Anda di halaman 1dari 12

METODE T-X INTERCEPT TIME

Metode T-X merupakan metode yang paling sederhana dan hasilnya relatif
cukup kasar, kedalaman lapisan hanya diperoleh pada titik-titik tertentu saja,
namun demikian untuk sistem perlapisan yang cukup homogen dan relatif rata
mampu memberikan hasil yang memadai (dengan kesalahan relatif kecil).
Langkah Kerja
ITM “Satu Lapisan Datar”
Dari data yang ada yaitu jarak (offset) dan waktu, kemudian langkah selanjutnya :
1. Plot data jarak (koordinat x) dan waktu (koordinat y).
2. Tentukan letak titik refraksi pertama. Caranya refraksi pertama terletak pada perpotongan
antara tendensi data waktu gelombang langsung dengan waktu gelombang refraksi.
3. Menentukan nilai intercept time (Ti), kecepatan lapisan 1dan 2 (V1 dan V2).
Ti=(Nilai dari persamaan gel.bias yg ada digrafik setelah tanda + Dijumlah
dengan yg di depannya) example: y = 1.075x + 8.418 Jadi Ti=(8.418+1.075)
V1=1/m*1000 example: =1/2.66*1000 Keterangan: V1= Gelombang Langsung
V2=1/m*1000 example: =1/1.075*1000 V2= Gelombang Bias
4. Menentukan kedalaman lapisan 1 (Z1).
Teta= DEGREES(ASIN(V1 / V2))

=(Ti*v1)/(2*COS(RADIANS(Teta))*0.001 atau /1000


Lalu buat Profil Kedalaman dengan plot jarak (offset) dan Z1.

ITM “ 3 Lapisan Datar “


Langkah-langkahnya, sebagai berikut :
1. Plot data Jarak (koordinat x) dan waktu (koordinat y).
2. Tentukan letak titik refraksi pertama (lapisan 1), titik refraksi pertama (lapisan 2), dan
titik refraksi pertama (lapisan 3).
3. Cari nilai intercept time lapisan 1 (ti2), lapisan 2 (ti3), dan lapisan 1 (ti4). Perlu diketahui,
nilai ti1 = 0.
4. Cari nilai kecepatan V1, V2, V3,dan V4 dengan memperhatikan letak titik waktu
gelombang langsung, gelombang refraksi pada bidang batas lapisan 1 dan 2, gelombang
refraksi pada bidang batas lapisan 2 dan 3 dan gelombang refraksi pada bidang batas
lapisan 3 dan 4.
5. Hitung kedalaman Z1, Z2 dan Z3.
Catatan: Selesaikan yg di dalam kurung terlebih dahulu
& sebelum itu carilah terlebih dahulu asin v1/v2, asin v1/v3, asin v2/v3, asin v1/v4, asin
v3/v4. Example: u/ asin v1/v2=ASIN(v1/v2) sesuaikan. 
Lalu buat Profil Kedalaman dengan plot jarak (offset) dan Z1, Z2 dan Z3 & keterangan di
select datanya ialah bidang bias 1,…2 & 3.

ITM “ Lapisan Miring “


Langkah-langkahnya, sebagai berikut :
1. Plot data jarak (koordinat x) dan waktu forward dan reverse (koordinat y).
2. Tentukan letak titik refraksi pertama. Caranya refraksi pertama terletak pada perpotongan
antara tendensi data waktu gelombang langsung dengan waktu gelombang refraksi
(forward dan reverse).
f(x) = 0
Chart Title
90
80 Gelombang
f(x) = − 0.77 x + 85.12Langsung Linear (Gelombang
70 Forward Langsung Forward)
60 Gelombang Langsung Linear (Gelombang
50 Reverse Langsung Reverse)
Axis Title 40 Gelombang Bias Forward Linear (Gelombang Bias
30 Forward)
20 Gelombang Bias Reverse Linear (Gelombang Bias
10 Reverse)
0
0
Axis Title

3. Menentukan nilai intercept time (Ti up dan Ti down), kecepatan lapisan 1 dan 2 (V 1up ,
V1down, V1, V2up, V2down,V2apparent, dan V2true).
Ti up= 14.18 dan Ti down= =(-0.771*100+85.12)
Keterangan: up=Gelombang yang duluan sampai & down=Gelombang yang terakhir
4. Menentukan kedalaman lapisan 1 (Zup dan Zdown).
Lalu buat Profil Kedalaman dengan plot jarak (offset) dan Zup & keterangan di select
datanya ialah bidang lapisan.

METODE ABC
LangkahKerja
Adapunlangkah-langkahpengolahan data menggunakanmetode ABC, antara lain:
1. BuatGrafikJarakvsWaktu
2. CariNilaitABdan V1
3. TentukannilaitAC-tBCpadatiapposisigeophone.
4. Cari V2denganmembuatGrafikPenentuanKecepatanLapisan 2 dengan (koordinat x =
jarak, koordinat y = tAC-tBC)
5. HitungKedalaman (hc).

GRM
Langkah Kerja
Langkah kerja dalam metode ini setelah mendapatkan tabel data pada Gambar.1 yaitu :
1. Membuat grafik T-X
2. Tentukan titk refraktor pada jarak ke-berapa
3. Cari nilai tAB, XYobs dan V’ terlebih dahulu
4. Kemudian cari nilai analisa kecepatan (tv) dimulai dari titik refraktor forward sampai
reverse
5. Membuat grafik analisa kecepatan
6. Setelah itu cari nilai analisa kedalaman tg dimulai dari titik refraktor forward sampai
reverse
7. Membuat grafik analisa kedalam (tg)
8. Cari nilai Vavg dan nilai teta (θ)
9. Kemudian cari nilai kedalaman (h) dimulai dari titik refraktor forward sampai reverse
10. Membuat profil bawah permukanan dari nilai kedalaman yang sudah didapatkan tadi
11. Setelah itu baru cari nilai XYdirect
METODE PLUS-MINUS
Adapunlangkah-langkahpengolahandalammetode plus minus itusendiriyaitu :
1. BuatGrafikJarakvsWaktu
2. Carinilai TABdan V1
3. HitungnilaiPlus-Time (T+)
4. Hitungnilai 2ΔX (2 dikalijaraktiaptitik)
5. Hitungnilai Minus Time (T-)
6. Carinilai V2denganmembuatgrafikanalisakecepatan V2 (dimanakoordinat x = 2X,
dankoordinat y = T-)
Lalu, hitungkedalaman (H) di bawahmasing-masinggeophone.
METODE HAGIWARA
Langkah kerja dalam metode ini setelah mendapatkan tabel data pada Gambar.1 yaitu :
1. Ketentuan : Data Forward = A dan Data Reverse = B
2. Buat Grafik Jarak vs Waktu
3. Cari nilai TAB dan V1
4. Tentukan nilai (A+B) = C, (C-TAB)= D, (D/2)=E
5. Tentukan nilai T’AP dan T’BP
6. Add (tambah) kurva T’AP dan T’BP pada grafik Jarak vs Waktu dan buat Trend Line-nya
7. Cari nilai V2
8. Cari T’A dan T’B
9. Lalu cari Kedalaman (H):
a. Di bawah sumber : Dengan memakai nilai T’A dan T’B
b. Di bawah geophone : Dengan memakai nilai E
Metode Hagiwara adalah pengembangan dari metode delay time untuk struktur dua
lapis. Metode ini mampu menggambarkan kedalaman lapisan pertama di bawah sumber
dan di bawah geophone.
Metode Plus-Minus (Hagedoorn,1959) merupakan turunan dari metode delay time untuk
kasus yang lebih kompleks seperti :  Bidang batas lapisan yang tidak rata  Mencari
tebal lapisan lapisan lapuk  Untuk menghitung static correction pada data seismik
refleksi.
Metode GRM ini memiliki beberapa asumsi diantara lainnya yaitu :  Perubahan
struktur kecepatan yang tidak kompleks  Kemiringan lapisan < 20o.  Jarak optimum
XY mejadi hal terpenting dan tersulit dalam metode GRM  XY Distance adalah jarak
pisah di permukaan dimana gelombang seismik dari forward dan reverse diukur dari titik
refraktor yang sama. Titik X dan Y sendiri adalah sebaran geophone.
Metode ABC merupakan perkembangan dari metode T-X lapisan datar dengan
menggunakan pola penembakkan bolak-balik (forward dan reverse shot) dengan asumsi
bahwa :  Lapisan pertama adalah homogen  Variasi kedalaman relatif tidak begitu
kasar (bidang batas berundulasi)  Kontras kecepatan cukup besar (V2>>V1) 
Kemiringan lapisan kecil
Turunan Rumus Hagiwara
A D G

hA hG
hd

B’ B F G’
C H E
Gambar2.Penjalaran gelombang untuk struktur 2 lapis

𝐷𝐻 𝐷𝐸 𝐸𝐹 𝐹𝐺
𝑡2 == cos+𝑖 ; 𝐷𝐻
+ = ℎ𝑑 cos 𝑖
ℎ𝑑 𝑉1 𝑉2 𝑉1

𝐶𝐷 𝐶𝐻 𝐻𝐷
= +
𝑉1 𝑉1 𝑉1

𝐶𝐷 ℎ𝑑 cos 𝑖 𝐶𝐷′
= +
𝑉1 𝑉1 𝑉2
Analisis Tplus
Plus-Timedapatdirumuskandengan,
(5)
Sehinggadisederhanakanmenjadi,
(6)

Kemudiandisederhanakanlagimenjadi,
(7)
Maka di dapatkedalaman di titik D,
(8)
Analisis Tminus
Berdasarkangambar2 didapatpersamaanMinus Timeyaitu
(9)
V2 dapatdicaridengananalisageophone D dan D’ dipisahkanolehjarakΔX, maka;
(10)
- -
Kemudian, kurangkan T dengan T , maka ;
D D’

(11)
dimana,

dan samadengan
Artinya, kecepatan V2samadengandua kali inverse slope-nya di dalam windowanalisaPlus-
Minus Time. Sehingga;
(12)
Delay Time = Perbedaanwaktudenganwaktukecepatan

𝐷𝐶 𝐶𝐷′ 𝑍𝑑
∆𝑇𝐺 = − 𝐶𝐷 =
𝑉1 𝑉2 cos 𝑖

𝑍𝑑 𝑍𝑑 sin 𝑖 𝑍𝑑
∆𝑇𝐺 = − 𝐶𝐷 ′ =
𝑉1 cos 𝑖 𝑉2 cos 𝑖 tan 𝑖

𝑍𝑑 𝑍𝑑 sin2 𝑖
= −
𝑉1 cos 𝑖 𝑉1 cos 𝑖

𝑍𝑑 𝑍𝑑
= cos 2 𝑖 = cos 𝑖
𝑉1 cos 𝑖 𝑉1

S
x S-x
A D A

B C E F
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷
𝑇𝑡𝐴 = + +
𝑉1 𝑉2 𝑉1

𝐴′ 𝐹 𝐹𝐸 𝐸𝐷
𝑇𝑡𝐴′ = + +
𝑉1 𝑉2 𝑉1

𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐸 𝐸𝐹 𝐹𝐴′
𝑇𝑡 = + + + +
𝑉1 𝑉2 𝑉2 𝑉2 𝑉1

Metode ABC merupakanperkembangandarimetode T-X


lapisandatardenganmenggunakanpolapenembakkanbolak-balik (forward danreverse shot)
denganasumsibahwa :
 Lapisanpertamaadalahhomogen
 Variasikedalamanrelatiftidakbegitukasar(bidangbatasberundulasi)
 Kontraskecepatancukupbesar(V2>>V1)
 Kemiringanlapisankecil
Gambar3.IlustrasiPenembakanBolak-BalikMenggunakanMetode ABC.

Padagambar di atas, A dan B = source ; C = geophoneV2>>V1.


LintasangelombangrefraksidariA ke CdanB ke C. SedangkanWaktupenjalarangelombangdari :
 A ke C (A-D-E-C) dinotasikandengantAC(data waktupenembakan forward)
 B ke C (B-G-F-C) dinotasikandengantBC(data waktupenembakanreverse)
danwaktu total penjalarangelombangdari A ke B (A-D-E-F-G-B) dinotasikandengantAB. T
dapatdicaridenganpersamaan,

(7)
Sehingga, ketigawaktupenjalaran di atasdapatdihubungkanpersamaanberikut;
(8)
dengan,
(9)

Maka, kedalaman di bawahgeophone (hc) dapatdicaridengan :

(10)
a
t
a
u

Turunan Rumus Persamaan 1.3


TURUNAN RUMUS :
1. Metode T-X
Travel time
Waktu tiba untuk satu lapisan datar
SA = BG, AA’ = h
S A’ X B’ G AA ' h h
Cos θi = = SA =
SA SA cos θi
h SA ' SA '
θi V1 Tan θi = = SA’ = h. Tan θi
AA ' h
A V2 B SG = SA’ + A’B’ + B’G = 2SA’ + A’B’ = 2SA’
+ AB
TSG = TSA + TAB + TBG AB = SG – 2SA’ = X – 2.h.tan θi
V1 sin θi V1
= o V2 =
TSG = + + V 2 sin 90 㘱∈θi
Sin2θ + Cos2θ = 1 Cos2θ = 1 - Sin2θ
TSG = + V1
Sinθi =
TSG = + - V2

2
TSG = + – √V 2−V 12
Cosθ =
i
V2
TSG = + –

TSG = +2h
2
TSG = +2h √V 2 −V 12

TSG = + V2 θi
V1
T= +

Waktu tiba untuk dua lapisan datar SA = DG, AB = CD, SA’= GD’, AB’ = DC’, AA’ = Z1, BB’
= Z2
S A’ X D’ G Z1
Cos θ1 =
AA ' Z 1 ; SA =
=
Θ1 Θ1 Z1 V1 SA SA cos θ1
A B’ C’ D BB ' Z 2 Z2
Z2 Cos θ2 = = AB =
AB AB cos θ2
Θ2 Θ2 V2
SA ' SA '
Tan θ1 = = SA’ = Tan θ1 . Z1
B C AA ' Z 1
V3 AB ' AB '
Tan θ2 = = AB’ = Tan θ2 . Z2
TSG = TSA + TAB + TBC + TCD + TDG AB Z2
SG = SA’ +AB’ + BC + C’D +D’G = 2SA’ + 2 AB’ + BC
BC = SG – 2SA’ – 2AB’= X - 2Tan θ1 . Z1 – 2 Tan θ2 . Z2
TSG = + + + + V 1 sin θ1 V1
= ; V3 =
TSG = + + V 3 sin 90 sin θ1

TSG = + +

TSG = + +

TSG = + +

TSG = + +

TSG = + +

TSG = + +

TSG = + +
Waktu tiba untuk tiga lapisan datar

S A’ X D’ G
SA = DG, AB = CD, SA’= GD’, AB’ = DC’, AA’ = Z1,
V1 Z1 BB’ = Z2
Θ1 BE = FC, BE’ = CF’, EE’=Z3
Θ1
A B’ C’ D AA ' Z 1 Z1
Θ2 V2 Z2 Cos θ1 = = ; SA =
E’ F’ Θ2 SA SA C 鉨 s θ1
BΘ3 Θ3 C V3 Z3 Z2
Cos θ2 =
BB ' Z 2 AB =
E F V4 =
AB AB cos θ2
EE' Z3 Z3
TSG = TSA + TAB + TBE + TEF + TFC + TCD + TDG Cos θ3 = = BE =
BE BE cos θ3
SA ' SA '
TSG = + + + + + + Tan θ1 = = SA’ = Tan θ1 . Z1
A' Z1
TSG = + + + AB ' AB'
Tan θ2 = = AB’ = Tan θ2 . Z2
BB' Z2
TSG = + + + BE ' BE '
Tan θ3 = = BE’ = Tan θ3 . Z3
EE' Z3
SG = SA’ +AB’ + BE’ + EF + F’C + C’D +D’G = 2SA’ +
2AB’ + 2BE’ + EF
EF = SG – 2SA’ – 2AB’ – 2BE’= X - 2Tan θ1 . Z1 – 2 Tan
TSG = + + +
θ2 . Z2– 2 Tan θ3 . Z3
V 1 sin θ 1 V1
= ; V4 =
V 4 sin 90 sin θ1
TSG = + + +

TSG = + +

TSG = + +

TSG = + + +

TSG = + + +

Anda mungkin juga menyukai