Anda di halaman 1dari 1

7.

Logging merupakan metode pengukuran besaran-besaran fisik batuan terhadap kedalaman


lubang bor. Dasar dari logging itu sendiri adalah sifat-sifat fisik atau petrofisik dari batuan.
Pada prinsipnya alat di masukkan kedalam sumur dan dicatat sifat fisik pada daerah di
kedalaman tertentu. Pencatatan dilakukan dengan kedalamannya, waktu, jarak kemudian di
plot kedalam suatu log yang mempunyai skala tertentu dan direkam dalam bentuk digital.

Logging while drilling (LWD), dapat dilakukan bersamaan dengan pemboran. Logging jenis ini
tidak menggunakan kabel untuk mentransmisikan data.

Log sumur dengan kabel (wireline log), dilakukan ketika pemboran telah berhenti dan kabel
digunakan sebagai alat untuk mentransmisikan data

Openhole Logging dilakukan pada sumur/lubang bor yang belum dilakukan pemasangan
casing. Pada umumnya semua jenis log dapat dilakukan pada tahap ini.

Casedhole Logging dilakukan pada sumur/ lubang bor yang sudah dilakukan pemasangan
casing. Pada tahap ini hanya log tertentu yang dapat dilakukan seperti log Gamma Ray,
Caliper, NMR, dan CBL.

Production Logs Dilakukan untuk menentukan apakah minyak masih bisa diproduksi atau tidak
dan untuk menentukan kualitas semen. Secara kualitatif dengan data sifat-sifat fisik tersebut
kita dapat menentukan jenis litologi dan jenis fluida pada formasi yang tertembus sumur.
Sedangkan secara kuantitatif dapat memberikan data-data untuk menentukan ketebalan,
porositas, permeabilitas, kejenuhan fluida, dan densitas hidrokarbon.

Sumber : https://akugeofisika.blogspot.com/2019/11/konsep-dasar-metode-well-logging.html?
m=1

4.Secara umum karakteristik reservoar dipengaruhi oleh parameter-parameter berikut :

1. Distribusi ukuran butir dan pori


2. Porositas dan permeabilitas dari reservoar
3. Fluida pori
4. Distribusi fasies dan lingkungan pengendapan
5. Deskripsi dari cekungan dan tubuh reservoar
6. Komposisi batuan
7. Saturasi
8. Kompresibilitas

Anda mungkin juga menyukai