 cm

Berat Badan : 59 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 66 + (13,7 x 59) + (5 x 158) - (6,8 x 35)

= 66 + 808,3 + 790 - 238

= 1426,3 kal

• Physical Activity = 75% x 1426,3

= 1069,725 kal

• SDA = 10% x 1426,3

31
= 142,63 kal

• KET = 1426,3 + 1069,725 + 142,63

= 2638,655 kal

9. Nama : John

Usia : 34 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi Badan : 175 cm

Berat Badan : 55 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 66 + (13,7 x 65) + (5 x175) - (6,8 x 34)

= 66 + 753,5 + 87,5 - 231,2

= 1463,3 kal

• Physical Activity = 75% x 1463,3

= 1097,47 kal

• SDA = 10% x 1463,3

= 146,33 kal

• KET = 1463,3 + 1097,47 + 146,33

= 2707,1 kal

10. Nama : Agus

Usia : 30 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi Badan : 160 cm

32
Berat Badan : 50 kg

Pekerjaan : Sedang

• BEE = 66 + (13,7 x 50) + (5x160) - (6,8x30)

= 66 + 685 + 800 - 204

= 1347 kal

• Physical Activity = 75% x 1347

= 1010,25 kal

• SDA = 10% x 1347

= 134,7 kal

• KET = 1347 + 1010,25 + 134,7

= 2491,95 kal

3.2.2 Kecukupan Gizi Kerja

Tabel 8.

Jenis Kebutuhan Kecukupan


No Nama BB
Pekerjaan energi Energi

Tukang Jahit
1. Algocin 54 kg 2.718,76 kal 3000kal
(sedang)

Tukang Jahit
2. Kartini 70 kg 1.487,21 kal 2250kal
(sedang)

Tukang Jahit
3. Lili 64 kg 1.380,84 kal 2250kal
(sedang)

Tukang Jahit
4. Ridwan 60 kg 2661,36 kal 3000kal
(sedang)

33
Tukang Potong
Agus Kain
5. 50 kg 2205,2 kal 3000kal
Simamora
(sedang)

Tukang Jahit
6. Azizah 65 kg 1374,9 kal 2250kal
(sedang)

Tukang Jahit
7. Syaiful 65 kg 2983,12 kal 3000kal
(sedang)

Tukang Jahit
8. Ali Nur 59 kg 2638,655 kal 3000kal
(sedang)

Tukang Jahit
9. John 55 kg 2707,1 kal 3000kal
(sedang)

Tukang Jahit
10. Agus 50 kg 2491,95 kal 3000kal
(sedang)

1.Pada responden Algocin (laki-laki) yang mempunyai tinggi badan 179 cm dan
berat badan 54 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang sedang
membutuhkan kalori sebanyak 2718,76 kal sedangkan kecukupan gizi
responden yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 3000 kal.Artinya
responden Algocin tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

2.Responden Kartini (perempuan) yang mempunyai tinggi badan 151 cm dan


berat badan 70 kg. Jenis pekerjaan responden Kartini merupakan pekerjaan
yang sedang membutuhkan kalori sebanyak 1.487,21 kal sedangkan kecukupan
gizi responden Kartini seharusnya sebanyak 2250 kal. Artinya responden
Kartini tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

34
3.Pada responden Lily (perempuan) yang mempunyai tinggi badan 159 cm dan
berat badan 64 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang sedang
membutuhkan kalori sebanyak 1.380,84 kal sedangkan kecukupan gizi
responden yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 2250 kal.Artinya
responden Lily tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

4.Responden Ridwan (laki-laki) yang mempunyai tinggi badan 155 cm dan berat
badan 60 kg. Jenis pekerjaan responden Kartini merupakan pekerjaan yang
sedang membutuhkan kalori sebanyak 2661,36 kal sedangkan kecukupan gizi
responden Ridwan seharusnya sebanyak 3000 kal. Artinya responden Kartini
tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

5.Pada responden Agusmamora (laki-laki) yang mempunyai tinggi badan 163 cm


dan berat badan 50 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang
sedang membutuhkan kalori sebanyak 2205,2 kal sedangkan kecukupan gizi
responden yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 3000 kal.Artinya
responden Agusmamora tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

6.Pada responden Azizah (perempuan) yang mempunyai tinggi badan 146 cm


dan berat badan 65 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang
sedang membutuhkan kalori sebanyak 1.374,9 kal sedangkan kecukupan gizi
responden yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 2250 kal.Artinya
responden Azizah tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

7.Pada responden Syaiful (laki-laki) yang mempunyai tinggi badan 172 cm dan
berat badan 65 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang sedang
membutuhkan kalori sebanyak 2983,12 kal sedangkan kecukupan gizi
responden yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 3000 kal.Artinya
responden Syaiful tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

35
8.Pada responden Ali Nur (laki-laki) yang mempunyai tinggi badan 158 cm dan
berat badan 59 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang sedang
membutuhkan kalori sebanyak 2638,655 kal sedangkan kecukupan gizi
responden yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 3000 kal.Artinya
responden Ali Nur tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

9.Pada responden John (laki-laki) yang mempunyai tinggi badan 175 cm dan
berat badan 55 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang sedang
membutuhkan kalori sebanyak 2707,1 kal sedangkan kecukupan gizi responden
yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 3000 kal.Artinya responden John
tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

10. Pada responden Agus (laki-laki) yang mempunyai tinggi badan 160 cm dan
berat badan 50 kg, yang jenis pekerjaannya merupakan pekerjaan yang sedang
membutuhkan kalori sebanyak 2491,95 kal sedangkan kecukupan gizi
responden yang jenis pekerjaannya sedang sebanyak 3000 kal.Artinya
responden Agus tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

3.2.3 Kendala dan Potensi Masalah Gizi Kerja

a. Kendala Masalah Gizi Kerja

Kendala gizi kerja yang dihadapi pada pekerja konveksi pakaian di Jalan
Amaliun adalah:

1. Energi yang masuk tidak sebanding dengan energi yang dikeluarkan oleh
pekerja yang disebabkan karena jam kerja yang berlebih

2. Beberapa pekerja telat sarapan

3. Asupan gizi pada saat makan siang tidak seimbang

36
4. Kondisi tempat kerja yang panas menyebabkan tubuh pekerja kurang air dan
mineral

5. Kondisi tempat kerja yang kurang ventilasi menyebabkan tempat kerja


lembab dan mempermudah mikroorganisme berkembang biak

b. Potensi Masalah Gizi Kerja

Masalah gizi kerja pada pekerja konveksi pakaian adalah kurangnya


kalori yang disebabkan karena kebutuhan kalori pada pekerja tidak mencukupi
angka kecukupan gizi pekerja. Dengan kurangnya kalori pada pekerja dapat
menurunkan produktivitas pekerja sehingga akan merugikan perusahaan.

3.3 Survei Konsumsi Makanan Pekerja

3.3.1 Menu Makan Pekerja dalam Sehari

Jadwal Makan
Nama
Pagi Siang Malam

Algocin - 1 piring mie balap - 1 piring nasi + 1 -nasi + ikan nila + sayur
ikan lele + sayur daun daun ubi
- 1 gelas air putih
ubi
- goreng pisang 2buah
- teh susu
-1 gelas teh manis

- 1 gelas air putih

Kartini - 1 piring nasi - 1 piring nasi

- 1 ikan selar - ikan selar

- 1 mangkuk gulai - 1 mangkuk gulai


tauco tauco

- 1 gelas teh manis - 1 gelas air putih

37
-1 gelas air putih

3.3.2 Perhitungan Kalori pada Makanan Pekerja dalam Sehari

1. Algocin

Makanan Komposisi Jumlah Total Kalori

►Sarapan ►Mie Balap

• Mie balap • Mie Sua 1 porsi = 100 gr

• Air Putih • Cabe Merah I sdm = 60 gr

• Bawang Merah 1 sdt = 20 gr

• Bawang Putih 1/2 sdt = 10 gr

• Minyak 5 sdm = 50 gr

• Telur 1 butir

• Kecap 5 sdm = 50 gr

► Makan Siang

• Nasi Bungkus ► Nasi Bungkus

• Teh Susu • Nasi Putih 1 porsi = 105 gr

• Air Putih • Ikan Lele 1 ekor = 85 gr

• 2 buah Goreng • Daun Singkong 2 sdm = 150 gr


Pisang
• Cabe Merah 2 sdm = 120 gr

• Bawang Merah 1 sdt = 20 gr

38
• Bawang Putih ½ sdt = 10 gr

• Minyak 5 sdm = 50 gr

• Santan 5 sdm = 30 gr

►Goreng Pisang

• Tepung Terigu 4 sdm = 200 gr

• Pisang 2 buah = 150 gr

►Teh Susu

● Teh

● Susu Kental
Manis

● Gula Pasir

►Makan Malam
► Nasi Bungkus
● Nasi Bungkus
• Nasi Putih
● Teh Manis
• Ikan Lele

• Daun Singkong

• Cabe Merah

• Bawang Merah

• Bawang Putih

• Minyak

• Santan

► Teh Manis

● Teh

39
● Gula Pasir

Total

40

Anda mungkin juga menyukai